Anda di halaman 1dari 3

Para Nabi Berlindung Kepada Allah

SWT Meski Dijaga, Mengapa?


Para nabi dan rasul juga berlindung kepada Allah SWT meski mereka dilindungi. Perjalanan hijrah Nabi
Muhammad bersama Abu Bakar dari Makkah ke Madinah (ilustrasi).
Para nabi dan rasul juga berlindung kepada Allah SWT meski mereka
dilindungi.

Oleh Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, Prof KH Nasaruddin Umar

Keniscayaan manusia memohon perlindungan Allah SWT ditegaskan


sendiri oleh Allah SWT, bahkan berlindung kepada –Nya merupakan
sunnah para nabi dan rasul.  

Nabi Yusuf AS

Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf


untuk menundukkan dirinya dan dia menutup pintu-pintu, seraya
berkata: 

‫ُون‬
َ ‫الظالِم‬ َ ‫َقا َل َم َع َاذ هَّللا ِ ۖ ِإ َّن ُه َربِّي َأحْ َس َن َم ْث َو‬
َّ ‫اي ۖ ِإ َّن ُه اَل ُي ْفلِ ُح‬

"Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku


dengan baik. Sesungguhnya orang-orang yang zalim tidak akan
beruntung." (QS Yusuf [12]: 23). Ayat ini menjelaskan Nabi Yusuf pun
memohon perlindungan dari Allah SWT.

َ ‫َقا َل َم َع َاذ هَّللا ِ َأنْ َنْأ ُخ َذ ِإاَّل َمنْ َو َج ْد َنا َم َت‬


َ ‫اع َنا عِ ْندَ هُ ِإ َّنا ِإ ًذا لَ َظالِم‬
‫ُون‬

Dalam ayat lain, Nabi Yusuf kembali memohon perlindungan Allah SWT.
Yusuf berkata: "Aku mohon perlindungan kepada Allah daripada menahan
seorang, kecuali orang yang kami ketemukan harta benda kami padanya,
jika kami berbuat demikian, maka benarbenarlah kami orang-orang yang
zalim" (QS Yusuf [12]:79). 
Nabi Musa AS

Sementara itu Nabi Musa AS juga melakukan hal yang sama. 

َ ‫ون م َِن ْال َجا ِهل‬


‫ِين‬ ُ ‫ُوس ٰى لِ َق ْو ِم ِه ِإنَّ هَّللا َ َيْأ ُم ُر ُك ْم َأنْ َت ْذ َبحُوا َب َق َر ًة ۖ َقالُوا َأ َت َّتخ ُِذ َنا ُه ُز ًوا ۖ َقا َل َأع‬
َ ‫ُوذ ِباهَّلل ِ َأنْ َأ ُك‬ َ ‫َوِإ ْذ َقا َل م‬

“Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Sesungguhnya


Allah menyuruh kamu menyembelih seekor sapi betina". Mereka berkata:
"Apakah kamu hendak menjadikan kami buah ejekan?" Musa menjawab:
"Aku berlindung kepada Allah agar tidak menjadi salah seorang dari
orang-orang yang jahil." (QS al- Baqarah [2]: 67). 

‫ان َن ْز ٌغ َفاسْ َتع ِْذ ِباهَّلل ِ ۚ ِإ َّن ُه َسمِي ٌع َعلِي ٌم‬ َ ‫َوِإمَّا َي ْن َز َغ َّن َك م َِن ال َّشي‬
ِ ‫ْط‬

“Dan jika engkau ditimpa godaan setan, berlindunglah kepada Allah.


Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Mahamengetahui.” (QS al-A'raf
[7]: 200).

Nabi Muhammad SAW

Allah SWT sendiri memerintahkan Nabi Muhammad SAW memohon


perlindungan kepada diri-Nya terhadap berbagai kemungkinan buruk
yang bisa muncul dari alam semesta dan ulah negatif dari setan jin dan
ُ ‫قُ ْل َأع‬ “(Katakanlah:
manusia, sebagaimana diungkapkan dalam: ‫ُوذ ِب َربِّ ْال َفلَ ِق‬
"Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh/QS al-Falaq
ُ ‫قُ ْل َأع‬
ِ ‫ُوذ ِب َربِّ ال َّن‬
[113]:1) dan ayat: ‫اس‬

“Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan


menguasai) manusia. (QS an-Nas [114]1).

Dalam hadits ditemukan juga sejumlah contoh Nabi Muhammad SAW


memohon perlindungan (taawuz) kepada Allah SWT, di antaranya: 

ْ‫ك ِمن‬ ُ ‫ك ِمنْ ْال َعجْ ز َو ْال َك َس ِل َوَأع‬


َ ‫ُوذ ِب‬ ُ ‫ك ِمنْ ْال َه ِّم َو ْال َح َز ِن َوَأع‬
َ ‫ُوذ ِب‬ ُ ‫اللَّ ُه َّم ِإ ِّني َأع‬
َ ‫ُوذ ِب‬
ِ
ِ ‫ك ِمنْ َغ َل َب ِة ال َّدي‬
ِ ‫ْن َو َقه ِْر الرِّ َج‬
‫ال‬ ُ ‫ْن َو ْالب ُْخ ِل َوَأع‬
َ ‫ُوذ ِب‬ ِ ‫ ْال ُجب‬  
”Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari bingung dan
sedih. Aku berlindung kepada Engkau dari lemah dan malas. Aku
berlindung kepada Engkau dari pengecut dan kikir. Dan aku berlindung
kepada Engkau dari lilitan utang dan kesewenang-wenangan manusia.”

Jika aliran Jabariyah berpendapat setiap perbuatan yang dikehendaki Allah


pasti terjadi dan yang tidak dikehendaki-Nya mustahil terjadi, berarti
memohon perlindungan (bertaawuz) menjadi sia-sia belaka.

Ayat-ayat dan hadits tersebut di atas menegaskan bahwa taawuz adalah


sebuah keniscayaan. Sering dikatakan bahwa orangorang yang tidak
mengindahkan taawuz sama dengan tidak mem butuhkan perlindungan
Allah SWT.

Anggapan seperti ini seolah-olah ditujukan kepada kaum Qadariyah yang


memiliki pandangan sendiri tentang konsep taawuz. Orangorang yang
selalu akrab dengan kegiatan taawuz, termasuk usahausaha tolak
bala  (daf' al-bala') ialah kaum tradisional, dalam hal ini kaum Sunni, kalau
di Indonesia seperti kaum Nahdhiyyin. Allahu a’lam bi as-shawab 

Anda mungkin juga menyukai