0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
11 tayangan9 halaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) laporan hasil observasi ruang bimbingan dan konseling serta masalah yang dihadapi siswa SMA Negeri 3 Pontianak, (2) masalah utama siswa adalah kesulitan dalam pembelajaran daring seperti keterlambatan dan penurunan nilai, (3) guru BK berupaya mengatasinya dengan melakukan monitoring secara online dan home visit.
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) laporan hasil observasi ruang bimbingan dan konseling serta masalah yang dihadapi siswa SMA Negeri 3 Pontianak, (2) masalah utama siswa adalah kesulitan dalam pembelajaran daring seperti keterlambatan dan penurunan nilai, (3) guru BK berupaya mengatasinya dengan melakukan monitoring secara online dan home visit.
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) laporan hasil observasi ruang bimbingan dan konseling serta masalah yang dihadapi siswa SMA Negeri 3 Pontianak, (2) masalah utama siswa adalah kesulitan dalam pembelajaran daring seperti keterlambatan dan penurunan nilai, (3) guru BK berupaya mengatasinya dengan melakukan monitoring secara online dan home visit.
DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS TERSTRUKTUR MATA KULIAH SURVEY BK REMAJA
Dosen Pengampu : Dra. Yuline, M.Pd
disusun oleh :
Zaidul Mustofa F1141191028
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2021 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Survey yang dilakukan di SMA Negeri 3 Pontianak ini dilatar belakangi untuk memenuhi tugas mata kuliah survey remaja dan juga untuk melihat masalah-masalah yang ada dan sering terjadi pada masa remaja khususnya dalam dunia pendidikan. Dimana masalah-masalah tersebut dapat mengganggu remaja untuk mencapai perkembangan yang optimal dan maksimal, sehingga diharapkan survey ini dapat menambah wawasan bagi mahasiswa khususnya bimbingan dan konseling untuk menghadapi masalah- masalah yang sama atau serupa nantinya. Survey ini dilakukan juga untuk melihat kondisi dari ruang BK itu sendiri apakah ruangan tersebut baik dan layak atau tidak bagi peserta didik untuk melakukan layanan BK di SMA Negeri 3 Pontianak. Dan juga untuk melihat kendala-kendala yang ada dalam melakukan kegiatan bimbingan dan konseling. B. Rumusan Masalah 1. Apa masalah yang sering muncul pada remaja di SMA Negeri 3 Pontianak 2. Bagaimana cara guru BK mengatasi masalah tersebut 3. Bagaimana kedaan ruang bk di SMA Negeri 3 Pontianak C. Tujuan 1. Untuk mengetahui masalah yang sering muncul pada remaja di SMA Negeri 3 Pontianak 2. Untuk melngetahui cara guru bk mengetasi masalah tersebut 3. Untuk melihat keadaan ruangan bk di SMA Negeri 3 Pontianak D. Profil SMA Negeri 3 Pontianak 1. Sejarah Sekolah SMA NEGERI 3 Pontianak didirikan pada 1 Januari 1967, setelah dikeluarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 109/SMA/B/III/67. Pada awalnya sekolah ini bernama SMA BAPERKI yang dipimpin oleh Alm.Bapak FX Soedjimin. Setelah dinegerikan Kepala Sekolah pertamanya adalah Bapak Drs. M. Woeridin. Pada Tahun 1967 jumlah tenaga pengajar terdiri dari 10 orang, dengan perincian 9 orang guru tetap, dan 1 orang guru tidak tetap, dan jumlah siswa sebanyak 103 orang yang terdiri dari: a. Kelas 1 : 37 orang b. Kelas 2 : 28 orang c. Kelas 3 : 28 orang Penjurusan yang tersedia pada saat berdiri : a. Kebudayaan b. Sosial c. Ilmu Pasti Pada awalnya gedung sekolah ini terletak di Jl. Tanjung Pura Gg. Hijas Pontianak. Pada tanggal 1 Januari 1977, SMA Negeri 3Pontianak dipindahkan ke Jalan W.R Supratman No.1 Pontianak dan diresmikan pada tanggal 27 Februari 1977 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang diwakili oleh Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Depdikbud yang pada saat itu dijabat oleh Bapak Drs.Susanto S.Hamijoyo, M.Sc. Pada tahun 2013, SMA Negeri 3 Pontianak direnovasi oleh Pemerintah Kota Pontianak menjadi bangunan bertingkat dua lantai. Pelaksanaan renovasi selesai pada tahun 2015 dan diresmikan oleh Walikota Pontianak Bapak Sutarmiji, S.H, M.Hum. 2. Identitas Sekolah a) NPSN : 30105212 b) Nama Sekolah : SMA Negeri 3 Pontianak c) Status Sekolah : Negeri d) Mulai dioperasionalkan : Tgl 1 Januari 1967 e) Surat Ijin Operasional : Nomor : 109/SMA/B/III/67 f) Akreditasi :A g) Waktu Penyelenggaraan Belajar : Pagi (5 hari kerja) h) Alamat Sekolah Jalan : WR. Supratman No.1 Telp. (0561) 733247 Kelurahan : Benua Melayu Darat Kecamatan : Pontianak Selatan Kota : Pontianak i) Telepon Sekolah : (0561) 733247 3. Visi SMA Negeri 3 Pontianak Beriman, Bermutu, Terdepan dalam IPTEK dan Berwawasan Lingkungan 4. Misi SMA Negeri 3 Pontianak a) Meningkatkan iman dan taqwa seluruh warga sekolah b) Membentuk pribadi yang bertaqwa cerdas serta peduli terhadap sesama dan lingkungan c) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif d) Menumbuhkan semangat kompetisi yang sehat kepada seluruh warga e) Membentuk pribadi yang jujur dan disiplin f) Membudayakan sikap saling menghargai sesama warga sekolah g) Menanamkan rasa kasih saying melalui salam, senyum, dan santun h) Melaksanakan pendidikan dan pelatihan yang bermutu sesuai dengan perkembangan iptek i) Meningkatkan pelestarian fungsi lingkungan sekolah j) Mencegah pencemaran lingkungan sekolah k) Mencegah perusakan lingkungan sekolah 5. Tujuan SMA Negeri 3 Pontianak a) Peningkatan keimanan dan ketaqwaan di sekolah b) Peningkatan prestasi akademik dan non akademik c) Peningkatan kedisiplinan dan kejujuran warga sekolah d) Membudayakan disiplin, salam, senyum, dan santun bagi warga sekolah e) Peningkatan pemanfaatan IPTEK di sekolah f) Peningkatan kepedulian lingkungan warga sekolah terhadap pelestarian lingkungan g) Peningkatan kepedulian warga sekolah terhadap pencegahan pencemaran lingkungan h) Peningkatan kepedulian warga sekolah terhadap pencegahan perusakan lingkungan 6. Motto Sekolah Disiplin, Salam, Senyum, Santun (DS3) 7. Budaya Sekolah Jujur dan Ulet BAB II PEMBAHASAN A. Masalah yang Dialami oleh Peserta didik 1. Bidang Pribadi a) Sebelum pembelajaran daring masalah yang sering terjadi adalah siswa ada beberapa siswa yang terlambat datang kesekolah b) Setelah adanya pembelajaran daring terdapat siswa yang terlambat saat pembelajaran daring bahkan hingga tidak ikut dalam pembelajaran yang dilatar belakakng tidak adanya kouta yang dimiliki oleh siswa 2. Bidang Belajar a) Sebelum pembelajran daring ada beberapa sisiwa yang tidak konsentrasi dan memperhatikan pelajaran pada saat pembelajran beralangsung dikelas b) Setelah adanya pembelajaran daring masalah yang dihadapi adalah ketinggalan pembelajaran, dan juga kurang mendapatkan informasi sehingga nilai menurun 3. Bidang Sosial a) Sebelum adanya pembelajaran daring, ada bebrapa siswa yang mempunyai kepribadian tertutup sulit untuk menyesuaikan dengan lingkungan sekolah atau teman yang ada dikelasnya. b) Setelah adaya pembelajaran daring, siswa tahun ajaran baru saling tidak mengenal dengan teman sekelasnya. 4. Bidang Karier a) Sebelum adanya pembelajaran daring, ada beberapa siswa yang sulit untuk memilih jurusan antara jurusan IPA/IPS. b) Setelah adanya pembelajaran daring, terdapat beberapa siswa yang kurang memiliki keinginan untuk mengembangkan diri sehingga masih mengalami kebingungan dalam mengetahui bakat dan minatnya. Pada saat ini masalah yang sering dihadapi oleh SMA Negeri 3 Pontianak yang disebabkan oleh adanya pembelajaran daring yang dilakukan dimana masih kurang efektifnya pembelajaran daring ini, seperti yang kita ketahui pembelajaran daring adalah pembelajaran yang dilakukan secara online dengan menggunakan media-media internet sehingga dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Namun masih terdapat beberapa masalah seperti yang terjadi pada SMA Negeri 3 Pontianak, seperti. Peserta didik tidak ikut dalam pembelajaran daring atau terlambat pada saat pembelajaran adring yang dilatarbelakangi yaitu tidak adanya kouta yang dimiliki oleh peserta didik. Sehingga membuat masalah lainnya yaitu ketinggalan pelajaran, kurang mendapatkan informasi yang membuat nilainya menjadi menurun. B. Upaya Guru BK Untuk Mengatasinya Cara guru mengetahui bahwa peserta didik mengalami masalah atau kendala menganai pembelajaran daring ini yaitu dengan guru mengisi jurnal setiap minggunya untuk mendata peserta didik meskipun secara online. Dan juga guru dapat langsung memantau baik kesiapan maupun pada saat peserta didik melakukan pembelajaran daring. Dimana terdapat kejadian pada saat pembelajaran daring dilakukan ada terdapat peserta didik yang masih tertidur karena tidak ada yang mengawasinya dirumah, namun guru sebisa mungkin untuk menghubungi peserta didik tersebut. Sekolah menggunakan sistem bergantian pada saat proses belajar mengajar berlangsung, dapat dikatakan bahwa SMA Negeri 3 Pontianak melakukan kelas secara bergantian misalnya hanya kelas XII saja yang masuk kesekolah, kelas XI dan X belajar secara daring untuk melaksanakan proses belajar. Namun masalah yang dihadapi tetaplah masalah yang berhubungan dengan proses pembelajaran yang dilakukan secara daring dikarenakan belum bisa offline sepenuhnya. Oleh sebab itu untuk membantu menyelesaikan masalah tersebut guru bimbingan dan konseling bekerja sama dengan wali kelas untuk membantu meyenyelesaikan masalah tersebut. Guru bimbingan dan konseling juga melakukan kegitan home visit bila diperlukan dimana akan dilakukan pada minggu efektif dengan menghubungi orang tua peserta didik terlebih dahulu. Juga untuk membantu meneylesaikan masalah tersebut juga pihak sekolah membeli 10 handphone untuk diberikan kepada siswa yang membutuhkan atau peserta didik dapat datang kesekolah untuk membantu peserta didik belajar dengan menggunakan laptop sekolah. Sekolah juga memberikan bantuan berupa kouta internet dimana menurut guru bimbingan dan konseling di SMA Negeri 3 Pontianak ini terdapat sebanyak kurang lebih 5% siswa yang mengalami masalah tersebut. Pada SMA Negeri 3 Pontianak ini masih terdapat kendala lain yaitu kurangnya guru bimbingan dan konseling di sekolah tersebut dimana satu guru bimbingan dan konseling masih menangani 200 lebih peserta didik. Di SMA Negeri 3 Pontianak ini guru bimbingan dan konseling memiliki jamnya tersendiri, yaitu dilaksanakan pada setiap hari jum’at. C. Keadaan ruangan Pada ruangan bimbingan dan konseling di SMA Negeri 3 Pontianak sangat baik dimana didalam ruangan tersebut memiliki bayak hiasan tulisan poster motivasi dan juga banyak poster lain yang cocok dengan anak SMA. Juga ruangan tersebut cukup luas, sehingga dapat membuat suara tidak terdengar keluar. Didalam ruangan tersebut juga terdapat penyejuk ruangan berupa AC sehingga sangat nyaman untuk peserta didik. Tapi didalam rungan cukup berantakan dikarenakan terdapat beberapa barang yang diletakkan didalam ruangan tersebut. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Jadi yang dapat saya simpulkan dari beberapa pemaparan diatas yaitu dimana peserta didik mengalami berbagai masalah yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung yang baik sebelum maupun selama daring, dan pada saat pembelajaran daring kurannya fasilitas yang siswa miliki baik fasilitas pribadi ataupun fasilitas sekolah, sehingga siswa banyak ketinggalan pelajaran, tidak hanya itu permasalahan siswa lain juga seringnya tidak masuk jam pelajaran dengan berbagai alasan. Dari pihak sekolah sudah memberikan keringan untuk siswa yang tidk mempunyai fasilitas untuk mengikuti pembelajaran daring, yaitu dari pihak sekolah memberikan 10 hp kepada siswa yang benar-benar membutuhkan fasilitas tersebut terutama kepada siswa yang tidak memiliki hp. Kemudian dari pihak sekolah mengizinkan kepada siswa untuk menggunakan fasilitas sekolah seperti kompoter, atau laptop yang ada di sekolah untuk siswa gunakan pada pembelajaran daring.