PENGUKURAN
I. EVALUASI TYPE A
Catatan :
Perhitungan Statistik :
Jumlah data (x) = terbatas (tertentu), misal : 5, 10, 20
dst.
Perhitungan Type A :
Jumlah data (x) = diasumsikan tidak terbatas (tak
terhinggga)
2. Komponen dari evaluasi Type A terhadap
Standard Uncertainty timbul dari adanya
random effect. Hukum Gauss atau Normal
tentang adanya bentuk kesalahan-kesalahan
(error) didasarkan atas study analytical dari
random effect.
3. Dalam banyak hal, estimasi yang sesuai atas
sejumlah pengamatan (Xi) yang bervariasi dan
acak, dengan nilai rata-rata μ. Maka nilai μ
untuk sejumlah data sebanyak n buah berlaku
formula sbb :
4. Hasil pengukuran = nilai rata-rata ± simpangan baku
x=μ±σ
ESDM = S(X) =
7. Standar Ketidakpastian U (Xi) dapat
didekati menjadi :
U (Xi) = S(X’)
Derajat Kebebasan
(Degrees of freedom) 🡪 ν
Dalam perhitungan statistik, umumnya
menggunakan beberapa nilai yang telah
diketahui sebagai derajat kebebasan dengan
diberi simbul ν dan dapat dijelaskan sebagai
berikut :
ν=n–1
Umumnya diambil :
k = 2 untuk tingkat kepercayaan (confidence level) 95%
k = 3 untuk tingkat kepercayaan (confidence level) 99%
PENERAPAN PERHITUNGAN KETIDAKPASTIAN
DALAM KALIBRASI DAN PENGUJIAN
Dimana :
ΣXi = Jumlah nilai sampling
n = banyaknya sampling
2. Simpangan (Deviation) adalah perbedaan
antara nilai yang sebenarnya (Xs) dengan
nilai rata-rata (x’)
sehingga : D = x’ - xs
dimana :
D = Deviasi ( + atau - )
x’ = Nilai rata-rata
Xs = Nilai sebenarnya
3. Simpangan Baku (Standard Deviation) s( Xi )
digunakan untuk memberikan estimasi terhadap
distribusi x.
u1 = s(x1) =
Contoh :
5.3 5.2 5.7 5.5 5.2 5.4 5.3 5.2 5.4 5.3
5.1 5.4 5.5 5.2 5.1 5.4 5.3 5.2 5.5 5.0
• Simpangan baku s( Xi ) = = =
»
» = 0.168
6-
5-
frek. sample
4-
3-
2-
1-
0
5.0 5.1 5.2 5.3 5.4 5.5 5.6
Histogram Sample
Gambar 5. Histogram hasil pengukuran dan Kurve Gauss nya
Analisa Grafik :
Daerah dibawah kurve Gauss menggambarkan banyaknya hasil
pengukuran yang diharapkan
Pendekatan umum :
• 68% dari sebaran akan berada antara x’- S dan x’ +S
• 95% dari sebaran akan berada antara x’ - 2S dan x’ +2S
• 99% dari sebaran akan berada antara x’ - 3S dan x’ +3S
Contoh :
Pada laporan kalibrasi mencantumkan
ketidak-pastian hasil pengukuran adalah 8 mV
dengan faktor cakupan (k) = 2.
Maka standar ketidak-pastian nya adalah :
U(V)= 8 mV : 2 = 4 mV
4. Mengubah kuota ketidak-pastian ke
standar ketidak-pastian dari pengetahuan
pada probabilitas distribusi
ketidak-pastiannya dengan jalan membagi
kuota ketidak-pastian dengan faktor
cakupan yang didapat dari probabilitas
distribusi.
4.1 Rectangular Probability Distribution
a a
-a μ +a
μ- μ+
U(V) =
4.2 Triangular Probability Distribution
μ- μ+
o
• U(T) = C
4.3 U-Shape Probability Distribution
• U(m) =
-a μ +a
μ- μ+
!! ! ! ! ! !
μ± 2σ μ± σ μ μ± σ μ± 2σ
U(x) =
• U(xi) = μV
4.5 Trapezoidal Probability Distribution
2aβ
Dimana :
β = koefisien sudut miring 0 ≤ β ≤ 1
U (Tr) =
5. Rectangular distribution layak untuk dijadikan default
model dalam ketidak beradaan beberapa informasi atau
data yang pasti.
6. Catatan penting yang perlu diperhatikan dalam
perhitungan ketidak-pastian Type A dan Type B dapat
dilihat dalam Tabel berikut ini.
Tipe Nilai Parameter Variasi Parameter Derajat kebebasan Parameter
A Standar deviasi = s Nilai dari pengukuran = n
Rata-rata = X’
ESDM = s/
Standar ketidak
ν = (n – 1 )
pastian (U) = ESDM
= s/
B Nilai = x Range limits = ± a
Standar ketidak-pastian (U) = k
Reliability = R% (2)
. a (1) ν= ½ x ( )2
Catatan :
(1)Nilai k tergantung pada distribusi dan estimasi tingkat kepercayaan yang digunakan.
(2)Menunjukan hubungan antara “reliability” dan derajat kebebasan dengan penjelasan sbb :
Pada evaluasi Type A, standar ketidak-pastian adalah sesederhana standar deviasi dari pada kwantitas. Dalam hal
menggunakan evaluasi Type B, standar ketidak-pastian adalah fungsi sederhana dari range limits (a), tergantung dengan
jenis distribusi yang dipakai.
7. Perbedaan tiap-tiap jenis distribusi pada
evaluasi Type B dapat dilihat pada Tabel berikut
ini.
Normal Distribution “
Triangular Distribution
U= k x a
k tergantung pada P%
Triangular, Type B
U=a/
Rectangular, type B
U=a /
Trapezoidal, Type B
2aβ
U = a x √[(1+β2)/6]
III. KETIDAK-PASTIAN GABUNGAN
• Contoh :
• Diketahui suatu besaran sbb. : Z=v+w+x
• Dengan v, w dan x merupakan variabel acak bebas.
• Maka :
• σz2 = σv2 + σw2 + σx2
2. Contoh tersebut diatas berlaku untuk semua sebaran
bebas dan tidak tergantung pada jenisnya (tidak ada
masalah jika yang satu mempunyai distribusi Gauss
dan lainnya persegi-empat).
Catatan :
Jika ketidak-pastiannya bukan ketidak-pastian baku,
maka persamaan tersebut tidak eksak, melainkan sedikit
pesimistik.
1. Standar ketidak-pastian gabungan (untuk beberapa input yang berbeda)
dari suatu fungsi ƒ, berlaku formula sbb. :
Uc(y) =
Combined Variance :
Uc2(y) =
sesuatu yang timbul dari turunan suatu fungsi yang sering disebut
juga koefisien sensitivitas (Sensitivity Coefficient) diberi lambang c,
sehingga :
Uc2(y) = = =
Dimana :
Jawab :
Luas A = panjang P x lebar L
Jadi, 🡪 UA =
= 0.64 m2
5. Untuk menghitung Ketidak-pastian
Gabungan perlu memperhatikan :
Y = ƒ(x) ∂y/∂x
A 0
X 1
Ax A
7.5 x 7.5
x2 2x
A x2 2ax
xn nxn-1
A xn an xn-1
1/x -1/x2
A/x -a/ x2
5x + x3 + 3z 5-3 x2
a/[(x+b)(cz+d)] -a/[(x+b)2(cz+d)]
4/(x2+4) -8x/(x2+4)2
IV. FAKTOR CAKUPAN
& DISTRIBUSI T-STUDENT
νeff =
Dimana :
ci ≡ ∂ƒ/∂xi , semua U(xi) masing-masing
memiliki sifat statistik sendiri
νi adalah derajat kebebasan dari U(xi), dan
νeff ≤
3. Pada sebaran Gauss nilai ν = ~ (ideal)
Sebaran T-Student : ν nilainya antara 1
s/d ~ (praktis)
Pada : ν = ~, maka k = t
4.1 Perbandingan faktor cakupan k pada 3 jenis
sebaran pada beberapa nilai tingkat kepercayaan
(confidence level) P (%).
P (%) Gauss Persegi-empat Student
(Normal) Dengan ν = 10
68.27 1 1.182 1.05
95 1.96 1.645 2.23
95.45 2 1.653 2.28
Jadi :
Uexp = k.Uc(y)
Pemilihan faktor cakupan k akan memperhitungkan tingkat kepercayaan
yang digunakan “P” yang dapat memberikan kontribusi terhadap hasil akhir
perhitungan dari Ketidak-pastian Diperluas.
Contoh korelasi antara “k” dan “P” dengan derajat kebebasan ν = ~ pada
distribusi Normal.
Contoh :
Hasil pengukuran adalah Y = y ± U untuk tingkat
kepercayaan 95% dan faktor cakupan k = 2.23 serta
derajat kebebasan efektif νeff = 10.
REKAMAN
Laboratorium harus memelihara sistem rekaman sesuai dengan
kebutuhan laboratorium dan memenuhi peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Laboratorium harus
menyimpan dan memelihara catatan semua hasil pengamatan,
orisinil perhitungan dan data yang diperoleh, catatan kalibrasi dan
salinan sertifikat kalibrasi untuk jangka waktu tertentu (sesuai
Panduan Mutu yang berlaku). Rekaman untuk tiap kalibrasi harus
berisi informasi yang cukup untuk memungkinkan pemeriksaan
ulang.
1. Pendahuluan
Mengkalibrasi resistor 10KΩ dengan
menggunakan interkomparasi voltage.
Digital voltmeter dengan skala yang lebar
digunakan untuk mengukur nilai voltage
yang melalui standard resistor dan resistor
biasa (bukan standar) yang mempunyai nilai
nominal sama dengan standard resistor dan
resistor tersebut dihubungkan secara seri.
VOLTMETER
∙ ∙
I RS, RD, RT Rx
Vs Vx
2. Data Pengukuran
= 🡪 Rx = (RS + RD + RT)
Dimana :
Rs = nilai kalibrasi dari standard resistor
RD = drift dari Rs selama kalibrasi
RT = perubahan nilai resistor akibat perubahan
temperatur
Vx = voltage pada Rx
Vs = voltage pada Rs
4. Evaluasi type A Nilai Vx/Vs rata-rata :
= +10.5 ppm
Standar deviasi :
s( Vi ) = =
s( Vi ) = = = 0.158 ppm
Derajat kebebasan :
ν1 = n – 1 = 5 – 1 = 4
5. Uncertainty Budget
Ketidak-pastian Diperluas :
(Uexp.) = ± 2.836 ppm
= 2.836 10-6 x 10.103 Ω
= ± 0.02836 Ω ≈ 0.03 Ω
Hasil akhir pengukuran resistor 10kΩ adalah :
= 10 000.11 Ω ± 0.03 Ω