PENDAHULUAN
bahwa ketika orang senang dengan pekerjaannya, maka akan membawa sikap
yang baik terhadap pekerjaannya. Ketika orang tidak puas terhadap pekerjaannya,
sumber yang kuat untuk mengembangkan kualitas sekolah, namun kepuasan kerja
Kepuasan kerja guru adalah salah satu faktor yang menentukan dalam
guru di sekolah. Kontribusi kepuasan kerja guru tidak hanya untuk memotivasi
pengembangan siswa (Garrett dalam Ouyang dan Paprock, 2009). Para peneliti di
Amerika Serikat telah mempelajari kepuasan kerja sejak pertengahan abad ke-20,
tetapi hanya sebagian kecil dari mereka yang berfokus pada kepuasan kerja guru.
Menurut UU No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Guru ialah
pada pendidikan anak usia dini melalui jalur formal pendidikan dasar dan
Guru yang memiliki kepuasan kerja akan senang dengan pekerjaan dan
lingkungan kerja mereka. Perasaan senang ini dapat dilihat dari kesenangan guru
untuk berada di sekolah atau mengajar di kelas. Kepuasan kerja guru juga dapat
kerajinan, ketekunan, inisitif dan kreativitas kerja yang tinggi dalam bekerja.
Kepuasan kerja guru menjadi salah satu faktor yang harus diperhatikan, apabila
guru merasakan kepuasan dalam dalam bekerja, maka akan tercipta suasana yang
penuh kebersamaan, memiliki tanggung jawab yang sama, iklim komunikasi yang
baik dan juga semangat kerja yang tinggi sehingga tujuan organisasi atau sekolah
Tetapi sebaliknya apabila guru tidak merasa puas, maka akan tercipta
suasana yang kaku, membosankan, dan semangat tim yang rendah. Dalam laman
resmi situs provinsi Jawa Barat, pada tahun 2016 menurut David Harding dari
Selanjutnya ada 14 % guru yang hadir di sekolah tetapi tidak hadir di kelas.
Angka ini jelas menunjukkan bahwa kepuasan kerja guru belum tercapai. Menurut
Strauss dan Sayles (1980) kepuasan kerja juga penting untuk aktualisasi diri. Guru
yang tidak memperoleh kepuasan kerja tidak akan pernah mencapai kematangan
psikologis dan pada gilirannya akan menjadi frustasi. Guru seperti ini akan sering
melamun, mempunyai semangat kerja rendah, cepat lelah dan bosan, emosinya
tidak stabil, sering absen dan tidak melakukan kesibukan yang tidak ada hubungan
dengan pekerjaan yang harus dilakukan.Tidak tercapainya kepuasan kerja guru ini
Lubuk Linggau di dapat urutan sebagai berikut : (1) faktor psikologis, (2) faktor
sosial, (3) faktor fisik, dan (4) faktor financial. Faktor psikologis terdiri dari faktor
tugasnya, relawan. Faktor fisik terdiri dari faktor-faktor yang berhubungan dengan
kondisi fisik lingkungan kerja. Faktor financial, yang terdiri dari sistem dan
bahwa untuk meningkatkan tingkat kepuasan guru sekolah dasar, Kepala Sekolah
harus mampu membangun komunikasi interpersonal yang lebih baik dengan para
guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru masih belum puas ketika
dengan hasil dan efektivitas kepala sekolah dalam memimpin dan melaksanakan
seperti menciptakan sebuah visi organisasi (Muttaqiin, 2016). Kepala sekolah juga
kepemimpinan visioner adalah suatu gambaran mengenai masa depan yang kita
inginkan bersama.
psikologis yang mempengaruhi kepuasan kerja guru adalah interaksi sosial antara
budaya organisasi merupakan suatu sistem makna bersama yang dianut oleh
organisasi lain.
Selain itu, Menurut Robbins dan Judge (2013) mengatakan bahwa budaya
yang kuat akan memiliki pengaruh yang besar terhadap perilaku anggota-
suasana internal berupa kendali perilaku yang tinggi. Budaya organisasi dapat
mempengaruhi disposisi staf dan tujuan kerja, bentuk tugas dan sumber daya
keputusan, khususnya jalur yang harus ditempuh, serta perasaan dan tindakan para
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Dwi Junianto dan Joko Sabtohadi
kepuasan kerja dan komitmen organisasi dalam suatu perusahaan di dapat hasil
yang positif dan signifikan. Dalam penelitian lain oleh M. Mustafid (2017) juga
ditemukan adanya pengaruh yang positif dan signifikan dari pengaruh budaya
organisasi terhadap kepuasan kerja. Hal ini menunjukkan bahwa jika di dalam
guru tidak dapat diabaikan, karena tanpa guru pendidikan tidak dapat
B. Pertanyaan Penelitian
Guru SMA?
SMA?
C. Tujuan Penelitian
SMA.
D. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini, ada dua manfaat yang terkandung di dalamnya, yaitu
1. Manfaat Teoritis
itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan untuk penelitian-
pada guru.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi organisasi atau pihak –
dapat digunakan oleh organisasi untuk menentukan strategi yang lebih tepat
pegawai.