Anda di halaman 1dari 2

Nama : Arif Hidayat

Kelas : C
UAS Biologi Konservasi

Strategi Konservasi Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae)


di Taman Nasional Way Kambas

1. Harimau Sumatera.
Alasan :
- Aspek Ekologis
Harimau sumatera merupakan harimau terkecil dari keseluruhan subspecies
harimau, dengan panjang mencapai 2,5 meter dan berat 140 kilogram. Warna bulunya
lebih gelap dari jenis harimau lainnya dan bervariasi dari warna kuning kemerahan sampai
orange gelap dengan belang berwarna hitam.
Sebagai predator utama, harimau membangun ekosistem di mana ia hidup,
harimau memangsa hewan pemakana tumbuhan (herbivora), mencegah mereka merusak
hewan. Dengan begitu, harimau juga turut menjaga keseimbangan ekosistem. Sebagai
hewan yang soliter (menyendiri), harimau memiliki daya jelajah yang luas. wilayah
kekuasaan yang luas tersebut memberikan “Perlindungan” sempurna bagi spesies lain
untuk tumbuh dan berkembang. Selain menjadi predator utama harimau sumatera juga
merupakan spesies payung (Umbrella species) yang artinya dengan melindungi species ini
secara tidak langsung juga melindungi spesies lainnya yang hidup dihabitat yang sama
- Konservasi dan Sosial
Selain alasan ekologis di atas, alasan kenapa kita membutuhkan harimau adalah perspektif
antroposentris. Harimau ada dan sudah menjadi bagian dari kultur dan kehidupan spiritual
masyarakat sekitar hutan sejak dahulu. Harimau mendapat sebutan kehormatan: Simbah,
kyai, datuk inyiak, sahabat, beliau, semua bernuansa hormat dan gentar. Harimau juga
menjadi inspirazi etika social masyarakat di pedalaman jawa dan sumatera. Tempat-
tempat yang dihuni harimau biasanya menjadi hutan larangan dan dianggap keramat
- Status Konservasi versi IUCN Redlist dan CITES
Status konservasi harimau Sumatra menurut IUCN Redlist yaitu Critically Endangered
yang telah di publis pada tahun 2008 yang mana harimau Sumatra ini diperkirakan tinggal
400-500 individu di alam. Sementara dalam CITES harimau sumatera dikategorikan ke
dalam apendiks I yang artinya perdaganga internasional dalam bentuk apapun dilarang
2. Taman Nasional Way Kambas
Taman nasional way kambas berada diketinggian 0 – 50 m DPL dengan topografi datar
sampai dengan landai. Kawasan ini memiliki 4 ekosistem utama, yakni, ekosistem hutan
hujan dataran rendah, ekosistem hutan rawa, ekosistem mangrove dan ekosistem hutan pantai.
Dengan banyaknya ragam ekosistem menjadikan kawasan tamana nasional way kambas
cocok dijadikan sebagai tempat konservasi harimau Sumatra, hal tersebut juga sesuai dengan
rencana program konservasi harimau Sumatra (PKHS) sebuah program kerjasama antara
ditjen PHKA, Departemen kehutanan dengan the tiger foundation (TTF) dll. Selain itu tempat
yang mendukung kepada kelestarian harimau sumtera banyaknya potensi sumber makanan
bagi harimau sumatera
3. Strategi dan Rencana Konserasi yang akan saya lakukan adalah dengan membuat program
konservasi terpadu dengan nama African Concept Conservation Tropical Forest yang mana
kita ketahui di taman nasional way kambas tidak hanya harimau sumatera saja, namun
berbagai spesies lain seperti gajah sumatera berada di tamana nasional ini
4. Analisis SWOT
- Strength = kelebihan konservasi terpadu ini yaitu dapat melestarikan tida hanya harimau
sumatera saja, namun dengan hewan dan tumbuhan lainnya
- Weakness = program yang belum spesifik menjadikan focus konservasi menjadi bias
- Opportunities = membantu meningkatkan populasi dari harimau sumatera dan menjadikan
tempat ekowisata terbatas
- Threaned = perburuan liar terhadap harimau sumatera yang sangat tinggi dan fragmentasi
habitat
5. Yang akan saya libatkan yaitu dari mulai pemerintan atau negara seperti kementruan
lingkungan hidup dan kehutanan, kementrian sumber daya alam dan mineral, BBKSDA
setempat hingga tokoh masyarakat yang mendukung kepada Gerakan konservasi harimau
sumatera. Mengajak untuk sama-sama melaksanakan program konservasi dan melakukan
kampanye dilarang melakukan perburuan liar

Anda mungkin juga menyukai