Anda di halaman 1dari 24

Attention Deficit Hyperactivity Disorder

Ns. Winasari Dewi, M.Kep.


Istilah Sejenis

• ADHD (Attention Deficit Hyperactive


Disorder)
• ADD (Attention Deficit Disorder)
• GPPH (Gangguan Pemusatan
Perhatian dan Hiperaktif)
• GPP (Gangguan Pemusatan
Perhatian)
• ADHD (GPPH) → masalah ‘konsentrasi’ dan
‘perilaku hiperaktif’

• ADD (GPP) → hanya masalah ‘konsentrasi’


Karakteristik (berdasarkan DSM V):
1. Inattention
2. Hyperactivity
3. Impulsive

Kriteria diagnostic → DSM V


(Diagnostic and Statistical Manual of
Mental Disorders)
Prevalensi

• 3-5% dari populasi anak usia


sekolah
• Anak laki-laki lebih banyak
dibandingkan anak perempuan
→ perempuan (konsentrasi)
→ laki-laki (hiperaktif &
impulsif)
Penyebab

• Belum diketahui secara pasti


• Faktor internal → genetik, gangguan sistem
saraf & otak
• Faktor eksternal → lingkungan, pola asuh,
kondisi keluarga, gizi
1. Perhatian
1. 6 / > gejala tidak mampu memusatkan perhatian seperti di bawah ini menetap
min.6 bulan pada derajat maladaptif dan tidak sesuai dg tk. perkembangannya:

a. Sering gagal memusatkan perhatian pada hal kecil /membuat kesalahan yang
ceroboh (tidak hati-hati) dalam pekerjaan sekolah, pekerjaan / kegiatan lain.
b. Sering sulit mempertahankan perhatian saat melaksanakan tugas / kegiatan
bermain
c. Sering seperti tidak mendengarkan saat diajak bicara langsung
d. Sering tidak mengikuti petunjuk dan gagal menyelesaikan pekerjaan sekolah
dan tugas (tidak disebabkan oleh perilaku menentang atau kegagalan
memahami petunjuk)
e. Sering sulit mengatur tugas dan kegiatan
f. Sering menghindar, tidak suka/enggan terlibat dalam tugas yang memerlukan
ketekunan berkesinambungan.
g. Sering menghilangkan benda yang diperlukan untuk melaksanakan tugas /
kegiatan
h. Perhatian sering mudah dialihkan oleh rangsangan dari luar
i. Sering lupa dalam kegiatan sehari-hari
2. Hiperaktivitas & Impulsive
2. 6 / > gejala hiperaktivitas dan impulsivitas seperti dibawah ini menetap min.6
bulan pada derajat maladaptif dan tidak sesuai dg tk perkembangannya :

• Sering tangan dan kakinya tidak bisa diam, tidak bisa duduk diam.
• Sering meninggalkan tempat duduk di dalam kelas / di situasi lain dimana
diharapkan untuk tetap diam.
• Sering berlari-lari / memanjat berlebihan dalam situasi yang tidak sesuai
untuk hal tersebut.
• Sering mengalami kesulitan bermain / mengikuti kegiatan waktu senggang
dengan tenang.
• Sering dalam keadaan “siap bergerak” (atau bertindak seperti
digerakkan mesin)
• Sering bicara berlebihan
• Sering melontarkan jawaban sebelum pertanyaan selesai ditanyakan.
• Sering sulit menunggu giliran.
• Sering menyela / memaksakan diri terhadap orang lain (misal : memotong
percakapan/mengganggu permainan).
Tambahan

1. Gejala tersebut yang menimbulkan masalah terjadi


sebelum usia 12 tahun.
2. Kegagalan yang ditimbulkan oleh gejala-gejala
tersebut tampak pada 2/> tempat (di sekolah atau
di tempat bermain dan di rumah)
3. Ada permasalahan yang bermakna secara klinis
pada fungsi sosial, akademik, dan okupasional
4. Gejala-gejala tersebut tidak disebabkan oleh
gangguan yang lain: perkembangan pervasif,
skizofrenia / psikotik dan tidak diakibatkan
gangguan mental lain (misalnya : gangguan cemas,
gangguan kepribadian)
Jenis
1. Kombinasi pada kedua area → ADHD/C
Paling banyak dijumpai
2. Dominan pada area ‘konsentrasi’ → ADHD/I
3. Dominan pada area ‘hiperaktif’ → ADHD/HI
Komorbiditas
(efek gangguan tambahan)
• Gangguan kesulitan belajar → Learning
dissabilities
• Gangguan Perilaku → tunalaras, conduct
disorder, oppotitional defiant disorder, autisme
• Gangguan kecemasan → anxiety disorder,
bipolar
Penjelasan :
• Tunalaras : individu mengalami hambatan dalam
mengendalikan emosi dan kontrol sosial (berperilaku
nakal).
• Conduct disorder : gangguan perilaku yang menyimpang
dan melanggar norma-norma yang telah diajarkan oleh
ortu maupun sekolah
• Oppotitional defiant disorder : gangguan pola perilaku
yang cenderung tidak kooperatif, suka menantang,
marah-marah, uring-uringan, dan bermusuhan dengan
figur otoritas (ortu, guru, pengasuh)
• Bipolar : gangguan mental yang menyerang kondisi psikis
individu yang ditandai dengan perubahan suasana hati
yang sangat ekstrem berupa maniak dan depresi
IDENTIFIKASI

• Tidaklah mudah
• Berdasarkan karakteristik
• Alat identifikasi & asesmen:
– Observasi
– Wawancara
– Tes (formal & informal)
DIAGNOSIS

• Kriteria DSM V → dapat mengenali tiga sub-tipe ADHD:


1. Gejala tidak mampu memusatkan perhatian :
6 poin (atau >) selama 6 bln → ADHD/I
2. Gejala hiperaktif-impulsif : 6 poin (atau >) selama 6 bln →
ADHD/HI
3. Gejala keduanya : 6 poin (atau >) selama 6 bln →
ADHD/C

• Syarat Kriteria DSM-V :


gejala ADHD (+) pada 2/> tempat berbeda, contoh di rumah
dan di sekolah → diagnosis ditegakkan dari informasi
orangtua di rumah dan pihak sekolah.
Kesulitan Diagnosis ADHD
• Kriteria diagnosis : dapat muncul pada anak biasa
walaupun tidak seberat pada ADHD.

• Diperlukan observasi lebih dari satu / dua orang


yaitu guru, orang tua, dokter → diagnosis lebih
akurat.

• Observasi ini tidak selalu sama dari masing-masing


observer.

• Gejala pada anak perempuan biasanya lebih halus :


ke arah “sulit berkonsentrasi” & jarang “Impulsif /
hiperaktif”.
Contoh Intervensi

Perilaku Akademik Medication

1. Self- 1. Peer Tutoring 1. Stimulan


monitoring 2. Instructional (ritalin,
2. Peer- modification methylphenid
monitoring 3. Computer- ate, dll)
3. Instructional Assisted 2. Antidepresan
choice Instruction 3. Obat lain
4. Contingency
management
EDUKASI KELUARGA SUBJEK ADHD
• ADHD bukan kesalahan anak disengaja → gangguan
fungsi otak (+)
• Anak ADHD membutuhkan bantuan untuk tetap
tenang dan memusatkan perhatian.

• Pemahaman dari orangtua dan guru.

• Hasil pengobatan lebih baik + Arahan orangtua dan


guru.

• Anak ADHD dapat menyesuaikan diri dengan lebih


baik & berhasil.
Tips - Inattention
• Posisi duduk di tempat yg tenang
• Posisi duduk dekat dg role model yg baik
• Kurangi jumlah tugas
• Jarak antar tempat duduk dibuat agak jauh
• Beri ‘extra’ waktu utk menyelesaikan tugas
• Beri tugas yang dpt diselesaikan dlm wkt pendek
• Beri instruksi yg jelas & singkat
• Bagi tugas yang panjang mjd potongan2 tugas yg
sedikit
Tips - Impulsiveness
• Abaikan/ jgn beri perhatian/respon pd perilaku
anak yg kurang tepat
• Beri perhatian/respon pd perilaku positif anak
• Tetapkan sistem ‘reward & punishment’
• Posisi duduk dekat dg guru atau role model yg positif
• Buat kontrak perilaku yg boleh dilakukan & yg tidak
(behavior contract)
• Awasi anak dg intensif
• Beri pujian pada perilaku positif anak
Tips - Hyperactivity
• Ijinkan anak utk berdiri saat mengerjakan
tugas
• Awasi anak scr intensif
• Beri kesempatan anak utk bergerak
• Ingatkan anak utk mengecek tugasnya setelah
selesai
• Beri jeda waktu saat memberikan tugas pd
anak
• Beri ‘extra’ waktu utk menyelesaikan tugas
Terima Kasih
Daftar Pustaka
• Garguilo, Richard M. 2012. Special Education in
Contemporary Society: An Introduction to
Exceptionality. United States of America: Sage
Publication, Inc.

Anda mungkin juga menyukai