Anda di halaman 1dari 3

Nama : Bima Ahmad Dionfaka

Kelas : 12 IPA 5
No Urut : 05

Berikut adalah sedikit cerita saya dalam proses kreatif berkesenian.

§ INDIVIDU

Gambar 1 dan 2 merupakan dokumentasi saat saya mengerjakan tugas kesenian “Musik
Kontemporer”. Pada awalnya saya bingung tetang bagaimana saya bisa mengerjakan tugas
ini, karena saya tidak tahu bagaimana cara menciptakan ketukan-ketukan yang indah dan
membentuk suatu pola ritme dan komposisi yang baik dan benar dengan menggunakan alat
musik tak lazim yang ada di sekitar kita. Kemudian, saya inisiatif untuk mencari referensi
dari YouTube. Dan pada akhirnya saya terpikirkan untuk mengerjakan tugas sembari
mendengarkan musik. Saat itu saya mulai sedikit demi sedikit mendapatkan ide membuat
komposisi pola ritme yang akan saya mainkan. Setelah itu, besoknya saya mulai mengerjakan
tugas dengan mengumpulkan alat-alat tak lazim yang ada di sekitar saya (mangkok, wadah,
gelas, dan sumpit). Pada percobaan awal (Gambar 1) saya bermain sembari mendegarkan
musik dan membayangkan saya sedang mengiringi musik tersebut. Pada awal percobaan,
ketukan yang saya mainkan terasa kurang pas. Dan pada akhirnya saya berfikir kembali untuk
bagaimana ketukan yang pas dan enak didengar telinga. Keesokan harinya, saya bertekad
untuk mencoba lagi sampai ketukan yang saya mainkan itu pas dan enak didengar telinga.
Dan alhamdulillah saya bisa menemukan ketukan yang pas dan enak didengar. Pada tugas ini
membuat saya untuk lebih berfikir kreatif dan membuat imajinasi yang indah.
Gambar 3 dan 4 merupakan dokumentasi waktu saya mendapat tugas mengaransemen lagu
pada saat kelas 11 SMA tahun lalu. Ada dua pilihan saat itu, yaitu dengan bermain dengan
alat musik dan bisa juga dengan bernyanyi menggunakan iringan musik minus one. Dan saya
memilih bermain alat musik menggunakan iringan musik minus one. Berkali-kali saya
mencoba memainkan pianika saya dengan menggunakan iringan musik minus one, tetapi
berkali-kali juga tidak pas dan kurang enak didengar atau tidak sesuai dengan iringan musik
minus one yang saya pilih. Kurang lebih 2 hari saya mengulang dan berlatih untuk
menyesuaikan dengan iringan musik minus one akhirnya saya memukan note yang pas dan
enak untuk didengar. Akhirnya saya take video dan lagi-lagi fail karena tidak sesuai dengan
iringan musik. Tetapi saya tidak menyerah dan saya mendapatkan video yang tidak fail dan
sempurna. Jujur saja pada saat saya sudah menemukan note yang pas dan sesuai saya merasa
sangat puas dan bahagia karena dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan memberi
kepuasan tersendiri bagi saya pribadi untuk bisa bermain pianika dan menyesuaikan dengan
iringan musik minus one hingga enak untuk didengar audience. Pada tugas ini membuat saya
untuk lebih berfikir kreatif dan membuat imanjinasi lagi yang lebih indah. Tentunya saya
banyak terimakasih kepada Tuhan Yang Maha Esa karenanya saya masih diberi kesempatan
untuk menyelesaikan tugas hingga selesai dan hasil yang sangat memuaskan.
§ SOSIAL

Gambar 5 merupakan salah satu dokumentasi saat saya bermain musik dengan kelompok
musik saya pada kelas 10 SMA dua tahun lalu. Saat itu saya bermain alat musik gamelan di
ruang seni sekolah bersama teman-teman kelas saya. Guru pembimbing saya pada saat itu
membagi menjadi beberapa kelompok dan masing-masing siswa memainkan 1 alat musik
yang sudah disediakan. Seingat saya pada saat itu memainkan alat musik diantaranya (Gong,
Kenong, Gamelan, Kendang, Dlsb). Saya mendapat bagian untuk memainkan alat musik
kenong. Materi seni saat itu yaitu menggunakan laras slendro dan laras pelog. Laras slendro
memiliki lima nada per oktaf, sedangkan laras pelog memiliki tujuh nada per oktaf. Berulang
kali kami berlatih dengan dibimbing oleh guru pembimbing kami menggunakan tangga nada
yang tertulis dipapan. Senda gurau bersama teman-teman dan guru pembimbing kami sangat
mengasyikkan untuk memahami dan menyesuaikan ketukan demi ketukan supaya selaras
dengan lagu yang dimainkan. Kami melakukan tugas ini dengan perasaan yang bahagia,
hingga kejenuhan pada diri kita mulai menghilang. Hingga akhirnya saya dan teman-teman
saya dapat menemukan ketukan yang pas dan memainkannya dengan selaras sehingga enak
didengar.

Bermusik secara kelompok selalu memberikan pengalaman yang mengasyikkan dan seru.
Karena menurut saya pribadi dengan metode yang seru saya dapat lebih mudah memahami
materi yang ada dan bisa dipraktekkan dengan sangat baik. Pengalaman saya pribadi juga
sangat puas ketika sudah menemukan ketukan yang pas dan selaras dengan alat musik
lainnya. Bermain alat musik bersama-sama dan menyelaraskan nada sehingga membentuk
suatu lagu membuat kepuasan dan kebanagiaan tersendiri bagi saya. Saya bersyukur dan
banyak terimakasih kepada Tuhan Yang Maha Esa dan tentunya guru pembimbing saya serta
teman-teman yang telah bermain alat musik gamelan dengan sangat baik, saling membantu,
menghormati, dan menghargai satu sama lain.

Sekian kurang lebih sedikit cerita pengalaman saya tentang bermain alat musik, bila ada
kesalahan dan salah kata mohon dimaafkan dan dimaklumi adanya.

Wassalamualaikum Wr Wb.

Anda mungkin juga menyukai