Anda di halaman 1dari 3

KETENTUAN DAN PROSES OSCE DARING KKD 1 3 5 MAHASISWA

Briefing ujian osce daring


H-3 1. Pembagian alat, bahan, PS dewasa pria dan link zoom kepada mahasiswa
2. Mahasiswa menyiapkan sesuai daftar tersebut.
3. Mahasiswa mempersiapkan laptop dan HP untuk sorot 2 arah dilakukan uji coba
sendiri dahulu
4. Mahasiswa menuliskan HP lalu diikuti garis miring dan diteruskan dengan
menuliskan 5 digit terakhir NIM di zoom HP (contoh HP/56789 Edward KSL)
disamping peserta (minimal terlihat separuh badan yaitu kepala – badan dengan
tangan terlihat), sedangkan zoom laptop diberikan 5 digit terakhir NIM dan nama
(contoh 56789 Edward KSL) di depan peserta disesuaikan untuk terlihat saat ujian
dokter dengan pasien standar.
5. Soal akan ditampilkan di zoom laptop, sedangkan zoom HP akan masuk di ruang
karantina
6. Pembagian link zoom ruang utama
7. Mahasiswa cek ulang mempersiapkan jaringan internet yang kuat
H-1 1. Mahasiswa cek ulang laptop dan HP untuk sorot 2 arah dilakukan uji coba sendiri
dahulu, laptop sorot depan dan HP sorot samping.
2. Mahasiswa cek ulang mempersiapkan jaringan internet yang kuat
H 1. Dosen dan mahasiswa masuk ke dalam zoom ruang utama tepat waktu, dosen dan
mahasiswa tidak tahu akan menguji atau diuji siapa. Mahasiswa langsung
dimasukkan ke ruang karantina secara virtual untuk zoom yang tertera HP
bersama dosen
2. Mahasiswa dengan zoom yang tidak ada nama HP akan langsung dimasukkan ke
dalam ruang virtual ujian melalui break room.
3. Semua dosen dan mahasiswa menyalakan videonya. Mahasiswa duduk dengan
tersorot video dari depan menggunakan laptop, dari samping menggunakan HP,
tidak membawa catatan atau buku lainnya, kecuali kertas yang perlu dicetak yang
telah dikirimkan oleh panitia ujian kepada mahasiswa. Mahasiswa dalam sorot
baik depan maupun samping terlihat dari muka sampai setengah badan serta
kedua tangan.
4. Mahasiswa agar selalu melihat laptop dan HPnya apabila ada permintan untuk
masuk ke ruang ujian untuk laptop maka diklik ok, sedangkan untuk HP akan ada
permintaan masuk ke ruang karantina, lalu tekan ok. Mahasiswa yang belum
mengklik OK akan diumumkan oleh panitia di ruang utama untuk klik ok, apabila
tidak ada pilihan klik OK maka segera keluar dari zoom dan masuk kembali lalu
memperhatikan permintaan untuk klik OK tersebut.
5. Apabila semua mhsswa telah masuk ke ruang karantina, dan juga ruang ujian
masing-masing, mahasiswa menunggu sebentar, untuk briefing dosen.
6. Setelah selesai briefing dosen, maka dosen akan masuk ke ruang ujian masing-
masing, silahkan ditunggu. Apabila telah lengkap terdapat 2 dosen maka silahkan
tetap menunggu perintah baik dosen maupun mahasiswa.
7. Perintah akan didengar melalui audio zoom HP yang ada di ruang karantina.
8. Pertama kali perintah yang terdengar adalah silahkan melakukan absensi
mahasiswa oleh dosen. Dosen mengabsen mahasiswa dengan mencocokkan muka
mahasiswa dengan KTM yang ditunjukkan di video masing-masing mahasiswa.
(video dan audio dosen mahasiswa tetap menyala)
9. Setelah selesai absen, mahasiswa semua membelakangi video laptop (sorot depan)
dengan tangan disilangkan ke belakang. Posisi mahasiswa tetap terlihat pada video
HP sorot samping, selanjutnya tunggu perintah dari panitia kembali.
10. Dosen dan mahassiwa menunggu aba-aba dari panitia melalui audio suara dari
zoom HP yaitu UJIAN DIMULAI, maka dosen dipersilahkan memulai ujian
dengan menunjuk salah satu mahasiswa untuk memulai ujian selama 9 menit
dengan memanggil nama mahasiswa giliran pertama ujian di ketrampilan pertama.
Saat ujian mahasiswa akan dipanggil namanya dan memulai mengerjakan. Setelah
selesai ujian mahasiswa kembali ke posisi semula membelakangi dengan posisi
tangan di belakang
11. Dosen langsung menampilkan soal dengan menu share screen secara terus menerus
selama ujian, mahasiswa membaca soal dan mengerjakan ujian ketrampilan klinik,
sekaligus dosen pertama menyalakan waktu selama 9 menit menggunakan HP
ataupun stopwatch.
12. Anamnesis dilakukan kepada dosen, PS hanya untuk ujian ketrampilan pemeriksaan
13. Ujian dilaksanakan kurang lebih 9 menit, 1 menit berikutnya mempersiapkan
mahasiswa lain untuk melakukan ketrampilan yang sama secara acak, dosen bebas
memilih di dalam room tersebut.
14. Selanjutnya ditunjuk mahasiswa berikutnya untuk melakukan ketrampilan
berikutnya selama 9 menit dengan metode ujian yang sama. Mahasiswa yang telah
ujian kembali ke posisi semula. Dosen memulai untuk menghitung waktu dengan
peralatan yang ada kembali.
15. Demikian selanjutnya dilakukan sampai dengan semua mahasiswa melakukan 2
ketrampilan ujian.
16. Waktu ujian ditempuh sesuai sesi ujian lalu kembali ke ruang utama dan ditutup
pada sesi tersebut. Waktu yang ditempuh 150 menit (120 menit ujian, 5 menit
absensi awal, 15 menit akhir untuk finishing dosen yang akan kurang-kurang untuk
pengulangan yang perlu diulang atau melanjutkan ketrampilan yang dianggap perlu
dilakukan karena belum selesai) atau 120 menit (100 menit ujian, 5 menit absensi
awal, 15 menit akhir untuk finishing dosen
17. Pemberian peringatan berupa peringatan suara melalui zoom HP dilakukan (untuk
yang waktu ujian 150 menit)
a. Telah mencapai jam pertama (60 menit) : WAKTU SUDAH 60 MENIT
b. Telah mencapai jam kedua (120 menit): WAKTU SUDAH 120 MENIT
c. Waktu sisa 10 menit: WAKTU SISA 10 MENIT
18. Pemberian peringatan berupa peringatan suara melalui zoom HP dilakukan (untuk
yang waktu ujian 120 menit)
a. Telah mencapai jam pertama (60 menit) : WAKTU SUDAH 60 MENIT
b. Waktu sisa 10 menit: WAKTU SISA 10 MENIT
19. Mahasiswa mengisi feed back ujian hari itu melalui link google form yang dibuat IT
20. Setelah selesai ujian mahasiswa dan dosen langsung meninggalkan ruangan (leave
room)
21. Ujian selesai

Catatan:
1. Dalam keadaan darurat eror tidak dapat menampilkan soal ke share screen, dosen
membacakan soal dan pertanyaan perlahan, lalu langsung mem-WA nomor cp
panitia. Jalan lain dapat juga dosen kedua membantu untuk menampilkan soal
dengan share screen
2. Apabila dalam ujian, mahasiswa terdapat alat atau bahan yang kurang, maka dapat
dimaklumi, dengan kreativitas mahasiswa tersebut mengandaikan suatu alat di
sekitarnya diperlakukan untuk melakukan ketrampilan tersebut, pemadanan alat/
bahan disesuaikan ukuran, jenis, dan keamanan yang menyerupai dengan alat/bahan
sesungguhnya.
3. Apabila mahasiswa lalu tidak mengandaikan alat/bahan, dan tidak melakukan
prosedur, berarti dosen dapat memberikan penilaian kurang dalam prosedur
4. PS yang ikut dalam ujian tidak menggunakan HP saat ujian dan menjaga sopan
santun, serta ia tidak boleh malakukan kegiatan lain selain menunggu sampai ujian
selesai dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai