Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

GERAK PADA TUMBUHAN, PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN,


EKOSISTEM DARAT, PENGARUH DETERJEN PADA PERKECAMBAHAN

KELOMPOK 1
ANI ANGGRAENI 875232403
IZZAH ALFAJRI 875233888
KHULUKIAH 857238633
NOVIYANTI JUNAEDI 857231917
NURJANAH 857232395

UPBJJ SERANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
A. JUDUL PERCOBAN

Gerak Pada Tumbuhan


B. TUJUAN

1. Mengamati gerak seismonasti


2. Mengamati gerak niktinasi
3. Mengamati gerak geotropisme negatif pada tumbuhan
C. ALAT DAN BAHAN

1. Seismonasti dan Niktinasi


a) Tanaman putri malu dalam pot satu buah
b) Kotak dari kardus 1 buah
c) Jam tangan
d) Alat tulis
2. Geitrofisme
a) Ember 2 buah
b) Tanah yang subur secukupnya
c) Biji kacang hijau secukupnya
d) Air secukupnya
D. CARA KERJA

1. Seismonasti
a. Sediakan alat tulis dan langsung mengamatinya di tempat
b. Mengamati tumbuhan putri malu
c. Melakukan sentuhan sentuhan halus, sedang dan kasar.
2. Niktinasi
a. Sediakan aqua gelas 2 buah
b. Berikan tanda A pada ember pertama dan tanda B pada ember ke dua
c. Letakan aqua gelas A di tempat terang dan terbuka
d. Simpanlah aqua gelas B di dalam kardus kedap cahaya dengan hati hati agar tidak
menyentuhnya
e. biarkan ember B tertutup selama 30 menit
f. setelah ditutup kurang lebih 30 menit bukalah dengan hati hati
g. amti yang terjadi dengan putri malu dan banfingkan dengan putri malu pada ember A
Hasil Pengamatan Seismonasti
No Jenis sentuhan pada putri Reaksi daun Ket
malu
1 Halus Dari pangkal daun ke ujung, hanya Waktu cukup
anak daun di ujung saja yang
mengatup/ melipat
2 Sedang Seluruh daun menutup Waktu agak cepat
3 Kasar Arah gerak daun dengan sentuhan Waktunya cepat
kasar pada ujung daun akan
melipat dari ujung hingga pangkal
daun dengan cepat.

Hasil pengamatan niktinasti


NO Pot putri malu Reaksi daun
Mula mula ½ jam kemudian
1 Di lekatkan di membuka Tetap membuka
tempat terang
2 Ditutup dengan membuka Menutup
kotak karton kedap
cahaya

Hasil pengamatan geotropisme


pot Pengamatan hari Ket

1 2 3 4 5 6 7
A - - - - - - - Batang tumbuh tegak
B - - - - - - Batang memblok ke atas menuju cahaya matahari
E. Pembahasan

a. Seismonasti
seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa getaran daun putri malu
akan menutup bila disnetuh. Pelakuan sentuhan yang berbeda, pengaruhnya juga berbeda. Jika
sentuhan halus, proses menutupya lambat. Bila disentuh dengan sedang reaksinya agak cepat menutup
dan jika disentuh dengan kasar akan dengan cepat menutup daun dan tangkainya. Rekasi ini terjadi
akibat perubahan tiba-tiba dalam keseimbangan air yang terjadi pada bantal daun yang kehilangan
tekanan air sehingga daun maupun tangkai mengantup
b. Niktinasi
Niktinasi merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh suasana gelap, sehingga disebut juga gerak
tidur. Selain disebabkan oleh suasana gelap, gerak tidur daun-daun tersebut dapat terjadi akibat
perubahan tekanan turgor didalam persediaan daun. Pengamatan niktinasi pada tumbuhan putri malu
dengan menyimpan putri malu ditepat terang atau terbuka dan membandingkannya dengan putri malu
yang diletakan ditempat tertutup atau kedap cahaya. Pada tumbuhan putri malu yang berbeda ditempat
kedap cahaya, daun-daun putri malu tersebut mulai mengantup. Hal-hal yang mengebabkannya sama
seperti yang terjadi pada saat gerak tidur pada tumbuhan putri malu.
c. Geotrime nagative
Geotrotipisme adalah gerak bagian tumbuuhan karena pengaruh gravitasi bumi jika arah geraknya
menuju rangsang disebut geetropisme positif. Misalnya gerakan akar menuju tanah. Jika arah geraknya
menjauhi rangsang disebut gotropisme negatif, misalnya gerak tumbuh batang menjauhi tanah.Pada
pengamatan percobaan pot A mengalami normal menuju ke atas pada pot B yang diletakan horizontal
pertumbuhannya batang membelok daari horisontal menuju arah vertikal secara bertahap selama tujuh
hari. Disebabkan karena gerak tubuh batang menjauhi tanah.
F. Kesimpulan

a. Sentuhan halus pada daun putri malu menyababkan gerak menutup daun dengan pelan
b. Tumbuhan putri malu yang berada ditempat kedap cahaya daun-daun putri malu tersebut mulai
mengantup. Sedangkan tumbuhan putri malu yang berada ditempat terang daunnya tetap membuka
c. Tujuan putri malu mengantupkan daunnya ialah sebagai alat untuk pertahanan diri dan hewan
hewan yang akan mengkonsumsinya dan untuk melinungi simpanan airnya dan penguapan yang
dikarena oleh angin
d. Kacang hijau dalam aqua gelas yang diletakan horizontal batangnya akan membengkok keatas dan
menjauhi tanah peristiwa ini disebut geotropisme negatif.
G. Jawaban pertanyaan

1. Sebutkan 2 jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasi! Jelaskan alasan memilihnya
Jawab: bunga merak dan daun kupu-kupu daun-daun tersebut akan menutup pada malam hari
dan akan membuka kembali jika matahari terbit
2. Apa perbedaan antar niktinasi dengan seismonasti pada percobaan yang tealh dilakukan?
Jelsakan!
Jawab: a. Niktinasi: gerak daun putri malu dipengaruhi rangsang dari cahaya
b. seismonasti: gerak putri malu dipengaruhi rangsang sentuhan.
3. pada percobaan geotropisme yang telah dilakukan, anda juga sekaligus telah membuktikan
adanya gerak fototropisme mengapa? Jenis fototropisme apakah yang terjadi? Jelaskan!
Jawab : pada percobaan geotropisme sekaligus membuktikan fototropisme karena arah tumbuh
batang menuju kearah cahaya matahari. Jenis fototropisme yang terjadi adalah fototropisme
positif karena arah tumbuh batang menuju sumber rangsang cahaya.
Link video : https://youtu.be/M63Ex072tHQ

Dokumentasi:
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
GERAK PADA TUMBUHAN, PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN,
EKOSISTEM DARAT, PENGARUH DETERJEN PADA PERKECAMBAHAN

KELOMPOK 1
ANI ANGGRAENI 875232403
IZZAH ALFAJRI 875233888
KHULUKIAH 857238633
NOVIYANTI JUNAEDI 857231917
NURJANAH 857232395

UPBJJ SERANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
A. JUDUL PERCOBAAN
Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang merah.

C. ALAT DAN BAHAN

a. Biji Kacang Hijau 6 buah

b. Aqua Gelas

c. Kapas/tissu

d. Kertas label secukupnya

e. Gunting 1 buah

D. Cara Kerja

a. Merendam biji kacang merah dalam air semalaman.

b. Melipat keras saring sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher aqua gelas, Bila perlu
potonglah kelebihannya.

c. Menggulung kertas saring tersebut dan masukkan ke dalam aqua gelas sehingga menempel
pada dinding botol bagian dalam.

d. Menyisipkan 6 biji kacang merah pada botol selai. Tambahkan air secukupnya sehingga
kertas saring tetap basah (kira-kira 1/10 nya).

e. Menyimpan sediaan di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari langsung selama 2
minggu. Jika air tampak berkurang (kertas saring mongering) menambahkan air secukupnya
sehingga kertas saring tetap basah tetapi permukaan air tidak merendam biji.

f. Mengamati perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari sediaan tersebut.


Mencatat kapan biji kacang merah mulai berkecambah, mengamati bagaimana akar, batang
dan daun tumbuh. Memasukkan hasilnya ke dalam lembar kerja.
E. HASIL PENGAMATAN

Hasil Pengamatan Pertumbuhan dan Perkecambahan Biji Kacang Merah

Hari Pertumbuhan Kecambah Panjag

Ke Kacang Hijau Akar Batang Keterangan

0. Belum terlihat apa pun 0 mm 0 mm -

1. Tumbuh batang kecil 0,5 mm 1-2mm Bakal akar terlihat

2. Tumbuh batang kecil 1 mm 3-4mm Akar mulai terlihat

3. Tumbuh akar 1-1,5 mm 8-10 mm Jelas terlihat

4. Terlihat batang 2-3 mm 20 mm Biji kacang terangkat

5. Terlihat batang dan bakal daun 5-10 mm 40 mm Terangkat ke atas

10-12 mm 50 mm Akar memanjang


Batang dan daun mulai terlihat
6. saling bersilangan
15-20 mm 60 mm Akar memanjang
Batang dan daun mulai terlihat
7. saling bersilangan
20-30 mm 70 mm Akar memanjang
Batang dan daun mulai terlihat
8. saling bersilangan
30 – 60 mm 80 mm Akar memanjang
Batang dan daun terlihat
9. saling bersilangan
70-100 mm 90 mm Akar memanjang
Batang dan daun terlihat
10. saling bersilangan
100-120 mm 100 mm Akar memanjang
Bertambah tinggi
11. saling bersilangan
130-150 mm 110 mm Akar memanjang
Bertambah tinggi
12. saling bersilangan
160-200 mm 120 mm Akar memanjang
Bertambah tinggi dan daun
13. saling bersilangan
bertambah banyak
200 -250 mm 130 mm Akar memanjang
Bertambah tinggi dan daun
14. saling bersilangan
bertambah banyak
F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1) Pada hari ke berapa akar kecambah kacang merah mulai tumbuh?

Dari 10 biji kacang merah terlihat bervariasi, rata-rata mulai tumbuh pada hari
kedua atau ketiga. Bahkan ada yang belum tumbuh juga di hari ke empat.
2) Perhatikan arah tumbuh akar. Adakah yang mengarah ke atas?
Mengapa demikian?
Hal ini sesuai menurut Lakitan (2007),karena adanya gerak Geotropisme. Geotropisme
adalah pergerakan tanaman karena adanya rangsangan (pengaruh) gravitasi bumi, hal ini
terjadi pada akar, dimana arah tumbuh akar akan selalu ke pusat bumi walaupun letaknya
di buat sedemikian rupa.

G. PEMBAHASAN
Pertumbuhan awal tumbuhan berbiji dimulai dari biji. Biji mengandung potensi yang
dibutuhkan untuk tumbuh menjadi individu baru, misalnya embrio, cadangan makanan, dan
calon daun/calon akar. Sebutir biji mengandung satu embrio. Embrio terdiri atas radikula
(yang akan tumbuh menjadi akar) dan plumula (yang akan tumbuh menjadi kecambah).
Cadangan makanan bagi embrio tersimpan dalam kotiledon yang didalamnya terkandung
pati, protein dan beberapa jenis enzim. Kotiledon dikelilingi oleh bahan yang kuat, disebut
testa. Testa berfungsi sebagai pelindung kotiledon untuk mencegah kerusakan embrio dan
masuknya bakteri atau jamur ke dalam biji. Testa memiliki sebuah lubang kecil, disebut
mikropil. Di dekat mikropil terdapat hilum yang menggabungkan kulit kotiledon (Sudjadi,
2006).
H. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan dapat disimpulkan bahwa
pertumbuhan dan perkembangan organismemerupakan hasil dari pembelahan sel,
pembesaran sel serta diferensiasi sel. Proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman
jagung dan kacang tanah khususnya dari waktu ke waktu mengalami perubahan tumbuh
tanaman apabila dilihat dari bertambahnya tinggi, jumlah daun, diameter akar dan batang
pada tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi oleh faktor
dari luar maupun dari dalam. Faktor dari dalam berupa hormon sedang faktor dari luar yaitu
gen, cahaya matahari, suhu udara, kelembaban udara, tanah, nutrisi dan air.
I. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN
Praktikan menemukan tantangan ketika akan menemukan panjang akar, karena banyak yang
tertutup oleh kapas yang digunakan.

J. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Vidio: https://youtu.be/azj67xRII4w
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
GERAK PADA TUMBUHAN, PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN,
EKOSISTEM DARAT, PENGARUH DETERJEN PADA PERKECAMBAHAN

KELOMPOK 1
ANI ANGGRAENI 875232403
IZZAH ALFAJRI 875233888
KHULUKIAH 857238633
NOVIYANTI JUNAEDI 857231917
NURJANAH 857232395

UPBJJ SERANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
A. JUDUL PERCOBAAN

Ekosistem Darat
B. TUJUAN PERCOBAAN

Membandingkan komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan


buatan
C. ALAT DAN BAHAN

a. Seperangkat alat tulis.

b. Loup/kaca pembesar.

c. Barometer.

d. Lingkungan sekitar.

D. LANDASAN TEORI

Istilah ekosistem pertama kali diusulkan oleh seorang ahli ekologi berkebangsaan Inggris
bernama A. G. Tansley pada tahun 1935, meskipun tentu saja konsep itu sama sekali
bukan merupakan konsep yang baru. Pada tahun 1877, seorang ahli ekologi
berkebangsaan Jerman bernama Karl Mobius telah menulis tentang komunitas organisme
dalam batu karang, dan menggunakan istilah yang mempunyai makna dengan
ekosistem, yaitu biocoenosis (biokoenosis). Selain biokoenosis masih ada istilah-istilah
serupa, seperti geobiokoenosis, holocoen, biosystem, dan bioenert, tetapi ekosistem pada
saat ini lebih umum digunakan.

a. Ecosystem yaitu suatu unit ekologi yang di dalamnya terdapat struktur dan fungsi (A
G Tansley 1935 dalam Setiadi 1983). Struktur yang dimaksudkan dalam definisi
ekosistem tersebut adalah berhubungan dengan keanekaragaman spesies (species
diversity). Pada ekosistem yang strukturnya kompleks maka akan memiliki
keanekararagaman spesies yang tinggi. Adapun kata fungsi yang dimaksudkan dalam
definisi ekosistem menurut A G Tansley adalah berhubungan dengan siklus materi
dan arus energi melalui komponen-komponen ekosistem.
b. Ecosystem yaitu tatanan kesatuan secara kompleks di dalamnya terdapat habitat,
tumbuhan, dan binatang yang dipertimbangkan sebagai unit kesatuan secara utuh
sehingga semuanya akan menjadi bagian mata rantai siklus materi dan aliran energi
(Woodbury 1954 dalam Setiadi 1983).
c. Ecosystem menurut Odum (1993), yaitu unit fungsional dasar dalam ekologi yang di
dalamnya tercakup organisme dan lingkungannya (lingkungan biotik dan abiotik) dan
di antara keduanya saling memengaruhi. Ekosistem dikatakan sebagai suatu unit
fungsional dasar dalam ekologi karena merupakan satuan terkecil yang memiliki
komponen secara lengkap, memiliki relung ekologi secara lengkap, serta terdapat
proses ekologi secara lengkap sehingga di dalam unit ini siklus materi dan arus energi
terjadi sesuai dengan kondisi ekosistemnya.

d. Ecosystem menurut Soemarwoto (1983), adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk
oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Tingkatan
organisasi ini dikatakan sebagai suatu sistem karena memiliki komponen-komponen
dengan fungsi berbeda yang terkoordinasi secara baik sehingga masing-masing
komponen terjadi hubungan timbal balik. Hubungan timbal balik terwujudkan dalam
rantai makanan dan jaring makanan yang pada setiap proses ini terjadi aliran energi
dan siklus materi.
E. PROSEDUR PERCOBAAN

a. Tentukan ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal atau sekolah tempat
anda mengajar yang akan kita amati komponen -komponennya.

b. Setelah anda temukan tempatnya, kemudian amati komponen-komponen


abiotiknya meliputi suhu udara, pencahayaan, angin, jenis/warna tanah.

c. Untuk mengetahui suhu udara gunakan barometer, sementara untuk


mengetahui keadaan pencahayaan, angin, atau tanah anda dapat
memperkirakannya saja.

d. Catat semua data pada table 2.1 dalam Lembar Kerja di belakang modul ini.

e. Setelah mengamati komponen abiotik, anda perhatikan komponen biotiknya.


Catatlah semua makhluk hidup yang ada di ekosistem tersebut.

f. Mulailah mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada. Jika dapat
lengkapi dengan nama lainnya.
g. Catat semua jenis hewan sebagi konsumen yang anda temui di ekosistem
tersebut, baik yang tetap maupun yang hanaya singgah (hewan terbang).

h. Amatilah lebih teliti hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat di dalam


tanah/dekat permukaan., atau pada sela-sela daun/batang. Gunakan kaca
pembesar jika perlu.

i. Semua data dicatat pada Tabel 2.2 dalam Lembar Kerja di belakang modul ini.

j. Sebagai pembanding, tentukan suatu ekosistem darat buatan yang ada di


sekitar tempat tinggal atau sekolah temapt mengajar anda.
k. Lakukan semua kegiatan dari nomor 2 sampai dengan nomor 8 seperti di atas.
Kemudian semua data dicatat pada Tabel 2.3 dan Tabel 2.4 dalam Lembar
Kerja di belakang modul.

l. Buat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua tipe ekosistem tersebut.

F. HASIL PENGAMATAN

Tabel 2.1
Komponen abiotik ekosistem darat alami

No. Komponen Abiotik Kondisi/keadaan


1. Suhu 29ºC
2. Cahaya Cukup terang
3. Air Sangat cukup
4. Tanah Subur, basah
5. Angin semilir

Tabel 2.2
Komponen abiotik ekosistem darat alami
No. Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai
1. Rumput Semut Rayap
2. Taman Cicak Cacing
3. Pohon Pisang Kecoa Bakteri
4. Pohon mangga Tikus Jamur
5. Pohon jambu Kucing Protozoa
Tabel 2.3.
Komponen abiotik ekosistem darat buatan
No. Komponen Abiotik Kondisi/keadaan
1. Suhu 30ºC
2. Cahaya temaram
3. Air keruh
4. Tanah kering
5. Angin sejuk

Tabel 2.4
Komponen biotik ekosistem darat alami
No. Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai
1. Sungai Ikan Jamur
2. Ilalang Nyamuk Bakteri
3. Rumput Kumbang
4. Pohon palem Kupu-kupu
5. Pohon Mangga Ngengat

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN

Menurut pendapat anda ekosistem manakah yang mempunyai jenis komponen biotik
lebih banyak? Mengapa demikian? Jelaskan secara singkat.

Komponen biotik pada ekosistem darat alami lebih banyak dibandingkan dengan
ekosistem darat buatan. Karena Ekosistem darat alami jumlah populasi, dan jenis
makhluk hidupnya tidak dikendalikan oleh manusia.
H. PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui komponen biotik ekosistem alami dan
buatan memiliki jenis tumbuhan dan hewan yang sama. Sedangkan komponen abiotik
ekosistem darat alami dan buatan sama-sama memiliki komponen tanah,air,udara,cahaya
dan angin yang hampir sama. Terjadi hubungan yang timbal balik yang membentuk
system ekologi. Ekosistem merupakan suatu fungsional dan struktur dari lingkungan.
Ekosistem berdasarkan terjadinya bisa secara alami atau buatan
I. KESIMPULAN

Ekosistem darat alami dan buatan memiliki komponen abiotik yang sama, ada air, tanah
dan udaranya. Hanya berbeda pada komponen biotiknya. Ekosistem darat alami tidak
dikendalikan jumlah populasinya. Atau biasa dikatakan penyusun Ekosistem darat alami
lebih lengkap dibandingkan ekosistem darat buatan.
J. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN

Agak kesulitan pertamanya dalam mengintrepetasikan komponen abiotik alami dan


buatan

K. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
Vidio : https://youtu.be/Mqx-YGfAjVI

Ekosistem Darat Buatan

Ekosistem Darat Buatan

Deskripsi foto/video
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
GERAK PADA TUMBUHAN, PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN,
EKOSISTEM DARAT, PENGARUH DETERJEN PADA PERKECAMBAHAN

KELOMPOK 1
ANI ANGGRAENI 875232403
IZZAH ALFAJRI 875233888
KHULUKIAH 857238633
NOVIYANTI JUNAEDI 857231917
NURJANAH 857232395

UPBJJ SERANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
A. JUDUL PERCOBAAN

PENGARUH DETERJEN TERHADAP PERKECAMBAHAN


B. TUJUAN PERCOBAAN

Mengamati pengaruh detergen terhadap perkecambahan kacang hijau.


C. ALAT DAN BAHAN
 Neraca Analitik/sendok teh 1 buah
 Gelas kimia 600 mL 10 buah
 Kertas saring/tissue secukupnya
 kertas timah secukupnya
 mistar dengan skala mm 1 buah
 ketas untuk label secukupnya
 Gelas kimia 1000mL 1 buah
 Air ledeng secukupnya
 Detergen serbuk 1 gram
D. LANDASAN TEORI
Deterjen adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk membantu pembersihan
dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Dibanding dengan sabun, deterjen
mempunyai keunggulan antara lain mempunyai daya cuci yang lebih baik serta tidak
terpengaruh oleh kesadahan air.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Sediakan larutan deterjen 100%, 50%, 25%, 12,50%, 6,25%, 3,10%, serta control air
ledeng. Lalu simpan cairan dengan gelas kimia beri label.
a. Label I = 100 %
b. Label II = 50 %
c. Label III = 25 %
d. Label IV = 12,5 %
e. Label V = 6, 25 %
f. Label VI = 3,1 %
2. Sediakan 6 gelas kimia lain, beri label control, I,II,III,IV,V, dan VI masing-masing
diberi lingkaran kertas saring/kertas tissue.

3. Masukkan kacang hijau ke dalam air pada gelas kimia. Buanglah kacang yang mengapung.

4. Ambil 10 butir lalu rendam dalam larutan I, 10 butir dalam larutan II,10 butir dalam
larutan III, 10 butir dalam larutan IV, 10 butir dalam larutan V, 10 butir dalam larutan VI
dan 10 butir dalam larutan control
5. Aturlah kacang hijau dalam gelas kimia dengan label yang sesuai.

6. Isilah gelas kimia yang telah diisi kacang hijau dengan larutan berlabel sama.
7. Tutup kelima gelas dengan kertas timah sehingga tidak ada cahaya masuk.

8. Lakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam. Ukur panjang akar dengan mistar.
Kacang hijau yang tidak tumbuh akar dianggap memiliki panjang akar = 0 mm.
9. Buatlah grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi setelah 24 jam dan 48 jam.

F. HASIL PENGAMATAN
G. Hasil Pengamatan pengaruh detergen terhadap pertumbuhan

Konsentrasi larutan deterjen


Hari ke-1 (24)
No.
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol
1 1 1 2 2 2 3 5
2 1 2 2 2 3 4 6
3 1 2 3 3 3 4 6
4 1 2 2 2 3 3 5
5 1 1 2 0 4 3 7
6 0 2 3 2 3 4 7
7 1 0 0 2 3 4 6
8 1 1 2 2 2 3 7
9 0 2 0 2 3 3 6
10 1 0 0 3 3 4 7
Jumlah 8 13 16 20 29 35 62
Rata
1 1 2 2 3 4 6
-
rata
Konsentrasi larutan deterjen
Hari ke-2 (24 jam)
No.
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol
1 2 2 3 3 3 5 7
2 3 3 3 3 3 5 6
3 2 3 5 4 4 4 6
4 1 3 4 3 4 3 7
5 2 2 4 0 4 6 7
6 0 3 6 3 3 3 6
7 3 0 0 3 3 4 7
8 2 2 4 3 3 6 8
9 0 3 0 4 4 3 7
10 3 0 0 4 4 6 8
Jumlah 18 21 29 30 35 45 69
Rata
2 2 3 3 4 5 7
-
rata

H. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Fungsi larutan 0 (kontrol) : Sebagai pembanding dengan onsentrasi larutan deterjen dan
sebagai bukti bahwa larutan 0 (kontrol) adalah larutan yang paling baik dalam
pertumbuhan karena tidak mengandung deterjen.
2. Jika pada larutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang mati, mungkin kacang hijau tersebut
bukan bibit unggul (mandul)
3. Pertumbuhan kacang hijau di dalam gelas piala harus ditutup dengan kertas timah adalah
untuk mengurangi intensitas cahaya. Karena intensitas cahaya sangat berpengaruh
terhadap pertumbuhan kacang hijau . kacang hijau yang mendapatkan cahaya yang
cukup, ukurannya lebih kecil, jaringan mesofilnya juga lebih kecil, dan pertumbuhannya
akan lebih lambat dari kacang hijau yang tidak mendapat cahaya.
I. PEMBAHASAN

Berdasarkan data yang telah diperoleh diatas dapat dilihat bahwa detergen merupakan bahan
yang digunakan untuk membersihkan pakaian (mencuci) yang mana memiliki pengaruh
terhadap makhluk hidup yang ada lingkungan sekitar. Dari pencemaran lingkungan tersebut
akan menimbulkan banyak kerugian bagi manusia serta lingkungan. Adapun pengaruh yang
ditimbulkan oleh detergen sangat tergantung pada tingkat konsentrasinya. Ada 4 tahap
pencemaran.

1. Pencemaran yang mulai menimbulkan gangguan pada komponen ekosistem

2. Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi yang fatal.


3. Pencemaran yang menimbulkan kematian, dari kadar yang tinggi.

J. KESIMPULAN

Berdasarkan percobaan yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa tumbuhan


kecambah pada kadar konsentrasi tertentu (rendah) masih bisa mengalami pertumbuhan
walaupun ada hambatan, tetapi pada konsentrasi tinggi kecambah tumbuh namun tidak
mengalami pertumbuhan dan pada akhirnya akan mati.

K. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN

Kesulitan mendapatkan kertas timah di warung atau minimarket terdekat

L. Dokumentasi/vidio

Vidio : https://youtu.be/e4YEt_JZ-1k

Anda mungkin juga menyukai