ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh profil literasi sains siswa khususnya pada
kemampuan proses sains. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif menggunakan metode survei.
Penyampelan menggunakan teknik stratified cluster random sampling. Survei dilakukan
terhadap 230 orang siswa kelas X dari tiga SMA Negeri di kota Padang yang mewakili tiga
klaster. Gambaran tentang kemampuan proses sains siswa menggunakan hasil tes PISA. Profil
kompetensi proses sains dinyatakan dalam proportion correct dan dibandingkan terhadap
benchmark nasional dan internasional. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan proses sains
siswa masih rendah, ditunjukkan oleh proportion correct < 0,5. Pada semua proses sains, capaian
siswa lebih rendah dibandingkan benchmark internasional. Namun, capaian siswa lebih tinggi
dibandingkan benchmark nasional pada dua dari tiga proses sains yaitu menjelaskan fenomena
secara ilmiah dan menggunakan bukti ilmiah.
Kata kunci: benchmark, literasi sains, PISA, proportion correct, proses sains.
METODE PENELITIAN
Sesuai dengan permasalahan yang
diteliti, maka penelitian ini adalah penelitian
deskriptif menggunakan metode survei.
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa
SMA Negeri di kota Padang yang berada di
kelas X pada tahun ajaran 2013/2014 yaitu
sebanyak 4.500-an siswa. Penyampelan
menggunakan teknik stratified cluster
random sampling. Sebanyak 230 orang
siswa terpilih sebagai sampel penelitian ini Gambar 1. Profil Kompetensi Proses Sains
yang mewakili ketiga klaster sekolah. Siswa Penelitian, Nasional, & Internasional
Pengumpulan data dalam penelitian
ini melalui teknik tes dengan instrumen tes Berdasarkan data pada Gambar 1
PISA dan non tes melalui wawancara semua kemampuan proses sains siswa masih
terhadap guru kimia. Tes PISA disusun dari berada pada kisaran yang rendah, yaitu
item-item tes PISA sains, khususnya yang kurang dari separuh siswa mampu
mengandung konten kimia. Analisis menjawab dengan jawaban yang benar pada
dilakukan terhadap jawaban siswa dalam tes setiap indikator proses sains. Jika
PISA. Analisis data dimulai dari dibandingkan dengan siswa internasional,
mengidentifikasi proses sains dari setiap siswa penelitian memiliki capaian yang
butir item. Selanjutnya yaitu menentukan lebih rendah pada ketiga indikator proses
proporsi jawaban benar (proportion correct) sains. Namun, jika dibandingkan terhadap
setiap butir item tes PISA menggunakan siswa nasional, siswa penelitian memiliki
rumus: p = JB / N, dimana JB adalah total capaian yang lebih tinggi pada indikator
skor yang diperoleh seluruh siswa pada butir menjelaskan fenomena secara ilmiah dan
item tes tertentu dan N adalah total skor jika menggunakan bukti ilmiah.
semua siswa menjawab benar butir item tes Pada indikator mengidentifikasi isu
tertentu. Profil kompetensi proses sains ilmiah, baik siswa penelitian, nasional dan
0,70
0,61
0,57
Proporsi Jawaban Benar
0,60 0,52
0,51
0,50 0,46
0,40
0,40 0,32 0,340,34 0,320,32
0,30
0,21
0,20 0,170,15
0,11
0,10
0,00
Mengidentifikasi isu Menjelaskan fenomena Menggunakan bukti
ilmiah secara ilmiah ilmiah
PISA Klaster Atas PISA Klaster Menengah PISA Klaster Bawah PISA Nasional PISA Internasional
Balitbang Depdiknas. 2006. Hasil Studi OECD. 2013. PISA 2012 Results in Focus:
Internasional Prestasi Siswa Indonesia What 15-year-olds Know and What
dalam Bidang Matematika, Sains, dan They Can Do with What They Know.
Membaca. Jakarta: Depdiknas. (Online): http://www.oecd.org, diakses
6 Desember 2013.
Dahar, R.W. 2011. Teori-teori Belajar dan
Pembelajaran. Jakarta: Erlangga. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
Firman, H. 2007. Laporan Analisis Literasi Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Sains Berdasarkan Hasil PISA Alfabeta.
Nasional Tahun 2006. Jakarta:
Balitbang Depdiknas.