Anda di halaman 1dari 15

Prosiding Penelitian &

e ISSN : 2581-1126
Pengabdian Kepada Vol 7, No: 2 Hal: 265 - 279 Agustus 2020
p ISSN : 2442-448X
Masyarakat

P UBLI C CONTR I BUTI ON ROADM AP ASTRA DALAM UPAYA


PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Rachmat Putro Ferdiawan1, Ari Afriansyah2, Santoso Tri Raharjo3, Nandang Mulyana4
1, 2
Program Studi Sarjana Ilmu Kesejahteraan Sosial Universitas Padjadjaran
3, 4
Pusat Studi CSR, Kewirausahaan Sosial & Pemberdayaan Masyarakat, Universitas Padjadjaran

(ferdiawan02@gmail.com)

ABSTRAK
Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan komitmen perusahaan untuk peduli terhadap lingkungan dan
masyarakat dalam upaya mewujudkan kesejahteraan sosial secara berkelanjutan melalui relasi harmonis dengan
para pemangku kepentingan khususnya masyarakat sekitar. Tulisan ini bertujuan untuk menggambarkan program
tanggung jawab sosial (CSR) PT. Astra Internasional dalam membantu kesejahteraan sosial masyarakat. Beberapa
indikator CSR untuk menggambarkan implementasi program tersebut adalah tujuan tanggung jawab sosial
perusahaan, masalah sosial perusahaan, dan program hubungan perusahaan. Indikator kesejahteraan hidup
terkait dengan kemajuan dalam bidang kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. Peranan CSR kepada masyarakat
dapat dipandang sebagai upaya untuk mewujudkan good corporate governance, good corporate citizenship dan
good business ethics dalam sebuah entitas kehidupan dunia bisnis. Sejak awal perkembangannya Astra memiliki
cita-cita untuk sejahtera bersama bangsa, dengan butir pertama dalam filosofi Catur Dharma Astra, yang berbunyi
“Menjadi Milik yang Bermanfaat bagi Bangsa dan Negara”. Untuk meraih cita-cita ini, Astra terus merangsang
upaya-upaya pertumbuhan Indonesia yang berkelanjutan dan berimbang baik itu dari segi ekonomi, sosial maupun
lingkungan melalui Public Contribution Roadmap. Pelaksanaan program-program tanggung jawab sosial Astra
berpedoman pada pengembangan program empat pilar CSR Astra yang sejalan dengan hasil pemetaan sosial,
dampak proses bisnis, dan Public Contribution Roadmap 2020. Dengan panduan Public Contribution Roadmap,
Astra melaksanakan tanggung jawab sosial baik dalam pengelolaan Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (LK3) serta 4 pilar Corporate Social Responsibility (CSR) Astra yang berkontribusi dalam upaya peningkatan
kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Kata kunci: Kata kunci: CSR, kesejahteraan sosial, pembangunan berkelanjutan

ABSTRACT
Corporate Social Responsibility (CSR) is a company's commitment to care for the environment and society in an
effort to realize social welfare in a sustainable manner through harmonious relations with stakeholders, especially
the surrounding community. This paper aims to describe the social responsibility (CSR) program of PT. Astra
International in helping the social welfare of the community. Some CSR indicators to illustrate the implementation
of the program are the objectives of corporate social responsibility, corporate social issues, and corporate relations
programs. Life welfare indicators are related to progress in the fields of health, education, and economy. The role
of CSR to the community can be seen as an effort to realize good corporate governance, good corporate citizenship
and good business ethics in an entity living in the business world. Since the beginning of its development, Astra
has aspirations for prosperity with the nation, with the first point in the philosophy of the Catur Dharma Astra,
which reads "Being a Beneficial Property of the Nation and Country". To achieve this goal, Astra continues to
stimulate Indonesia's sustainable and balanced growth efforts both in economic, social and environmental terms
through the Public Contribution Roadmap. The implementation of Astra's social responsibility programs is guided
by the development of Astra's four pillars of CSR in line with the results of social mapping, the impact of business
processes, and the Public Contribution Roadmap 2020. With the guidance of the Public Contribution Roadmap,
Astra implements social responsibility both in managing the Environment, Safety and Occupational Health (LK3)
and the four pillars of Astra's Corporate Social Responsibility (CSR) which contribute to efforts to improve the
welfare of the Indonesian people.

265
Prosiding Penelitian &
e ISSN : 2581-1126
Pengabdian Kepada Vol 7, No: 2 Hal: 265 - 279 Agustus 2020
p ISSN : 2442-448X
Masyarakat

K eyw ords: CSR, social welfare, sustainable development


PENDAHULUAN pemberdayaan sosial, serta meningkatkan sarana
dan prasarana pelayanan dan juga upaya
Pelaksanaan Corporate Social peningkatan kemampuan dan keberdayaan
Responsiblity (CSR) selain menjadi salah satu melalui pendidikan. Namun demikian, dipahami
cara perusahaan untuk membangun citra positif bersama bahwa Indonesia sebagai negara
di mata masyarakat dan pemerintah dari para berkebang, maka pemerintah memiliki sejumlah
pelaku bisnis, juga merupakan alternatif keterbatasan. Sehingga, pemerintah
pemerintah dalam upaya peningkatan memerlukan dukungan sejumlah pihak untuk
kesejahteraan sosial masyarakat. Pelaksanaan memujudkan tujuan tersebut.
programCSR yang dilakukan dengan sungguh-
sungguh oleh perusahaan merupakan bagian dari Pembangunan sosial dan upaya-upaya
etika bisnis. Melalui kegiatan-kegiatan dari peningkatan kesejahteraan yang selama ini telah
program CSR yang ditawarkan perusahaan, dilaksanakan oleh pemerintah diharapkan
perusahaan ingin membantu pemerintah untuk mampu menyelesaikan permasalahan sosial
bersama-sama mengatasi permasalahan sosial seperti kemiskinan, ketelantaran, disabilitas,
dimasyarakat serta melakukan upaya-upaya diskriminasi, keterasingan, dan penanganan
peningkatan kesejahteraan, misalnya pada korban akibat bencana alam serta bencana sosial.
peningkatan ekonomi dan pendidikan, serta Namun, realitasnya pembangunan yang
kesehatan masyarakat. dilaksanakan masih dihadapkan pada sejumlah
rintangan dan permasalahan penting seperti
Di samping itu penelitian yang dilakukan keterbatasan anggaran, kurangnya efektivitas
oleh Iqbal dan Sudaryanto menyatakan, bahwa pelaksanaan bantuan dan pelayanan jaminan
pelaksanaan program CSR memberikan sosial, luasnya cakupan pelayanan, kejadian
implikasi positif dalam meringankan beban bencana alam dan sosial ataupun perubahan
pemerintah untuk permasalahan biaya kondisi ekonomi yang sulit diprediksi. Selain
pembangunan, merangsang investasi dunia itu, pembangunan yang dilaksanakan ternyata
usaha, dan juga memperkuat jaringan kerja sama belum dapat menggapai seluruh kelompok
antara dunia usaha, pemerintah, dan masyarakat lapisan masyarakat masih menyisakan sejumlah
dalam upaya meningkatkan kesejahteraan persoalan khususnya pada perseorangan atau
masyarakat itu sendiri (Kurniawan, 2013). kelompok masyarakat yang terabaikan, kurang
Peningkatan kesejahteraan sosial masih beruntung atau miskin, dan tidak dapat ikut
menjadi pekerjaan rumah bersama dan juga menikmati hasil pembangunan secara layak.
menjadi salah satu prioritas pembangunan di Peningkatan kesejahteraan sosial akan
bidang sosial terutama perlindungan kepada sulit tercapai dan masyarakat memerlukan
kelompok rentan. Penanganan yang tidak tepat kesabaran lebih untuk menunggu dalam waktu
terhadap kelompok-kelompok rentan dapat yang sangat lama apabila hanya mengandalkan
mengakibatkan kesenjangan sosial yang pemerintah sebagai satu-satunya aktor
semakin luas, yang pada akhirnya akan penggerak utama dalam upaya peningkatan
berdampak pada melemahnya ketahanan sosial, kesejahteraan masyarakat. Diperlukan peran
dan dapat mendorong terjadinya permasalahan serta dari seluruh pihak dan seluruh lapisan
sosial baru, bahkan menjurus pada masyarakat untuk mewujudkannya, salah
ketidakharmonisan sosial. Upaya peningkatan satunya melalui bantuan dari program CSR
kesejahteraan sosial merupakan tanggung jawab perusahaan. Dalam melakukan kegiatan
pemerintah, yang harus terus dilakukan yang bisnisnya sebagai bagian dari masyarakat dan
diwujudkan dalam bentuk jaminan, bantuan, dan warga korporasi, perusahaan diharapkan

266
Prosiding Penelitian &
e ISSN : 2581-1126
Pengabdian Kepada Vol 7, No: 2 Hal: 265 - 279 Agustus 2020
p ISSN : 2442-448X
Masyarakat

memberikan kontribusi dan berpartisipasi aktif di Indonesia dan tercatat telah melaksanakan
dalam menyelesaikan masalah yang terjadi di tanggung jawab sosialnya, telah banyak
masyarakat. Hal ini merupakan sebuah penghargaan yang diperoleh misalnya Asia’s
keharusan etis perusahaan terhadap masyarakat Best Companies (2017), Indonesia Best
selain hanya mencari keuntungan. Melalui Corporate Social Initiative Program (2015), The
program tanggung jawab sosial perusahaan / Best Green CEO, Most Admired Company, 40
Corporate Social Responsibility (CSR), Emiten Terbaik versi Analisis, dan masih
perusahaan diharapkan berkontribusi dalam banyak lagi. Oleh karena itu, penting bagi kita
berbagai program kemasyarakatan (community untuk mengetahui implementasi CSR pada PT
investment). Astra Internasional Tbk dalam upaya
peningkatan kesejahteraan sosial masyarakat di
CSR merupakan sebuah kesepakatan
lingkungan perusahaannya.
dari World Summit on Sustainable Development
(WS-SD) di Johannesburg Afrika Selatan 2002 Menurut Kim (2000) praktek CSR perusahaan
yang ditujukan untuk mendorong seluruh dapat diidentifikaskan dalam berbagai tujuan,
perusahaan di dunia dalam rangka terciptanya yakni hukum, ekonomi, moral, dan filantropi.
suatu pembangunan yang berkelanjutan Namun demi-kian, tujuan tersebut masih dapat
(sustainable development). Peranan CSR dapat dikem-bangkan sesuai dengan kondisi aktual di
dipandang sebagai upaya untuk mewujudkan masyarakat terkait dengan tekanan yang terjadi
good corporate governance, good corporate dalam kehidupan masyarakat. Salah satu tujuan
citizenship dan good business ethics dari sebuah CSR yang sangat urgen khususnya di negara
entitas bisnis. Sehingga perusahaan tidak cukup sedang berkembang adalah peningkatan kualitas
hanya memikirkan kepentingan shareholder pendidikan masyarakat. Oleh karena itu
(pemilik modal), tetapi juga mempunyai penerapan CSR di Indonesia pada dasarnya
orientasi untuk memenuhi kepentingan seluruh dapat diarahkan pada penguatan ekonomi rakyat
stakeholders (Mapisangka, 2009). yang ber-basis usaha kecil dan menengah serta
peningkatan kualitas SDM masyarakat melalui
CSR merupakan pendekatan dimana
perbaikan sarana dan prasarana pendidikan.
perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial
dalam operasional bisnis mereka dan dalam
interaksi dengan stakeholders berdasar atas
prinsip kesukarelaan dan kemitraan. Hal ini METODE
berkaitan langsung dengan masyarakat sekitar Studi literatur dan dokumentasi, dengan
baik langsung atau tidak langsung akan dukungan data sekunder dilakukan dengan
memberikan dampak baik positif maupun mengumpulkan sejumlah buku, jurnal atau
negatif. Dampak negatif dari operasional bisnis dokumen yang berkaitan dengan masalah dan
perusahaan inilah yang menjadi salah satu alasan tujuan penelitian. Pembahasan dilakukan dengan
atau dasar kewajiban perusahaan melaksanakan membandingkan teori-teori yang relevan dengan
CSR sebagai upaya balas budi. Tulisan ini program CSR PT. Astra yaitu public
mencoba mengungkapkan seberapa contribution roadmap dari dalam upaya
berdampaknya kegiatan CSR sebagai langkah peningkatan kesejahteraan sosial masyarakat.
kemitraan antara pemerintah dan perusahaan
dalam memberi nilai manfaat bagi masyarakat
terutama dalam peningkatan kesejahteraan PEMBAHASAN
sosial, dengan mengambil contoh kasus pada PT
Astra Internasional Tbk. PT Astra Internasional Corporate Social Responsibility (CSR)
Tbk merupakan salah satu perusahaan terbesar

267
Prosiding Penelitian &
e ISSN : 2581-1126
Pengabdian Kepada Vol 7, No: 2 Hal: 265 - 279 Agustus 2020
p ISSN : 2442-448X
Masyarakat

Pengertian dan Konsep CSR pada saat d. Pengertian lain dikemukakan oleh Michael
ini terus mengalami perkembangan, di Indonesia Hopkins (2003) menyebutkan bahwa CSR
telah terdapat banyak kajian dan regulasi berkaitan dengan perlakuan perusahaan
terhahap CSR seperti dalam UU Perseroan terhadap stakeholders baik yang ada di
Terbatas, UU Penanaman modal, UU mineral dalam maupun di luar perusahaan, termasuk
dan Batu bara dan lain sebagainya. Dalam UU lingkungan secara etis atau secara
No. 40 tahun 2007 tentang perseroan terbatas bertanggung jawab, memperlakukan dengan
(disingkat UUPT) Pasal 1 angka 3 menegaskan cara yag bisa diterimanaya. Sedangkan
bahwa “tanggung jawab sosial perusahaan dan secara sosial CSR meliputi tanggung jawab
lingkungan adalah komitmen perusahaan untuk dibidang ekonomi dalam upaya menciptakan
berperan serta dalam pembangunan ekonomi standar hidup lebih baik dengan tetap
berkelanjutan guna meningkatkan kualitas hidup memelihara profitabilitas perusahaan.
dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi e. AG. Wenast Wuryana menyatakan bahwa
perusahaan komunitas setempat maupun tanggung jawab sosial perusahaan yang
masyarakat pada umumnya.” dijalankan oleh sebuah perusahaan dengan
sedemikian rupa atau sesuai dengan acuan
Rumusan tentang CSR lebih luas lagi
atau regulasi penerapan yang berlaku dapat
dikemukakan oleh para ahli yang memberikan
mewujudkan masyarakat yang lebih baik
tanggapan yang berbeda-beda diantaranya
dan sejahtera.
sebagai berikut: (Azheri, 2012)
Berdasarkan dari teori-teori yang
a. Menurut Davis dan Frederick mengatakan
dikemukakan oleh para ahli di atas dapat
bahwa CSR adalah sebagai kewajiban
diketahui bahwa Corporate Social
organisasi bisnis atau perusahaan untuk
Responsibility (CSR) merupakan bentuk rasa
mengambil sebagian laba dalam kegiatan
tanggung jawab dan kepedulian atas bisnis yang
usaha yang bertujuan melindungi serta
mereka para pelaku bisnis dirikan dan jalankan
meningkatkan kesejahteraan sosial
terhadap stakeholder yang harus
masyarakat secara keseluruhan disamping
diimplementasikan melalui pengambilan
kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk
sebagian laba yang mereka dapat untuk
kepentingan organsasi itu sendiri.
memecahkan masalah-masalah sosial dan
b. Farmer dan hogue (1988) lebih menekankan
bahwa CSR adalah komitmen perusahaan meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat
untuk mampu memberikan apa yang di sekitar perusahaan.
masyarakat inginkan. Jadi perusahaan tidak Selain itu pelaksanaan program CSR tidak
hanya dapat menyediakan barang dan hanya menguntungkan bagi masyarakat tetapi
memberikan pelayanan terhadap pembeli juga perusahaan itu sendiri. Menurut Jackie
barang saja tetapi juga ikut membantu Ambadar, pelaksanaan CSR memberi manfaat
memecahkan masalah -masalah seputar kepada perusahaan dalam hal: 1) pembentukan
masyarakat. citra positif dari masyarakat sehingga
c. Mu’man (2005), CSR adalah sebuah perusahaan dapat tumbuh dan berkelanjutan; 2)
pendekatan dimana perusahaan perusahaan lebih mudah memperoleh akses
mengintegrasikan kepedulian sosial dalam terhadap modal; 3) perusahaan dapat
operasi bisnis mereka dan dalam interaksi mempertahanakan sumber daya manusia yang
mereka dengan pemangku kepentingan dan berkualitas; dan 4) perusahaan dapat
lingkungan dimana perusahaan melakukan meningkatkan pengambilan keputusan pada hal
aktivitasnya yang berlandaskan pada kritis dan mempermudah pengelolaan risiko
ketentuan hukum yang berlaku. (Ambadar, 2008).

268
Prosiding Penelitian &
e ISSN : 2581-1126
Pengabdian Kepada Vol 7, No: 2 Hal: 265 - 279 Agustus 2020
p ISSN : 2442-448X
Masyarakat

Menurut Kim (2000) praktik CSR sensitivitas, yaitu kepekaan dunia usaha atas
perusahaan dapat diidentifikaskan dalam masalah sosial yang ada sehingga lebih
berbagai tujuan, yakni hukum, ekonomi, moral, responsive dalam penanganan masalah sosial;
dan filantropi. Namun demikian, tujuan tersebut inisiatif, yaitu bahwa CSR-Kesos dilaksanakan
masih dapat dikembangkan sesuai dengan atas prakarsa perusahaan itu sendiri, bukan atas
kondisi aktual di masyarakat terkait dengan paksaan pihak tertentu; kemitraan, yaitu
tekanan yang terjadi dalam kehidupan diperlukan kerjasama yang baik antara seluruh
masyarakat. Salah satu tujuan CSR yang sangat pihak yang terlibat; etika bisnis, bahwa
urgent khususnya di negara sedang berkembang pembiayaan yang dikeluarkan diperhitungkan
adalah peningkatan kualitas pendidikan sebagai biaya sosial; keberpihakan, yaitu CSR-
masyarakat. Oleh karena itu penerapan CSR di Kesos dilaksanakan secara pro-aktif untuk
Indonesia pada dasarnya dapat diarahkan pada mengadvokasi kepentingan dan kebutuhan
penguatan ekonomi rakyat yang berbasis usaha orang yang dibantu (PPKS) dalam
kecil dan menengah serta peningkatan kualitas meningkatkan kesejahteraan keluarga; non-
SDM masyarakat melalui perbaikan sarana dan diskriminasi, bahwa makna kesejahteraan
prasarana pendidikan. program CSR-Kesos dalam dirasakan oleh
seluruh PPKS; dan keberlanjutan, yaitu CSR-
Kesos dilaksanakan secara terus menerus sampai
CSR Kesejahteraan Sosial PMKS yang dibantu dapat mandiri dan tidak
mengalami ketergantungan (Sanusi, 2015)
CSR dapat dipandang sebagai sebuah konsep
yang membawa keuntungan baik itu kepada Untuk melaksanakan CSR-Kesos,
perusahaan maupun masyarakat sebagai win-win Kementerian Sosial membentuk Forum CSR
solution. CSR Kesejahteraan Sosial (CSR- Kesos melalui Peraturan Menteri Sosial Nomor
Kesos) merupakan komitmen dan upaya dunia 13 Tahun 2012 tentang Forum Tanggung Jawab
usaha untuk meminimalkan risiko keberadaan Sosial Dunia Usaha dalam Penyelenggaraan
dunia usaha dan memaksimalkan kesejahteraan Kesejahteraan Sosial. Forum CSR-Kesos
pemangku kepentingan dalam rangka bersifat nonpartisan, nirlaba, transparan,
penanganan tujuh prioritas penanganan masalah kolaboratif dan bermitra dengan pemerintah
kesejahteraan sosial sesuai amanat UU Nomor melalui Kementerian Sosial.
11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial, Menurut Permensos Nomor 13 Tahun
yaitu kemiskinan, keterlantaran, kecacatan, 2012, fungsi forum CSR-Kesos adalah
keterpencilan, ketunaan sosial dan menyusun perencanaan kegiatan;
penyimpangan perilaku, korban bencana, dan menyinkronkan rencana; memadukan
korban tindak kekerasan, eksploitasi serta pelaksanaan; mengkoordinasikan dan
diskriminasi yang ternyata masih belum memfasilitasi; memberikan pendampingan
sepenuhnya tertangani. Masih banyak pemerlu dalam pendayagunaan sumber daya; monitoring,
pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS) di evaluasi dan pelaporan; memberikan apresiasi
Indonesia memerlukan bantuan dan dukungan dan penghargaan; dan memetakan data
untuk memperbaiki kondisi sosialnya agar permasalahan kesejahteraan sosial (Pasal 7).
meningkat dan mampu mengatasi persoalan Sedangkan prioritas CSR-Kesos meliputi:
yang mereka hadapi secara mandiri. peningkatan penghasilan bagi keluarga miskin;
Pelaksanaan CSR-Kesos berprinsip: pemberdayaan sosial bagi keluarga bermasalah
mutualisma, yaitu bahwa pelaksanaan CSR- sosial psikologis dan keluarga bermasalah sosial
Kesos didasarkan pada saling menguntungkan ekonomis; pelatihan keterampilan kerja bagi
antara dunia usaha, masyarakat dan pemerintah; remaja putus sekolah, bagi perempuan rawan

269
Prosiding Penelitian &
e ISSN : 2581-1126
Pengabdian Kepada Vol 7, No: 2 Hal: 265 - 279 Agustus 2020
p ISSN : 2442-448X
Masyarakat

sosial ekonomi; kajian dan pengembangan Kesehatan Kerja (LK3) serta empat pilar
model program tanggung jawab sosial dunia Corporate Social Responsibility (CSR) Astra
usaha; perbaikan rumah tidak layak huni; untuk berkontribusi dalam menyejahterakan
rehabilitasi sosial bagi penyandang cacat, wanita masyarakat Indonesia.
tuna sosial, anak nakal; perlindungan sosial bagi Pelaksanaan program-program tanggung
anak terlantar; home care bagi lanjut usia; jawab sosial Astra berpedoman pada
pemberdayaan komunitas adat terpencil; pengembangan program empat pilar CSR Astra
penanganan korban bencana alam dan bencana yang sejalan dengan hasil pemetaan sosial,
sosial; dan perlindungan sosial bagi korban dampak proses bisnis, dan Public Contribution
tindak kekerasan (Pasal 19). Roadmap 2020 dengan fokus program pada:

Pelaksanaan CSR PT Astra Internasional


• ASTRA CERDAS sebagai pilar Pendidikan,
Tbk
pembinaan dan peningkatan kualitas:
Pelaksanaan program CSR PT Astra o Pendidikan Anak Usia Dini melalui
Internasional Tbk diwujudkan dalam Public “Senyum SAPA” (sahabat PAUD Astra),
Contribution Roadmap, yang merupakan bentuk o pendidikan dasar dan menengah baik
tanggung jawab dan kontribusi sosial Astra yang melalui pembinaan sekolah Adiwiyata
berkelanjutan. Didalam program ini mengalir maupun peningkatan mutu pendidikan
cita-cita luhur sejak didirikannya Astra yaitu kejuruan.
untuk “Sejahtera Bersama Bangsa”, dan Astra o Pengembangan program Indonesia Ayo
harus dapat memposisikan diri sebagai bagian Aman Berlalu Lintas (IAABL) melalui
dari ekosistem yang ada di Indonesia. pembentukan Pelopor IAABL di masing-
Public Contribution Roadmap ini setiap masing perusahaan baik untuk internal
tahunnya memetakan secara terstruktur dan maupun eksternal.
komprehensif langkah-langkah yang saling Dan juga terdapat program lainnya
terkait dan berkelanjutan dalam menciptakan seperti:
kontribusi sosial yang semakin memiliki nilai o Guru Binaan
tambah dan bermanfaat. Implementasi o Paket Beasiswa
kontribusi sosial Astra dilakukan oleh seluruh o Donasi Tas
jajaran organisasi melalui program-program o Donasi Sepatu
kontribusi sosial yang berkelanjutan yang o Rumah Pintar
berfokus pada empat pilar utama, yaitu • ASTRA KREATIF sebagai pilar
Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan dan Kewirausahaan, berfokus pada program
Kewirausahaan. pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui
peningkatan keterampilan wirausaha
Public Contribution Roadmap berbasis ekonomi kreatif, dukungan
merupakan pilar penyangga keberlanjutan pemasaran, penguatan forum “AKU BISA”
perusahaan dalam mewujudkan Goal Astra 2020 (Asosiasi Pelaku Usaha Kecil Binaan Astra)
menjadi kebanggaan bangsa. Pilar ini juga yang berfokus pada masyarakat dan
merupakan upaya pencapaian visi Astra untuk penyandang disabilitas. Dan terdapt juga
‘menjadi perusahaan yang memiliki tanggung Lembaga Pengembagan Bisnis dan Lembaga
jawab sosial serta peduli lingkungan’. Dengan Keuangan Mikro
panduan Public Contribution Roadmap, Astra • ASTRA HIJAU sebagai pilar Lingkungan,
melaksanakan tanggung jawab sosial baik dalam pengembangan Astra Forest sebagai area
pengelolaan Lingkungan, Keselamatan dan konservasi (Ruang Terbuka Hijau) dan
270
Prosiding Penelitian &
e ISSN : 2581-1126
Pengabdian Kepada Vol 7, No: 2 Hal: 265 - 279 Agustus 2020
p ISSN : 2442-448X
Masyarakat

perlindungan keanekaragaman hayati secara terintegrasi melalui 72 “Kampung Berseri


terpadu yang berkelanjutan. Bentuk Astra” yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia.
Programnya seperti penanaman pohon, Program CSR PT Astra dengan empat
mangrove, ruang terbuka hijau, dan bank pilar program utama, terlihat merupakan
sampah program yang komprehensif, sesuai dengan
• ASTRA SEHAT sebagai pilar Kesehatan, permasalahan yang dihadapi oleh sebagian besar
implementasi program “Astra KIRANA” masyarakat Indonesia, yaitu pendidikan,
(Kesehatan Ibu, Remaja, dan Anak) dengan ekonomi, kesehatan, dan lingkungan. Di atas
sasaran untuk peningkatan status kesehatan kertas program CSR PT. Astra sudah lengkap
ibu, remaja, dan anak melalui kegiatan dan menyentuh semua permasalahan utama
promosi pola hidup bersih dan sehat, masyarakat. Namun demikian, keempat sektor
perbaikan gizi, pembinaan posyandu, tujuan program CSR tersebut dapat saja menjadi
pengobatan gratis, persediaan kantong kontra produktif manakala cara-cara atau
darah, dan Keluarga Berencana dengan pendekatan program tersebut tidak dilakukan
penguatan Kader Kesehatan Astra. berdasarkan prinsip-prinsip pemberdayaan.
Keempat pilar tersebut Salah satu indikator utama keberhasilan
diimplementasikan melalui pembentukan penerapan prinsip pemberdayaan dalam
Kampung Berseri (Bersih, Sehat, Cerdas & program CSR adalah munculnya perbaikan dan
Produktif) Astra di masing-masing wilayah di peningkatan dari pemerlu pelayanan
Indonesia. kesejahteraan sosial (PPKS) sehingga berdaya
dan mandiri secara berkelanjutan.
Pada tahun 2017, kontribusi sosial Astra
semakin berkembang dengan baik melalui Prinsip-prinsip CSR yang mengedepankan
program empat pilar Kontribusi Sosial Astra mutualisma, sensitivitas, responsif; inisiatif,
yaitu Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan dan kemitraan, etika bisnis, keberpihakan, non-
Kewirausahaan. Program-program di bidang diskriminasi, dan keberlanjutan; sebenarnya
kesehatan diantaranya meliputi pembinaan sudah cukup untuk menjadi acuan pelaksanaan
terhadap 1.698 posyandu, dukungan dalam program CSR. Namun demikian masih terdapat
penyelenggaraan pelayanan kesehatan gratis prinsip-prinsip lainnya sebagaimana
bagi 132.180 pasien, donasi 237.121 kantong dikemukakan oleh Ife (1995, 2012) tentang 22
darah serta penyediaan 22.635 kacamata prinsip pengembangan masyarakat, yang dapat
terutama bagi anak-anak di wilayah 3T (terluar, melengkapi prinsip sebelumnya jika berkenaan
terdepan dan tertinggal). Inisiatif untuk dengan program CSR yang mengarah pada
peningkatan kualitas pendidikan dilakukan komunitas, yaitu:
dengan memberikan kontribusi dalam bentuk 1. Pembangunan Terpadu dan Seimbang; yaitu
bantuan dan pembinaan kepada 17.088 sekolah, bahwa pembangunan masyarakat itu pada
pembinaan 45.549 guru dan penyaluran dasarnya melingkupi pembangunan sosial,
sebanyak 245.879 paket beasiswa yang tersebar ekonomi, budaya, lingkungan hidup,
di berbagai wilayah di tanah air. Untuk program kepribadian dan spiritual. Meskipun
lingkungan, Astra menanam sebanyak 4,5 juta demikian, suatu komunitas memilki
pohon. Sedangkan untuk program keunikan tersediri, sehingga menonjolkan
kewirausahaan, Astra & yayasannya telah aspek tertentu dalam pembangunannya.
membina 11.014 UMKM, dengan penerima Namun demikian, aspek-aspek
manfaat sejumlah 100.941 orang serta membina pembangunan prioritas tersebut harus selalu
512 penyandang disabilitas. Program- program 4 menjadi bahan pertimbangan sehingga
pilar CSR Astra tersebut diimplementasikan

271
Prosiding Penelitian &
e ISSN : 2581-1126
Pengabdian Kepada Vol 7, No: 2 Hal: 265 - 279 Agustus 2020
p ISSN : 2442-448X
Masyarakat

keputusan untuk lebih berkonsentrasi pada 5. Memiliki tujuan dan strategi Pemberdayaan
satu atau dua aspek tertentu dilakukan secara (Ewpowerment); bahwa pemberdayaan
sadar dan sedapatnya merupakan pilihan haruslah menjadi satu bagian utuh dalam
komunitas sendiri (self determination) , setiap upaya pengembangan masyarakat/
bukan keputusan yang ditetapkan oleh para komunitas. Masyarakat perlu ditingkatkan
perencana atau pekerja pengembangan kesadaran, pengetahuan, dan
komunitas yang didasarkan pada sekedar keterampilannya, serta kesempatan agar
asumsi sepihak. Hal ini terkait dengan mampu mengakses sumber-sumber yang
partisipasi dan kemandirian. bermanfaat bagi mereka di masa mendatang.
Masyarakat harus mampu (berdaya)
2. Menangani Ketimpangan Struktural,
memanfaatkan kapasitas dan potensi-potensi
maksudnya adalah bahwa kegiatan atau
yang ada di sekitar mereka untuk mencapai
program pengembangan komunitas
kualitas dan kesejahteraan sosial.
bertujuan untuk mencapai keadialan sosial
(social justice). Setiap hambatan struktural 6. Menghubungkan antara persoalan individu
seperti diskriminasi yang berbasis ras/etnik, dengan struktural (the personal and the
agama, gender dsb harus diperhitungkan dan political interlink. Peningkatan Kesadaran
dieliminasi. Upaya pengembangan Personal dan Politik; artinya bahwa
masyarakat harus selalu dipelihara agar tidak pengembangan komunitas merupakan
justru memperkokoh atau menciptakan potensi yang sangat besar untuk
hambatan-hambatan struktural tersebut. meningkatkan kesadaran politik para
anggota komunitas, dan pada akhirnya
3. Memahami dan berkomitmen terhadap hak-
diharapkan dapat meningkatkan kesadaran
hak asasi manusia (human rights). Hal ini
politik yang lebih luas sehingga mampu
berarti bahwa sesungguhnya kegiatan
mendorong perubahan dan perbaikan sosial
pemberdayaan dan pengembangan
politik yang lebih luas lagi. Hal ini
masyarakat harus mengedepankan hak-hak
merupakan langkah awal paling krusial
sipil dengan melindungi dan melaksanakan
dalam peningkatan kesadaran (consiousness
hak asasi manusia menjadi basis penting bagi
raising) yang menjadi salah faktor utama
pengembangan komunitas. Oleh karena
dalam pemberdayaan. Tanpa kesadaran dan
pengembangan komunitas harus dirancang
peningkatan pemahaman komunitas akan
dengan basis pertimbangan agar tidak
kaitan antara pribadi dengan politik dan
melanggar prinsip-prinsip hak asasi
sebaliknya, maka upaya pengembangan
manusia.
komunitas mustahil terwujud.
4. Berkelanjutan (Sustainability); yaitu bahawa
7. Mengembangkan kepemilikan masyarakat
setiap upaya pengembangan masyarakat dan
(community ownership). Dengan berbasis
komunitas dilakukan harus dengan
kepemilikan (asset-base) dan peningkatan
mempertimbangkan keberlanjutan di masa
rasa memiliki (sense of belonging); bahwa
mendatang. Keberlanjutan secara ekologis
pengembangan masyarakat/ komunitas juga
dapat menghemat dan memelihara sumber
harus berbasis pada aset yang dimiliki dan
daya lingkungan. Implikasi praktis dari
hal ini akan meningkatkan rasa memiliki-
prinsip ini adalah pertimbangan penggunaan
menghargai komunitas atas asetnya; atau
sumber daya, gaya hidup, perlindungan
menyediakannya jika belum tersedia.
sumber daya alam dan sebagainya;
Berbasis aset dalam konteks ini dapat dilihat
semuanya harus mempertimbangkan
dari dua konsep yaitu: kepemilikan material
keberlanjutan.
dan kepemilikan atas struktur dan proses

272
Prosiding Penelitian &
e ISSN : 2581-1126
Pengabdian Kepada Vol 7, No: 2 Hal: 265 - 279 Agustus 2020
p ISSN : 2442-448X
Masyarakat

yang dilakukan dalam komunitas. pemerintah); hal ini berkaitan dengan prinsip
Menyadari dan memanfaatkan potensi- sebelumnya yaitu kemandirian. Masyarakat
potensi komunitas adalah aspek penting dan harus ‘feel free’ dalam hubungannya dengan
mendasar dalam pembangunan komunitas pemerintah dan pihak lainnya di luar mereka
karena hal itu akan meningkatkan jatidiri, sendiri. Banyak bukti menunjukkan bahwa
menghargai potensi yang dimiliki komunitas upaya-upaya pengembangan komunitas
dan lingkungannya. Inilah cara pandang yang disponsori atau terlalu banyak campur
kekuatan (strength perspective) yang tangan pemerintah bukan memandirikan dan
melihat berbagai sumber dan potensi yang memberdayakan komunitas tetapi malah
dapat dimanfaatkan untuk kegiatan sebaliknya menciptakan ketergantungan dan
pengembangan masyarakat/komunitas. Pada pelemahan. Namun demikian peran
akhirnya, anggota komunitas akan lebih pemerintah tetap diperlukan. Harus dicari
terlibat dalam pengelolaan dan perolehan rumusan yang tepat untuk bagaimana
manfaat atas sesuatu yang menjadi milik seharusnya Pemerintah terlibat dalam upaya
bersama tersebut dan akan meningkatkan pengembangan komunitas. Mungkin, untuk
efisiensi pemanfaatan sumber daya. sementara dapat disebutkan bahwa
Pengembangan masyarakat berbasis aset dukungan Pemerintah dalam pengembangan
kepemilikan dan rasa kepemilikan atas komunitas hanya diperlukan sebagai
struktur dan proses dalam komunitas sangat pemulai (starter), atau mungkin juga sebatas
berkaitan dengan pengorganisasian ‘pelumas’ kelancaran kelancaran
komunitas. Program-program CSR dapat pengembangan masyarakat.
dikembangkan dengan berbasis pada potensi 10. Memiliki tujuan jangka menengah dan visi
dan sistem sumber dari komunitas itu ideal. Keselarasan antara pencapaian tujuan
sendiri, jika tidak tersedia maka dukungan jangka pendek dengan visi masa depan.
dan fasilitas yang relevan baru kemudian Sinkronisasi dan harmonisasi antara tujuan
dilakukan. Desentralisasi nampaknya jangka pendek, jangka menengah, dan jangka
menjadi prasyarat penting untuk panjang, sesuai visi pengembangan
meningkatkan sumber daya, ketrampilan dan masyarakat. Hal ini diperlukan agar capai
peningkatan rasa percaya diri. pembangunan dapat terukur. Terlalu fokus
8. Mengembangkan keswadayaan masyarakat pada tujuan jangka pendek, akan menguarah
(self-reliance). Kemandirian atau energi untuk tujuan jangka panjang.
keswadayaan; memilki arti sikap percaya diri Sebaliknya, terlalu berfikir fokus pada tujuan
untuk sedapat mungkin menggunakan jangka panjang akan membuat frustasi,
sumber daya yang tersedia dari dalam karena tujuan tidak pernah atau sulit tercapai.
komunitas itu sendiri dan meminimalisasi Masyarakat harus dibiasakan berfikir dan
penggunaan sumber daya dari luar. Prinsip bekerja runtut, sedikit demi sedikit, sabar,
ini juga berlaku pada setiap sumberdaya dari dan konsisten. Langkah dan capaian dari
luar yang mungkin diperlukan oleh perubahan besar dimulai dari langkah kecil
komunitas (finansial, teknologi, alam, dan terukur.
sumberdaya manusia). Hal ini penting karena 11. Berdasarkan inisiatif dan potensi
berkaitan pula dengan keberlanjutan pengembangan yang tumbuh dari masyarakat
program di masa mendatang. sendiri (organic development). Pendekatan
9. Independensi dari negara (independence ini; adalah lawan dari pembangunan
from the state). Independensi (dalam sentralistik dan mekanistik kaku. Komunitas
hubungan antara komunitas dengan lebih bersifat organis seperti tumbuhan dan

273
Prosiding Penelitian &
e ISSN : 2581-1126
Pengabdian Kepada Vol 7, No: 2 Hal: 265 - 279 Agustus 2020
p ISSN : 2442-448X
Masyarakat

berkembang daripada bersifat mekanistik Inilah yang menyebabkan mengapa model


seperti mesin, kaku. Upaya-upaya pembangunan yang birokratis menjadi tidak
pengembangan masyarakat/ komunitas tidak sesuai untuk melaksanakan pengembangan
dapat diatur dan dikendalikan dengan rumus- komunitas. Sebaiknya program CSR yang
rumus teknis tetapi lebih merupakan suatu diarahkan pada masyarakat harus benar-
proses dinamika unik yang kompleks sesuai benar mempertimbangkan hal ini.
kondisi masyarakatnya. Pengembangan Pengembangan komunitas adalah proses
masyarakat/ komunitas lebih merupakan belajar bagi komunitas itu sendiri. Tantangan
‘arts’ wilayah ilmu pengetahuan dan bagi pekerja pengembangan komunitas
teknologi. Seringkali masyarakat memiliki adalah mampu bersabar dan menahan diri
kapasitas tersendiri untuk bergerak dan sehingga tergoda untuk mempercepat proses
mengembangkan potensinya sendiri. Oleh dengan menggurui komunitas tentang apa
karena itu upaya pengembangan komunitas yang harus dilakukan; atau bisa saja dengan
lebih pada menyediakan kondisi dan situasi cara yang sopan mengajukan saran-saran
yang pas sehingga memungkinkan persuasif.
memanfatkan dan mengembangkan potensi 13. Memanfaatkan keahlian dari luar sesuai
tersebut dengan lebih baik lagi. kebutuhan; Meskipun program
12. Berdasarkan pada langkah-langkah pengembangan masyarakat (community
pengembangan (the pace of development). development) harus mengutamakan
Penentuan ritme atau tahapan pengembangan sumberdaya (alam, manusia) setempat,
masyarakat; hal ini berarti bahwa komunitas namun keahlian orang luar sebaiknya
sendirilah yang sebaiknya menentukan ritme dipergunakan untuk mencari alternatif
atau irama tahapan pembangunan yang akan pemecahan persoalan. Orang luar hanya
dilaksanakan sesuai dengan dinamika akan bermanfaat dalam pengembangan
mereka. Terlalu memaksakan kegiatan masyarakat apabila mau bekerja dengan
pengembangan komunitas akan dapat menghargai keunikan masyarakat yang ada,
memupus komitmen komunitas untuk tetap mendorong terjadinya komunikasi yang
bertahan dan berpartisipasi dalam lebih setara dan proses saling belajar, serta
pelaksanaan kegiatan. Keberhasilan tidak mendorong pilihan pemecahan
pengembangan komunitas hanya akan masalah dari luar melainkan dari
tercapai jika kecepatan & percepatan masyarakat sendiri
pembangunan dilakukan sesuai dengan ritme 14. Memperkuat kesatuan masyarakat
yang ada di komunitas itu sendiri. (community building). Kesatuan masyarakat
Masyarakatlah yang paling tahu iramahidup artinya adalah masyarakat yang memiliki
mereka. Keberhasilan setiap pekerja interaksi sosial yang kuat, hubungan
pengembangan komunitas lebih ditentukan komunikasi dan dialog yang baik,
oleh kemampuannya memperhitungkan solidaritas dan pengertian, serta bisa
irama hidup masyarakat. Namun demikian mengembangkan aksi sosial yang
proses pembangunan dapat distimulasi dan diperlukan. Sebaliknya, masyarakat tanpa
didorong tetapi tidak memaksa untuk kesatuan artinya adalah masyarakat yang
dipercepat atau diperlambat. Seringkali warganya individualistik, terpecah-pecah,
terjadi para perencana, pengelola, pekerja dan merasa terpencil. Program
pengembangan komunitas, politikus, dan pengembangan masyarakat (community
birokrat yang berkeinginan segera melihat development) harus memperkuat kesatuan
hasil nyata dan terukur menjadi putus asa. masyarakat atau membuat sebanyak

274
Prosiding Penelitian &
e ISSN : 2581-1126
Pengabdian Kepada Vol 7, No: 2 Hal: 265 - 279 Agustus 2020
p ISSN : 2442-448X
Masyarakat

mungkin orang terlibat dalam kegiatan komunitas tidak sekedar fragmen-fragmen


bersama dan berinteraksi, baik secara terpisah yang tidak terikat satu sama lain.
formal maupun informal. Masyarakat yang 17. Anti- Kekerasan (Non Violence). Program
kuat adalah masyarakat yang orang- pengembangan masyarakat (community
orangnya saling tergantung dan setiap orang development) bertujuan untuk mencapai
merasa perlu berkontribusi karena juga masyarakat yang damai, karena itu proses
memerlukan orang lain untuk memenuhi dalam program juga harus dengan cara yang
kebutuhan hidupnya (ekonomi, sosial, damai (anti kekerasan). Salahsatu
politik). konsekuensi dari prinsip ini adalah adanya
15. Menggunakan pendekatan proses dan hasil perhatian terhadap bentuk-bentuk kekerasan
secara selaras. Mengutamakan hanya pada di masyarakat, baik yang bersifat
hasil, bisa menjustifikasi proses yang perorangan, keluarga, institusi, maupun
menggunakan cara-cara yang secara etik dan struktural, misalnya: kekerasan yang
moral tidak bisa dibenarkan. Mengutamakan dilakukan oleh kelompok masyarakat, aparat
hanya pada proses, bisa kehilangan arah polisi, militer, kekerasan dalam rumah
yang akan dicapai, mengabaikan struktur tangga, rasisme, diskiriminasi seksual; yang
masyarakat yang ada, dan tidak biasanya dilakukan oleh orang atau
memperhatikan dampak negatif dari suatu kelompok dominan terhadap yang lemah.
cara yang keliru. Program CSR yang Untuk mencapai komunitas yang kuat
menerapkan pengembangan masyarakat berbasis anti kekerasan, maka proses-proses
(community development) harus anti kekerasan harus diutamakan. Mustahil
mengembangkan proses yang dikaitkan proses yang mengandung kekerasan dapat
dengan tujuan dan visi, serta sebaliknya menghasilkan sesuatu yang tidak
mencapai hasil yang dikaitkan dengan proses mengandung kekerasan. Dalam hal ini anti
dan cara mencapainya. Keduanya selalu kekerasan tidak saja dipahami sebagai
bersamaan tiadanya kekerasan fisik diantara sesama
16. Keterpaduan Proses dengan tujuan, yaitu anggota komunitas tetapi termasuk tiadanya
bahwa proses dan capaian/hasil dalam kekerasan struktural dimana suatu struktur
program pengembangan masyarakat sosial dan kelembagaan yang ada yang justru
(community development) merupakan dua menjadi sumber kekerasan. Membiarkan
hal yang sama penting. Karena itu perlu adanya tekanan dari seseorang/ pihak/
dikembangkan tahap-tahap proses yang kelompok kepada orang/ pihak/ kelompok
satusama lain saling mendukung pencapaian lain di dalam suatu komunitas dan atau
tujuan. Untuk itu, evaluasi terhadap proses pemaksaan kehendak sama saja dengan
juga harus dilakukan secara kritis, terutama membiarkan adanya kekerasan didalam
dgn menggunakan kriteria-kriteria komunitas.
masyarakat, bukan dari profesional atau 18. Pengikutsertaan (Inclusiveness). Bersifat
tenaga ahli. Keterpaduan proses juga harus inklusif (terbuka terhadap semua kalangan,
dipandang dari adanya persesuaian dan baik pihak yang pro maupun kontra).
keterhubungan antara satu proses yang Program pengembangan masyarakat
digunakan dalam melaksanakan satu bagian (community development) seharusnya tidak
kegiatan dengan proses yang digunakan bersifat eksklusif(elitis) melainkan
dalam melaksanakan bagian kegiatan inklusif(terbuka bagi siapa saja) bahkan
lainnya. Dengan demikian bagian-bagian terhadap pihak yang mengkritik atau kontra.
kegiatan dalam keseluruhan pengembangan

275
Prosiding Penelitian &
e ISSN : 2581-1126
Pengabdian Kepada Vol 7, No: 2 Hal: 265 - 279 Agustus 2020
p ISSN : 2442-448X
Masyarakat

Hal ini juga terkait dengan prinsip 21. Partisipatif, bahwa program pengembangan
antikekerasan, misalnya: tidak menggunakan masyarakat (community development) harus
cara provokasi dan merespon provokasi memaksimalkan keterlibatan banyak orang
pihak lain dengan cara damai, mencoba dalam proses dan kegiatannya. Dengan
memahami posisi dan pandangan orang lain demikian, kepemilikan program dan
(termasuk pengkritik atau pihak yang inklusifitas bisa terjadi. Seringkali sebagian
kontra), selalu melihat pihak lain sebagai dari pengelola program CSR berfikir bahwa
potensi, selalu bersedia merefleksi partisipasi itu berarti berbentuk ikut serta
pandangannya sendiri, menghargai dalam pertemuan dan kegiatan yang ada
perbedaan pendapat, dsb dalam suatu program, atau masyarakat
bersedia menjadi relawan/ kader dalam
19. Konsensus (Mufakat). Berdasarkan
program. Padahal, cara orang berpartisipasi,
konsensus dalam pengambilan keputusan,
tidak sama. Partisipasi sebenarnya punya arti
yaitu bahwa cara-cara yang antikekerasan
luas, keterlibatan masyarakat dalam berbagai
juga memiliki konsekuensi penggunaan
kegiatan di luar kegiatan program tetapi
proses pengambilan keputusan berdasarkan
sebenarnya juga berarti mendukung dan
kesepakatan (konsensus) harus menjadi
memanfaatkan hasil-hasil program, itu juga
tradisi dalam program pengembangan
harus dianggap penting. Pengembangan
masyarakat. Pendekatan konfrontatif dan
komunitas harus selalu memaksimalkan
mempolarisasi parapihak (salah-benar, pro-
partisipasi dimana setiap orang didalam
kontra, kelompok hitam-kelompok putih)
komunitas itu dapat dilibatkan dalam proses
harus dihindari. Tapi kembangkanlah semua
dan kegiatan komunitas. Semakin banyak
pihak adalah pemenang. Implementasi
orang berpartisipasi aktif, semakin tinggi
prinsip anti kekerasan dan pengikutsertaan
rasa kepemilikan dan tanggung jawab
(inclusiveness) memerlukan dasar-dasar
terhadap apa yang sudah dimiliki dan apa
pengambilan keputusan secara mufakat. Satu
yang sedang diupayakan oleh komunitas.
kelebihan cara pengambilan keputusan
Partisipasi tidak berarti bahwa semua orang
secara mufakat adalah begitu keputusan
harus terlibat di dalam semua hal. Setiap
diambil maka semua pihak akan merasa
orang memiliki kepentingan, ketrampilan
memiliki keputusan itu dan lebih dipastikan
dan kapasitas berbeda dan partisipasi
semua pihak akan cenderung menjaga dan
hendaknya dirancang dengan
mematuhi keputusan itu secara mandiri.
mempertimbangkan hal tersebut. Jika dalam
20. Mengembangkan dan membangun sautu masyarakat belum terbentuk
kerjasama; bahwa program pengembangan pastisipasi, maka program utamanya adalah
masyarakat (community development) membangun dan mengembangkan
menekankan pada struktur masyarakat yang partisipasi, yaitu membangun kemauan,
mau dan mamp[u bekerjasama, bukan kemampuan, dan kesempatan untuk
menekankan pada kompetisi, yang harus berpartisipasi pada suatu kegiatan
dibangun. Persaingan adalah nilai yang kemasyarakatan.
banyak dianut dalam sistem pendidikan di
22. Merumuskan dan menyepakati ‘kebutuhan‟
masyarakat dan di sekolah, yang mendorong
secara bersama. Program pengembangan
manusia untuk bersifat individualistik dan
masyarakat (community development)
mengejar kemajuan tanpa solidaritas sosial.
adalah upaya untuk mengembangkan proses
Hal ini menjadi tantangan program CSR
dan struktur masyarakat yang mampu
yang memberdayakan.
menyelenggarakan kebutuhan anggota

276
Prosiding Penelitian &
e ISSN : 2581-1126
Pengabdian Kepada Vol 7, No: 2 Hal: 265 - 279 Agustus 2020
p ISSN : 2442-448X
Masyarakat

masyarakatnya dengan memperhatikan Dari 22 prinsip-prinsip pengembangan


perspektif ekologi dan keadilan sosial. Ada masyarakat (Community Development) di atas
dua hal penting yang harus diperhatikan: (1) maka dapat dijelaskan secara singkat langkah-
Keberagaman kebutuhan di dalam langkah penting dari konsep Community
masyarakat harus diidentifikasi; dan (2) Development (CD) tersebut :
Pengertian kebutuhan itu harus dirumuskan 1. Keikutsertaan masyarakat dalam
oleh masyarakatnya sendiri berdasar mengungkapkan kebutuhan dasar
kesepakatan. kehidupannya didalam proses
perencanaan daerah
Banyak cara konvensional untuk
2. Penentuan prioritas pembangunan
mendefinisikan kebutuhan. Para penentu
daerah
kebutuhan yaitu: para ahli, perencana, dan
3. Pelibatan dalam proses pengambilan
pengelola pembangunan, konsultan, pekerja
kebijakan pembangunan daerah
pengembangan komunitas dan sejenisnya
4. Penyediaan fasilitas dan utilitas oleh
sering memiliki pandangan dan bahkan
pihak swasta dalam pemenuhan
kepentingan tertentu dalam menentukan
kewajibannya
kebutuhan komunitas. Itulah sebabnya
5. Keikutsertaan masyarakat dalam
terlalu sering terjadi dimana perencanaan
mengawasi/ memantau pelaksanaan
pembangunan mengandung bias para ahli
pembangunan daerah termasuk
(expert bias). Celakanya bias ini selalu saja
pembangunan oleh pihak swasta
terulang.
6. Prioritas dalam pemanfaatan fasilitas dan
Untuk mengatasi hal itu sedapat mungkin utilitas permukiman serta
proses penentuan kebutuhan dilaksanakan pemeliharaannya
secara partisipatif untuk mencapai konsensus 7. Keberlangsungan kehidupan perusahaan
antara para ahli penentu kebutuhan dengan 8. Keberlanjutan sumber daya alam &
komunitas. Komunitas dimungkinkan kelestarian lingkungan
mendefinisikan dan menyatakan kebutuhan 9. Kepastian hukum dan pelayanan
yang mereka rasakan. Di sinilah perlunya administrasi usaha
instrumen-instrumen perencanaan 10. Pengembangan perencanaan selanjutnya
partisipatif .
Banyak metode yang telah dikembangkan PENUTUP
untuk perencanaan partisipatif tersebut,
diantaranya: PRA (Partisipatory rapid Corporate Social Responsibility (CSR)
Apraisal), PLA (Partisipatory Action and pada umumnya merupakan bentuk tanggung
Learning), OOPP (Objective Oriented jawab dan kepedulian atas bisnis yang didirikan.
Project Planning) dan sejenisnya. Praktik CSR dapat memberikan dampak positif
Penggunaan metode dan pendekatan terhadap perusahaan seperti membangun citra
perencanaan pembangunan partisipatif positif, perusahaan lebih mudah memperoleh
seperti ini hendaknya diutamakan dalam akses terhadap modal, perusahaan dapat
merencanakan pengembangan komunitas mempertahanakan sumber daya manusia yang
daripada penggunaan metode dan berkualitas, dan dapat meningkatkan
pendekatan perencanaan pembangunan pengambilan keputusan pada hal kritis serta
konvensional. mempermudah pengelolaan risiko.
Namun praktik CSR dalam sudut
pandang kesejahteraan sosial menilai bahwa

277
Prosiding Penelitian &
e ISSN : 2581-1126
Pengabdian Kepada Vol 7, No: 2 Hal: 265 - 279 Agustus 2020
p ISSN : 2442-448X
Masyarakat

CSR harus bersifat mutualisma, dimana praktik Djasmin, S. (2017). Performa (Laporan
CSR tidak hanya menguntungkan perusahaan Tahunan). Jakarta: Asuransi ASTRA.
saja melainkan juga wajib membawa manfaat
bagi kesejahteraan masyarakat, sesuai dengan Farmer, Richard N. & Dickerson W. Hogue.
prinsip-prinsip pengembangan masyarakat. 1988. Corporate Social Responsibility,
Praktik CSR Astra diwujudkan pada Toronto: DC Healt and Company.
programnya yaitu Public Contribution Harjito, A. (n.d.). ETIKA BISNIS DAN
Roadmap, yang merupakan bentuk tanggung TANGGUNG JAWAB SOSIAL
jawab dan kontribusi sosial Astra yang PERUSAHAAN DALAM
berkelanjutan yang berfokus pada empat pilar PERSPEKTIF ISLAM. Jurnal Hukum
utama, yaitu kesehatan, pendidikan, lingkungan Islam Al Mawarid Edisi 8, 118-127.
dan kewirausahaan. Dan keempat pilar tersebut
diimplementasikan melalui pembentukan Hopkins, Michael. 2003. The Business Case for
Kampung Berseri (Bersih, Sehat, Cerdas & CSR: Where are we? International
Produktif) Astra di masing-masing wilayah di Journal for Business Performent
Indonesia. Kebutuhan sumberdaya manusia Management, Volume 5. Number 2.3.
yang mumpuni untuk mewujudkan tujuan dari Ife, J., & Ife, J. (2012). Principles and
program CSR tersebut menjadi hal yang sulit dimensions of community development.
untuk ditawar-tawar lagi, khususnya dalam In Human Rights from Below (pp. 29–
upaya mencapai tujuan program CSR yang 66). Cambridge University
dimaksud. Press. https://doi.org/10.1017/cbo97805
Setidaknya program Public Contribution 11808340.003
Roadmap tersebut merupakan langkah awal
Ife, JW; Tesoriero, F – 2006. Community
yang baik dalam upaya membawa manfaat
development: Community-based
berkelanjutan bagi masyarakat serta juga dapat
alternatives in an age of globalisation.
menanamkan nilai-nilai luhur sejak didirikannya
Pearson Education
Astra yaitu untuk “Sejahtera Bersama Bangsa”.
Kim, K.S. (2000). Corporate Social
Daftar Pustaka Responsibility And Strategic
Management: An Empirical Study of
Ambadar. (2008). Corporate Social Korean MNCs in The United States.
Responsibility: dalam Praktek di Unpublished Dissertation. West Heaven,
Indonesia, Wujud Kepedulian Dunia Connecticut: The University Of Heaven.
Usaha. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo. Kurniawan. (2013). Analisis Implementasi CSR
Pada PT. Newmont Nusa Tenggara
Andjarwati, A. L. (2008). ETIKA BISNIS DAN Dalam Peningkatan Kesejahteraan
PERILAKU ETIS MANAJER Komunitas Lokal. (Skripsi Jurusan
PENGARUHNYA TERHADAP Akuntansi, FEB, Universitas
TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN Hasanuddin, Makassar)
PADA LINGKUNGAN SOSIAL. Jurnal
Bisnis dan Manajemen Vol. 1, 1-13. Mapisangka, A. (2009). Implementasi CSR
terhadap Kesejahteraan Hidup
Azheri, B. (2012). Corporate Social Masyarakat. JESP Vol. 1 No. 1, 39-47.
Responsibility dari Voluntari Menjadi
Mandatory. Jakarta: Rajawali Pers.

278
Prosiding Penelitian &
e ISSN : 2581-1126
Pengabdian Kepada Vol 7, No: 2 Hal: 265 - 279 Agustus 2020
p ISSN : 2442-448X
Masyarakat

Mondy, R. Wayne. Manajemen Sumber Daya Yustiani, S. (2010). ETIKA BISNIS DAN
Manusia. 2009. Erlangga. Jakarta TANGGUNG JAWAB SOSIAL
PERUSAHAAN DI INDONESIA :
Nuryana, Mu’man (2005), Corporate Social TEORI DAN REALITAS. Jurnal
Responsibility dan Kontribusi bagi Manajemen, Vol. 10, 1-10.
Pembangunan Berkelanjutan, makalah
yang disampaikan pada Diklat Pekerjaan Peraturan Menteri Sosial Nomor 13 Tahun 2012
Sosial Industri, Balai Besar Pendidikan tentang Forum Tanggung Jawab Sosial
dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial Dunia Usaha dalam Penyelenggaraan
(BBPPKS) Bandung, Lembang 5 Kesejahteraan Sosial
Desember
Republik Indonesia, 2007. Undang-undang RI
Salsabila Sarafina, M. S. (2017). PENGARUH Nomor 40 Tahun 2007 Perseroan
GOOD CORPORATE GOVERNANCE Terbatas. Jakarta: Kementerian Sosial.
TERHADAP KINERJA KEUANGAN Suharto, E. 2008. Corporate Social
DAN NILAI PERUSAHAAN (Studi Responsibility: What is and Benefits for
pada Badan Usaha Milik Negara Corporate. CSR (Corporate Social
(BUMN) yang Terdaftar di Bursa Efek). Responsibility: Strategy, Management,
Jurnal administrasi Bisnis (JAB) Vol. 50, and Leadership. Jakarta: Intipesan.
108-117.
https://www.asuransiastra.com/corporate/csr
Sanusi, A. 2015. Metodologi Penelitian
Bisnis. Cetakan kelima. Jakarta: https://www.astra.co.id/CSR/Overview
Salemba https://www.astra.co.id/About-Astra

279

Anda mungkin juga menyukai