Anda di halaman 1dari 4

PROGRAM STUDI: SELURUH PROGRAM STUDI

Mata Ujian (Kelas) : KEWARGANEGARAAN


Hari, Tanggal : Selasa, 18 Januari 2022
Dosen : Tim Dosen
Waktu Pengumpulan : 14.40-15.30 (Waktu upload di e-
learning)
Sifat : TAKE HOME

Silahkan Buat Video Podcast dengan salah satu isu:


1. Alutsista
2. KKB/OPM
3. Pencegahan dan Penanganan COVID-19
4. Hutang Luar Negeri
5. Terorisme
6. Pilkada Serentak
7. Penegakan Hukum
8. Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme

Hubungkan isu tersebut dengan Materi:


1. Identitas Nasional
Apakah dengan adanya terorisme ini identitas nasional dapat terganggu?
2. Integrasi Nasional
integrasi nasional yang menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan secara harmonis 
Bagaimana cara mengajak masyarakat agar menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan agar tidak
tergabung ke dalam aksi terorisme?
persatuan dan kesatuan bangsa akan lestari dengan sendirinya. Oleh karena itu, kita
tidak boleh lengah dan merasa bahwa persatuan Indonesia itu take it for granted yang
selalu utuh dan lestari tanpa upaya pembinaan, kita semua harus memiliki persepsi
yang sama bahwa persatuan dan kesatuan bangsa harus tetap dibina,”
NKRI ini diperjuangkan dan dibangun oleh para pendiri bangsa dan para pejuang
kemerdekaan karena sadar bahwa masyarakatnya terdiri dari berbagai suku, agama,
golongan, ras, dan budaya dengan Ideologi Pancasila sebagai dasar negara dan
ideologi bangsa, serta memiliki semboyan Bhineka Tunggal Ika. “Saya mengajak semua
elemen bangsa untuk terus menjalin tali persaudaraan dan menegakkan Persatuan
dan Kesatuan Bangsa dalam mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia
 Menjaga Persatuan Dan Kesatuan
Menjaga persatuan dan kesatuan juga bisa dilakukan sebagai upaya untuk mencegah
pemahaman radikalisme dan tindakan terorisme di kalangan masyarakat, terbelih di tingkat
Negara. Sebagaimana kita sadari bahwa dalam sebuah masyarakat pasti terdapat keberagaman
atau kemajemukan, terlebih dalam sebuah Negara yang merupakan gabungan dari berbagai
masyarakat Oleh karena itu, menjaga persatuan dan kesatuan dengan adanya kemajemukan
tersebut sangat perlu dilakukan untuk mencegah masalah radikalisme dan terorisme. Salah satu
yang bisa dilakukan dalam kasus Indonesia ialah memahami dan penjalankan nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila, sebagaimana semboyan yang tertera di sana ialah Bhineka Tunggal
Ika
 Mendukung Aksi Perdamaian
Aksi perdamaian mungkin secara khusus dilakukan untuk mencegah tindakan terorisme agar
tidak terjadi. Kalau pun sudah terjadi, maka aksi ini dilakukan sebagai usaha agar tindakan
tersebut tidak semakin meluas dan dapat dihentikan.Namun apabila kita tinjau lebih dalam
bahwa munculnya tindakan terorisme dapat berawal dari muncul pemahaman radikalisme yang
sifatnya baru, berbeda, dan cenderung menyimpang sehingga menimbulkan pertentangan dan
konflik.Oleh karena itu, salah satu cara untuk mencegah agarhal tersebut (pemahaman
radikalisme dan tindakan terorisme) tidak terjadi ialah dengan cara memberikan dukungan
terhadap aksi perdamaian yang dilakukan, baik oleh Negara (pemerintah), organisasi/ormas
maupun perseorangan
 Berperan Aktif Dalam Melaporkan Radikalisme Dan Terorisme
Peranan yang dilakukan di sini ialah ditekankan pada aksi melaporkan kepada pihak-pihak yang
memiliki kewenangan apabila muncul pemahaman radikalisme dan tindakan terorisme, entah itu
kecil maupun besar. Contohnya apabila muncul pemahaman baru tentang keagamaan di
masyarakat yang menimbulkan keresahan, maka hal pertama yang bisa dilakukan agar
pemahaman radikalisme tindak berkembang hingga menyebabkan tindakan terorisme yang
berbau kekerasan dan konflik ialah melaporkan atau berkonsultasi kepada tokoh agama dan
tokok masyarakat yang ada di lingkungan tersebut. Dengan demikian, pihak tokoh-tokoh dalam
mengambil tindakan pencegahan awal, seperti melakukan diskusi tentang pemahaman baru yang
muncul di masyarakat tersebut dengan pihak yang bersangkutan
 Meningkatkan Pemahaman Akan Hidup Kebersamaan
Meningkatkan pemahaman tentang hidup kebersamaan juga harus dilakukan untuk mencegah
munculnya pemahaman radikalisme dan tindakan terorisme. Meningkatkan pemahaman ini ialah
terus mempelajari dan memahami tentang artinya hidup bersama-sama dalam bermasyarakat
bahkan bernegara yang penuh akan keberagaman, termasuk Indonesia sendiri. Sehingga sikap
toleransi dan solidaritas perlu diberlakukan, di samping menaati semua ketentuan dan peraturan
yang sudah berlaku di masyarakat dan Negara
 ikut Aktif Mensosialisasikan Radikalisme Dan Terorisme
Mensosialisasikan di sini bukan berarti kita mengajak untuk menyebarkan pemahaman
radikalisme dan melakukan tindakan terorisme, namun kita mensosialisasikan tentang apa itu
sebenarnya radikalisme dan terorisme. Sehingga nantinya akan banyak orang yang mengerti
tentang arti sebenarnya dari radikalisme dan terorisme tersebut, di mana kedua hal tersebut
sangatlah berbahaya bagi kehidupan, terutama kehidupan yang dijalani secara bersama-sama
dalam dasar kemajemukan atau keberagaman. Jangan lupa pula untuk mensosialisasikan tentang
bahaya, dampak, serta cara-cara untuk bisa menghindari pengaruh pemahaman radikalismedan
tindakan terorisme.
3. Negara dan Konstitusi
4. Hak Asasi Manusia
Apakah aksi terorisme termasuk dalam pelanggaran hak asasi manusia?
dapat dijelaskan bahwa seorang teroris telah mengambil hak hidup dari rakyat sipil yang
menjadi korban terorisme. Dan tersebut melanggar  peraturan – peraturan terkait hak asasi
manusia. Maka bisa dianggap wajar apabila para teroris yang bersalah secara fatal dalam
tindakan  terorisme tersebut di hukum dengan hukuman yang sangat berat. Karena telah
mengorbankan tidak hanya satu atau dua orang rakyat sipil yang menjadi korban tetapi bisa
sampai puluhan atau ribuan yang menjadi korban. Dan para teroris telah mengambil hidup
mereka, dimana setiap korban terorisme meninggalkan sanak keluarganya, dan itu tindakan
pelanggaran HAM.
5. Hak & Kewajiban
6. Demokrasi dan Hukum yang Berkeadilan
7. Wawasan Nusantara
8. Ketahanan Nasional
Upaya apa yang dilakukan pada ketahanan nasional dalam menangani terorisme?
dalam mengupayakan pencegahan dan penanggulangan terorisme, Badan Intelijen Negara telah
menerapkan strategi supremasi hukum, indiskriminasi, independensi, koordinasi, demokrasi, dan partisipasi
dalam upaya pencegahan dan penanggulangan terorisme. Melalui strategi supremasi hukum, upaya penegakan
hukum dalam memerangi terorisme dilakukan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Strategi
indiskriminasi yang mensyaratkan upaya pencegahan dan penanggulangan diberlakukan tanpa pandang bulu,
serta tidak mengarah pada penciptaan citra negatif kepada kelompok masyarakat tertentu. Prinsip indepedensi
juga dilaksanakan untuk tujuan menegakkan ketertiban umum dan melindungi masyarakat tanpa terpengaruh
tekanan negara asing dan kelompok tertentu. Penanggulangan terorisme dilaksanakan dengan melakukan
koordinasi antara instansi terkait dan komunitas intelijen serta partisipasi aktif dari komponen masyarakat.
Strategi demokrasi diterapkan dengan memberikan peluang kepada masyarakat untuk menyalurkan aspirasinya
dalam rangka meredam potensi gejolak radikalisme dan terorisme. Upaya penggalangan melalui pendekatan
kepada tokoh masyarakat, tokoh agama yang cenderung radikal juga patut dilaksanakan, terutama untuk
membentuk pola pikir dan pemahaman yang benar tentang keyakinan. Dengan adanya Densus 88 juga sangat
membantu dalam memerangi teroris. Mereka telah berhasil menggrebek tempat persembunyian teroris. Dan hal
ini jelas membuat masyarakat dapat sedikit bernafas lega.
Masyarakat juga punya andil besar dalam pemberantasan terorisme. Masyarakat merupakan bagian dari kegiatan
social , sehingga mereka bisa langsung mengawasi apa yang terjadi di masyarakat. Dan jika ada sesuatu yang
mencurigakan , masyarakat bisa lapor kepada instansi pemerintah sehingga bisa ditinjaklanjuti. Dan tentu saja hal
ini sangat membantu pihak densus 88 untuk memberantas terorisme di Indonesia.

Aturan Video:
1. Buatlah video dengan durasi selama 5-10 Menit;
2. Diawali LOGO UTY, Nama-NPM Mahasiswa Anggota Kelompok, dan Judul Video;
3. Kelompok beranggotakan maksimal 7 mahasiswa;
4. Dilengkapi subtitle;
5. Isi video berbentuk diskusi / obrolan / debat yang menunjukkan kepedulian terkait negara ini;
6. Dilarang Berbentuk Tik-tok / Mengandung SARA / Tidak Sopan.

Unsur Penilaian:
1. Kreativitas Video & Diskusi Mengalir (CPMK - 1 bobot 25%)
2. Data (CPMK - 2 bobot 25%)
3. Gagasan (CPMK - 3 & 4 bobot 25%)
4. Penyajian (CPMK - 5 bobot 25%)

Ketentuan:
1. Diupload ke Youtube sebelumnya;
2. Link youtube kemudian dikumpulkan ke e-learning sesuai jadwal ujian oleh ketua kelompok;
3. Bagi yang ingin melihat beberapa karya tahun sebelumnya dapat dilihat di:
a. https://www.youtube.com/watch?v=R1WsyFFajz0&t=248s
b. https://www.youtube.com/watch?v=SRuEM72bXUI

SELAMAT MENGERJAKAN

Anda mungkin juga menyukai