F. Hasil Percobaan
Keterangan :
Melakukan perkecambahan 3 hari
dengan hasil seperti pada gambar.
Keterangan :
Dilaksankan 8 Desember 2020 dengan
kecambah berumur 3 hari dengan
ukuran panjang kecambah yang
bervariasi.
Keterangan :
Praktikum selesai di tanggal 11
Desember 2020 dengan panjang
kecambah yang bertambah dan adanya
perubahan pada beberapa struktur.
Keterangan :
Kecambah 1 panjang awal 7 cm setelah
dilakukan perlakuan tetap 7 cm namun
arah gerak batangnya mengikuti
ransangan cahaya.
Keterangan :
Kecambah 2 panjang awal 3.5 cm
setelah dilakukan perlakuan menjadi 4
cm namun arah gerak batangnya
mengikuti ransangan cahaya, dan akar
melengkung mengikuti arah gravitasi.
Keterangan :
Kecambah 3 panjang awal 5 cm setelah
dilakukan perlakuan menjadi 6 cm
namun arah gerak batangnya yang
mengikuti ransangan cahaya berwarna
keunguan, dan akar melengkung
mengikuti arah gravitasi.
Keterangan :
Kecambah 4 panjang awal 4 cm setelah
dilakukan perlakuan tetap 4 cm namun
arah gerak batangnya mengikuti
ransangan cahaya, dan akar melengkung
mengikuti arah gravitasi.
Keterangan :
Kecambah 5 panjang awal 3.5 cm
setelah dilakukan perlakuan menjadi 6
cm namun arah gerak batangnya yang
mengikuti ransangan cahaya dengan
tekstur kuat, dan akar melengkung
mengikuti arah gravitasi.
Keterangan :
Kecambah 6 panjang awal 4 cm setelah
dilakukan perlakuan menjadi 5.5 cm
namun arah gerak batangnya yang
mengikuti ransangan cahaya dengan
warna keunguan, daun yang membuka
dan akan terbentuk daun baru, dan akar
melengkung mengikuti arah gravitasi.
Keterangan :
Kecambah 8 panjang awal 8 cm setelah
dilakukan perlakuan menjadi 8.5 cm
namun arah gerak batangnya yang
mengikuti ransangan cahaya dengan
warna keunguan, daun yang membuka ,
dan akar melengkung mengikuti arah
gravitasi.
Keterangan :
Kecambah 9 panjang awal 3.5 cm
setelah dilakukan perlakuan menjadi 6.5
cm namun arah gerak batangnya yang
mengikuti ransangan cahaya dengan
warna keunguan, daun yang membuka ,
dan akar melengkung mengikuti arah
gravitasi.
Keterangan :
Kecambah 10 panjang awal 6 cm
setelah dilakukan perlakuan tetap 7 cm
namun arah gerak batangnya mengikuti
ransangan cahaya dan daun telah
terbuka bewarna hijau, dan akar
melengkung mengikuti arah gravitasi.
Keterangan :
Kecambah 9 panjang awal 5.5 cm
setelah dilakukan perlakuan menjadi 7
cm namun arah gerak batangnya yang
mengikuti ransangan cahaya dengan
warna keunguan, daun yang membuka ,
dan akar melengkung mengikuti arah
gravitasi.
Keterangan :
Kecambah 12 panjang awal 5 cm
setelah dilakukan perlakuan menjadi 8.5
cm namun arah gerak batangnya yang
mengikuti ransangan cahaya dengan
warna keunguan, daun yang membuka
dan akan terbentuk daun baru, dan akar
melengkung mengikuti arah gravitasi.
G. Pembahasan
Dari hasil pengamatan yang kami lakukan dapat diketahui bahwa efek cahaya
berpengaruh pada pertumbuhan, tetapi daun dapat tumbuh pada sebagian kecambah. Itu
disebabkan karena kurangnya air yang menyerap kedalam badan atau akar kecambah itu,
sehingga menyebabkan akar dari kecambah itu tidak tumbuh, dan daun juga tidak tumbuh
pada sebagian kecambah. Tetapi pada hari ketiga dilihat sebagian dari kecambah ada yang
tumbuh akar dan daunnya memanjang. Meskipun sebagian dari kecambah ada yang mati.
Selain daun dan akar yg tidak tumbuh disini juga kami melihat bahwa sebagian dari
kecambah tersebut ada yang memendek, proses pemendekan batang tersebut adalah
disebabkan karena kurangnya hormon auksin yang berada dalam kecambah tersebut. Dimana
hormon auksin tersebut merupakan hormon yang dapat mempengaruhi pertumbuhan panjang
pada tumbuhan.
Hormone auksin ini juga berfungsi membantu dalam proses mempercepat
perkecambahan. Bila cahaya yang datang dari atas tumbuhan, maka tumbuhan akan tumbuh
tegak ke atas. Gerak tropisme yang lainnya adalah gerak tumbuh akar yang dipengaruhi oleh
ketersediaan air. Biasanya akar tumbuh lurus kearah bawah untuk memperoleh air dari dalam
tanah. Akan tetapi, jika pada arah ini tidak terdapat cukup air, maka akar tumbuh membelok
ke arah yang cukup air. Gerak taksis ini biasanya terjadi pada tumbuhan tingkat rendah.
Ditinjau dari sumber rangsangannya dipengaruhi oleh fototaksis. Yaitu gerak taksis yang
disebabkan oleh adanya rangsangan berupa cahaya. Gerak taksis yang terjadi pada
pertumbuhan kecambah ini yaitu tetap. Dimana dalam pertumbuhan kecambah ini tidak ada
pergerakan taksis.
H. Pertanyaan
1. Jelaskan pengaruh auksin pada fototropisme dan geotrpisme !
Jawab: Auksin yang terdapat pada tumbuhan khususnya kecambah tersebut dalam
keadaan geotropisme, bila tanaman diletakkan secara horizontal, maka akumulasi auksin
akan berada di bagian bawah. Hal ini menunjukkan adanya transportasi auksin ke arah
bawah sebagai akibat dari pengaruh geotropisme. Dapat dikatakan bahwa auksin yang
terkumpul di bagian bawah memperlihatkan lebih banyak dibanding dengan bagian atas.
Dengan adanya gravitasi maka letak bahan yang bersifat cair akan berada di atas,
sedangkan bahan yang bersifat padat berada di bagian bawah. Tumbuhan yang pada salah
satu sisinya disinari oleh matahari maka pertumbuhannya akan lambat karena jika auksin
dihambat oleh matahari tetapi sisi tumbuhan yang tidak disinari oleh cahaya matahari
pertumbuhannya sangat cepat karena kerja auksin tidak dihambat. Sehingga hal ini akan
menyebabkan ujung tanaman tersebut akan cenderung mengikuti arah sinar matahari atau
yang disebut fototropisme.
2. Apa yang membedakan gerak tropisme dan gerak taksis ?
Jawab: Tropisme merupakan salah satu gerakan paratonik, gerakan ini terjadi pada
sebagian dari tumbuhan (akar dan batang), yang disebabkan adanya rangsang dari arah
gerak ditentukan oleh arah rangsang. Gerak taksis merupakan gerak perpindahan tempat
sebagian atau seluruh tumbuhan akibat adanya rangsangan. Jadi perbedaan antara gerak
tropisme dengan gerak taksis terdapat pada pergerakannya, tropisme merupakan gerak
patonik dan arah gerak yang ditentukan oleh rangsang, sedang gerak taksis gerak
perpindahan tempat.
I. Kesimpulan
Jadi dari hasil penggamatan yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa fototropisme dan
geotropisme berpengaruh pada tumbuhan, khususnya pada kecambah. Dimana geotropisme
adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi. Dan fototroisme merupakan
proses tumbuh karena pengaruh rangsang dari lua. Serta dipengaruhi oleh hormone auksin yang
berfungsi mempercepat proses pertumbuhan akar maupun batang, tetapi bila hormone auksin
yang tinggi akan mengakibatkan perkembangan sel-sel batang tetapi menghambat pertumbuhan
sel-sel akar.
J. Daftar Pustaka
Campbell, Neil. A and Reece, Jane. B. (2010). Biologi Edisi Kedelapan jilid. 3(Terjemahan Oleh
Damaring Tyas Wulandari). Jakarta: Erlangga.
Prawiranata, W. 1991. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan Jilid III. Bogor: Departemen Botani
Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.
Wiraatmaja I Wayan. 2017. Bahan Ajar Gerak Pada Tumbuhan. Tersedia online :
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/076946a29d877c34102d1b9719
bc250c