Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL

PENAWARAN KERJASAMA PELAYANAN ASUHAN

KESEHATAN GIGI DI SD NEGERI 107 JAMBI

MAHASISWA PRODI DIV KESEHATAN GIGI POLTEKKES JAMBI

DISUSUN OLEH :

WAHYU DINDA GUSTIKARANI ( PO712551180040 )


YULIANA. H ( PO712551180041 )
YULIZA RAHMATILLAH ( PO712551180042 )
YUSRI MAHENDRA ( PO712551180043 )
ZEFA ANKETIE SUKMADINTA ( PO712551180044 )

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN JAMBI JURUSAN KESEHATAN
GIGI TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya

sehingga kami dapat menyelesaikan kegiatan Praktik Kewirausahaan di SD

107 Kelurahan Wijaya Putra Kota Jambi yang dilaksanakan sesuai waktu

yang telah ditentukan.

Bimbingan dan bantuan telah banyak kami dapatkan selama kegiatan

Praktik Kewirausahaan di SD 107 Kelurahan Wijaya Putra Kota Jambi Kota

Jambi. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada semua pihak yang telah membimbing dan membantu kami selama

melaksanakan kegiatan.

Kami menyadari dalam pelaksanaan kegiatan masih banyak

kekurangan sehingga kami mengharapkan kritik dan sarannya dari pembaca

agar ke depannya lebih sempurna. Atas perhatiannya kami ucapkan terima

kasih.

Jambi, Oktober 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................i

DAFTAR ISI...............................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN...........................................................................1

A. Latar Belakang............................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................3
C. Tujuan ........................................................................................4
D. Manfaat ......................................................................................4
E. Dasar Hukum..............................................................................5
F. Tahap Penatalaksanaan...............................................................6
G. Data Penjaringan.........................................................................6
BAB II PROGRAM PELAYANAN.........................................................7
A. Tempat Pelayanan.......................................................................7
B. Jenis Pelayanan...........................................................................7
C. Rencana Pelaksanaan Pelayanan................................................8
D. Anggaran Dana...........................................................................8
E. Rencana Monitoring Dan Evaluasi...........................................12
BAB III PENUTUP..................................................................................15

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut, pemerintah
melalui Departemen kesehatan telah memprogramkan upaya promotif dan
preventif untuk anak usia sekolah melalui usaha kesehatan gigi sekolah (UKGS)
dan untuk masyarakat melalui usaha kesehatan gigi masyarakat desa (UKGMD).
Upaya promotif dan preventif paling efektif dilakukan dengan sasaran anak
sekolah dasar, karena perawatan kesehatan gigi harus dilakukan sejak dini dan
dilakukan secara kontinyu agar menjadi suatu kebiasaan. Disekolahpun ada
potensi sumber dana yang dapat digali dan difasilitasi oleh BP3 atau komite
sekolah untuk mendukung upaya pemeliharaan kesehatan gigi anak sekolah
dengan melakukan pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
Pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu bentuk
pelayanan kesehatan gigi yang diselenggarakan dengan pendekatan promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif yang dilakukan secara terpadu dan
berkesinambungan dengan sasaran kegiatan ditujukan pada kelompok rentan,
dalam hal ini anak-anak sekolah dasar dengan tujuan untuk mencapai derajat
kesehatan gigi dan mulut yang optimal. Pendekatan promotif yaitu dengan
dilakukan penyuluhan dan komunikasi terapeutik, preventif yaitu untuk
mencegah terjadinya penyakit seperti dilakukannya scalling dan topikal aplikasi,
pendekatan kuratif yaitu ditujukan untuk merawat dan mengobati seperti
melakukan penambalan sedangkan pendekatan rehabilitatif yakni merupakan
upaya pemulihan kesehatan seperti kegiatan pemeriksaan kesehatan gigi dan
mulut setiap 6 bulan sekali  (Depkes RI, 1995).

Pelayanan kesehatan gigi dan mulut dilakukan untukmemelihara dan


meningkatkan derajat kesehatanmasyarakat dalam bentuk peningkatan kesehatan
gigi, pencegahan penyakit gigi, pengobatan penyakit gigi, danpemulihan
kesehatan gigi oleh Pemerintah, pemerintahdaerah, dan/atau masyarakat yang

1
dilakukan secaraterpadu, terintegrasi dan berkesinambungan.(UU Kesehatan
No.36Tahun 2009).
Tujuan dari kegiatan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut
disekolah adalah Upaya Kesehatan yang ditujukan untuk
memelihara,meningkatkan kesehatan gigi dan mulut untuk peserta didik di
sekolah yang ditunjang dengan upaya kesehatan perorangan berupa upaya
promotif dan preventif hingga kuratif bagi peserta didik
Sasaran pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut diutamakan kepada
siswa sekolah dasar yang rentan terhadap penyakit gigi dan mulut (Depkes RI,
1999). Maka untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal khususnya bagi
anak usia sekolah dasar perlu adanya upaya pelayanan asuhan kesehatan gigi
dan mulut. Usaha Kesehatan Gigi dan Mulut Sekolah (UKGS) yaitu usaha
kesehatan gigi di lingkungan sekolah tingkat pendidikan dasar yang merupakan
paket pelayanan asuhan sistematik dalam bentuk paket promotif (pemeliharaan
kesehatan), preventif (pencegahan penyakit), dan rehabilitative (pemulihan
kesehatan) yang paripurna (Depkes RI, 2000).
Menurut Undang-Undang No 36 Tahun 2009 tentang kesehatan , Pasal
93 Ayat 1 menyatakan Pelayanan Kesehatan gigi dan mulut ditujukan untuk
memelihara dan meningkatkan Derajat Kesehatan masyarakat dalam bentuk
peningkatan kesehatan gigi , pencegahan penyakit gigi, pengobatan Gigi.
Indikator Indikator keberhasilan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut
sesuai target nasional tahun 2010 adalah DMF-T ≤ 2, OHI-S ≤ 1,2, PTI ≥ 20%,
CPITN ≥ 3 sextan sehat dan def-t < 2 ( Depkes RI, 2000).
Hasil pemeriksaan yang dilakukan pada siswa kelas 1-6 SD N 107
Jambi  pada tanggal 13 Oktober didapatkan hasil sebagai berikut rata-rata DMF-
T = 0,93; OHI-S = 1,69; PTI = 0% ; CPITN = 5 sektan sehat dan def-t = 3,49.
Hasil pemeriksaan tersebutmenunjukkan adanya kesenjangan terhadap target
nasional pada kondisi OHI-S, def-t  dan PTI sehingga perlu dilakukan pelayanan
asuhan kesehatan gigi dan mulut untuk mencapai target nasional. Sedangkan
kondisi DMF-T dan CPITN sudah memenuhi target nasional akan tetapi perlu
ditingkatkan kembali untuk memenuhi target optimal D=0, M= 0,01, F=0,92,

2
CPITN= 6 sextan sehat. Program pelayanan kesehatan gigi dan mulut berupa
pemeliharaan kesehatan gigi dan pencegahan penyakit gigi dan mulut (Klinik
Mandiri) bagi siswa SD Negeri Sendangmulyo 04, yang akan dikelola dan
dilaksanakan oleh dokter gigi dan perawat gigi yang bekerja diluar jalur PNS
atau PTT.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana meningkatkan mutu dalam pelayanan kesehatan gigi dan
mulut untuk mencapai derajat kesehatan gigi dan mulut yang optimal?
C. Tujuan
1. Umum
Mengetahui Derajat mutu dalam pelayanan kesehatan gigi dan mulut
untuk mencapai derajat kesehatan gigi dan mulut yang optimal.
2. Khusus
a. Untuk Mengetahui Tingkat pengetahuan, sikap serta perilaku siswa
dalam bidang pelihara diri khususnya kesehatan gigi dan mulut.
b. Untuk Mengetahui Tingkat peran serta sekolah baik guru maupun
siswa dalam memelihara kesehaatan diri khususnya kesehatan gigi
dan mulut.
c. Untuk Mengetahui tingkat peran serta wali murid/orang tua siswa
dalam memelihara kesehatan diri khususnya kesehatan gigi dan
mulut.
d. Untuk mengetahui Penurunan angka penyakit gigi dan mulut pada
usia anak sekolah dasar
e. Untuk mengetahui tingkat peran serta masyarakat dalam pembiayaan
upaya kesehatan dengan swadaya.
f. Untuk Mengetahui tingkat kualitas kesehatan gigi dan mulut anak
usia pendidikan dasar.
g. Untuk mengetahui penurunan angka ketidak hadiran siswa dalam
mengikuti proses belajar disebabkan sakit gigi.
A. MANFAAT
1. Bagi Masyarakat/ Pengguna :

3
a. Meningkatkan akses masyarakat, khususnya siswa sekolah terhadap
pelayanan kesehatan gigi dan mulut karena jarak yang lebih dekat
sehingga tidak memerlukan biaya transport
b. Biaya pelayanan lebih murah (system prabayar)
c. Waktu tunggu bagi siswa/ pasien berkurang
d. Waktu orang tua untuk mengantar anak ke fasilitas pelayanan tidak
diperlukan
e. Keteraturan pemeriksaan terjamin
2. Bagi Sekolah :
a. Terjaminnya ketersediaan pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi
siswa-siswanya
b. Pengetahuan dan kesadaran siswa dan guru akan kesehatan gigi dan
mulut semakin bertambah
c. Daya tarik sekolah bagi calon siswa / orang tua siswa karena adanya
tambahan fasilitas kesehatan gigi yang terjamin
3. Bagi Dokter Gigi dan Perawat Gigi :
a. Peluang untuk mendapat pekerjaan
b. Peluang meningkatkan keterampilan klinik dan manajerial
c. Peluang untuk pengembangan usaha
B. DASAR HUKUM
1. UU Kesehatan No. 23 tahun 1992, tentang kesehatan
2. PP N0. 32 tahun 1996, tentang tenaga kesehatan
3. PP N0. 25 tahun 2000, tentang pelimpahan kewenangan pusat kedaerah
4. Permenkes No. 920 th 1986, tentang penyelenggaraan pelayanan
kesehatan swasta di bidang medis
5. Kepmenkes No. 1392 th 2001, tentang Registrasi dan ijin kerja perawat
gigi
C. TAHAP PENATALAKSANAAN
a. Organisasi
b. Perencanaan
c. Persiapan

4
d. Pelaksanaan
e. Monitoring dan Evaluasi
D. DATA PENJARINGAN
a. Data Umum
SD Negeri 107 Jambi, terletak di jalan Hm.Kamil, Lorong
Mawar,RT.18,No 03, Kelurahan Wijaya Pura, Kecamatan Jambi Selatan.
Dengan jumlah keseluruhan murid 400 anak.

b. Data Khusus

Masalah Jumlah
1. Karang gigi 120
2. KME 50
3. KMD 50
4. Topical aplikasi 50 Hasil
5. Fissure dalam 130
data
setelah pemeriksaan pada kelas I sampai kelas VI didapat jumlah siswa
yang mempunyai masalah karang gigi sebanyak 120 gigi, lubang gigi
mencapai email sebanyak 50 gigi, lubang gigi mencapai dentin sebanyak
50 orang, gigi dengan fissure dalam sebanyak 130 orang, siswa yang
memiliki gigi sehat sebanyak 66 dan yang perlu dilakukan pencabutan 50
orang.

5
BAB II
PROGRAM PELAYANAN

A. TEMPAT PELAYANAN
Tempat pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut ini akan
dilaksanakan di ruang UKS SD Negeri 107 Jambi, dengan memanfatkan
ruang UKS. Sarana pelayanan UKGS di tempatkan di SD Negeri 107 Jambi,
dan semua kebutuhan alat dan bahan akan ditangani oleh petugas UKGS.
Sedangkan pihak sekolah menyediakan ruang UKS yang bersih yang
dilengkapi dengan listrik dan air.
B. JENIS PELAYANAN
Kegiatan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut yang akan
diberikan pada sisiwa
1.UKGS PAKET I : - Untuk iuran Tahun Pertama sebesar Rp. 20.000,-
- Untuk Biaya Perbulannya sebesar Rp. 6.100,-
 Pemeriksaan
 Penyuluhan
 Sikat gigi masal
 Rujukan diluar biaya paket
2. UKGS PAKET II : - Untuk iuran Tahun Pertama sebesar Rp. 26.000,-
- Untuk Biaya Perbulannya sebesar Rp. 8.700,-
 UKGS PAKET I
 Fissure sealant
 Topical aplikasi fluor
 Pembersihan karang gigi
 Penambalan ART ( dengan indikasi bisa dilakukan ART)
3. UKGS PAKET III : - Untuk iuran Tahun Pertama sebesar Rp. 49.000,-
- Untuk Biaya Perbulannya sebesar Rp. 12.500,-
 UKGS PAKET II
 Pencabutan gigi susu dangan topical anetesi dan infiltrasi anestesi.
 Penambalan gigi dengan GIC 1 bidang.
C. RENCANA PELAKSANAAN PELAYANAN

6
Pelaksaan seluruh kegiatan akan dilakukan setiap jam olahraga atau
jam/waktu belajar tetapi akan diusahakan sebaik mungkin agar siswa tidak
banyak kehilangan waktu belajar. Adapun rincian kegiatan sebagai berikut :
a. 2 minggu digunakan untuk :
- Pemeriksaan
- Penyuluhan
- Sikat gigi
b. 1 minggu 1x/kelas sebelum masuk, waktu pulang atau waktu istirahat
untuk sikat gigi bersama
c. Pengambilan waktu pada saat proses belajar mengajar bagi siswa
yang memerlukan perawatan.
D. ANGGARAN DANA
 Sistem yang dianut UKGS ini adalah subsidi silang artinya baik
siswa yang sehat ataupun siswa yang sakit dikenai biaya yang sama (
yang sehat membantu yang sakit).
1. Paket A
Untuk menunjang terselenggaranya kegiatan pelayanan asuhan
kesehatan gigi ini diajukan iuran pada tahun pertama kepada orangtua
siswa sebesar Rp. 20.000/ orang untuk membayar kursi lapangan dan
diagnosa set. Dengan rincian sebagai berikut :

No. Nama alat Jumlah Harga

1. Kursi Dental 1 buah Rp.7.000.000,-


Unit Portabel
2. Diagnosa set Rp170.000 x 4 Rp. 680.000,-

3. Media Rp. 300.000,-


penyuluhan
Jumlah Rp.7.980.000,-

 Biaya yang dibebankan kepada orang tua :

7
7.980.000 : 400 = 19.950
Kemudian dibulatkan menjadi Rp.20.000,- yang mana
sisa dari pembayaran sebagai dana tidak terduga.
- Untuk biaya yang dibebankan perbulannya yaitu :

No. Nama alat Jumlah Harga

1. Paket A Rp.7.980.000,-
2. Scaller 1 set Rp. 1.700.000,-
elektrik
3. konservasi @Rp.250.000 x 2 Rp. 500.000,-
sederhana
Jumlah Rp.10.180.000,-
No. Kebutuhan Jumlah Harga
1. Kartu status @Rp.500 x 400 Rp. 200.000,-
2. Surat rujukan @Rp.600 x 400 Rp. 240.000,-
3. Honor perawat gigi Rp.2.000.000,-
Jumlah Rp.2.440.000,-

 Biaya yang dibebankan kepada orang tua perbulannya yaitu:


2.440.000,- : 400 = Rp. 6.100,-
2. Paket B
Untuk menunjang terselenggaranya kegiatan pelayanan asuhan kesehatan gigi
ini diajukan iuran pada tahun pertama kepada orangtua siswa sebesar Rp. 26.000/ orang
untuk membayar kursi lapangan, alat diagnosa, scaller, dan alat konservasi sederhana.
Dengan rincian sebagai: :beri

 Biaya yang dibebankan kepada orangtua yaitu :

8
Rp.10.180.000,- : 400 = 25.450
Kemudian dibulatkan menjadi Rp.26.000,- yang mana sisa dari
pembayaran sebagai dana tidak terduga.
 Untuk biaya yang dibebankan perbulannya yaitu :

No. Kebutuhan Jumlah harga


1. Paket A Rp.2.440.000,-
2. Fuji VII 1 set Rp. 750.000,-
3. Povidon iodine Besar @Rp.50.000,- Rp. 50.000,-
4. Gelas kumur @Rp. 5.000,- x 4 Rp. 20.000,-
5. Tempat kapas @Rp. 8.000,- x 3 Rp. 24.000,-
6. Fluor @Rp.100.000,- Rp. 100.000,-
7. Alkohol @Rp. 20.000,- x 3 Rp. 60.000,-
Jumlah Rp. 3.444.000,-

 Biaya yang dibebankan kepada orangtua perbulan yaitu:


Rp.3.444.000,- : 400 = Rp.8.610,-
Dibulatkan menjadi Rp.8.700,- yang mana sisa dari
pembayaran sebagai dana tidak terduga.
3. Paket C
Untuk menunjang terselenggaranya kegiatan pelayanan asuhan kesehatan gigi
ini diajukan iuran pada tahun pertama kepada orangtua siswa sebesar Rp. 49.000/ orang
untuk membayar kursi lapangan, alat diagnosa, scaller, dan alat konservasi elektrik dan
tang pencabutan gigi susu. Dengan rincian sebagai berikut :

No. Nama alat Jumlah Harga

1. Paket B Rp.10.180.000,-

2. Konservasi 1set Rp. 8.500.000,-


elektrik
3. Tang 1 set Rp. 655.000,-
pencabutan
gigi susu
9 Jumlah Rp.19.335.000,-
 Biaya yang dibebankan kepada orangtua yaitu :
Rp.19.335.000,- : 400 = 48.337,-
Dibulatkan menjadi Rp.49.000,- yang mana sisa dari
pembayaran sebagai dana tidak terduga. Biaya yang dibebankan
perbulan yaitu :

N0. Kebutuhan Jumlah Harga


1. Paket B Rp.3.444.000,-
2. GIC 1 set Rp. 800.000,-
3. Chloretyl spray @ Rp.150.000 x 2 Rp. 300.000,-
4. Handuk alat @ Rp. 50.000 x 2 Rp. 100.000,-
5. phcaine 1 box Rp. 100.000,-
6. spuit 1 box Rp. 100.000,-
Jumlah Rp.4.844.000,-

 Biaya yang dibebankan kepada orangtua perbulan yaitu :


Rp.4.844.000,- : 400 = Rp.12.110,-
Dibulatkan menjadi Rp.12.500,- yang mana sisa
pembayaran sebagai dana tidak terduga.

E. RENCANA MONITORING DAN EVALUASI


1. Monitoring
Monitoring adalah suatu pengawasan yang dilakukan selama
kegiatan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut berlangsung sesuai
dengan rencana adapun kegiatannya yaitu Monitoring akan dilaksanakan
setiap dua minggu sekali yaitu dilaksanakan pada hari Sabtu.
Pelaksanaan pengawasan dalam kegiatan ini meninjau dari beberapa
aspek meliputi tenaga, dana, fasilitas, waktu, alat, bahan. Untuk
penilaiannya menggunakan ceklis yang diisi oleh anggota kelompok itu
sendiri sebagai bahan untuk koreksi, agar pada kegiatan selanjutnya tidak
memgulangi kesalahan yang sama.
2. Evaluasi

10
Evaluasi dalam pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut
dilakukan untuk mengetahui apakah kegiatan sudah mencapai target.
a. Evaluasi Proses
Pelaksanaan evaluasi proses sama dengan monitoring
yaitu dengan dilaksanakan penilaian yang ditinjau dari beberapa
aspek meliputi tenaga, dana, fasilitas, waktu, alat, bahan. Untuk
penilaiannya menggunakan ceklis yang diisi oleh anggota
kelompok itu sendiri sebagai bahan untuk koreksi, agar pada
kegiatan selanjutnya tidak memgulangi kesalahan yang sama.
b. Evaluasi Hasil
Pelaksaan evaluasi dampak ditinjau dari target. Penentuan
target tersebut, menggunakan target nasional apabila keadaan
target nasional belum tercapai. Yang dimaksud target nasional
dalam kesehatan gigi dan mulut adalah OHI-S ≤ 1,2, DMF-T ≤ 2,
def-t ≤ 2 dan CPITN ≥ 3 sextan sehat. Apabila target nasional
sudah tercapai menggunakan target optimal yaitu OHI-S =0,
DMF-T=0, def-t= 0 dan CPITN=6 sextan sehat.

c. Evaluasi Dampak
Evaluasi dampak dilaksanakan setelah selesai
dilaksanakannya tindakan dengan waktu tertentu. Pelaksanaan
evaluasi dampak yaitu dengan dilakukan pengukuran kembali
diantaranya:
- Promotif
Penyuluhan untuk mengukur kebersihan dan kesehatan gigi dan
mulut upaya promotif, dilakukan dengan membersihkan tes pada
sasaran dengan menggunakan lembar soal / pertanyaan.
- Preventif

11
a) Melakukan sikat gigi tanpa bimbingan operator, tujuannya untuk
mengetahui ketrampilan pasien dalam menyikat gigi dengan baik
dan benar.
b) Melakukan kembali pemeriksaan status kebersihan gigi dan
mulut.
c) Melakukan hasil pemeriksaan hasil tindakan untuk mengetahui
kebersihan penumpatan diantara tumpatan masih dalam keadaan
baik.
d) Hasil tindakan pembersihan karang gigi tidak terlalu merusak
jaringan sehingga luka dapat sembuh dengan baik.
- Kuratif
a) Melihat pemeriksaan pada gigi yang telah dilakukanpenambalan
glass ionomer dan ART apakah tidak mengganjal, tumpatan baik,
rapat, sehingga bentuk dan fungsi gigi menjadi baik.
b) Melihat kondisi gusi pasca pencabutan apakah luka menutup
dengan baik.
BAB III
PENUTUP
Demikian proposal penawaran kerjasama pelayanan asuhan di SDN 107
Jambi ini kami buat sebagaimana mestinya, semoga proposal ini memberikan
gambaran tentang kegiatan pelayanan asuhan yang akan kami laksanakan.
Besar harapan kami atas perhatian dan partisipasi serta kesediaannya
Kepala Sekolah, Wali Kelas, Guru, dan Orang Tua dalam membantu program
tersebut.
Akhirnya, dengan adanya kerjasama yang baik kami ucapkan terima
kasih.

12
Jambi, Oktober 2021

Penulis

13

Anda mungkin juga menyukai