Oleh:
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini sesuai dangan apa yang kami harapkan.
Adapun maksud dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi apa yang
menjadi tugas kami sebagai mahasiswa Bimbingan & Konseling dalam mata kuliah
Evaluasi dan Supervisi BK yang membahas tentang “Akuntabilitas dan
Stakeholders dalam BK”.
Atas terselesainya makalah ini tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada bu
Dr. Awalya, M. Pd., Kons. selaku dosen mata kuliah Evaluasi dan Supervisi BK
yang telah membimbing kami. Dan semua pihak yang telah membantu kami dalam
penyusunan makalah ini.
Kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kami pribadi
khususnya dan pembaca pada umumnya. Semoga makalah ini dapat memberikan
wawasan yang lebih luas dan pengetahuan kita tentang Akuntabilitas dab Supervisi
dalam BK. Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan maka kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan. Akhir kata kami mohon
maaf apabila ada kesalahan penulisan atau kata yang kurang berkenan.
3
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bimbingan dan konseling (BK) diselenggarakan di sekolah adalah sebagai
bagian-bagian integral dari proses pendidikan untuk mencapai tujuan
pendidikan. Bimbingan dan konseling memiliki konsep dan peran yang ideal,
karena pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah merupakan usaha
membantu peserta didik dalam pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan
sosial, kegiatan belajar, serta perencanaan dan pengembangan karir.
Berfungsinya bimbingan dan konseling secara optimal maka semua kebutuhan
dan permasalahan siswa di sekolah akan dapat ditangani dengan baik.
Guru BK/konselor sekolah sebagai pendidik di sekolah memiliki kinerja yang
menunjang pencapaian tujuan yang dicanangkan oleh sekolah (Dahir & Stone,
2009). Sebagai sebuah profesi, BK menyadari bahwa profesionalisme adalah
cara agar masyarakat memiliki kepercayaan dalam menggunakan jasa profesi
BK (Badrujaman, Furqon, Yusuf, & Suherman, 2017). Efektivitas program dan
intervensi konseling sekolah yang digunakan untuk memenuhi tujuan program
harus didokumentasikan melalui kegiatan akuntabilitas yang sistematis dan
berkelanjutan. Oleh karena itu, guru BK/konselor sekolah harus melakukan
akuntabilitas dengan menunjukkan data sebagai bukti yang mendukung
efektivitas program BK.
Akuntabilitas sebagai bentuk pertanggungjawaban konselor sebagai profesi
telah menjadi tuntutan dan kebutuhan yang tidak dapat dihindarkan dari
pelaksanaan program BK. Jadi dapat dikatakan akuntabilitas BK merupakan satu
kegiatan yang sangat penting untuk menyoroti kebutuhan dan efektivitas
program BK, yang juga merupakan personil instrumental dalam pencapaian
kompetensi optimal siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah sumbangan
pemikiran dalam rangka menambah khasanah ilmu pengetahuan dan selanjutnya
supaya guru BK/konselor sekolah untuk terlibat dalam upaya akuntabilitas untuk
meningkatkan layanan, untuk memberikan bukti efektivitas, dan untuk
meningkatkan citra profesional
5
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimkasud dengan akuntabilitas dalam BK?
2. Apa tujuan dari akuntabilitas BK?
3. Apa saja jenis data Akuntabilitas?
4. Apa saja bentuk akuntabilitas BK?
5. Apa saja kriteria akuntabilitas BK?
6. Faktor yang mendukung dan menghambat pelaksanaan akuntabilitas BK?
7. Bagaimana proses akuntabilitas?
8. Apa saja masalah dan solusi pelaksanaan akuntabilitas BK?
9. Pengertian Stakeholders dalam BK?
10. Apa saja peran dan fungsi dalam stakeholders?
11. Bagaimana klasifikasi dari stakeholders?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian akuntabilitas
2. Untuk mengetahui tujuan akuntabilitas
3. Untuk mengetahui jenis data akuntabilitas
4. Untuk mengetahui bentuk akuntabilitas
5. Untuk mengetahui kriteria akuntabilitas
6. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat akuntabilitas
7. Untuk mengetahui proses akuntabilitas dalam BK
8. Untuk mengetahui masalah dan solusi pelaksanaan akuntabilitas
9. Untuk mengetahui pengertian stakeholders
10. Untuk mengetahui peran dan fungsi stakeholders
11. Untuk mengetahui klasifikasi dari stakeholders
6
BAB II
PEMBAHASAN
3. Audit Program
Audit program ini dirancang untuk digunakan dalam pengembangan
pedoman yang komprehensif dan program konseling serta setiap tahun
setelah program ini dilaksanakan. Tujuan penggunaan alat ini adalah untuk
mendokumentasikan untuk evaluasi program dan perbaikan yaitu:
menentukan kekuatan dan kelemahan program, dan merencanakan tujuan
yang dibuat untuk tahun ajaran berikutnya.
I. Pengertian Stakeholders
Stakeholder adalah semua pihak, baik internal maupun eksternal yang
memiliki hubungan baik yang bersifat mempengaruhi maupun dipengaruhi,
bersifat langsung maupun tidak langsung pada komunitas. Dengan demikian,
stakeholder merupakan pihak internal maupun eksternal, seperti pemerintah,
masyarakat sekitar, lingkungan sekitar, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
16
perkembangan siswa secara optimal dalam proses pembelajaran, baik dalam hal
mencerna materi pelajaran maupun dalam mengatasi kesulitan-kesulitan belajar
yang dialami oleh siswa. Fungsi seorang pembimbing di sekolah adalah
membantu stakeholder beserta stafnya di dalam menyelenggarakan sekolah.
Proses bimbingan belajar yang diterapkan stakeholder dapat dilakukan dengan
melakukan proses membantu individu agar siswa dapat membantu dirinya
sendiri dalam menyelesaikan masalah yang dihadapinya.
Stakeholder memiliki peran penting dalam melaksanakan peran BK, maka
dari iu stakeholder dengan BK memiliki hubungan yang begitu erat, karena BK
tidak akan berjalan sendiri tanpa adanya sosok stakeholder. Peran stakeholder
memilki pengaruh yang cukup besar terhadap lancarnya pelayanan BK. Berikut
ini akan saya akan menyebutkan beberapa peran dan fungsi Stakeholder dalam
Bimbingan dan Konseling (BK).
1. Sebagai Policy Creator
Policy Creator merupakan stakeholder yang berperan sebagai penentu
kebijakan serta pengambil keputusan.
2. Koordinator
Koordinator dapat diartikan sebagai stakeholder yang memiliki peran
mengkoordinasikan stakeholder lain yang terlibat.
3. Fasitator
Ialah stakeholder yang berperan memfasilitasi dan mencukupi kebutuhan
apa yang dibutuhkan oleh sekelompok sasaran.
4. Implementer
Implementer yaitu stakeholder yang berperan sebagai pelaksana
kebijakan yang di dalamnya termasuk sekelompok sasaran.
5. Akseletator
merupakan stakeholder yang mempunyai peran untuk mempercepat atau
memberikan kontribusi agar program minapolitan dapat berjalan sesuai
sasaran atau bahkan lebih cepat waktu pencapaiannya.
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
1. Akuntabilitas BK adalah pertanggungjawaban guru BK/konselor kepada
stakeholders dan/atau pengguna jasa BK untuk menunjukkan efektivitas
program BK sekolah yang memberikan dampak positif bagi kehidupan siswa
berdasarkan data.
2. Tujuan akuntabilitas ada 3, yaitu untuk memantau perkembangan siswa dan
menutup kesenjangan prestasi, untuk menilai dan mengevaluasi program,
untuk menunjukkan efektivitas program konseling sekolah.
3. Menurut A. Muri Yusuf dalam Amirah Diniaty mengemukakan ada 2 bentuk
akuntabilitas yaitu akuntabilitas program dan akuntabilitas manajemen.
Disamping itu dilihat dari organisasinya ada akuntabilitas internal dan
eksternal.
4. Menurut Krumboltz kriteria akuntabilitas adalah ukuran yang menjadi dasar
penilaian atau penetapan sesuatu.
5. Stakeholder adalah semua pihak, baik internal maupun eksternal yang
memiliki hubungan baik yang bersifat mempengaruhi maupun dipengaruhi,
bersifat langsung maupun tidak langsung pada komunitas.
6. Komponen stakeholders yaitu siswa, orangtua, kepala sekolah, guru,
konselor, personil sekolah, pemerintah, masyarakat
B. Saran
Sebagai mahasiswa BK calon konselor muda seharusnya dapat mengerti
pelaksanaan akuntabilitas dalam Bimbingan dan Konseling dan memahami
komponen stakeholders. Agar konselor dapat menunjukkan keprofesionalannya
dalam melaksanakan pelayanan Bimbingan Konseling.
C. Penutup
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT karena kami mampu untuk
menyelesaikan makalah ini. semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pemakalah pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
23
DAFTAR PUSTKA
Ningsih, Wirda. (2017). Peran Stakeholder dalam mendukung Kesuksesan Guru
Bimbingan dan Konseling di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Unggul
Tapaktuan.
Yarliani,Ikta. (2013). Peran Guru Bimbingan dan Konseling Membantu
Mengatasi Masalah Hubungan Sosial Siswa di Madrasah Tsanawiyah
Negeri Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin. Jurnal: Guidance and
Counseling,volume 1 issue, 46-54. (Online)
Putri, MA. (2018). Accountability Of Guidance And Counseling In School.
Enlighten: Jurnal Bimbingan Konseling Islam. Padang: Enlighten, Vol.
1 No. 2
Novrialdy, Eryzal. Akuntabilitas dan Pengawasan dalam Bimbingan dan
Konseling. Padang