Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI ERA 4.0

Disusun oleh:
1. Nova Fitriatul Laila
2. Siti Khotija
3. Rika Duwi Angraini

YAYASAN BAITUL HIKMAH

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "pembelajaran bahasa indonesia di
era 4.0" dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran bahasa indonesia. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang pembelajaran bahasa indonesia di
era 4.0 bagi pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu guru selaku guru Mata Pelajaran bahasa
Indonesia Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu diselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Jember 15 okktober 2021

Penulis

2
BAB 1 . PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini, berkembangnya era refolusi industri 4.0. dimana teknolgi mengambil
alih perannya guna mepermudah persoalan kehidupan manusia. Welsh and fisher (2016)
dikutip dari laman badan bahasa.kemdikbund.go.id, menyatakan bahwa refolusi industri
4.0 berdampak berkembangnya berbagai bidang sebagai konsekuensi dari adanya
penemuan teknologi baru, seperti desain perangkat lunak tertentu. Artinya, era ini
adalah era kemajuan teknologi digital yang melampaui seluruh batas teritoliar, maupun
seluruh batas territorial, maupun berbagai aspek kehidupan, baik di bidang politik,
ekonomi, budaya, seni, bahkan pendidikan.

Era revolusi 4.0 juga tidak dapat di tolak kehadiran oleh siapa pun. kehadiran
revolusi terutama di bidang pendidikan, menjadi tantangan tersendiri bagi tenaga
pendidik. Maka dari itu, guna mengimbangi arus revolusi, diperlukan suatu inovasi
maupun strategi dalam proses pembelajaran yang dipilih tentunya harus disesuaikan
dengan tantangan zaman dan berbasis teknologi.

Peran komunikasi online di jejaringan sosial kini menjadi tren di kalangan


masyarakat. Namun, itu juga berarti bahasa berperan sentral dalam hal ini. Sehingga
perlu adanya sikap maupun estetika bahasa yang perlu disesuaikan dengan kultural
masyarakat di era revolusi 4.0. hal ini juga menjadi tantangan tersendiri bagi pendidikan
terutama di dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Tenaga pendidikan di tuntut maupu
mengikuti arus revolusi dengan menciptakan inovasi dan kreatifitas tinggi di dunia
pembelajaran. kemampuan literasi siswa juga perlu diinovasi,guna meningkatkan
potensi diri menjadi intelektual, ilmuan, praktisi, dan profesional dengan daya saing
tinggi.

1.1 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas Adapun masalah didalam makalah ini yaitu
sebagai berikut:

3
1. apa itu revolusi industri 4.0?
2. bagaimana bahasa Indonesia di era revolusi industri 4.0?
3. seperti apa bentuk tantangan di era revolusi industri 4.0?
4. seperti apa strategi untuk menghadapi tantangan di era revolusi 4.0?

1.2 Tujuan

Tujuan dari makalah ini yaitu untuk mengetahui revolusi industri 4.0,
mengembangkan pembelajaran bahasa Indonesia di era revolusi industri 4.0, serta
mengetahui bentuk tantangan yang akan dihadapi bangsa Indonesia dan mengetahui
bagaimana menyikapinya dalam menghadapi revolusi industri 4.0.

4
BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Apa Itu Era Reforusi 4.0

Refolusi industri terdiri dari dua kata yaitu refolusi dan industri. Kata refolusi
memiliki pengertian perubahan yang terjadi dengan sangat cepat, sedangkan kata
industri merupakan usaha pelaksanaan suatu proses produksi (KBBI online).
Berdasarkan pengertian dari asal kataya.

Refolusi industri merupakan cara hidup dan proses kerja manusia secara
fundamental, dimana dengan kemajuan teknologi informasi dapat mengintegrasikan
dalam dunia ke hidupan dengan digital yang dapat memberikan dampak bagi seluruh
disiplin ilmu. Dengan perkembangan teknologi informasi yang berkembang secara pesat
mengalami terobosan diantaranya di bidanag artificiall intelegent, dimana teknologi
computer suatu disiplin ilmu yang mengadopsi keahlian seseorag ke dalam suatu
aplikasi yang berbasis teknologi dan melahirkan teknologi informasi dan peroses
produksi yang di kendalikan secara otomatis. Dengan lahirnya teknologi digital saat ini
pada revolusi industri 4.0 berdampak terhadap kehidupan manusian di dunia. Revolusi
industri 4.0 semua proses dilakukan secara sistem otomatis didalam semua proses
aktivitas, dimana perkembangan teknologi internet semakin berkembang tidak hanya
menghubungan kan manusia seluruh dunia namun juga menjadi suatu basis bagi proses
transaksi perdagangan dan transportasi secara online.

Dengan perkembangan teknologi yang semakin berkembang banyak sekali


munculnya bisnis transportasi online seperti go-jek, uber dan grap dimana
menunjukkan integrasi aktivitas manusia dengan teknologi informasi, sehinga
mengakibatkan pertumbuhan ekonomi semakin meningkat. Di era refolusi industri 4.0
transportasi yang bersifat konvesional tidak pernah di prediksi bahwa model ini
transportasi kovesional ini yang dahulu banyak di gunakan oleh masyarakat untuk
kepentingan mobilitas manusia, namun pada era revolusi industri 4.0 model transportasi
konfensional ini sudah sidikit di gunakan oleh masyarakat, dimana dapat terlihat antara
taksi konvesional versi taksi online atau objek pangkalan dengan objek online, dengan
perkenbangan teknologi yang semakin berkembangan secara pesat model trasportasi
konvesional model transportasi yang memanfaat kan masyarakat untuk kepentingan

5
mobilitas manusia, dapaknya publik menjadi lebih mudah mendapat kan layanan
transportasi dan bahkan dengan harga yang sangant terjangkau.

Bagaimana pembelajaran

Di era industri 4.0 guru bahasa Indonesia dituntut mampu mengikuti alur zaman.
berbagai keterampilan dalam menyikapi permasalahan yang lebih kompleks, yaitu
kemampuan teknis, kreativitas, dan pemecahan masalah yang inovatif. Pengaruh
informasi baik cetak maupun online sangat kuat untuk mempengaruhi sikap sikap dan
idealialisme pesertadidik. Maka dalam hal ini tanggung jawab peran seseorang pendidik
tidak lah mudah. Seorang pendidik perlu memiliki pengetahuan, kompetensi materi,
maupun kompetensi pedagogic. Seorang pendidik juga harus mampu kreatif dan
inovafatif dalam mengembang kan inovasi dalam kegiatan pembelajaran khususnya
pembelajaran bahasa Indonesia yang emegang pokok keterampilan berbahasa,
diataranya menyimak,berbicara,membaca,dan menulis.

Guru bahasa Indonesia dituntut mampu alamiah dalam meningkatkan kemampuan


siswanya untuk berkreasi dan bereksperesi. Terkait di dalam proses pembelajaran,
bahan ajarmaupun model pembelajaran adalah masalah pokok yang perlu di sikapi.
Sejalan dengan itu, kemendikbud merumuskan bahwa paradikma pembelajaran abad k-
21 menekan kan pada kemampuan peserta didik dalam mencari tahu dari berbagai
sumber, serta merumuskan permaslahan, berpikir analitis, dan kerja sama serta
berkolaborasi dalam menyelesaika masalah(litbang kemendikbud,2013).

P21(partnership for 21st century learning) mrngrmbsngksn faramework


pembelajaran di abad 21 yang menuntut perserta didik memiliki
pengetahuan,keterampilan, pembelajaran dan inovasi serta keterampilan hudup dan karir
(p21,2015).adapun menurut BSNP (2010) pembelajaran mengenai faramework
pembelajaran abad ke-21 adalah sebagai berikut: (a) kemampuan berfikir kritis dan
pemecahan masalah (critical-thinking and problem- solving skills)maupun berfikir
secara kritis, lateral,dan sitemik, terutama dalam konteks pemecahan masalah; (b)
kemampuan berkomunikasi dan berkerjasama (communication and collaboration skills),
maupun berkomunikasi secara dengan berbagai pihak; (c) kemampuan menciptakan dan
memperbarui (creativity and innovation skills), mampu mrngrnbangkan kreativitas yang

6
dimilikinya untuk menghasilkan berbagai terobosan yang inovatif; (d) literasi teknologi
informasi dan komunikasi (information and communications technology literacy),
mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan kinerja
dan aktivitas sehari-hari; (e) kemampuan beajar kntekstual (contextual learning skills),
maupun menjalani aktivitas pembelajaran mandiri yag kontekstual sebagai bagian dari
pengembngan pribadi; dan (f) kemampuan informasi dan literasi meda, maupun
memahami dan menggunakan berbagai media komonikasi untuk menyampaikan
beragam gagasan dan melaksanakan aktivitas kolaborasi serta interaksi dengan berbagai
pihak. Pembelajaran kooperatif perlu diterapkan dalam berbagai bahasa, hal ini karena:

1. Pelaksanaan terintegrasi/terpadu mengigat bahasa merupakan sistem;


2. Pendekatan pembelajaran menggunakan pendekatan komunikatif;
3. Pelaksanaan pembelajaran lebih menekankan pada komponen peraktik bahasa
dengan demikian belajar kelompok terstruktur.

Menurut hayati (dikutip rusman, 2010:204), menggemukakan bahwa lima unsur


dasar model pembelajaran kooperasian, yaitu: ketergantungan yang positif, pertanggug
jawaban individu, maupun evaluasi proses kelompok. Dengan demikianpembelajaran
kooperatif menjadi wadah efisien bagi pembelajaran bahasa Indonesia di era revolusi
4.0.

Pengembangan bahan ajar juga sangat lah penting dalam memenuhi kebutuhan
praktik dalam memenuhi kebutuhan dapat berupa email, video, DVD, you tube, kamus,
buku,tata bahasa,buku kerja atau latihan yag di fotokopi.

2.2 Tantangan pembelajaran bahasa Indonesia di era 4.0

Pembelajaran bahasa Indonesia berbasis literasi dig ital di era 4.0 adalah sebuah
kebutuhan penggunaan perangkat digital secara baik dan benar tentunya akan sangat
bermanfaat bagi semua pihak. Tetapi jika di gunakan secara berlebihan akan memiliki
resiko negatife diantaranya resiko gangguan fisik beberapa resiko gangguan fisik di
antaranya;

7
1. Gangguan penglihatan, prnggunaan perangkat digital akan memicu gangguan pada
mata sebab pancarab cahaya dari perangkat digital memiliki efik yang buruk bagi
penglihatan
2. Gangguan tidur, penggunaan perangkat digital juga berpengaruh pada dan lama
waktu seseorangmenjadi tidak teratur, hal ini terjadi karena seseorang brgantug
pada hal-hal digital dalam kehidupan sehari-hari sehingga berdampak pada raja
tidur seseorang.
3. Susah konsumen salah satu dampak uruk penggunaan pangkat digital adalah
menaruhnya kemampuan konsentrasi seseorang hal ini terjadi karna tidak ada
jaminan ahwa anak-anak akan patuh pada materi tugas yang di tugaskan apak iuk
guru
4. Gangguan pencernaan gangguan pencernaan terjadi karena ketika sedang berkaitan
perangkat digital anak sering menahan keinggianmaka, minum dan buang air
seingga mengganggu sistem pencernaan

2.3 Strategi pembelajaran bahasa Indonesian di era 4.0

Strategi pembelajaran berpengaruh terhadap pola piker dan apa yang akan di
hasilkan siswa kelak nanti pemilihan strategi pemelajaran mepunyai peranan penting
dalam menyiapkan siswa meng hadapi revolusi industri 4.0 adapun lima strategi yng isa
di gunakan guru dalam pembelajaran (guru produktif 2019),yaitu:

1. Membantu siswa dalam belajar

Peroses pembelajaran yang terjadi adalah teacher center, guru sebagai


sumber informasi satu-satunya di dalam kelas, guru menjelaskan
pembelajaran,siswa di berikan waktu untuk menyalin catatan di papan tulis, siswa
mengajarkan latihan soal, pembahasan, dan dilanjutkan dengan penilaian ada pun 4
pilar pendidikan menurut unico (rahmat,2004)adalah:

 learning to do

Diharapkan siswa memahami pembelajaran ,ukan hanya mengetahui

 lerning to know

8
Siwa di harap kan tidak hanya segabagai pendengar namun juga
mengimplemasikan informasi yang di peroleh dengen peraktik

 learning to be

Setiap manusia di berikan bakat dan minat berbeda dengan orang lain siswa di
harapkan mampu menjajadi diri sendiri mengucap syukursegala keelebihan da
kekuranggan diri.

 lerning to live together

Diharakan hasildari pemelajaran, siswa mampu hudup bersama degan orang lain,
mampu menerapkan diri saling menghormati, dan menghargai. Untuk
membangun tempat pilar pendidikan terseut,guru harus meningkatkan
kegiatannya dengan memperkaya pengetahuan tentang merobe pembelajaran
yang tepat.

2. adannya kesempatan untuk berkembang dab berprestasi

Ukuran keberhasilan siswa bisa haya di pandangdari angka yang di peroleh


peragkat di kelas mendadak prestasi yang di dapakan siswa tanpa di sadari, manusia
diciptakan tuhan memiliki kecerdasan yang bereda,hawar gorner(tobili 2019)
mwnggungkapkan ada Sembilan kecerdasan majemuk, meliputi kw cerdasan
lingkuistik, kecerdasan matematika, kecerdasan ruang, kecerdasan kinestetikan,
kecerdasan musical, kecerdasan inter personal, kecerdasn intergrsonal,kecerdasan
naturalisme dan kecerdasan, guru bisa mengembangkan kecerdasan majemuk yag
di miliki siswa saat pembelajaran di kelas pemerian stimulus dan pengarahanguru
mampu merangsang kecerdasan siswa akan meningkat sehingga siswa di berikan
kesempatan untuk berkembang dan berprestasi sesuai kecerdasan yang di milikinya.

3. penguatan pendidikan karakte (ppk)

pendididkan karakter harus di kembangkan sendiri mungkin pemimpin


karaktertidaklah muda danmembutuhkan waktu yang laa penguatan pedidikan
karakter dari tahun 2010, ppk dinilai penting dikembangan di dalam dunia
pendidikan hal ini di karenakan, bahwa ppk terletak memiliki peran penting seperti

9
ancaman ke utuhan dan masa depan bangsa, mrnghadapi tantangan global dan
membentuk etika oada siswa (kemendikbund,2017). Kunci penerapan ppk terletak
pada pembiasaan (habit)di sekolah. Guru memiliki peranan besar dalam penanaman
pendidikan karakter

4. melek tekologi

era refolusi 4.0 menuntut sebagai besar orang memhami akan arti pentingnya
teknolog yang ada memberikan banyak pengaruh yang baidalam kehidupa
pemanfaatan teknologi ang daoat dalam pembelajarn memberikan tambahan
engetahuan yang baik kepada guru untuk ditrsfer ke sisw, seaiknya guru mampu
memanfatkan fasilitas teknologi seprti dan pencarian bahan ajar yang lebih menarik
sehingga siswa bersemangant mengikuti pembelajaran

5. menjadi guru efektif

guru efekttif adalah guru yang selalu berpikir bagaimana cara menjadi lebih
baik (henser gener dalam fatimaniagrom,2011) guru efektif bahkan hanaya
mengetahui pembelajaran, namun bagaimana guru mampu menyyampaikan kepada
siswa baik, dengan rasa piker guru mau menjadi leih baik guru akan mencari solusi
apabila dalam pembelajaran, ilmu yang di terangkan kr siswa belum sepenuhnya di
pahami

10
BA.3 PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan

di era pembelajaran bahasa indonesia4.0 merupakan salah satu bentuk


kemampuan yang di butuhkan di era ini adalah dengan cara merekan kan keterampilan
dan berorientasipada literasi manusia pembelajaran bahasa Indonesia di perguruan
tinggi harus konteksual selain erorientasi memahami ahasa dan fungsiny, mahasiswa
harus dileaning menguasai teknologi hal itu bisa di teraokan dalam le terampilan
membaca,menulis dan berhitung, pada era revolusi industri 4.0 mahasiswa di tuntut bisa
menguasai literasi baru sangat strategis baru sangat strategisdimasukkan pada
pembelajaran bahasa Indonesia di era 4.0 yang bisa di terapkan dengan beberapa
langkah yaitumenjadikan pembelajaran bhasa Indonesia sebagai kekuatan utama
menulis, baik jurnalistik mauoun karya sastra, dalam pembelajaran bahasa indnesia
dapat di konsep dengan mengunnakan pendekatan tik di dalam pembelajaran ini
berorientasi pada kemampuan mahasiswa menggunakan teknologi di era 4.0
pembelajaran bahasa Indonesia.

3.2 Saran

Demikian lah pokok bahasa makalah ynang dapat kami paparkan,besar harapan
kami makalah ini dapat bermanfaat untukmkalangan banyak, karna keteratasan
pengetahuan dan referensi. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karna itu saran dan kritik yang membangun sangat di harapkan agar makalah ini
dapat di sususn menjadi lebih baik lagi di masa yang akan datang

11
DAFTAR PUSTAKA

1. Assessment and Teaching of 21st Century Skills (ATC21S). (2010, January).


Draft White Paper 1 Defining 21st century skills, Retrieved Desember 20, 2015,
from: The Assessment and Taching of 21st Century Skills: www.atc21.org.

2. Chinamoonroll. (2019, November). Dampak Industri 4.0. Retrieved Februari


Senin, 2020, from Wikipedia:
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Istimewa:History/Industri_4.0.

3. Gulo, S. (2019, Juni). Tantangan Pendidikan di Era Reolusi 4.0. Retrieved


Februari Senin, 2020, from
kompasiana.com:htttps://www.kompasiana.com/amp/sozi/5cf4846995765c2937
e9.

4. Huri Dabu Ismadi dan Novi Sylvia. (n.d.). Pengembangan Bahasa Indonesia di
Era Revolusi 4.0. Retrieved Februari Senin, 2020, from
badanbahasa.kemdikbud.go.id:
http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/artikel/2987/pengembangan-
bahasa-indonesia-di-era-revolusi-40.

5. Kemdikbud, L. (2013). Pergeseran Paradigma. Surabaya: Grafindo Media


Pratama.Rusman. (2010). Model-Model Pembelajaran (Mengembangkan
Profesionalisme Guru). Jakarta: Raja Grafindo Persada.

6. Santia, T. (2019, Desember). Siapkah Indonesia Hadapi Revolusi Industri 4.0?


https://rosda.co.id/beranda/785-pembelajaran-bahasa-indonesia-era-industri-
40.htmlhttps://repo.undiksha.ac.id/1844/3/1612011025https://
www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/amp/
alfinarahayu8601/5dde8dd5097f362cc310c412/karakteristik-peserta-didik-di-
sekolah-dasar-zaman-sekarang

12
13

Anda mungkin juga menyukai