Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

MENGANALISIS KARYA MUSIK KONTENPORER DAN


MERANCANG TARI

DISUSUN OLEH:
DEFRIANSYAH SYAFIQ PAKPAHAN
XII IPS 5

MAN 2 MODEL MEDAN


2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul
“Menganalisis Karya Musik Kontemporer dan Merancang Tari” ini dapat
diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga
terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya,
sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.

Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas mata pelajaran Seni
Budaya. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini. Dan kami juga menyadari
pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah
membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan
makalah.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan
makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih
banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini sehingga kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak
kesalahan dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha
Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Medan, 13 Desember 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Musik Kontemporer
1. Sekilas Sejarah Musik Kontemporer
2. Unsur Unsur Musik Kontemporer
3. Karakteristik Musik Kontemporer
4. Ciri Ciri Musik Kontemporer
a. Judul
b. Tema
c. Instrumentasi
d. Partitura
e. Teknik Garapan
5. Fungsi Fungsi Musik Kontemporer
6. Konsep Berkreasi Musik Kontemporer
B. Pengertian Perancangan Tari
1. Fungsi Perancangan Tari
2. Langkah Langkah Perancangan Tari
a. Menentukan Tema Yang Diangkat
b. Memberikan Judul
c. Mengeksplorasi Gerakan
d. Menyusun Gerakan
e. Menentukan Pola Lantai
f. Menentukan Konsep Musik Pengiring Tari
g. Menentukan Tata Rias,Tata Busana,Properti
h. Mensetting Panggung dan Tata Lampu
i. Naskah Tari
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah Seni kontemporer merupakan salah satu cabang dalam dunia seni. Dimana
seni tersebut terpengaruh oleh dampak kekinian. Untuk memperkaya dan
menambah wawasan kita mengenai seni rupa kontemporer, kita perlu mengkaji dan
mencari referensi dari berbagai sumber. Tentu saja sumber tersebut tidak hanya
berasal dari dalam negeri, namun juga dari luar negeri. Untuk itu, makalah ini
disusun agar dapat menambah wawasan dalam mempelajari seni rupa
kontemporer. Yang disebut seni sendiri memiliki cakupan yang luas.

Sepanjang hal tersebut memiliki nilai keindahan atau nilai estetika, maka hal
tersebut bisa disebut sebagai seni. Bisa meliputi seni lukis, seni tari, seni patung
dan lain sebagainya. Pendapat lain mengatakan bahwa seni rupa kontemporer
adalah seni yang melawan tradisi modernisme Barat. Ini sebagai pengembangan
dari wacana pasca modern (postmodern art) dan pasca kolonialisme yang berusaha
membangkitkan wacana pemunculan indegenous art (seni pribumi). Atau khasanah
seni lokal yang menjadi tempat tinggal (negara) para seniman.

B. Rumusan masalah
1. Apa itu Seni Kontemporer?
2. Apa Itu Seni Tari?
3. Jelaskan Sejarah Seni Kontemporer?
4. Bagaimana Pengaruh Seni Tari Di Indonesia?
5. Bagaimana Perkembangan Seni Kontemporer?
6. Apa Saja Keunikan Dari Seni Tari?

C. Tujuan materi
1. Mengetahui tentang seni rupa kontemporer dan Seni Tari
2. Memenuhi tugas sekolah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Musik Kontemporer
Berbicara soal seni, ia merupakan bidang yang luas. Di dalamnya terdapat cabang-
cabang seperti seni tari, seni teater, seni rupa, dan seni musik. Cabang-cabang ini
pun dibagi lagi dalam beberapa kelompok. Cabang seni musik misalnya,
berdasarkan bentuknya terpecah menjadi seni vokal, musik instrumental, dan
campuran vokal dan instrumen. Sama halnya dengan seni lukis yang memiliki
aliran-aliran seni lukis.

Sebelum mengetahui pengertian seni rupa kontemporer, sebainya kita tahu arti dari
seni rupa. Seni rupa merupakan suatu cabang seni yang membuat suatu karya seni
dengan media yang bisa dilihat dengan mata, dan bisa dirasakan dengan rabaan.
Kesan itu dibuat dengan pengolahan unsur seperti titik, garis, bidang, warna,
tekstur dan juga cahaya. Terdapat beragaman aliran seni rupa, salah satunya adalah
karya seni rupa kontemporer atau karya seni rupa moderm.

Musik kontemporer sebenarnya adalah musik yang keberadaannya berkaitan erat


dengan mengalirnya waktu. Itulah mengapa musik kontemporer sering juga disebut
musik garda depan (avant-garde), karena musik tersebut selalu mengedepani
sebuah era. Musik kontemporer juga lazim menyandang sebutan new music atau
musik baru, karena sebagai konsekuensi keberadaannya yang selalu mengedepani
sebuah era, musik kontemporer dituntut untuk menghadirkan sesuatu yang baru,
sebuah karya musik yang belum pernah diciptaan sebelumnya.

1. Sekilas Sejarah Musik Kontemporer

Beberapa orang sering menganggap bahwa musik kontemporer merupakan hasil


dari modernisasi atau salah satu perwujudan dari era modern. Sebetulnya, nilai-
nilai kontemporer dalam musik sudah dikenal sejak zaman Johann Sebastian Bach.

Pada masanya, musik Bach sudah dianggap sebagai musik kontemporer.


Komposisi musik Bach yang bagai air mengalir tanpa jeda, ditambah gaya
kontrapung (alur bass dan melodi yang saling kontra membentuk aliran harmoni)
merupakan sebuah komposisi yang jauh melampaui kelaziman di masa itu.
Kemudian, musik kontemporer menjadi sebuah jenis musik yang mandiri dan
mulai marak keberadaannya pada abad ke-20. Kemunculannya dipicu oleh gerakan
aliran seni lukis impresionisme pada abad ke-19 yang dipelopori oleh sejumlah
seniman lukis asal Perancis: Monet, Degas, Renoir, dan kawan-kawannya.

Mereka menolak pandangan romantisisme yang di masa itu sudah diterima orang
banyak dengan aliran baru, impresionisme, yang lebih menekankan pada impresi
atau kesan yang diciptakan oleh sebuah karya seni.

Pada kuartal terakhir abad ke-19, musik orkestra dan piano mulai membuat suara-
suara merdu yang seringkali materialnya berasal dari seni sastra atau seni lainnya.
Kadang juga muncul melodi dan ritme baru yang bukan berasal dari Barat. Tangga
nada dan kord yang baru juga digunakan pada masa itu.

Dipelopori oleh Arnold Schoenberg, dengan eksperimen tangga nada duodekatonik


(12 nada) pada musik abad ini memunculkan suara yang enak didengar dengan
impresi yang sangat kental. Tangga nada yang umum dikenal adalah diatonik yang
terdiri dari 7 nada: do, re, mi, fa, so, la, si.

Tokoh lain, ada Pierre Boulez dengan teknik garapan yang menggunakan idiom
dan tata gramatika matematika, kemudian Oliver Messiaen dengan teknik garapan
musik berupa perbandingan geometri bangunan, juga musik perkusi oleh John
Cage, dan masih banyak lagi pemusik yang merupakan pelopor musik
kontemporer.

2. Unsur Unsur Musik Kontemporer

Musik pada umumnya mencakup unsur: warna nada (tone color), ritme, melodi,
dan harmoni. Secara umum, musik kontemporer memiliki unsur yang sama dengan
musik pada umumnya, namun banyak elemen-elemen baru yang digunakan untuk
menimbulkan dan menonjolkan impresi.

Berikut adalah unsur-unsur musik kontemporer:

 Warna nada (tone color)

Dalam musik kontemporer, terdapat sedikit penekanan pada campuran suara.


Selain itu, perkusi juga memainkan peran utama. Warna nada yang dimainkan
secara individu akan terdengar jelas pada musik ini.

 Harmoni
Dalam musik kontemporer, dikenal istilah polychord, dimana 2 kunci nada
terdengar pada waktu yang bersamaan. Dalam harmoni musik kontemporer juga
menggunakan 4 kunci nada.

Selain itu, musik kontemporer juga menggunakan tone cluster yang dihasilkan dari
suara piano. Dalam musik kontemporer juga dikenal istilah polytonality, yaitu
penggunaan 2 atau lebih kunci nada pada waktu yang bersamaan.

 Ritme

Ritme merupakan salah satu unsur musik kontemporer yang paling mencolok.
Kebanyakan ritme yang digunakan merupakan ritme yang membangkitkan
semangat, dorongan, dan kegembiraan. Juga terdapat kelompok ketukan yang tak
beraturan. Dalam ritme musik kontemporer, dikenal istilah polyrhrthm, yaitu
penggunaan dua ritme yang kontras dalam waktu yang bersamaan.

 Melodi

Melodi adalah tingkatan tinggi-rendah dan panjang-pendek nada dalam musik.


Melodi dalam musik kontemporer dikenal memiliki range yang sangat lebar atau
besar dan menggunakan 12 nada kromatik tanpa tonel center.

3. Karakteristik Musik Kontemporer

Pada era ini, ada banyak variasi gaya dari pos-modernisme hingga impresionisme,
bahkan muncul juga konsep melodi irama baru dari musik Bartok, Stravinsky,
Prokofiev, Copland, Shostakovich, Barber, dan Gorecki. Berikut adalah
karakteristik umum pada musik kontemporer:

1. Melodi liriknya tak sebanyak periode sebelumnya


2. Adanya harmoni yang disonan
3. Ritme yang kompleks
4. Terdapat banyak suara perkusi
5. Suara dari alat musik tiup wood wind dan brass, serta suara perkusi lebih
banyak ditemukan dibandingkan dengan periode sebelumnya
6. Penggunaan suara sintetis dan elektronik
4. Ciri Ciri Musik Kontemporer

Selain karakteristik, dari sekian banyaknya ragam jenis musik, kita dapat
mengenali jenis musik kontemporer dengan memperhatikan ciri-cirinya. Berikut
adalah ciri-ciri musik kontemporer yang hampir senantiasa melekat dalam
kehadirannya:

 Judul

Judul-judul aneh dan asing tampaknya sangat lazim digunakan dalam karya-karya
musik kontemporer. Misalnya: “Gymnopedie”, “Liturgi Kristal”, “Telemusik”, dan
bahkan ada juga yang menggunakan bahasa yang sudah tak lazim, seperti karya
Stevie Reich berjudul “Tehilin”.

 Tema

Tema-tema percintaan, kegalauan, duka, dan kegembiraan sudah lazim digunakan


dalam karya-karya musik pada umumnya. Namun dalam musik kontemporer
seringkali mengangkat tema-tema yang tak biasa. Misal, “Tetabuhan Sungut”
karya Slamet Abdul Sjukur yang mengusung tema eksplorasi kemampuan bunyi
mulut manusia.

 Instrumentasi

Instrumen dalam musik kontemporer tak terbatas pada alat-alat musik saja, namun
setiap benda yang dapat menghasilkan bunyi dapat diolah menjadi suara instrumen
yang harmonis. Misalnya, musik dari tepukan tangan karya Steve Reich dan
modifikasi piano yang disumbat dengan sekrup dan benda-benda logam karya John
Cage.

 Partitura

Dalam musik kontemporer, notasi balok dan angka tidaklah cukup. Konsep musik
kontemporer seringkali harus disertai petunjuk detail tentang gambaran bunyi dan
cara memproduksi bunyi tersebut. Maka itulah kenapa dalam ranah musik
kontemporer dikenal pula notasi auditif dan notasi tindakan.

 Teknik Garapan

Komponis musik kontemporer seringkali menciptakan sendiri tata gramatika dan


idiom musiknya, serta susunan dan struktur harmoni yang baru. Ide garapan bisa
saja menggunakan idiom dan tata gramaitika musik tradisi, perhitungan nilai
matematis, atau dapat pula dengan ratio atau perbandingan sebuah struktur
rancangan bangunan.

5. Fungsi Fungsi Musik Kontemporer

Musik kontemporer telah mengawali era musik baru sejak abad ke-19 dan semakin
marak dan berkembang hingga kini. Di Indonesia sendiri, Musik kontemporer telah
memiliki beragam jenis karya. Dengan jumlahnya yang besar, Musik kontemporer
telah merambah ke berbagai segmen, bahkan turut memberi pengaruh pada dunia
musik rohani.

Selain berfungsi sebagai salah satu bagian dari seni, Musik kontemporer juga
memiliki fungsi dalam berbagai bidang kehidupan yang dibedakan berdasarkan
fungsi secara umum sebagai bagian dari seni musik dan fungsi musik kontemporer
secara spesifik.

Sebagai bagian dari seni musik, seni musik kontemporer juga berfungsi sebagai
alat propaganda untuk menyampaikan nilai-nilai yang bersifat rohani, edukasi, atau
pesan-pesan dan perasaan yang ingin disampaikan oleh pencipta lagu kepada
masyarakat, di samping sebagai hiburan bagi pendengar-pendengarnya.

Namun secara spesifik, fungsi-fungsi musik kontemporer dapat kita rinci


sebagaimana berikut:

1. Mengembangkan jenis musik baru baik yang berakar dari tradisi ataupun
tidak
2. Aktualisasi gaya bermusik para komponis
3. Sebagai bentuk ditemukan dan berkembangnya gramatika musik
4. Suatu pembuktian bahwa sumber bunyi dapat diolah menjadi music

6. Konsep Berkreasi Musik Komtemporer

Pada puncaknya, karya-karya musik kontemporer tak lagi menjelaskan ciri-ciri


latar belakang tradisi budayanya meskipun sumber-sumber tradisi itu masih terasa
lekat. Namun, semua itu tetap kembali pada sikap dan pemikiran individual
sebagai landasan dalam proses kreatif musik kontemporer.

Musik kontemporer mengubah cara pandang, cita rasa, dan kriteria estetik yang
sebelumnya telah dikurung oleh sesuatu yang terpola, standarisasi, seragam,
global, dan bersifat sentral. Konsep musik kontemporer bersifat sangat individual,
sehingga perkembangannya pun sangat beragam.

Paham inilah yang coba ditawarkan dalam musik kontemporer, sehingga karya-
karya yang lahir sering terjadi pembaruan teknik garapan dan tradisi yang telah
mapan ke dalam bentuk yang baru, terkesan aneh, nakal, dan urakan.

Secara komposisi dan karakteristik, karya musik kontemporer dapat dipetakan


menjadi tiga kategori, yaitu:

Pertama, karya musik yang bersifat iringan. Konsep komposisi dalam karya seperti
ini berdasar pada penciptaan suatu melodi (instrumen), kemudian elemen-elemen
lainnya berperan mengiringi melodi tersebut.

Kedua, Karya musik yang bersifat ilustratif. Konsep komposisinya berusaha


menggambarkan sesuatu dari naskah cerita, puisi, atau yang semisalnya. Dengan
begitu, orientasi musiknya lebih tertuju pada penciptaan suasana-suasana yang
berdasar pada interpretasi komponisnya.

Ketiga, karya musik yang bersifat otonom. Biasanya, karya musik semacam ini
sangat sulit dipahami oleh orang awam. Selain bentuknya yang tidak baku,
gramatika musiknya pun sangat berbeda dengan karya-karya tradisi. Kadang,
karya-karya musik seperti ini sering menimbulkan kontroversi.

Dari segi alat musik, sajian kontemporer menggunakan perpaduan antara


instrumen tradisional dan modern, sehingga menambah variasi suara yang
dihasilkan. Dari segi sikap penyaji, bergerak sesuai alur cerita, dengan jalan,
berdiri, atau duduk.

B. Pengertian Perancangan Tari


Perencanaan atau perancangan adalah suatu proses untuk menetapkan apa yang
akan dicapai dan bagaimana mencapainya. Perencanaan adalah langkah awal
sebelum melakukan langkah-langkah berikutnya dibuat dalam bentuk tertulis
dengan jelas. Perencanaan yang dibuat secara tertulis disebut proposal.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum membuat perencanaan tertlis
yaitu menentukan tema pagelaran, menentukan rencana kegiatan, menyusun
program pergelaran serta mnentukan tempat pergelaran.

1. Menentukan Tema Pagelaran


Tema adalah sesuatu yang akan dicapai. Dengan kata lain tema merupakan jiwa
sesuatu kegiatan. Tema pagelaran sabngat penting karena sebagai pedoman untuk
bertindak. Dalam pagelaran tari tema dapat dimunculkan dalam kisah yang akan
dipertunjukan. Dalam menentukan tema, dapat juga dihubungkan dengan hari bear
nasional misalnya tema perjuangan, kepahlawanan, kebudayaan dan lain-lain.

2. Menentukan Rencana Kegiatan

Yang dimaksud rencana kegiatan adalah tindakan yang akan kita lakukan secra
tertulis. Rencana kegiatan masih bersifat teknis dan berbentuk garis besar atau hal-
hal yang pokok. Misalnya :

 Jenis kegiatan berupa pergelaran tari


 Tempat pergelaran
 Pelaksanaan pergelaran
 Karya yang akan dipergelarkan

3. Menyusun program Pergelaran Tari

Setelah rencana kegiatan disepakati dan dipahami bersama, langkah berikutnya


adalah menyusun program pergelaran. Program acara merupakan rencana kegiatan
yang detail, misalnya apakah dilakukan pada hari yang sama, macam pergelaran
tari apa yang akan dipergelarkan dan apa saja yang dilakukan pada saat pembukaan
dan penutupan.

4. Menentukan Tempat Pergelaran Tari

Tempat merupakan komponen yang sangat penting dalam pergelaran dalam pergelaran tari.
Letaknya berda diluar atau di dalam ruangan, dan kapasitasnya orang ang dapat ditampung
banyak atau sedfikit. Hal lain yang perlu diperhatikan dalam menentukan tempat pegelaran
adalah :

§ Nyaman, memberikan keleluasaan bagi pengunjung untuk mengepresikan karya seni.

§ Tertib dan lancar, pengaturan aus satu arah sehingga pengunjung tidak tabrakan.

5. Pengorganisasian Pergelaran Tari

Oranisasi adalah suatu wadah bekerja sama untuk mencapai tujuan yang kan dicapai. Dalam
pergelaran tari organisasi dimaksudkan pembentukan panitia yang bertugas menyusundan
merencanakan kegiatan secara matang. Adapun panitia organisasi yang diperlukan dalam
pergelaran tari adalah :
a. Direktur/Ketua (sutradara)
b. Stage manager
c. Aktor/aktris dibantu oleh crew, stage crew, property crew, ligh crew, costum
crew, sound crew.
d. Business nmanager yang dibantu oleh house manager dan publicity manager
atau box office manager.

1. Business manager memegang, mengurusi serta menggunakan masalah


keuangan yang merupakan modal dalam kegiatan pergelaran tari.

2. House manager adalah seksi yang mengurusi serta mempersiapkan, mengatur


masalah tempat penonton, mengecek tiket/undangan, membagi brosur, tenaga/staf
manager disebut liser.

3. Stage manager, seksi yang bertugas mengkoordinasikan pergelar. Koordinasi


ini langsung kepada pemain, urusan pentas (stage), perlengkapan pentas (property
crew), urusan lampu (laiht crew), urusan rias/busana (costum crew), urusan
pengeras suara (sound crew).

4. Direktur/ketua adalah orang yang berkoordinasi langsung kepada business


manager, sedang sutradara koordinasinya langsung kepada stage manager aau
aktor/aktris. Business manager langsung dapat berkoordinasi dengan msing-masing
seksi dengan sepengetahuan atau bersama-sama direktur/ketua.

5. Keberhasilan tugas business manager banyak dipengaruhi atau mendapat


bantuan dari publicity manager (publikasi), sedangkan box office manager
tugasnya adalah menjual tiket/karcis dalam pergelaran.

Dalam kegiatan pagelaran tari yang besar dan professional, kepanitiaan ini mutlak
harus ada namaun ountuk lingkunagan sekolah cukup siswa dan kepanitiaan
disesuaiakan dengan jenis kegitan yang diperlukan dalam pergelaran. Dalam
kepanitiaan pergelaran tari peranan penting adalah secretariat seksi pementasan
yang bertugas menemani materi pergelaran. Sekertariat bekerja sama dengan seksi
pementasan harus menjalin hubungan yang baik dalam menentukan :

o Jadwal latihan
o Merencanaka kebutuhan perlengkpaan dan alat-alat yang diperlukan
dalam pergelaran.
o Menentukan jumlah undangan yang dihadirkan
o Mengecek segala hasil kegiatan persiapan secara rutin
o Menentukan walktu latihan dengan iringan.
o Menentukan gladi bersih (general repetisi) yang dilakukan dua hari
sebelum pergelaran dilaksankan.

B. FUNGSI PERGELARAN TARI

Kegiatan pagelaran memiliki manfaat langsung dan tidak langsung. Manfaat


langsung adalah sebagai media untuk berekpresi diri, untuk berkomunikasi, untuk
mengembangkan bakat, dan apresiasi. Sedangkan manfaat tidak langsung adalah
dapat mengembangkan kepekaan terhadap alam sekitar dan menambah kehalusan
budi pekerti.

1. Media Expresi Diri

Melalui pergelaran seseorang memiliki kesempatan untuk mengepresikan dirinya


dabn menciptakan karya seni untuk diperlihartkan kepada orang lain.

2. Media Komunikasi

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan kepada orang lain secra
timbal balik sehingga dan kesepahaman antara pengirim pesan dan penerima
pesan. Dalam komunikasi ada pesan, isi pesan, penerima pesan. Melalui pergelaran
ini pencipta seni dapat menyampaikan pesan perasaannya atau pesan-pesan social
yang berwujucdm karya seni kepada penikmat seni.

3. Media Pengembangan Bakat

Bakat adalah kemampuan dasar yang dimiliki manusia sejak lahir. Namun
demikian bakat tidak akan berkembang dengan baik bila lingkungan sekitar tidak
memberikan kesempatan untuk berkembang. Oleh karena itu, dengan adanya
pergelaran seseorang diberi kesempatan mengembangkan bakat karya seni.

4. Media Apresiasi

Apresiasi adalah totalitas kegiatan meliputi pengamatan,penghayatan,penilaian dan


penghargaan terhadap sesuatu. Dengan adanya pergelaran seseorang dapat
melakukan pengamatan terhadap karya seni dan memberikan penilaian. Penilaian
ini menjadi masukan kepada pecinta seni untuk karya berikutnya.

2. Langkah Langkah Perancangan Tari


Membuat Rancangan pagelaran tari, terdapat beberapa langkah – langkah yang
harus dibuat adalah sebagai berikut :
1. Menentukan tema yang akan diangkat
Tema ini merupakan gagasan awal suatu karya tari. Gagasan dapat bersumber
dari pengalaman sendiri / orang lain, imajinasi dan kreativitas, kebudayaan masa
lampau
Macam – macam tema antara lain :
a. Heroic / kepahlawanan adalah tari yang menggambarkan kepahlawanan.
b. Erotic / percintaan adalah karya tari yang menggambarkan kisah percintaan.
c. Imitative / totemitis adalah karya tari yang menirukan gerak binatang dan alam
d. Pantomime / mimitis adalah tarian yang menirukan gerakan orang / aktivitas
seseorang.
e. Dramatic / menggunakan cerita adalah tari yang mempunyai latar belakang
cerita dan dalam penyajiannya juga menggunakan cerita.
f. Tema non dramatic / tidak menggunakan cerita adalah karya tari yang dalam
penyajiannya tidak menggunakan cerita atau bukan merupakan bagian dari
suatu cerita tetapi menggambarkan sesuatu.

2. Memberikan judul
Judul merupakan buah hasil dari gagasan tema yang direncanakan sehingga dapat
menggambarkan isi di dalamnya. Pemberian judul ini dilakukan dengan member
nama pada karya yang akan dipentaskan.
3. Mengeksplorasi gerakan
Mengeksplorasi gerakan dengan melihat pada komposisi yang sudah ada
sebelumnya atau pun dengan menggali dengan imajinasi dan pengalaman –
pengalaman estetik yang ada.
4. Menyusun gerakan
Dalam menyusun gerakan terdapat beberapa hal yang dilakukan antara lain :
a. Eksplorasi adalah suatu usaha pencarian perbendaharaan gerak dengan berbagai
cara.
b. Improvisasi merupakan seleksi awal menuju gerak tari yang diinginkan. Ciri
utama improvisasi adalah spontanitas, karena dalam improvisasi terdapat
kebebasan yang lebih.
c. Komposisi adalah proses pengembangan kreativitas yaitu pembuatan tari
Tehnik evaluasi adalah penilaian pada unsur – unsur pembentuk tari
Evaluasi melalui criteria antara lain :
a. Gerak mempunyai makna dan relevansi gagasan terbentunya tari
b. Gerak begitu menarik dan mempunyai aksi yang orisinal, dinamis dan berpola
ruang
c. Gerak mempunyai potensi untuk dikembangkan
5. Menentukan pola lantai
Pola lantai adalah arah hadap serta garis penari pada waktu penyajian sebuah
tarian, baik tunggal, berpasangan atau kelompok.
6. Menentukan konsep music pengiring tari
Music pengiring adalah rangkaian bunyi yang dihasilkan dari alat musik atau oleh
tubuh manusia yang dipakai sebagai pengiring dan berfungsi sebagai pendukung
suasana.
7. Menentukan tatarias, tata busana dan property
Kostum atau busana tari adalah semua kebutuhan sandang yang dikenakan pada
tubuh penari di atas pentas yang sesuai dengan peranan yang dibawakan.tata
busana dalam tari harus sesuai dengan konsep garapan yang akan ditampilkan baik
desain maupun warnanya.

Hal yang perlu diperhatikan dalam penataan busana antara lain :


a. Memperhitungkan efek lampu serta penyusunan komposisi warna
b. Kemunkinan terhadap penyesuaian gerak penari dengan karakter dan
peranannya
c. Harus memperhitungkan panggung dan penonton
d. Pada prinsipnya kostum tari tidak bisa dipisahkan dengan tata rias

Fungsi kostum dan tat arias adalah :

a. Memberi nilai keindahan dan kesopanan dalam kepenarian


b. Membentuk perwatakan tokoh penari
c. Aalat pelengkap penari
d. Identitas karakter penari

a. Kostum dan tata rias


Pemilihan kostum harus disesuaikan dengan tema tari. Pilhan warna penataan
jangan sampai mengganggu penari dan tema tari dan disesuaikan dengan watak
penari. Rias busana seni tari ada dua yaitu rias busana tradisi, klasik dan rias
busana untuk tari kreasi , komtemporer
b. Property tari
Property tari adalah benda – benda atau peralatan yang digunakan penari pada
waktu manari. Property dapat berupa senjata dan non senjata. Senjata berupa gada,
tombak, keris, cundrik, alugara, panah, nyenyep dll. Non senjata adalah sampur,
piring, lilin, paying, boneka, bokor, dll.
c. Assesories tari
Assesories tari adalah pelengkap busana berupa perhiasan misalnya giwang,
kalung, cincin, gelang, bros, binggel dll. Untuk hiasan rambut cunduk jungkat,
cunduk mentul , penetep dll.
8. Mensetting panggung dan tata lampu
Hal ini penting untuk memperkuat gagasan yang diangkat melalui karya tari
tersebut, memperindah tempat pementasan, pendukung suasana, dan memberikan
rangsangan rasa pada penari maupun penikmat.perlunya perhitungan jarak antar
penari dan penonton serta efek cahaya di dalam pentas sangat penting karena
sangat mempengaruhi jalannya pementasan. Tempat pagelaran dapat dibagi 2 yaitu
tempat pagelaran in door ( dalam ruangan contohnya aula, ruang kelas dll) dan
tempat pagelaran out door( diluar ruangan / di luar gedung / tempat terbuka
contohnya lapangan, halaman sekolah dll )
9. Naskah tari
Naskah tari adalah tulisan yang berisi konsep garapan tari . dalam konsep garapan
tari terdapat latar belakang karya tari, deskripsi karya tari, dan alur cerita yang
direfleksikan melalui gerakan tubuh.
Secara lengkap konsep garapan tari memuat antara lain:
a. Judul karya tari,
b. Latar belakang,
c. Tujuan,
d. Synopsis,
e. Durasi,
f. Uraian gerak ( yang berisi penjelasan urutan rangkaian gerak tari, komposisi
tari, dan penggunaan hitungan atau syair lagu)
g. Desain iringan
h. Desain tat arias busana
i. Desain tata artistic (cahaya, suara, dan tata panggung)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Dalam proses perjalanan seni musik, sejarah menguak beberapa perkembangan yang dialami

oleh seni musik itu sendiri. Dari perkembangan ini, akhirnya muncullah “musik kontemporer”

(Neue Musik). Kontemporer dianggap sebagai salah satu gaya tertentu, padahal kontemporer

mesti diartikan sebagai suatu sikap menggarap di ujung perkembangan seni yang digeluti.

Namun perkembangan musik kontemporer itu sendiri memunculkan nayak pertanyaan akan

keberadaan musik kontemporer di Indonesia.

Terlepas dari persoalan yang timbul, perlu diperhatikan bentuk musikal yang

dimunculkan dalam bentuk kontemporer. Hal tersebut dapat menggambarkan secara jelas bentuk

musik kontemporer yang masih berkaitan dengan budaya dalam negeri sendiri. Demikianlah

kalau kita analisis, dimana sebagian bentuk musik di Indonesia penggarapannya dengan gaya

barat itu meskipun tetap menggambarkan ciri khas budaya Indonesia.

B. Saran

Dalam penulisan atau pembuatan makalah ini ada beberapa saran yang dapat
dicantumkan disini. Dalam penciptaan seni musik hendaknya disisipkan nilai –
nilai moral, sehingga secara otomatis terdapat pembelajaran yang bernilai positif
bagi perkembangan tiap orang yang mendengarkannya.

Dengan ada nya Makalah tentang Seni Musik yang kami buat semoga bisa
bermanfaat buat kita semua. Tetapi Makalah yang kami buat masih belum
sempurna sebagai mana mestinya, walau pun makalah yang kami buat belum
sempurna setidaknya kami telah berusaha.
DAFTAR PUSTAKA
https://gasbanter.com/pengertian-musik-kontemporer/
https://mgmpseni.wordpress.com/materi-belajar/seni-tari/semester-1/kelas-ix/
perencanaan-pergelaran-tari/
https://karunia29blogger.blogspot.com/2019/11/rancangan-manajemen-pergelaran-
tari.html

Anda mungkin juga menyukai