proposal dengan judul “Studi Kasus Tentang Siswa Yang Sulit Berkomunikasi
dengan Orang Tuanya Pada Kelas XI SMA Negeri 3 Pontianak Tahun 2021”
dapat diselesaikan.
serta kerja sama dengan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima
kasih kepada Dra.Yuline,M.Pd selaku dosen pembimbing mata kuliah Studi Kasus
semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi penulis
Penulis
I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................I
DAFTAR ISI......................................................................................................... II
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Fokus Penelitian..........................................................................................3
C. Tujuan Penelitian........................................................................................ 3
D. Manfaat Penelitian......................................................................................4
E. Definisi Operasional................................................................................... 6
II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
adanya komunikasi seseorang akan dapat saling terhubung antara yang satu
yang ideal. Disamping itu, ketika orang tua melakukan komunikasi dengan
anak tentang pengalaman sehari-hari bagi anak sangatlah penting karena akan
mengurangi rasa tidak enak yang ada didalam diri individu. Komunikasi
orang tua dengan anak bisa dikatakan efektif bila keduanya saling terbuka
satu sama lain sehingga dapat membuat suatu hubungan yang baik antara
pengalaman bersama yang memberi arti pada pesan dan simbol yang dikirim
oleh pengirim, dan diterima serta ditafsirkan oleh penerima”. Sejalan dengan
hal tersebut Mulyana, 2002 (dalam Rohim (2009, h.10) bahwa komunikasi
perilaku diri individu karena anak tersebut dapat berinteraksi sosial dengan
1
2
balik yang silih berganti, bisa dari orang tua terhadap anak, atau dari anak
terhadap orang tua ataupun dari anak terhadap anak. Oleh sebab itu hubungan
komunukasi didalam keluarga harus terjalin dengan baik, peserta didik yang
dorongan untuk lebih terbuka dan lebih percaya untuk berinteraksi dengan
lingkungan sekitar. Namun masih terdapat peserta didik yang sulit untuk
Menurut Irawati (2012, h.145) orang tua adalah “orang dewasa yang
menurut Cristenson & Sheridan 2001 (dalam Vern Jones 2012, h.145)
“didalam keluarga orang tua memiliki status tertentu yaitu ayah dan ibu yang
menjadi suatu anggota dalam sebuah keluarga”. Ayah dan ibu sangat berperan
Pada saat ini terdapat orang tua yang masih belum mampu untuk
sulit untuk berkomunikasi dengan orang tuanya hal tersebut dapat diihat dari
dan konseling bersama bekerjasama dengan orang tua membantu anak agar
3
dapat berkomunikasi dengan orang tuanya. Pada penelitian ini, penulis akan
masalah yang ingin diteliti. Dan oleh sebab itu penulis tertarik untuk
B. Fokus Penelitian
Adapun fokus dalam penulisan ini adalah peserta didik yang sulit
4. Bantuan apa saja yang dilakukan untuk mengatasi peserta didik yang sulit
C. Tujuan Penelitian
diatas adalah untuk mengatasi masalah peserta didik yang sulit berkomunikasi
berikut:
4
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
mengembangkan ilmu yang diteliti dari segi teoritis. Jadi secara teoritis
kelompok.
2. Manfaat Praktis
tuanya.
yang baik dan positif bagi orang tua peserta didik agar dapat lebih
masing-masing anak.
6
E. Definisi Operasional
1. Sulit Berkomunikasi
2. Orang Tua
Orang tua adalah komponen keluarga yang terdiri dari ayah dan
ibu yang merupakan hasil dari sebuah pernikahan yang sah yang dapat
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Berkomunikasi
saling berbagi informasi baik secara verbal mapun non verbal untuk saling
perasaan atau hasil pemikiran sendiri untuk mengubah sikap atau perilaku
lain untuk memberitahu, mengubah sikap, pendapat atau perilaku, baik secara
proses penyampaian pesan kepada orang lain yang berupa perasaan atau
dua arah, orang tua dan anak berhak menyampaikan pendapat, pikiran,
macam hal yang menyangkut pribadi anak yang sulit berkomunikasi dengan
7
8
Oleh sebab itu komunikasi diantara anak dan orang tua harus berjalan
orang tua dan anak saling membuka diri satu sama lain sehingga anak dapat
yang saling terhubung antara pengirm pesan dengan penerima pesan, namun
ketika penerima tidak dapat menerima pesan dengan baik maka dapat
raguan tentang isi pesan, kurang terbiasa dengan situasi yang ada atau masih
dengan komunikan.
9
Oleh sebab itu seorang anak yang tidak memiliki hubungan dekat
dengan orang tuanya akan membuat anak menjadi lemah dalam berinteraksi
dengan orang tuanya sendiri karena sang anak merasa dirinya diabaikan oleh
dengan pernikahan yang memiliki seorang anak sebagai satu kesatuan dari
menyatakan bahwa “Orang tua merupakan kunci utama yang harus terlebih
bahwa “Orang tua adalah orang dewasa pertama yang memikul tanggung
jawab pendidikan, sebab secara alami anak pada awal kehidupannya berada
ditengah-tengah ibu dan ayahnya, serta dari merekalah anak mulai mengenal
pendidikan”
Jadi dapat disimpulkan bahwa orang tua adalah orang dewasa yang
anak pendidikan dan juga membantu anak memahami serta menerapkan nilai-
nilai etika karena anak pada kehidupan awalnya berada ditengah-tengah ibu
dan ayahnya.
10
anak pada saat mereka disekolah dan orang tua dapat mempengaruhi
kepribadian anak yang sulit berkomunikasi secara baik. Dan anak akan lebih
dan dampak yang terlihat adalah terhambatnya komunikasi yang baik dan
keterbuakaan dan dukungan yang positif pada anak agar apa yang
disampaikan orang tua dapat diterima dengan baik. Dan apabila orang tua dan
anak memiliki sikap yang tertutup maka anak akan sulit untuk berkomunikasi
bahwa ciri-ciri dari anak yang sulit berkomunikasi dengan orang tuanya
bahasa lisan
11
yaitu:
2. Pemalu
biasa lebih cenderung menyendiri dan beranggapan bahwa orang tuanya lebih
Orang tuanya
1. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari diri individu itu
dari dalam diri individu”. Faktor internal mencakup fakktor psikologi dan
Faktor internal yang harus ada diri peserta didik dan orang tuanya
agar dapat berjalan komunikasi yang baik dan efektif, menurut Gufron
a. Mendengarkan
b. Dukungan
c. Keterbukaan
d. Kepekaan
e. Umpan balik
f. Perasaan positif
Dengan adanya proses komunikasi yang baik antara orang tua dan
tuanya.
menyatakan bahwa “faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar
a. Kondisi Keluarga
kondisi rumah selalu sepi dan tidak ada interakasi antar anggota
menyatakan bahwa
suatu gagagasan terhadap irang tuanya. Proses pola asuh orang tua
14
meliputi kedekatan orang tua dan anak, pengawasan orang tua dan
b. Lingkungan
individu”.
selalu terbuka satu sama yang lain, saling menghormati dan saling
mengisi maka hal tersbut sangat berdampak positif bagi perilaku nak
dengan anak, pola asuh juga menjadi salah satu faktor dalam
METODELOGI PENELITIAN
A. Subjek Kasus
kebenaran dan yang juga merupakan sebuah pemikiran kritis (critical thinking)
16
17
terhadap suatu entitas tungal yang dibatasi oleh ruang dan waktu”.
1. Jenis data
a. Wawancara
lebih mendalam.
2. Sumber data
a. Data Primer
melalui wawancara.
b. Data sekunder
yang bisa berasal dari orang tua konseli, saudara kandung konseli,
1) Guru BK
2) Orang tua
19
3) Teman dekat
angket.
d. Analisis Data
data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,
yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang
1) Identifikasi masalah
2) Diagnosis
20
masalah.
3) Prognosis
4) Treatment/pemberian bantuan
penyebabnya.
Refika Aditama
Jones, Vern dan Jones, Louise. 2012. Manajemen Kelas Komprehensif. Jakarta:
Remaja Rosdakarya.
Rohim, Syaiful. 2009. Teori Komunikasi Perspektif, Ragam, & Aplikasi. Jakarta:
Shochib, Moh. 2004. Pola Asuh Orang Tua Dalam Membantu Anak
21
22
Emosional, dan Sosial Sebagai Wujud Integritas Membangun Jati Diri. Jakarta:
Remaja Rosdakarya.
Tanjungpura Tahun 2018 yang berjudul “Studi Kasus Tentang Siswa Yang Sulit
2018”.
Pada skripsi studi kasus milik Umaroh ini dapat membantu saya dalam
mengerjakan tugas mata kuliah Studi Kasus yang di bimbing oleh Ibu
namun masih ada beberapa hal yang belum sejalan dan juga belum saya mengerti
untuk saya jadikan tugas studi kasus, yang dimana saya lebih mempersingkat teori
yang ada di dalam pendahuluan. Saya hanya mengambil bebrapa teori saja yang
terdapat di pendahuluan tersebut, karena saya rasa hal itu lebih baik. Saya juga
dari layanan bimbingan dan konseling seperti pengertian, ciri-ciri, asas, dan juga
karakteristik karena menurut saya hal tersebut tidak diperlukan dalam pengerjaan
Pada bagian metode, saya menyesuaikan dengan tempat atau lokasi yang
saya observasi sebelumnya. Pada bagian metode ini, ada beberapa teori yang saya
ambil dan saya masukan kedalam tugas studi kasus milik saya untuk
23
mempermudah saya dalam mengerti ataupun memahami maksud dari metode
24