Anda di halaman 1dari 10

Juli 2008 tema :

Rantai Nilai

dalam edisi ini :

3 Kerangka Kerja Rantai Nilai


Analisis sektor industri terkait dengan komponen struktural
dan dinamis dari rantai tersebut adalah alat penting guna
meningkatkan daya saing.

5 Meninggalkan Ketergantungan pada Komoditas:


Menggeser Kekuasaan ke Bawah Dalam
Rantai Nilai
Fokus pada produk unggulan dan layanan paket lengkap dapat mem-
bantu Indonesia mempertahankan nilai dalam rantai nilai.

7 Rantai Nilai Terus Berubah


Memahami suatu rantai nilai sebagai fenomena statis tidak cu-
kup; ini ditunjukkan industri tekstil dan garmen dan perubahan
merupakan hal terpenting.

8 Lebih Dari Sekadar Yang Terlihat


Dunia RFID yang Kecil Namun Semakin Umum Digunakan.

forum bulanan untuk mendukung peningkatan daya saing ekonomi Indonesia


pesan editor surat pembaca
Saya akui: saya merasa skeptis ketika pertama kali MEMBUKA POTENSI ASOSIASI
mendengar istilah “rantai nilai” sekitar 10 tahun lalu. Dari 6.000 peraturan baru yang dikeluarkan di Indonesia sejak 2000,
Baik dunia usaha dan komunitas pengembangan sudah banyak yang menghambat kegiatan bisnis, karenanya menjadi tantangan
terkenal menyukai jargon khusus, dan istilah tersebut secara bagi perkembangan dan pertumbuhan ekonomi. Berbagai aktor kuat dibu-
mencurigakan terdengar seperti suatu istilah kabur dan tuhkan demi advokasi beragam kepentingan perusahaan dan memberikan
trendi yang mungkin disukai kedua kelompok itu. Tetapi
rekomendasi guna tinjauan ulang dan reformasi regulasi. Dalam artikelnya
perasaan saya salah: sulit mencari istilah yang lebih jelas,
[“Peran yang Bisa Berkembang: Asosiasi-Asosiasi dan Tuntutan Reformasi,
karena “rantai nilai” menggambarkan rangkaian kegiatan
Maret 2008], Gary Goodpaster mengajukan pertanyaan sahih: Bagaimana
yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk, dengan nilai
asosiasi-asosiasi terlibat dalam menilai peraturan dan menjadi kekuatan
yang ditambahkan di setiap langkah sepanjang jalur tersebut.
Selain itu, saya ketinggalan jaman, karena istilah tersebut lebih efektif dalam proses ini?
pertama kali dipopulerkan oleh pakar bisnis terkenal,
Michael Porter, pada 1985. Fakta bahwa istilah tersebut ASMINDO, Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia, merupa-
masih sesuai setelah 20 tahun menjadi bukti tentang kan kasus yang jelas. Bertahun-tahun, asosiasi tersebut melobi berbagai
kemampuan deskriptifnya. kepentingan manufaktur mebel, contohnya melawan kebijakan nasional
tentang kuota ekspor bahan baku rotan atau rotan olahan setengah jadi.
Tentunya kemampuan bertahan istilah ini tidak hanya karena Pemerintah menerapkan larangan ekspor rotan pada tahun 1980 yang
akurasinya saja, namun juga karena kegunaannya sebagai dicabut kembali tahun 1998 atas desakan IMF. Meskipun ekspor rotan
suatu kerangka konsepsual untuk menganalisis kegiatan
tidak terbatas menguntungkan para produsen bahan baku, kolektor dan
ekonomi. Sebagaimana digambarkan oleh “Kerangka
pedagang, ini dianggap ancaman bagi industri mebel lokal karena bahan
Kerja Rantai Nilai” (h. 3), pemahaman mendalam tentang
baku Indonesia diekspor ke pesaing di China atau Vietnam.
komponen rantai nilai akan membuat para pemegang
kepentingan – kelompok industri untuk meningkatkan
keuntungan, pemerintah yang hendak meningkatkan daya Sebagai hasil kegiatan lobi berkepanjangan ASMINDO, larangan ekspor
saing negaranya, atau pihak-pihak lain – untuk menentukan sempat muncul kembali pada tahun 2004. Namun, peraturan pemerintah
bagian dari suatu rantai tindakan mereka yang dapat yang baru (Permendag 12/2005) kembali mengijinkan ekspor bahan baku
memberikan dampak positif terbesar. rotan dan rotan setengah jadi yang berakibat kekurangan bahan baku
cukup besar dan kenaikan harga hingga 10 persen per kilogram di tahun
Meskipun generalisasi selalu berbahaya, cukup aman berikutnya. Lagi-lagi, industri mebel domestik terancam. ASMINDO ber-
menyatakan bahwa tindakan positif itu berkemungkinan peran untuk menegakkan kepentingan anggota-anggotanya, namun hingga
besar mencakup upaya menggeser kekuasaan dalam sekarang tidak ada mufakat.
rantai dari para pembeli ke para produsen – sebuah
strategi yang dapat terwujud dengan meningkatkan pilihan
Tentunya, untung-rugi berbagai kebijakan bagi seluruh pemegang kepent-
produk dan mutunya. Argumen tersebut dinyatakan dalam
ingan bisa diperdebatkan. Tetapi, justru dedikasi dan komitmen seperti ini
“Meninggalkan Ketergantungan Pada Komoditas” (h. 5) dan
membuat ASMINDO menjadi mitra penting Regional Economic Development
ditekankan dalam “Rantai Nilai Terus Berubah” (h. 7). Ini
merupakan gagasan dasar usaha SENADA terkait dengan Program (RED) dari GTZ. Sejak tahun 2004, program ini mempromosikan
rantai nilai. Sebagai contoh, membantu produsen mebel daya saing wilayah Solo Raya di Jawa Tengah melalui pembangunan UKM
kayu mencapai sertifikasi ramah lingkungan sekilas terlihat dan peningkatan iklim usaha, serta kerjasama antar kabupaten/kota dan
sebagai masalah lingkungan belaka, namun sebenarnya itu Berlanjut ke halaman 4
merupakan gambaran baik tentang jenis strategi yang dapat
diperoleh dari memahami rantai nilai. Lumayan juga untuk
suatu istilah yang kabur dan trendi.

Tentang penulis
Ruth Campbell (“Kerangka Kerja Sebuah Rantai Nilai”) adalah seorang Managing Director dari Enterprise Development and Com-
petitiveness Portfolio di ACDI/VOCA (Agricultural Cooperative Development International/Volunteers in Overseas Cooperative As-
sistance). • Ben Otto (“Meninggalkan Ketergantungan pada Komoditi” dan “Di Balik yang Kasat Mata”) adalah seorang ilmuwan
Amerika dari Fulbright yang menulis sebuah buku mengenai mahasiswa yang baru lulus perguruan tinggi di Jawa. Beliau juga
telah sering menyumbangkan tulisannya bagi Competitiveness at the Frontier. • Baari La Inggi (“Rantai Nilai Telah Berubah”)
sering menyumbangkan karya tulisnya bagi berbagai publikasi internasional terkemuka mengenai tekstil dan pakaian, serta
merupakan mantan konsultan bagi Menko Perekonomian Republik Indonesia.

Forum bulanan ini merupakan kerja sama antara Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan SENADA, sebuah proyek empat
tahun dengan dana USAID untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan tenaga kerja terserap di Indonesia melalui peningkatan daya saing industri manu-
faktur ringan yang signifikan. Pandangan yang dimuat dalam forum ini tidak mencerminkan pandangan the United States Agency for International Development
(USAID) maupun pemerintah Amerika Serikat.

Competitiveness at the Frontier menyambut surat-surat Anda serta memegang hak penyuntingan berdasarkan ukuran dan kejelasan isi tulisan. Kami membe-rikan
imbalan yang pantas untuk artikel-artikel yang diterbitkan dan mengundang para penulis yang tertarik untuk menghubungi kami tentang kesempatan menulis.
Hubungi Tim Komunikasi, SENADA – Tel: (62-21) 5793 2577; Fax: (62-21) 5793 2578; e-mail: senada@dai.com. Website: www.senada.or.id
3

competitiveness at the FRONTIER | juli 2008 RANTAI NILAI

Kerangka Kerja Rantai Nilai


Analisis sektor industri terkait dengan komponen struktural dan dinamis dari
rantai tersebut adalah alat penting guna meningkatkan daya saing

D alam perekonomian saat ini, perusahaan-perusahaan da-


lam suatu negara harus terus bersaing— bahkan di pasar
lokal— dengan perusahaan-perusahaan dunia. Karenanya,
peraturan, kebijakan, perjanjian perdagangan internasional
dan prasarana umum (jalan, listrik, dll.) serta layanan umum
(pendidikan, kesehatan) untuk menunjang atau mengham-
daya saing pada tingkat perusahaan dan industri saling bat pergerakan suatu produk atau jasa di rantai nilainya.
terkait. Agar berhasil di pasar global, seluruh industri (atau Lingkungan kebijakan nasional dan peraturan penting demi
rantai nilai) harus mampu secara efisien menyediakan produk fungsi pasar dan perusahaan. Kinerja buruk pemerintah
kepada konsumen, dengan mutu atau bentuk lebih baik dan setempat, penegakan hukum serta rezim peraturan yang
lebih unik daripada rantai-rantai nilai di negara pesaing. lemah meningkatkan biaya dan risiko transaksi, membatasi
investasi dalam perhubungan dan peningkatan mutu.
Banyak negara berkembang (emerging economies) memiliki
keunggulan komparatif (comparative advantage) dalam pe- 3. Hubungan Vertikal. Hubungan antar perusahaan di seluruh
nyediaan tenaga kerja, lahan serta eksploitasi sumber daya tingkatan rantai nilai penting untuk memindahkan produk
alam tertentu dan keunggulan iklim dibandingkan dengan atau jasa ke pasar akhir. Transaksi efisien antara perusahaan
negara-negara maju. Sebaliknya, modal investasi masih terkait secara vertikal dalam rantai nilai meningkatkan daya
langka di negara berkembang, dan ketidakstabilan iklim saing keseluruhan dari industri tersebut. Hubungan vertikal
penunjang usaha tidak mendukung lahirnya industri-industri juga mempermudah penyerahan manfaat dan layanan terkait,
padat modal. Karenanya, perindustrian dominan di negara pengalihan keterampilan dan informasi antar perusahaan
berkembang cenderung ditandai tingginya partisipasi usaha baik ke atas dan bawah dalam urutan rantai nilai. Hubungan
mikro dan kecil (UMK). Strategi apapun untuk mencapai vertikal menguntungkan antar perusahaan terkait dapat men-
pertumbuhan ekonomi berbasis luas dan pengentasan ingkatkan akses UMK terhadap pasar, keterampilan baru dan
kemiskinan di negara berkembang harus fokus pada perin- berbagai layanan, dan mengurangi risiko pasar dengan men-
dustrian yang didominasi oleh UMK yang mampu bersaing jamin penjualan di masa mendatang.
secara global. Pemahaman kerangka kerja rantai nilai sangat
penting dalam menciptakan strategi tersebut secara efektif. 4. Hubungan Horizontal. Ada tegangan yang diperlukan antara
kerjasama dan persaingan antar perusahaan yang menjalankan
Rantai nilai mencakup seluruh kegiatan dan layanan untuk fungsi serupa dalam suatu rantai nilai. Hubungan antar peru-
membawa suatu produk atau jasa dari tahap perencanaan sahaan— baik formal maupun informal— mengurangi biaya
hingga penjualan di pasar akhirnya. Rantai nilai mencakup pe- transaksi bagi pembeli yang berurusan dengan pemasok kecil.
masok bahan baku, produsen, pengolah, dan pembeli. Mereka Dengan menunjang pembelian bahan baku dalam jumlah be-
didukung berbagai penyedia jasa teknis, bisnis, dan keuangan. sar, memungkinkan terpenuhinya pesanan besar, hubungan
horizontal membantu perusahaan kecil untuk menghasilkan
STRUKTUR RANTAI NILAI pendapatan besar. Asosiasi industri memungkinkan penciptaan
Struktur rantai nilai mencakup semua perusahaan dalam standar-standar industri dan pelaksanaan strategi pemasaran.
rantai tersebut (lihat Gambar 1) yang dibedakan berdasar-
kan lima unsur di bawah. 5. Supporting Markets (Pasar Pendukung). Jasa pendu-
1. End Markets (Pasar Akhir). End Markets (pasar akhir) adalah kung adalah kunci peningkatan tingkat perusahaan. Jasa
masyarakat, bukan tempat. Pasar akhir menentukan karakter- tersebut meliputi jasa keuangan; jasa lintas sektor seperti
istik— termasuk harga, kualitas, kuantitas, dan waktu—suatu konsultasi bisnis, nasihat hukum dan telekomunikasi; serta
barang atau jasa yang sukses. Pembeli pasar akhir adalah jasa khusus bagi sektor, misalnya, jasa perlengkapan irigasi
suara berpengaruh dan insentif bagi perubahan. Mereka atau jasa perancangan kerajinan tangan. Apabila dibutuh-
sumber penting informasi permintaan, yang menyebarluaskan kan untuk waktu yang lama, jasa tersebut harus disediakan
pembelajaran, dan dalam kasus tertentu bersedia berinvestasi secara komersial atau melalui pasar.
dalam perusahaan berurutan lebih bawah pada rantai nilai.
Pendekatan rantai nilai mengkaji semua peluang terkini dan DINAMIKA RANTAI NILAI
berpotensial di semua pasar, mempertimbangkan kecenderun- Perusahaan-perusahaan dalam suatu industri menciptakan
gan, calon pesaing dan faktor-faktor dinamis lainnya. unsur-unsur dinamis berikut melalui pilihan-pilihan yang
diambil dalam menanggapi struktur rantai nilai.
2. Usaha dan Lingkungan Penunjang. Usaha dan Lingkun-
gan Penunjang meliputi norma, kebiasaan, undang-undang, Peningkatan (Upgrading): investasi perusahaan untuk men-
4

RANTAI NILAI competitiveness at the FRONTIER | juli 2008

capai tingkat efisiensi lebih tinggi, meningkatkan ragam akses ke pemasok dan para pedagang dunia dalam suatu ran-
produk atau menjangkau pasar baru, menghasilkan man- tai yang mampu mengendalikan informasi seringkali memper-
faat lebih besar. Faktor-faktor yang mempermudah proses oleh manfaat lebih banyak dari para produsen dan pemasok.
ini meliputi peluang pasar yang jelas, lingkungan penun-
jang yang mendukung, dan ketersediaan jasa-jasa penting Kerjasama dan persaingan antar perusahaan: sejauh mana
seperti keuangan, teknologi dan informasi. perusahaan bekerjasama demi meningkatkan daya saing in-
dustri dan manfaat lebih banyak dan pada saat bersamaan ber-
Pengaturan rantai nilai: menggambarkan pihak dalam ran- saing memperoleh pasokan dan pangsa pasar. Strategi daya
tai nilai yang memiliki kemampuan mengatur syarat dan saing industri beragam tergantung pada tingkatan kerjasama
ketentuan dari transaksi-transaksi. Ada empat jenis hubun- dan persaingan antar perusahaan. Apabila kerjasama bersifat
gan pengaturan dalam rantai nilai: terbatas, strategi cenderung terfokus pada kegiatan jangka
• Market-based (berbasis pasar): hubungan antar perusa- pendek dengan dampak besar yang menimbulkan insentif
haan dalam transaksi-transaksi lugas berbasis harga bagi para partisipan untuk meningkatkan kerjasama. Apabila
• Balanced (seimbang): kerjasama antar perusahaan dan persaingan antar perusahaan bersifat terbatas menghambat
memiliki kompetensi saling melengkapi inovasi, strategi cenderung membantu masing-masing perusa-
• Directed (terarah): perusahaan terdepan menyusun pa- haan untuk merealisasikan manfaat-manfaat dari peningkatan.
rameter-parameter sebagai acuan bekerja bagi perusahaan
lain dalam rantai tersebut Alih informasi dan hasil pembelajaran antar perusahaan: meru-
• Hierarchy (hierarki): perusahaan-perusahaan yang ter- pakan kunci daya saing karena peningkatan tergantung pada
integrasi secara vertikal; perusahaan induk mengendalikan pengetahuan tentang yang dibutuhkan pasar dan hasil yang
anak perusahaannya mungkin dicapai dari investasi pada peningkatan. Hasil pembe-
lajaran dan inovasi erat hubungannya dengan insentif yang men-
Berbagai jenis pengaturan mungkin sesuai untuk suatu dorong atau menghambat pemberian dan penyerapan penge-
rantai dalam waktu berbeda yang memiliki kelebihan dan tahuan atau keterampilam baru, dan jenis mekanisme untuk
kekurangannya. Pemahaman tentang pengaturan merupa- mempengaruhi pengalihannya. Industri yang mampu bersaing
kan hal penting untuk mengidentifikasi di mana intervensi adalah industri yang melembagakan mekanisme pembelajaran.
dilakukan dalam suatu rantai.
HASIL RANTAI NILAI
Kekuasaan yang digunakan oleh perusahaan dalam hubungan Unsur dinamis rantai nilai berperan dalam menentukan
antar mereka: hal ini membentuk insentif yang mendorong kinerja rantai nilai, berdasarkan dua hasil penting dari daya
perilaku dan menentukan perusahaan mana yang memper- saing rantai nilai dan manfaat UMK. Kedua hasil tersebut
oleh manfaat dari partisipasi dalam suatu industri dan besar saling bergantung dalam rantai nilai yang didominasi UMK:
manfaatnya. Dalam industri manapun, beragam hubungan jika rantai tersebut tidak mampu bersaing, manfaat UMK
dari saling menjaga atau saling menguntungkan hingga saling akan menurun seiring waktu; dan tanpa manfaat yang cuk-
memangsa, dan berubah tergantung pada permintaan pasar up, UMK tidak akan memiliki insentif untuk mengubah pola
yang bergeser atau perubahan dalam lingkungan penunjang perilaku dan mengambil risiko-risiko baru—penting bagi
usaha. Kekuasaan dalam rantai nilai umumnya sinonim dengan upaya mempertahankan daya saing.
manfaat. Perusahaan yang memiliki kuasa melalui merek atau — Ruth Campbell

Lanjutan dari halaman 2


pemasaran regional. Sejauh ini, kerjasama dengan ASMINDO terfokus pada promosi rantai nilai untuk rotan dan membangun jejaring baru bagi
manufaktur mebel dan pemasok rotan di Indonesia.

Aktor-aktor dinamis seperti ASMINDO menjadi saksi tentang potensi penuh asosiasi sebagai “pembela” reformasi regulasi yang belum tersen-
tuh. Berbagai upaya asosiasi mendorong reformasi regulasi harus diakui dan digabungkan. Suatu cara dibutuhkan untuk mengokohkan peran
berkelanjutan berbagai asosiasi dan kamar dagang dalam meninjau ulang regulasi bisnis – idealnya, tidak hanya pada satu program atau sebuah
wilayah. Inilah titik masuk bagi berbagai organisasi internasional untuk memberikan pelatihan yang diperlukan sehingga asosiasi bisnis bisa efek-
tif terlibat sebagai mitra lobi jangka panjang.
— Dr. Alfred Hannig
Program Director
Regional Economic Development (RED) Program
Deutsche Gesellschaft für Technische Zusammenarbeit (GTZ) GmbH

Competitiveness at the Frontier mengundang tulisan dan surat pembaca (melalui email: senada@dai com) dan memiliki hak untuk menyunting guna
pengaturan letak dan kejelasan isi
5

competitiveness at the FRONTIER | juli 2008 RANTAI NILAI

Meninggalkan Ketergantungan pada


Komoditas: Menggeser Kekuasaan ke
Bawah Dalam Rantai Nilai
Fokus pada produk unggulan dan layanan paket lengkap dapat membantu
Indonesia mempertahankan nilai dalam rantai nilai.

D i negara yang tergantung pada komoditas, produsen primer


seringkali menemukan bahwa mereka adalah penjual di
jualan domestik. Sepanjang rantai tersebut setiap titik, ada
nilai tambah untuk konsumen, baik dalam bentuk metode
dunia pasar pembeli , dimana mereka kurang kendali dibanding pengeringan—beberapa metode menghasilkan rasa lebih
konsumen langsung mereka. Akibat menghasilkani komodi- baik dibandingkan metode yang lain—hingga pengiriman—
tas dan produk manufaktur yang tidak beragam dan bernilai beberapa perusahaan lebih efisien daripada yang lain—atau
kurang, para produsen akan semakin terpuruk. Meskipun semua pengemasan, dengan bentuk-bentuk kemasan yang lebih me-
persaingan memiliki potensi menggarisbawahi perbaikan den- narik bagi konsumen. Produsen dengan produk-produk yang
gan meningkatkan efisiensi, teori-teori pengelolaan rantai nilai berbeda dengan kandungan teknologi, keahlian, dan inovasi
menunjukkan bahwa metode tersebut tidak tepat bagi Indonesia. lebih tinggi adalah produsen yang dapat menetapkan aturan.

Rendahnya tingkat teknologi dari beberapa industri di Indonesia Analisis rantai nilai dapat digunakan untuk mempertimbang-
mencerminkan tiadanya perhatian serius seperti selama dekade kan besarnya kekuasaan berbagai pelaku—serta berbagai nilai
1970-an dan 1980-an ketika hanya dengan mengekspor minyak tambah—di sepanjang suatu rantai. Dengan mengendalikan
roda perekonomian Indonesia sudah cukup berputar. Pengala- lebih banyak sambungan dalam suatu rantai nilai, atau memiliki
man Indonesia yang tidak berusaha keras untuk mengembang- suatu sistem penambah nilai dengan berbagai cara, memberi-
kan industri- lainnya merupakan hal lazim dan patut disayang- kan produsen pengaruh lebih kuat—terkadang disebut kendali
kan, karena saat ini (kecuali bagi beberapa negara pengekspor lebih besar—atas sang pembeli. Hal ini diistilahkan “upgrading
minyak), tidak ada negara kaya yang tergantung pada ekspor atau peningkatan,” yakni menambah nilai pada suatu produk
komoditas primer. Umumnya, negara-negara yang mengacu dan menggeser kekuasaan dari pembeli ke penjual.
kepada kegiatan berbasis keahlian dan pengetahuan, yang
menggunakan proses penambah nilai dan layanan dalam sektor Bagaimanakah suatu industri meningkatkan kekuasaanya
utama dan manufakturing, mampu menghasilkan perkemban- untuk menentukan pasar, harga, dan produknya? Cara biasa
gan. Sisanya beresiko terpaku dalam “perangkap komoditas.” antara lain adalah membuat produk dengan teknologi lebih
canggih, meningkatkan efisiensi, atau menawarkan layanan
Perangkap ini berakibat pada lambatnya industrialisasi, pemba- “paket lengkap satu atap” yang menawarkan pembeli suatu
ngunan, dan kedewasaan dalam mengambil manfaat dari pasar produk yang lebih rumit dibandingkan komoditas sederhana
global. Dan ini pada akhirnya menurunkan produsen ke dalam atau bahan mentah yang sedikit diolah. Dengan memikirkan
hubungan kekuatan asimetris dengan para pembeli. Mengacu konsumen akhir—mengidentifikasi apa yang diinginkan oleh
pada sejarah, dengan memiliki posisi akhir demikian dalam seseorang dan menyesuaikan kualitas atau pengolahan atau
jaringan produksi, perkembangan Anda dikendalikan sekehendak pasokan sesuai keinginan— perusahaan dapat meningkat-
pembeli yang memiliki banyak pilihan. Jurang antara teknologi, kan kekuasaan mereka dalam mengambil keputusan.
pengetahuan, dan kekayaan antar negara semakin melebar.
Perhatikan pembudidayaan kopi di Ethiopia. Sebagai tempat
Rantai nilai merupakan sebuah sistem dari langkah-langkah asal biji kopi Arabika, Ethiopia diberkahi dengan suatu komodi-
saling terkait penting untuk mengubah bahan mentah men- tas yang tidak dapat ditemukan di tempat lain di dunia—dan
jadi produk jadi untuk konsumen akhir, dimana setiap langkah meskipun ditemukan di bagian lain penghasil kopi, hasilnya
tersebut menambah nilai produk. Ini sangat mirip dengan masih berbeda. Tanah dan matahari dan udara zona khatu-
suatu rantai pasokan, namun lebih terfokus pada bagaimana listiwa Afrika memberikan pengaruh khusus, yang ketika
nilai ditambahkan bukan bagaimana bahan mentah berpin- digabungkan memberikan Ethiopia suatu ptoduk yang telah
dah dari satu tempat ke tempat lain. Dalam beberapa cara, berbeda secara alami, memberikan suatu posisi tawar baik
nilai tambah terlihat jelas, namun dalam cara lainnya terlihat bagi para penjual terhadap konsumen yang membutuhkan kopi
lebih samar. Dalam contoh dari kopi rantai nilai dimulai den- khusus di sekitar khatulistiwa di Ethiopia. Banyak koperasi bah-
gan menyiapkan lahan (membersihkannya, membiayainya) kan berupaya mendapatkan sertifikasi pasar produk organik
lalu berlanjut ke penanaman, perawatan, panen, pengeringan, (organic markets) dan perdagangan adil (fair trade), sehingga
pengemasan, pemeriksaan, pengiriman, pemasaran dan pen- semakin membedakan produk mereka. Selain itu, teknologi
6

RANTAI NILAI competitiveness at the FRONTIER | juli 2008

baru diterapkan dalam proses pengeringan, yang mengubah erat dan mampu berkomunikasi secara efektif sebagai suatu
rasanya dan membuat para penjual kopi negara tersebut pihak kepada para pembeli—berupaya untuk mencari sumber
mendapatkan nilai-nilai unggul dalam persaingan rasa kopi bahan, merancang kain, menjahitnya, dan mengangkutnya.
internasional. Dengan demikian, Ethiopia merupakan sebuah
kasus keunggulan komparatif (comparative advantage) (berkah Industri garmen Indonesia telah memiliki sebagian besar
alamiah berupa biji kopi yang baik dan unik) digabungkan den- komponen yang dibutuhkan, dengan industri pabrik kain dan
gan kekhususan tambahan (perdagangan bebas dan sertifikasi garmen yang terintegrasi baik secara vertikal serta tenaga kerja
produk organik) dan inovasi. Ketika semua hal digabungkan yang murah (meskipun tidak selalu yang paling efisien). In-
hasilnya kopi Ethiopia yang lebih dari sekedar kopi biasa. dustri tersebut juga mampu menghasilkan tekstil dan garmen
tingkat menengah hingga tingkat atas untuk keperluan ekspor.
Tindakan setara dengan kasus kopi Arabika dari Ethiopia bagi Meskipun Cina semakin hari semakin produktif, integrasi adalah
Indonesia mungkin berupa, sebagai contoh, agresif memasar- salah satu alasan para pembeli masih berminat pada Indonesia.
kan suatu keunggulan komparatif tertentu di salah satu sumber (Lihat “The Value Chain is Changing” atau “Rantai Nilai sedang
daya alam Indonesia, seperti kayu olahan jati Jawa, atau rancan- Berubah” di halaman 6 edisi ini untuk pandangan lebih meda-
gan perlengkapan rumah dari Bali terinspirasi kisah Ramayana. lam tentang sifat rantai nilai tekstil dan garmen Indonesia.)
Jika faktor lain dapat melengkapi budaya dari perabotan rumah
Bali—melancarkan rantai pasokan, sebuah reputasi karena Tetapi masih ada ruang untuk perbaikan. Sebagian besar
pekerjaan-pekerjaan khusus sesuai pesanan dan/atau desain pabrik tingkat atas menggunakan bahan yang tidak bersumber
inovatif—dan kayu jati Jawa—ramah lingkungan, kekuatan usia di Indonesia namun dari Amerika Serikat dan Eropa, meskipun
pohon yang tua, ditambah dengan nilai sejarah—pembeli dapat bahan-bahan tersebut dapat saja diproduksi di Indonesia.
bersedia membayar lebih tinggi untuk produk–produk yang han- Suatu pendekatan rantai nilai melihat apakah Indoensia merugi
ya dapat diproduksi di Indonesia. Tiadanya nilai tambah seperti dengan tidak menawarkan bahan-bahan khususnya yang jelas
ini memungkinkan pembeli pergi kemana saja untuk mendapat- berbeda yang dapat memberikan kendali lebih besar kepada
kan kayu tropis, karena produknya sama saja, dan semua akan Indonesia atas mata rantai tersebut dalam rantai nilainya.
terpaksa menjualnya dengan harga murah.
Pesan keseluruhannya sebagai berikut: Pertimbangkan
Kecenderungan yang terjadi dalam industri garmen adalah produk akhir dan nilai khusus yang diinginkan konsumen
menawarkan “paket lengkap,” atau layanan yang meng- dari produk tersebut, dan berupayalah memberikan nilai-nilai
gabungkan berbagai bagian berbeda dari rantai nilai untuk tersebut. Hasilnya berupa pergeseran dari kekuatan-kekuatan
memodifikasi dan menambah nilai produk. Tidak hanya meng- relatif, dan perkembangan yang akan dicatat dengan baik
hasilkan tekstil dan mengirimkannya ke tukang jahit, suatu dalam sejarah perkembangan.
perusahaan—atau beberapa perusahaan yang berhubungan — Ben Otto

BERITA juni ’08


menerima sebuah jaminan dagang dari para pembeli internasionalnya dengan
syarat bahwa produk-produknya telah diverifikasi. (The Jakarta Post, 06/06)
Ekspor produk tekstil dan garmen dalam negeri tumbuh 5,3% pada triwu-
lan pertama tahun 2008, menjadi US$ 2,58 milyar dari US$ 2,45 milyar Menteri Perdagangan Mari E. Pangestu mengatakan bahwa negara-negara Timur
yang diperoleh pada periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan ekspor ini Tengah, terutama Uni Emirat Arab, menawarkan peluang yang sangat besar
tercapai setelah para produsen memindahkan pasar mereka dari Amerika bagi ekspor Indonesia, terutama untuk produk seperti semen dan mebel, karena
Serikat ke negara-negara Uni Eropa dan ASEAN. (Investor Daily, 04/06) pertumbuhan ekonomi mereka yang sangat pesat. (Seputar Indonesia, 11/06)
Indonesia mengirimkan 24 UKM untuk turut berpartisipasi dalam Konferensi Pekan Raya Jakarta direncanakan resmi dibuka pada tanggal 12 Juni oleh
dan Pameran Teknologi UKM Asia Pasifik ke-5 di Qingdao, provinsi Shandong, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta International Expo, Kemay-
Cina. Atase perdagangan Indonesia di Beijing, Imbang Listiyadi, mengatakan oran, Jakarta Pusat. Selain kios-kios yang memamerkan berbagai produk,
bahwa UKM asal Indonesia menawarkan beberapa produk, antara lain kopi, teh, mulai dari barang elektronik, perabotan rumah tangga, makanan dan minu-
makanan olahan, kerajinan tangan dan tekstil. (Bisnis Indonesia, 05/06) man, serta pakaian, pekan raya ini juga akan menyediakan layanan perbankan
ATM oleh BCA, BNI, Bank Mandiri, dan Bank DKI. (Republika, 12/06)
Produsen mebel kayu Indonesia yang diverifikasi di bawah lisensi hutan lestari
(sustainable forest) atau penebangan kayu yang sah (legal logging) pihak ketiga Menyusul meroketnya harga minyak dan komoditas dunia, Indonesia menga-
terjamin kemudahan akses terhadap pasar internasional, demikian terung- lami penurunan ekspor. Sejak tahun lalu, ekspor tekstil dan garmen ke sejumlah
kap dalam sebuah diskusi yang diselenggarakan pada hari Rabu (4/6). Jajag negara, seperti Amerika Serikat, negara-negara Eropa serta Jepang, hanya mampu
Suryoputro dari perusahaan mebel Yogyakarta, Jawa Furni Lestari, mengata- mencatat pertumbuhan sebesar 3%. Sejumlah masalah menyebabkan penurunan
kan, dalam sebuah diskusi tentang sertifikasi kayu di Jakarta, bahwa ia telah tersebut, termasuk ketatnya persaingan di pasar tekstil. (Kontan, 13/06)
7

competitiveness at the FRONTIER | juli 2008 RANTAI NILAI

Rantai Nilai Terus Berubah


Memahami suatu rantai nilai sebagai fenomena statis tidak cukup; ini ditunjukkan
industri tekstil dan garmen dan perubahan merupakan hal terpenting.

D alam berbagai sektor industri, keadaan tidak sesederhana


sebelumnya. Pernyataan tersebut tepat bagi para produsen
seperti yang ditawarkan para produsen di Cina. Sebagian besar,
terutama produsen UKM, telah menghentikan kegiatan produksi
tekstil dan garmen di Indonesia. Lebih dari empat dekade, karena tidak mampu menawarkan barang-barang pada tingkat
Multifiber Agreement (MFA) memberikan Indonesia, sebuah harga yang dapat diterima oleh para pembeli. Tetapi keadaan
pemain kunci pengalaman panjang berkapasitas besar, alokasi pasar terus berubah: Kini, beberapa UKM asal Cina juga mulai
kuota ekspor yang menjamin ketersediaan pasar di AS dan Uni goyah, karena biaya mereka-pun turut meningkat.
Eropa. Sayangnya, MFA telah dibatalkan pada tahun 2005.
Semua faktor di atas memiliki dampak pada cara produsen
Sementara itu, negara-negara seperti Cina, Vietnam, dan Fil- tekstil dan garmen Indonesia (serta Pemerintah Indonesia dan
ipina pesat meningkatkan produktivitas dan efisiensi mereka. program-program donor yang mendukung mereka) mendekati
Bersamaan dengan itu, berbagai fenomena mulai dari pilihan pasar. Hal terpenting adalah kemampuan menanggapi peruba-
konsumen yang bergeser hingga kenaikan harga bahan bakar han secara fleksibel dan efektif, yaitu satu-satunya strategi yang
minyak menyebabkan mustahil menetapkan gambaran rantai akan membantu perusahaan bertahan dan berkembang. Ini
nilai industri tekstil dan garmen yang akurat. Permintaan dari patut diulang lagi bagi perusahaan-perusahaan tekstil Indo-
pembeli meningkat. Namun sifat permintaan tersebut selalu nesia, yang banyak dikelola oleh pihak yang sama yang telah
berubah dengan situasi berbeda antara pasar tingkat atas menggunakan metode-metode sama selama bertahun-tahun.
(high-end) dan tingkat rendah (low-end).
Dapat terlihat jelas bahwa tingkat atas pasar memberikan
Di tingkat atas, pengecer-pengecer besar di Eropa melapor- kesempatan paling besar bagi pemasok yang tidak ingin
kan pergeseran mendasar pada sifat permintaan konsumen. tergantung pada para pembeli yang dapat memilih dari banyak
Daripada sama dengan orang lain, masyarakat ingin memiliki produsen berharga rendah. Sekali lagi, ini berarti kemampuan
penampilan berbeda. Ini dapat menguntungkan produsen merespons perubahan, karena pemasok harus siap melaksana-
yang mampu menerima pesanan berjumlah kecil, namun kan banyak pesanan kecil dengan spesifikasi yang berbeda.
itu berarti bahwa mereka harus mampu menghasilkan Jenis fleksibilitas ini hanya mungkin ketika seluruh kemampuan
jenis produk yang berbeda dan bervariasi dalam suatu jalur manajerial, sumber daya manusia, dan perlengkapan produksi
produksi. Pembeli juga mengubah cara berbisnis dan berusa- siap menghadapi perubahan yang sedang berlangsung.
ha meningkatkan efisiensi dengan mengurangi jumlah kantor
perwakilan dan membatasi jumlah pemasok. Praktik-praktik sumber daya manusia yang tidak memenuhi
standar internasional merupakan permasalahan bagi Indonesia.
Karena itu, tidaklah mengherankan apabila jumlah peru- Sistem kontrak dalam mempekerjakan orang untuk jangka waktu
sahaan yang mampu memasok pasar tingkat atas terus tertentu bukan sebagai karyawan tetap, dipercaya sebagai pe-
menurun. Akibatnya, perusahaan yang mampu menang- nyebab turunnya produktivitas dan tingkat kemampuan karyawan.
gapi cepat permintaan pembeli beroperasi dalam kapasitas
penuh. Mereka yang melayani pasar-pasar khusus (niche Perlengkapan produksi juga bagian permasalahan yang sama
markets) — seperti perusahaan garmen adibusana di Jakarta, pentingnya. Memilih perlengkapan tepat bukanlah sebuah tu-
Bali, dan Jawa Tengah—menikmati usaha yang sedang maju. gas mudah. Perusahaan harus memahami para pembeli, para
Perusahaan yang tidak cepat tanggap akan kehilangan usaha pesaing mereka di seluruh dunia, dan trend-trend konsumen
atau mendapati diri mereka terpaksa memakai sub-kontrak, – sesungguhnya semua pemain dalam rantai nilai – ketika
terkadang pada produsen di negara-negara lain. mereka mengambil keputusan investasi penting seperti itu.
Sebagaimana yang telah dipelajari para produsen di negara
Dinamika tersebut berbeda di tingkat rendah pasar. Jumlah lain, perlengkapan baru belaka tidaklah cukup. Mesin-mesin
pemasok yang banyak berakibat tehadap pembeli yang sensitif produksi harus memungkinkan dilakukannya proses produksi
dengan harga. Para pembeli akan berkeliling mencari harga fleksibel dan harus memiliki fitur yang memungkinkan dilaku-
terbaik dan meminta semua produsen memberikan harga sama. kannya peningkatan di masa depan. Fokus pada fleksibilitas,
Ini menimbulkan masalah bagi produsen Indonesia, yang se- peningkatan, dan masa depan akan membantu industri tekstil
dang menghadapi masalah kenaikan harga akibat pengurangan dan garmen Indonesia meraih kesuksesan di tengah-tengah
subsidi bahan bakar minyak oleh negara dan kenaikan harga perubahan dan persaingan.
energi global, ketika mereka diminta menawarkan harga murah — Baari La Inggi
8

RANTAI NILAI competitiveness at the FRONTIER | juli 2008

INOVASI:

Lebih Dari Sekadar Yang Terlihat


Dunia RFID yang Kecil Namun Semakin Umum Digunakan

B ayangkan sebuah teknologi yang


memungkinkan Anda memindai
segudang berkas dan menandai lokasi
enkripsi di dalam barcode; angka-angka
yang bersifat unik dikodifikasikan ke
dalam chip pada saat produksi dan tidak
memberikan informasi kepada seorang
dokter hewan atau tempat penampun-
gan hewan tentang asal muasal hewan
setiap berkas tersebut — termasuk yang dapat diubah. Barcode dirancang hanya bersangkutan atau riwayat vaksinasinya.
salah tersimpan — dan mendapatkan untuk mengidentifikasikan sekelompok
sebuah daftar induk untuk mengiden- produk yang bersifat generik, sehingga Rantai pasokan hewan ternak dan
tifikasi seluruh berkas tersebut dan membuat satu kotak susu serupa den- produk pangan diramalkan men-
menunjukkan berkas mana yang telah gan kotak lainnya. Dengan menyemat- jadi pasar RFID terbesar. Sektor-sektor
keluar. Sekarang, bayangkan teknologi kan chip RFID, setiap chip memberikan tersebut akan menikmati manfaat dari
tersebut untuk membuat paspor yang informasi tentang lama kotak susu terse- pengendalian penyakit hewan ternak
tidak mungkin dipalsukan, mengutip but berada di rak, asalnya, dan bahkan dan penjualan pangan olahan. Thailand,
biaya tol secara elektronik, menelusuri hal-hal rinci seperti riwayat kesehatan produsen udang hasil produksi tambak
barang-barang yang mudah rusak, dan sapi produsen isi kotak susu tersebut. terbesar di dunia dan eksportir unggas
mempermudah orang untuk mempers- keempat di dunia, saat ini menggunakan
ingkat transaksi di pasar swalayan. Teknologi RFID awalnya digunakan da- teknologi RFID secara luas untuk keper-
lam penelusuran barang dan dokumen. luan penelusuran hewan dan pangan.
Radio Frequency Identification (RFID) te- Barang dapat ditelusuri saat berpindah
lah digunakan untuk beragam tujuan di sesuai rantai pasokan, dan dokumen- RFID mulai merambah masuk ke Indo-
atas. Aplikasi RFID paling umum berben- dokumen penting dapat ditelusuri kala nesia, ditandai dengan penyelenggaraan
tuk chip yang sangat kecil, nyaris tidak disimpan, dikeluarkan, dan disimpan di KTT tahunan RFID tingkat Asia di Ja-
terlihat — bahkan cukup kecil untuk dis- tempat yang salah. Perusahaan-perusa- karta pada Maret 2008 lalu. Telkomsel
ematkan pada selembar kertas — yang haan spesialis dalam bidang integrasi menggunakan chip RFID untuk layanan
berisi informasi angka-angka terenkripsi. sistem RFID di Indonesia telah menjual T-Cash sebagai sarana pembayaran non-
Chip disematkan pada antena berbentuk tags bagi kedua keperluan tersebut, den- tunai cepat dan aman. TNI telah meng-
filamen yang sama kecilnya, beberapa gan memasarkannya ke sektor farmasi, gunakan teknologi ini agar para tentara
bahkan memungkinkan agar angka-ang- hukum, perbankan dan pemerintah, dapat berbelanja menggunakan kartu
kanya dapat terbaca oleh alat pemindai yaitu pihak-pihak yang mungkin mengh- pembayaran elektronik di pertokoan
dari jarak beberapa ratus meter. adapi konsekuensi keuangan dan hukum sekitar markas AD di Jakarta.
tambahan bila terjadi kehilangan berkas.
Jika berdiri sendiri, angka-angka tersebut Salah satu perusahaan integrasi sistem
tidak berarti apapun, namun dengan Penggunaan RFID tag telah semakin RFID di Jakarta mengatakan bahwa pe-
sistem yang tepat, angka-angka itu dapat meluas. Di sebuah pasar swalayan, RFID langgan korporatnya terdiri atas perusa-
diperiksa silang dengan sebuah data- mempersingkat waktu penyelesaian haan farmasi dan TI, serta proyek taman
base — yang bersifat in-store (setempat), transaksi, karena produk-produk yang rekreasi Waterboom di Jambi. Lebih
nasional, atau bahkan internasional — disemati tag tersebut tidak perlu dipindai penting, menurut mereka, sejumlah pe-
guna mengakses berbagai informasi ten- satu per satu secara manual. Terkait langgan di berbagai sektor kini sedang
tang sebuah chip tertentu — atau, lebih peralihan pada penggunaan paspor melakukan uji coba dengan melaksana-
langsung, tentang dokumen, kiriman, biometri dengan tingkat keamanan kan proyek-proyek percontohan.
binatang peliharaan, kartu tunai, atau semakin tinggi, paspor-paspor yang
buah anggur yang disemati dengan chip disemati RFID memberikan pengamanan Selain privasi, biaya adalah kendala bagi
tersebut. Chip RFID berfungsi seperti tambahan terhadap pemalsuan, karena teknologi RFID,. Tetapi, seiring dengan
barcode, namun tidak seperti barcode menggandakan sebuah barcode atau do- turunnya harga dan pengembangan be-
yang harus dihadapkan pada alat pe- kumen kertas lebih mudah dibandingkan ragam aplikasi, simak dan perhatikan-
mindai dari jarak dekat secara terpisah memalsukan informasi enkripsi pada lah baik-baik, karena ukuran chip makin
(seperti yang dilakukan kasir pada setiap sebuah chip. Teknologi tersebut telah mengecil seiring turunnya harga — RFID
produk), chip RFID dapat terbaca dari banyak digunakan sebagai pengganti tag semakin menjadi pilihan teknologi yang
jarak jauh tanpa keharusan kontak. yang digantungkan pada kalung hewan umum digunakan di berbagai sektor di
peliharaan; sebuah chip yang disematkan Indonesia.
Enkripsi pada chip juga berbeda dengan pada kalung hewan peliharaan dapat — Ben Otto
9

competitiveness at the FRONTIER | juli 2008 RANTAI NILAI

A G E N D A K E G I ATA N LEBIH LANJUT


Finance & Financial Technology Expo 2008 www.globalvaluechains.org
JCC Assembly Hall 1, 2, 3, Jakarta Situs yang berisi riset Global Value Chain
1–3 Agustus Initiative. GVC initiative khususnya ter-
Diselenggarakan oleh Panorama Convex. www.thejakartapost.com/whatson tarik untuk memahami rantai nilai yang
terbagi diantara banyak perusahaan dan
Indoplas
menyebar luas secara geografis, men-
JIExpo, Jakarta
elusuri pola pergeseran produksi global,
6–9 Agustus
memahami cara pekerjaan GVC “diatur”,
Pameran plastik internasional yang diselenggarakan setiap tahun ini terbuka
dan menentukan peran yang dimainkan
baik untuk perdagangan maupun publik. Terfokus pada industri plastik dan juga
baik di negara-negara kaya maupun di
menarik bagi sektor karet. www.indoplas.com
negara-negara miskin.
Indoautomotive
JIExpo, Jakarta www.value-chain.org
7–9 Agustus Situs Value Chain Group. Memberikan
Pameran Suku Cadang dan Aksesoris Otomotif Indonesia. Ajang ini tempat para berbagai referensi kamus dan metode
pemimpin teratas perusahaan otomotif bertemu, tempat untuk menemukan produk- teruji dan terbukti untuk memperluas
produk baru, dan kesempatan pemasaran dimana perusahaan-perusahaan dapat jaringan nilai perusahaan,dalam mem-
meningkatkan profil perusahaan atau produk mereka. www.indoautomotive.net promosikan konsensus dan mendorong
peningkatan dan transformasi be-
Indonesia International Medical & Hospital Equipment Expo (IMEX) ragam proses secara terus-menerus.
Jakarta International Expo (JIExpo) Berbagi perspektif jaringan nilai,
20–23 Agustus strategi dan praktik-praktik terbaik.
Ini ajang yang menampilkan peralatan dan pasokan bagi rumah sakit, peralatan dan (Catatan: Anda harus mendaftar untuk
pasokan elektro-medis, laboratorium, fisioterapi/rawat jalan, obat-obatan untuk oleh
mengakses penelitian di situs ini, tetapi
raga dan Teknologi Informasi Rumah Sakit.
pendaftaran bersifat cuma-cuma.)
www.eventseye.com/fairs/trade_fair_event_10261.html
www.oecd.org/
All Print Indonesia 2008
dataoecd/24/35/38558080.pdf
Jakarta International Expo (JIExpo)
Sebuah publikasi OECD yang berjudul
20-23 Agustus 2008
“Moving Up the Value Chain: Staying
Pameran internasional tentang percetakan (pra-press, press, pasca-press). mesin-
mesin, peralatan dan pasokan. www.eventseye.com/fairs/trade_fair_event_6562.html Competitive in the Global Economy.”
Makalah ini memaparkan bukti-bukti ten-
New York Home Textiles Show 2008 tang globalisasi rantai nilai dan mengi-
Jacob J. Javits Convention Center, New York City, USA dentifikasi isu-isu kebijakan yang paling
14–21 Agustus relevan untuk menanggapi kepedulian
Ajang dimana para pembeli dari toko-toko khusus dan department store, butik, yang terkait dengan globalisasi.
e-tailers dan perusahaan pesan antar dapat menemukan produk terkini dalam
busana rumah tingkat tinggi. Peserta pameran menampilkan perlengkapan tem- http://www.industryweek.com/section.
pat tidur dan kamar mandi tingkat tinggi, taplak meja, tekstil untuk dapur, han- aspx?sectionid=11
duk, bantal dekorasi, karpet, perlengkapan jendela, perangkat keras untuk mode, Kumpulan artikel tentang rantai nilai
perlengkapan untuk anak-anak/remaja, asesoris dekoratif, perlengkapan pribadi, yang sebelumnya diterbitkan dalam
aksen furnitur, hiasan rumah, bahan kain untuk dekorasi, trim, dan lain-lain. publikasi yang terfokus pada manufaktur,
www.fibre2fashion.com/tradefair/industrial-fairs/fairdetails.aspx?show_code=4605# Industry Week. Menekankan strategi-
strategi dibalik kesuksesan rantai nilai.
ASAP Global Sourcing Show
Venetian Grand Ballroom, Las Vegas, Nevada, USA http://www.mindtools.com/pages/ar-
24–27 Agustus ticle/newTMC_10.htm
Ajang untuk menampilkan pakaian laki-laki, perempuan dan anak-anak, alas kaki, Kursus singkat dalam analisa rantai
mainan anak-anak, peralatan olah raga, garmen, serat, bahan kain dari pemasok pabrik nilai untuk membantu pembaca mengi-
dari luar negeri hingga barang bermerek. http://www.asapshow.com/showinfo.html
dentifikasi cara-cara menciptakan nilai
Australian Shoe Fair 2008 bagi kepentingan para konsumen, dan
Melbourne Convention and Exhibition Centre, Melbourne, Australia kemudian memikirkan cara memaksi-
14–16 September malkan nilai ini: baik melalui produk
Pameran khusus pembelian alas kaki Australia; berada di lokasi yang sama yang luar biasa, layanan bermutu, atau
dengan Fashion Exposed. www.australianshoefair.com kerja yang terlaksana dengan baik.
10

RANTAI NILAI competitiveness at the FRONTIER | juli 2008

SEKILAS:
Portal Baru Menyediakan Informasi Vital Bagi Pengekspor Tekstil
Dalam rangka membantu perusahaan tekstil untuk mendapatkan informasi
bisnis berharga, SENADA membantu pengembangan sebuah portal online yang
diluncurkan pada 3 Juni di Jakarta. Diciptakan oleh CV Gaindo Pratama, situs
ini menyediakan informasi dan data tentang industri tekstil dan kini memiliki
636 anggota. Situs yang memiliki sebuah database mengenai informasi 1.300
perusahaan di seluruh Indonesia memungkinkan perusahaan tekstil mitra untuk
menjalankan promosi online yang lebih intensif, efisien dan efektif juga online
sourcing cepat dan tepat.

Media Internasional Belajar Tentang Sertifikasi VLO dan FSC


SENADA bermitra dengan Asosiasi Mebel dan Industri Kerajinan Indonesia
(ASMINDO) melaksanakan sebuah acara mejabundar untuk jurnalis dari
beberapa jaringan berita internasional di Jakarta yang bertajuk “Sertifikasi Kayu:
Meningkatkan Akses Terhadap Pasar Mebel Dunia.” Diskusi diadakan di Jakarta
pada 4 Juni dan dihadiri oleh jurnalis dari perwakilan media seperti Wall Street
Journal, The Jakarta Post dan Metro TV. Pembicara menggambarkan usaha peru-
sahaan konsultan dan badan sertifikasi dalam menyediakan bantuan teknis dalam
proses sertifikasi Verification of Legal Origin dan Forest Stewardship Council
bagi produsen mebel kayu di Indonesia. Pembicara terdiri dari berbagai peme-
gang kepentingan dalam industri tersebut seperti Ambar Tjahyono, ketua umum
ASMINDO; Loy Jones, Manajer Wilayah Asia Pasifik dari SmartWood, sebuah
badan sertifikasi internasional yand diakui FSC; dan tiga perwakilan perusahaan
produsen mebel bersertifikasi VLO dan FSC di Jawa Tengah dan Timur.

SENADA Memulai Forum Peraturan Undang-undang Gangguan


Sekitar 20 peserta termasuk perwakilan kunci pemerintah dan pemegang kepent-
ingan bisnis menghadiri diskusi publik yang diselenggarakan SENADA dan Asia
Foundation pada 13 Juni 2008. Acara ini bertujuan untuk menyediakan forum
untuk menanggapi permasalahan mengenai pelaksanaan peraturan dari Undang-
undang Gangguan (disebut Hinder Ordonnantie dalam bahasa aslinya, Belanda).
Undang-undang yang ditetapkan pada masa pemerintah kolonial Belanda pada
1926 ini menyatakan bahwa setiap bisnis harus menerima guna mendapatkan
ijin ‘gangguan’ – berlaku untuk jangka waktu tertentu – yang dikeluarkan oleh
pemerintah setempat. Ini telah mengakibatkan berbagai kesulitan, mengganggu
kinerja perusahaan. Diskusi publik juga diarahkan untuk melihat bagaimana be-
berapa negara maju (termasuk Amerika Serikat dan Kanada) menangani peran-
cangan peraturan untuk undang-undang serupa. Perwakilan pemerintah RI yang
hadir termasuk dari Depdagri dan BAPPENAS.

GALERI FOTO SENADA


DARI ATAS KE BAWAH: Para peserta yang menghadiri peluncuran resmi situs Indotextiles; Para perwaki-
lan perusahaan garmen mengawasi kegiatan subkontraktor selama pelatihan SENADA mengenai manajemen
performa subkontraktor; Piranti lunak manajemen perusahaan beta-test dikembangkan dengan bantuan
SENADA; Pemegang kepentingan usaha menyimak Deputy Chief of Party dari SENADA, David Ray, di
sebuah mejabundar World Bank-SENADA mengenai undang-undang pelayaran Indonesia yang baru.

Anda mungkin juga menyukai