Anda di halaman 1dari 8

Makalah Seni Musik Kontemporer

Indonesia

Disusun Oleh:
Eki Valentino
XII MIPA 5
09

SMA NEGERI 1 WARU


Jalan Brantas-Barito Wisma Tropodo Waru Kode Pos 61256
Telp. (031)8661460 Fax (031)8687035
Email: smantaruschool@yahoo.co.id
SIDOARJO
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmatdan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Makalah Seni Musik
Kontemporer Indonesia ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak
Agung Budhi Nugroho, S.Pd. pada bidang studi Seni Budaya. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang seni musik kontemporer Indonesia bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terimakasih kepada bapak Agung Budhi Nugroho, S.Pd.,
selaku guru bidang studi Seni Budaya yang telah memberikan tugas serta membimbing saya
dalam mengerjakan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang saya pelajari.Saya juga mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Sidoarjo, 30 September 2020

Penulis

ii
Daftar Isi

Judul.........................................................................................................................................i
Kata Pengantar.......................................................................................................................ii
Daftar Isi..................................................................................................................................iii
BAB I: PENDAHULUAN.....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................1
1.2 Tujuan Pembahasan..................................................................................................2
BAB II: PEMBAHASAN......................................................................................................3
2.1 Identitas Tokoh Seniman Musik Kontemporer Indonesia....................................3
2.2 Karya-karya Komposisi Musik Kontemporer........................................................4
2.3 Deskripsi Salah Satu Karya Musik Kontemporer ................................................4
2.4 Apresiasi Salah Satu Karya Musik Kontemporer..................................................4
BAB III: PENUTUP...............................................................................................................5
3.1 Kesimpulan................................................................................................................5
3.2 Saran...........................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................6

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Musik kontemporer sebenarnya adalah musik yang keberadaannya berkaitan erat dengan
mengalirnya waktu. Itulah mengapa musik kontemporer sering juga disebut musik garda
depan (avant-garde), karena musik tersebut selalu mengedepani sebuah era.
Musik kontemporer juga lazim menyandang sebutan new music atau musik baru, karena
sebagai konsekuensi keberadaannya yang selalu mengedepani sebuah era, musik kontemporer
dituntut untuk menghadirkan sesuatu yang baru, sebuah karya musik yang belum pernah
diciptaan sebelumnya.
Beberapa orang sering menganggap bahwa musik kontemporer merupakan hasil dari
modernisasi atau salah satu perwujudan dari era modern. Sebetulnya, nilai-nilai kontemporer
dalam musik sudah dikenal sejak zaman Johann Sebastian Bach.

Pada masanya, musik Bach sudah dianggap sebagai musik kontemporer. Komposisi musik
Bach yang bagai air mengalir tanpa jeda, ditambah gaya kontrapung (alur bass dan melodi
yang saling kontra membentuk aliran harmoni) merupakan sebuah komposisi yang jauh
melampaui kelaziman di masa itu.

Kemudian, musik kontemporer menjadi sebuah jenis musik yang mandiri dan mulai marak
keberadaannya pada abad ke-20. Kemunculannya dipicu oleh gerakan aliran seni lukis
impresionisme pada abad ke-19 yang dipelopori oleh sejumlah seniman lukis asal Perancis:
Monet, Degas, Renoir, dan kawan-kawannya.

Mereka menolak pandangan romantisisme yang di masa itu sudah diterima orang banyak
dengan aliran baru, impresionisme, yang lebih menekankan pada impresi atau kesan yang
diciptakan oleh sebuah karya seni.

Pada kuartal terakhir abad ke-19, musik orkestra dan piano mulai membuat suara-suara
merdu yang seringkali materialnya berasal dari seni sastra atau seni lainnya. Kadang juga
muncul melodi dan ritme baru yang bukan berasal dari Barat. Tangga nada dan kord yang
baru juga digunakan pada masa itu.

Dipelopori oleh Arnold Schoenberg, dengan eksperimen tangga nada duodekatonik (12 nada)
pada musik abad ini memunculkan suara yang enak didengar dengan impresi yang sangat
kental. Tangga nada yang umum dikenal adalah diatonik yang terdiri dari 7 nada: do, re, mi,
fa, so, la, si.

Tokoh lain, ada Pierre Boulez dengan teknik garapan yang menggunakan idiom dan tata
gramatika matematika, kemudian Oliver Messiaen dengan teknik garapan musik berupa
perbandingan geometri bangunan, juga musik perkusi oleh John Cage, dan masih banyak lagi
pemusik yang merupakan pelopor musik kontemporer.

1
1.2 Tujuan Pembahasan
1. Mengenalkan identitas tokoh seniman karya musik kontemporer Indonesia.
2. Mengenalkan karya-karya komposisi musik kontemporer Indonesia.
3. Mendeskripsikan salah satu karya musik kontemporer
4. Mengapresiasi salah satu karya musik kontemporer.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Identitas Tokoh Seniman Musik Kontemporer Indonesia

Dody Satya Ekagustdiman lahir di Bandung tanggal 1 Agustus 1961. Kedua


orang tuanya adalah guru kesenian. Dody mendalami seni karawitan secara formal di
Sekolah Menengah Karawitan Indonesia (sekarang SMK Negeri 10) Bandung dan
Akademi Seni Tari Indonesia (sekarang Institut Seni Budaya Indonesia) Bandung.
Tahun 1991, ia meraih (beasiswa) dari DAAD (Deutscher Akademischer
Austauschdiens) untuk program Aufbaustudium (pendidikan lanjutan setelah sarjana)
di MusikHochSchule Freiburg im Braischgau, Jerman.

Sejak kecil, Dody sudah belajar memainkan gamelan, terutama instrumen kecapi
bersama ayahnya, Tatang Suryana serta Koko Koswara dan Tatang Benyamin, para
maestro karawitan Sunda ternama. Ia juga aktif mengikuti
sejumlah masteclass  dan workshop, di antaranya masterclass musik kontemporer
Zwischen Ost und West oleh Dieter Mack dan Slamet Abdul Syukur selama 3 bulan di
Goethe Institut Staufen Freiburg, Jerman. Selama melanjutkan pendidikan di Jerman,
Dody pun berkesempatan belajar komposisi musik dibawah bimbingan Mesías
Maiguashca dan Mathias Spahlinger.

Pengalamannya belajar seni tradisi dan musik barat menjadikan Dody sebagai
komponis inovatif yang tak terpaku pada jenis instrumen musik tertentu. Karya-
karyanya pada era 80-an memang masih banyak dipengaruhi oleh seni karawitan klasik.
Seiring berjalannya waktu, Dody semakin berani bereksperimen dalam menyiasati
bunyi-bunyian. Contohnya, dalam karya “Jalinan Kita”, Dody menggunakan pola
polimetrik yang dikembangkan secara matematik sehingga merubah warna bunyi.
Dalam karyanya yang lain, Dody juga kerap membuat komposisi dengan instrumen
barat sekaligus menerapkan gaya komposisi karawitan.

Karya-karyanya telah tampil di sejumlah festival hingga tingkat internasional. Beragam


penghargaan pun telah diraihnya, antara lain Penulis Partitur Piano Terbaik tingkat
Nasional dari Siemens dan Mercedes Benz (1998), Komponis Terbaik se-Asia Pasifik
dalam Asian Composer League (ACL) Festival di Yogyakarta-Surakarta. Dody sering
diundang menjadi juri dan narasumber, hingga memberi workshop  komposisi musik
dan karawitan Sunda, baik di dalam maupun luar negeri. Ia menjadi dosen terbang di
Wellington University New Zealand dalam program Composer in Residence. Saat ini,
Dody mengajar di Institut Seni Indonesia Bandung dan telah mendirikan sekaligus
menjadi mentor Laboratorium Kreativitas Karawitan.

3
2.2 Karya-karya yang Telah Diciptakan Oleh Seniman Musik Kontemporer

 Karya I, ngansora untuk solo karto


Adalah karya untuk pemain kartotunggal. Dengan alur aksentuasi di dalamnya
diharapkan musisi dapat mengekspresikan jiwa dalam perjalanan bunyi yang terdiri dari
empat nada A,B,C, D.
 Karya II, duet karto untuk perempuan dan laki-laki
Dalam karya ini terdapat dua kartois yang memiliki karakter berbeda untuk saling
mengisi menjadi satu jalinan harmonis yang khas.
 Karya III, trio karto untuk tiga orang pemain karto
Karya ketiga ini dimainkan oleh tiga orang kartois. Dalam alurna, bagian pertama
dimainkan secara keleter (tremolo) menuju tiga aksentuasi yang berbeda. Pada bagian
selanjutnya aksentuasi sangat bervariasi dan kembali ke keleter.
 Karya IV, iwperubiti (kanon dalam hati)
Karya ini gagasannya diambil dari lagu Ibu Pertiwi yang diambil aksentuasinya dari suku
kata setiap bait lagu tersebut dan dijalin dengan kanon oleh pemain serta dimasukkannya
pemain yang “nyeleneh” dengan paduan suara kacapi.
 Karya V, cacarakankarto
Karya ini sengaja dibuat dengan 5 nada yang berbeda, menghasilkan aksentuasi birama
besar dan kecil. Dalam alurnya karya ini hanya diutamakan kekompakan bermain secara
minimalis tapi di dalamnya terdapat interlocking yang menjadikan bentuk dalam karya
ini.
 Karya VI, luvali
Karya kolaborasi untuk beberapa jenis karinding koleksi asukarto dengan kacapi. Dalam
karya ini para pemain berkolaborasi dengan penonton yang memiliki karinding dengan
harapan dapat menjalin harmoni yang menarik dengan penonton.
 Karya VII, “Jalinan Kita”
Menggunakan pola polimetrik yang dikembangkan secara matematik sehingga merubah
warna bunyi.
2.3 Deskripsi Salah Satu Karya Musik Kontemporer

“Jalinan Kita” merupakan satu karya dari Dody Satya Ekagustdiman yang dimainkan
dengan cara quatrophoni. Dalam teknik pementasannya, karya ini dimainkan dengan empat
kelompok yang saling berhadapan secara simetris. Setiap kelompok memainkan instrumen
kecapi, gelas plastik, suling, dan vokal.

4
2.4 Apresiasi Karya Seni Musik Kontemporer
Setiap kelompok yang menggunakan instrumen kecapi, gelas plastik, suling, dan vokal
menghasilkan suara yang sangat unik dan bagus. Bunyi gelas plastik yang dipukulkan satu
sama lain dengan sesekali menutup bagian mulut gelasnya bisa menghasilkan perbedaan
bunyi. Alat vokal dibuat menjadi warna-warna suara yang cenderung aneh, seperti mengaum
dan mendesis. Serta teknik komposisinya sendiri menggunakan berbagai perbedaan birama.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari makalah di atas, dapat saya simpulkan bahwa salah satu tokoh seni musik
kontemporer Indonesia adalah Dody Satya Ekagustidman dengan karyanya yaitu Jalinan
Kita. Dengan mengenal salah satu tokoh seni musik kontemporer Indonesia ini dapat
menambah wawasan tentang dunia seni musik kontemporer di Indonesia serta menambah
pacuan untuk terus berkarya.

DAFTAR PUSTAKA

http://kelola.or.id/id/seniman/dody-satya-ekagustdiman/

https://gasbanter.com/contoh-musik-kontemporer/

Anda mungkin juga menyukai