Anda di halaman 1dari 16

TUGAS KOMUNIKASI BISNIS

“ KOMUNIKASI DAN PROMOSIONAL”

Dosen :
Heny Suryanti

Disusun oleh :
Luri Nursita Dewi (1831-1234-0340-191)
Siti Helviah Nur Ainun (1831-1234-0340-064)
Syifa Aurahmah (1831-1234-0340-058)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA
2019
BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Masalah


Pemasaran merupakan salah satu ilmu ekonomi yang telah lama berkembang, dan sampai
pada saat sekarang ini pemasaran sangat mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan untuk
bisa bertahan di dalam pangsa pasar. oleh karena itu diperlukan strategi pemasaran yang
dapat memberikan pengaruh untuk menentukan berhasil atau tidaknya dalam memasarkan
produknya.

Dalam pemasaran  moderen membutuhkan lebih dari sekadar produk atau jasa perkualitas,
harga kompetitif, dan ketersediaan produk bagi pelanggan sasaran. Pemasaran modern juga
memerlukan komunikasi interaktif yang bekesinambungan dengan para pelanggan dan cara
promosi yang menarik para konsumen.  Komunikasi pemasaran merupakan pertukaran
informasi dua-arah antara pihak-pihak atau lembaga-lembaga yang terlibat dalam pemasaran.
Pertukaran dua-arah ini kadang-kadang disebut sebagai dialog pemasaran. Sedangkan
promosi merupakan arus informasi atau persuasi satu-arah, dan hanya dilakukan oleh satu
organisasi atau individu tertentu. Ini berbeda dengan komunikasi pemasaran yang bertujuan
untuk memuaskan semua pihak.

Dalam pembuatan makalah ini akan dibahas tentang komunikasi dan promosi pemasaran
yang akan dibahas pada bab selanjutnya.

B.  Rumusan Masalah


1. Bagaimana proses komunikasi?
2. Bagaimana menentukan bauran promosi (promotion mix)?
3. Bagaimana keberadaan DPS?
4. Bagaimana tugas pokok dan kewenangan DPS?
5. Bagaimana Proses Komunikasi Pemasaran Berjalan Efektif?

C.  Tujuan Penulisan


1. Mengetahui proses komunikasi.
2. Mengetahui menentukan bauran promosi (promotion mix).
3. Mengetahui keberadaan DPS.
4. Mengetahui tugas pokok dan kewenangan DPS.
5. Mengetahui Proses Komunikasi Pemasaran.
BAB II
PEMBAHASAN
“KOMUNIKASI DAN PROMOSI”

A.  Proses Komunikasi


Komunikasi adalah “suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang, kelompok
organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan
lingkungan dan orang lain. Marketing adalah sebuah konsep yang dimunculkan
untukmenghasilkan sebuah penjualan sehingga bisa mendatangkan keuntungan bagi
perusahaan ataupun individu. (Shimp,2000 : 4).

Komunikasi pemasaran adalah salah satu dari empat elemen utama bauran pemasaran
perusahaan. Pemasar harus tahu bagaimana menggunakan iklan, promosi penjualan,
publisitas, yang dituju/target.[2] Komunikasi pemasaran (marketing communication) adalah
sarana di mana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan
konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang produk dan merek yang dijual.
Komunikasi pemasaran mempresentasikan “suara” perusahaan dan mereknya serta
merupakan sarana di mana perusahaan dapat membuat dialog dan membangun hubungan
dengan konsumen.
Proses komunikasi pemasaran harus melalui empat tahap yaitu harus ada sumbernya,
encoding, trasmisi, dan decoding. Detailnya sebagai berikut:

Proses
Komunikasi
Pemasaran Sumber Encoding Transmisi Decoding
Implementasi
Proses Menciptakan pesan Menyampaikan Respons persepsi
Komunikasi untuk pesan pada dan interpretasi
Pemasaran Menentukan mengomunikasikan target dari pesan yang
Tujuan manfaat produk konsumen diterima
Kejanggalan
menjangkau
Pendefinisian target
tujuan dan Pesan yang tidak konsumen / Iklan yang tidak
konsep sesuai dengan meningkatnya bisa dipercaya atau
Hambatan produk yang kebutuhan atau persaingan iklan yang tidak
komunikasi buruk iklan yang buruk dalam iklan menarik
 

Berdasarkan tabel di atas proses komunikasi pemasaran pertama sekali datang dari sumber,
bisa melalui tenaga pemasar secara langsung iklan  atau publisitas. Dalam melakukan
komunikasi tersebut pemasar terlebih dahulu harus menentukan tujuan dan kampanye iklan
yang akan dibuat, siapa target marketberikut segmentasinya dan positioning sehingga pesan
yang disampaikan menarik dan berbeda dari pesan yang sudah ada. Selanjutnya pemasar
menterjemahkan tujuan dan target konsumen dalam bentuk format pesan. Intinya adalah
menciptakan pesan untuk mengkomunikasikan manfaat produk, termasuk dalam kegiatan ini
adalah jenis komunikasi apa yang akan digunakan. Proses ini disebut encoding. Proses
berikutnya adalah transmisi yaitu proses menyampaikan pesan pada target konsumen melalui
suatu media yang tepat sesuai dengan karakteristik target market. Pesan yang disampaikan ini
diharapkan dapat diterima konsumen. Apabila pesan ini sudah diterima konsumen, maka
penerima akan memberikan respons yang disebut dengan decoding. Respons ini dapat
bersifat positif, negatif atau netral.
Hambatan yang terjadi pada proses encoding, hambatan yang sering terjadi adalah pesan
yang disampaikan tidak sesuai dengan target market, placement media dan ketidak sesuaian
antara iklan yang disampikan dan kebutuhan target market. Hambatan yang terjadi pada
proses transmisi adalah pemahaman konsumen dalam menangkap pesan iklan yang tidak
sesuai dengan yang dimaksud oleh pemasang iklan. Atau, akibat iklan yang buruk dan
menyinggung produk pesaing yang menyebabkan timbulnya reaksi terhadap iklan yang
ditayangkan sehingga semakin meningkatnya perang iklan yang saling menjatuhkan. 
Hambatan yang terjadi pada proses decoding adalah timbulnya reaksi negatif akibat iklan
yang tidak bisa dipercaya atau iklan yang tidak menarik. 

1. Mengembangkan Komunikasi yang Efektif


Guna mengembangkan komunikasi yang efektif, ada beberapa keputusan yang harus diambil,
yaitu:

a.  Mengidentifikasi Audiens Sasaran


Komunikator harus mengidentifikasi target market atau calon pembeli yang dituju, audiens
yang dituju akan sangat memengaruhi “keputusan komunikator tentang apa yang dikatakan,
bagaimana mengatakannya, kapan mengatakannya, dimana pesan tersebut akan disampaikan,
kepada siapa pesan tersebut akan disampaikan”.

b.  Menentukan Tujuan Komunikasi (mission)


Pemasar/komunikator harus memutuskan “tanggapan apa yang diharapkan dari audiense”.
Pemasar mungkin menginginkan “tanggapan kognitif, atau efektif, atau konatif”. Artinya,
pemasar mungkin ingin menstimuli/memasukkan stimuli ke dalam pikiran, atau mengubah
sikap, atau mendorong nasabah untuk bertindak.

c.  Merancang Pesan (Message)


Setelah menentukan tanggapan yang diinginkan dari audiens komunikator selanjutnya
mengembangkan pesan yang efektif. Idealnya, pesan itu harus menarik perhatian
(attention),mempertahankan ketertarikan (interest), membangkitkan keingininan (desire), dan
menggerakkan tindakan (action).

 Isi pesan : Dalam menentukan isi pesan yang terbaik, manajemen mencari daya tarik, tema,
ide atau usulan penjualan yang unik. Contoh : pesan yang menunjukkan mutu, nilai,
ekonomis, manfaat, atau kinerja suatu produk.
 Struktur dan format pesan : Struktur pesan bagaimana mengatakannya secara logis sedangkan
Format pesan bagaimana mengatakannya secara simbolis. Contoh Jika pesan disampaikan
melaui radio, yang harus diperhatikan adalah memilih kata-kata, mutu suara, dan voklais
suara sumber pesan. Jika pesan melalui TV, yang harus diperhatikan adalah judul, kata-kata,
ilustrasi, warna, dan lain-lain.
 Sumber pesan : Siapa seharusnya mengatakannya, faktor kredibilitas sumber pesan meliputi,
keahlian, dapat dipercaya, kemampuan untuk disukai, dan pengalaman.[4]
d.  Memilih Saluran Media Komunikasi/Promosi
Saluran komunikasi terdiri atas dua jenis:

 Saluran komunikasi personal : Saluran komunikasi personal melibatkan dua orang atau lebih
yang berkomunikasi secara langsung satu sama lain. Mereka dapat berkomunikasi dengan
cara tatap muka, satu orang berbicara dengan audiens, melalui telepon, atau melalui e-mail.
 Saluran komunikasi nonpersonal : Saluran komunikasi nonpersonal mencakup media,
atsmosfer, dan acara-acara khusus. Media terdiri atas media cetak (koran, majalah, surat
langsung), media penyiaran (radio, televisi), dan media elektronik dan media pajangan (papan
reklame, tanda reklame, poster). Sebagian besar pesan nonoperasional berasal dari media
yang dibayar. Atsmosfer adalah “lingkungan yang dikemas” yang menciptakan atau
memperkuat kecenderungan pembeli untuk membeli produk. Acara khusus adalah kejadian
yang dirancang untuk mengkomunikasikan pesan tetentu kepada pelanggan sasaran.

e.  Menentukan Total Anggaran Promosi


Ada 4 metode utama yang digunakan dalam menyusun anggaran promosi.

1. Metode sesuai kemampuan


2. Metode presentasi penjualan
3. Metode keseimbangan persaingan
4. Metode Tujuan dan tugas

2.Model Proses Komunikasi


a.  Model Makro Proses Komunikasi
Model makro adalah model komunikasi yang terdiri dari sembilan elemen. Dua elemen
sebagai pihak utama yaitu pengirim dan penerima. Dua elemen lainnya merepresentasikan
alat komunikasi utama yaitu pesan dan media. Empat elemen merepresentasikan fungsi
komunikasi utama yaitu penyandian, pengartian, respons, dan umpan balik. Elemen terakhir
adalah gangguan yang dapat menganggu proses komunikasi.

b.  Model Mikro Respons Konsumen


Model mikro komunikasi pemasaran berkonsentrasi pada respons spesifik konsumen
terhadap komunikasi. Ada empat model hierarki respons klasik yaitu AIDA, Hierarki
Pengaruh, Inovasi-adopsi, dan Komunikasi. Semua model mengasumsikan bahwa pembeli
melewati tahap kognitif, afektif dan perilaku.

 Kesadaran : Jika sebagian besar konsumen sasaran tidak menyadari produk, tugas
komunikator adalah membangun kesadaran dengan memperkenalkan produk dengan
informasi awal seperti nama produk.
 Pengetahuan : Informasi lebih dalam mengenai produk. Konsumen sasaran mungkin
memiliki kesadaran tetapi tidak tahu banyak tentang produk. Pengetahuan sangat penting
untuk diberikan kepada sasaran agar informasi yang dimiliki sasaran tentang produk menjadi
lengkap.
 Rasa suka : Jika konsumen sasaran mengetahui merek, apa yang mereka rasakan tentang
merek tersebut? Dalam hal ini komunikator harus bisa membangkitkan rasa suka konsumen
sasaran terhadap produk.
 Preferensi : Konsumen sasaran mungkin menyukai produk, tetapi tidak lebih baik
dibandingkan produk lain. Komunikator harus berusaha membangun preferensi konsumen
dengan membandingkan kualitas, nilai, kinerja, dan fitur lain terhadap pesaing.
 Keyakinan : Komunikator harus membangun dan memperkuat keyakinan dan minat
konsumen sasaran untuk membeli.
 Pembelian : Konsumen sasaran memiliki keyakinan dan minat yang kuat, namun tidak cukup
tergerak untuk membeli.
Komunikator harus mengarahkan konsumen agar mengambil langkah terakhir untuk membeli
dengan cara menawarkan produk dengan harga terjangkau, menawarkan premi, atau
membiarkan konsumen mencoba produk.[6]
Kesimpulan yang dapat diambil dari pengertian komunikasi dan pemasaran jadi komunikasi
pemasaran adalah sarana yang digunakan perusahaan dalam upaya untuk menginformasikan,
membujuk, dan mengingatkan konsumen langsung atau tidak langsung tentang produk dan
merek yang mereka jual.

Sebagai contoh Talangan haji merupakan salah satu produk pembiayaan yang memberikan
bantuan dana bagi nasabah/calon jamaah haji yang memiliki kesulitan dana pada saat jatuh
tempo pendaftaran haji. Produk ini menyasar konsumen yang ingin menunaikan ibadah haji
tetapi dana yang dimiliki untuk mendapatkan porsi haji tidak mencukupi dan konsumen yang
memiliki dana cukup untuk mendapatkan porsi haji akan tetapi dana itu digunakan untuk
keperluan bisnis atau usahanya. Dan untukmendapatkan pembiayaan ini calon nasabah dalam
mendaftar hanyadengan membawa KTP (Kartu Tanda Penduduk) saja. Untuk
mengajukanproduk pembiayaan jenis ini, Bank Syariah Mandiri Cabang Medan memberikan
alternatif nominal talangan haji diantaranya:

 10.000.000 dengan biaya atministrasi Rp 1.000.000


 15.000.000 dengan biaya administrasi Rp 1.300.000
 18.000.000 dengan biaya administrasi Rp. 1.500.000
yang kesemuanya maksimal pelunasnya selama 12 bulan.
B.  Menentukan Bauran Promosi (Promotion Mix)
Promosi adalah suatu aktivitas komunikasi dari pemilik produk atau jasa yang ditujukan
kepada masyarakat, dengan tujuan supaya produk atau jasa, merek dan nama perusahaan
dapat dikenal masyarakat sekaligus mempengaruhi masyarakat supaya mau membeli
serta menggunakan produk atau jasa perusahaan.

Yang dimaksud dengan buruan promosi adalah gabungan dari berbagai macam jenis promosi
untuk produk atau jasa yang sama supaya hasil dari kegiatan promosi yang dilakukan dapat
membuahkan hasil semaksimal mungkin.[7]
1. Variabel-variabel yang terdapat dalam promotion mix atau Bauran Promosi
 Advertising (Periklanan) yaitu semua bentuk penyajian dan promosi nonpersonal atas ide,
barang atau jasa yang dilakukan oleh perusahaan sponsor tertentu.
 Sales Promotion  (Promosi Penjualan) yaitu berbagai insentif jangka pendek untuk
mendorong keinginan mencoba atau membeli suatu produk atau jasa.
 Public relation and publicity (Hubungan masyarakat dan publisitas) yaitu berbagai program
untuk mempromosikan dan/atau melindungi citra perusahaan atau masing-masing produknya.
 Personal selling (Penjualan pribadi) yaitu interaksi langsung dengan satu calon pembeli atau
lebih guna melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan menerima pesanan.
 Direct Marketing (Pemasaran langsung) yaitu penggunaan surat, telepon, faksimil, e-mail,
dan alat penghubung nonpersonal lain untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau
mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan dan calon pelanggan tertentu.[8]

2. Sifat-sifat Promotion Tools ( Marketing Communication Mix)

a.  Sifat Advertising :

 Presentasi Umum, artinya advertising yg bersifat umum tsb memberikan semacam keabsahan
pada produk dan menyarankan tawaran yang terstandarisasi.
 Tersebar Luas, artinya advertising adalah media yg berdaya sebar luas yang me-mungkinkan
penjual mengulang pesan berkali-kali. Advertising juga memungkinkan pembeli menerima
dan membandingkan pesan dari berbagai pesaing.
 Ekspresi yang lebih kuat, artinya periklanan memberikan peluang untuk mendramatisir
perusahaan dan produknys melalui penggunaan cetakan, suara, dan warna yang penuh seni.
 Tidak bersifat pribadi, artinya audience sasarannya tidak merasa wajib untuk mem-berikan
perhatian & menanggapi advertising. Iklan hanya mampu melakukan monolog, bukan dialog,
dengan audiens.

b.  Sifat Sales Promotion (Promosi Penjualan).

 Komunikasi, artinya promosi penjualan menarik perhatian dan biasanya memberikan


informasi yg dapat mengarahkan konsumen ke produk yang bersangkutan
 Insentif, artinya promosiu penjualan menggabungkan sejumlah kebebasan dorongan , atau
kontribusi yang memberi nilai bagi konsumen.
 Ajakan, artinya promosi penjualan merupakan ajakan unt melakukan transaksi pembelian
sekarang.
c.  Sifat Public Relation & Publicity

 Kredibilitas yang tinggi, artinya ceritera dan gambar mengenai beritanya lebih otentik dan
dipercaya oleh pembaca dibandingkan dengan iklan.
 Kemampuan menangkap pembeli yang tidak dibidik sebelumnya, artinya humas dapat
menjangkau anyak calon pembeli yg cenderung menghindari wiraniaga dan iklan.
 Dramatisasi, artinya humas memiliki kemampuan untuk mendramatisasi suatu perusahaan
atau produk.

d.  Sifat Personal Selling.

 Konfrontasi Personal, artinya personal selling mencakup hubungan yg hidup, langsung dan
interaktif antara dua orang atau lebih. Masing2 pihak dapat mengobservasi reaksi dari pihak
lain dengan lebih dekat.
 Mempererat, artrinya personal selling memungkinkan timbulnya berbagai jenis hubungan,
mulai dari hubungan penjualan sampai dgn hubungan persahabatan.
 Tanggapan, artinya personal selling membuat pembeli merasa berkewa- jiban untuk
mendengarkan pembicaraan wiraniaga.

e.  Sifat Direct Marketing

 Nonpublik, artinya pesan melalui direct marketing biasanya ditujukan kepada orang tertentu
 Disesuaikan, artinya pesan melalui direct marketing dapat menarik orang yg dituju.
 Terbaru, artinya melalui direct marketing pesan dapat disiapkan dengan sangat cepat.
 Interaktif, artinya pesan melalui direct marketing dapat diubah tergantung pada tanggapan
orang tersebut.

2. Faktor-faktor yang Memengaruhi dalam Menyusun Bauran Promosi


Faktor dalam mengembangkan bauran promosi antara lain:
a.  Jenis Pasar Produk
Menentukan pasar yang akan di masuki, pemenfaatan alat promosi bervariasi antara pasar
konsumen dan pasar bisnis. Pemasar konsumen mengeluarkan uang untuk promosi penjualan,
periklanan, perjualan personal, dan hubungan masyarakat, sesuai dengan urutannya. Pemasar
bisnis mengeluarkan uang untuk penjualan personal, promosi penjualan, periklanan, dan
hubungan masyarakat, sesuai urutan tersebut. Secara umum, penjualan personal lebih banyak
digunakan dalam penjualan produk yang rumit, mahal dan berisiko serta di pasar dengan
jumlah penjual besar yang sedilit (yaitu pasar bisnis).

b.  Strategi Dorong Lawan Strategi Tarik


Bauran promosi sangat dipergunakan oleh apakah suatu perusahaan akan memilih strategi
dorong atau strategi tarik guna menciptakan penjualan. Strategi dorong (push strategy)
mencakup produsen yang menggunakan tenaga penjual dan promosi dagang untuk membujuk
perantara suapaya mengambil, mempromosikan dan menjual produk kepada pemakai akhir.
Strategi dorong sangat tepat digunakan jika kesetiaan merek dalam suatu kategori rendah,
pilihan merek dilakukan di took, produk itu merupakan barang implus, dan manfaat produk
sangat jelas. Strategi tarik (pull strategy) mencakup produsen yang menggunakan iklan dan
promosi konsumen guna mendorong pemakai akhir untuk meminta produk tersebut kepada
perantara dan dengan demikian mendorong perantara memesan produk itu dari produsen.
c.  Tahap Kesiapan Pembeli
Alat-alat promosi memiliki biaya yang berbeda-beda pada berbagai tahap kesiapan pembeli.
Efektivitas biaya relative dari empat alat promosi, periklanan dan publiksitas memainkan
peran yang penting dalam tahap membangun kesadaran, lebih penting daripada peran yang
dimainkan oleh kunjungan wiraniaga atau oleh promosi penjualan.
 
C.  Keberadaan DPS Pada Bank Syariah
Salah satu perbedaan yang mendasar dalam struktur organisasi perbankan konvensional
dengan perbankan syariah adalah kewajiban memposisikan Dewan Pengawas Syariah (DPS)
dalam perbankan syariah.

Keputusan Dewan Pimpinan MUI tentang susunan pengurus DSN-MUI, No:


Kep-98/MUI/III/2001 DPS adalah badan yang ada di lembaga keuangan syariah dan bertugas
mengawasi pelaksanaan keputusan DSN di lembaga keuangan syariah tersebut.

DPS merupakan suatu badan yang diberi wewenang untuk melakukan supervises/pengawasan
dan melihat secara dekat aktivitas lembaga keuangan syariah agar lembaga tersebut
senantiasa mengikuti aturan dan prinsip-prinsip syariah. DPS berkedudukan di kantor pusat
dan berkewajiban melihat secara langsung pelaksanaan suatu lembaga keuangan syariah agar
tidak menyimpang dari ketentuan yang telah difatwakan Dewan Syariah Nasional (DSN).

DSN merupakan bagian dari MUI yang terdiri atas para ulama, praktisi dan pakar dalam
bidang-bidang yang terkait dengan perekonomian dan syariah muamalah yang bertugas
menumbuhkembangkan penerapan nilai-nilai syariah dalam kegiatan perekonomian pada
umumnya dan sektor keuangan pada khususnya, termasuk usaha bank, asuransi dan
reksadana.

Dewan Pengawas Syariah (DPS) dalam struktur bank syariah berada sejajar dengan komisaris
sebagai pengawas direksi. Jika komisaris memiliki peran sebagai pengawas kinerja
manajemen suatu bank, maka DPS merupakan pengawas menejemen bank yang berkaitan
dengan operasionalnya sehari-hari agar selalu sesuai dengan prinsip-prinsip syariah yang
telah difatwakan oleh Dewan Syariah Nasional (DSN). Oeh sebab itulah keberadaan DPS di
bank syariah sangatlah penting sebagai pihak yang memiliki peran di dalam sebuah
pengawasan operasionalnya agar benar-benar berjalan sesuai dengan landasan syariah yang
murni dan tidak hanya namanya saja.

DPS diharapkan dapat menjamin dan memastikan bahwasannya suatu bank syariah dalam
semua kegiatannya telah menerapkan prinsip syariah. Pemberdayaan DPS pada masa yang
akan datang sangat penting dilakukan, diantaranya adalah melibatkan DPS dalam berbagai
program marketing dan sosialisasi perbankan syariah. Hal ini dimaksudka n untuk
mensinergikan antara DPS dengan pihak manajemen perbankan syariah dan masyarakat.
Karena masih banyak pelaksana perbankan syariah yang masih belum benar-benar menguasai
secara keseluruhan produk-produk perbankan syariah sehingga sangat sulit untuk melakukan
sosialisasi terhadap masyarakat. Oleh sebab itu, peran dan fungsi DPS dalam hal ini sangat
diharapkan.
D.  Tugas Pokok dan Kewenangan DPS
Mekanisme kerja DPS yang antara lain:

1. Melakukan pengawasan secara periodik pada lembaga keuangan syariah yang berada di
bawah pengawasannya.
2. Mengajukan usul-usul pengembangan lembaga keuangan syariah kepada pimpinan lembaga
yang bersangkutan dan kepada DSN.
3. Melaporkan perkembangan produk dan operasional lembaga keuangan syariah yang
diawasinya kepada DSN sekurang-kurangnya dua kali dalam satu tahun anggaran.
4. DPS merumuskan permasalahan-permasalahan yang memerlukan pembahasan-pembahasan
DSN
Karena penting dan strategisnya keberadaan Dewan Pengawas Syariah tersebut, untuk berada
langsung di dalam LKS tersendiri, dalam hal manajerial (pemberian saran dan nasihat mulai
dari direksi sampai kepala kantor cabang pegadaian syariah), pembinaan terhadap segenap
stakeholder dan shareholder, dan komunikasi dengan pihak eksternal terutama dalam hal
perkembangan produk dan operasional LKS yang tetap berada di jalur syariah seperti
pegadaian unit layanan syariah, sudah selayaknyalah manajemen pegadaian syariah
membentuk dewan pengawas syariah sendiri (tidak menggabungkan lagi ke DPS Bank
Muamalat Indonesia). Dengan demikian efektivitas dan efisiensi manajemen pegadaian
syariah, dalam pengembangan produk dan operasionalnya, dapat diwujudkan dan berjalan
lancar. Meskipun boleh jadi anggota DPS itu secara individu menjadi anggota DPS di
perusahaan atau lembaga keuangan syariah lain, secara organisasi anggota DPS itu akan
bertanggung jawab kepada perusahaan atau LKS, tempat dia menjadi anggota Dewan
Pengawas Syariah.

Oleh karena itu, agar keberadaan DPS efektif (mencapai tujuan yang tepat dan benar) dan
efisien (melakukan kegiatan dengan benar), yaitu menggunakan teknik dan metode yang
tidak menyebabkan kemubaziran, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh DPS dalam
menjalankan wewenang dan fungsinya, yaitu sebagai berikut :

1. Karena sangat menentukan dalam mengawasi operasi pegadaian syariah agar tetap memenuhi
prinsip-prinsip syariah, DPS harus secara aktif dan rutin melakukan pengawasan terhadap
operasi pegadaian syariah, bukan hanya pasif menunggu datangnya pengaduan dari pihak
manajemen pegadaian syariah.
2. DPS sejak dini harus tegas untuk meluruskan apabila ada penyimpangan-penyimpangan
sebelum pegadaian syariah menjadi bermasalah, antara lain tentang batas waktu pembayaran
pinjaman (marhun bih) dan tarik simpanan (ijarah) yang dikenakan terhadap nasabah.
3. Salah satu cara untuk mewujudkan efektivitas dan efisiensi adalah keberadaan DPS
pegadaian syariah harus berdiri sendiri (mandiri), meskipun boleh jadi ada anggota DPS yang
merangkap juga sebagai anggota di DPS lembaga keuangan syariah atau perusahaan syariah
lairmya.
4. DPS didorong agar tetap independensi dan memperkuat peranannya agar lebih optimal.
 
E. Proses Komunikasi Pemasaran

1. Mempromosikan produk dengan iklan


Iklan akan menjadi sebuah media yang sangat ampuh untuk mendukung terjadinya proses
komunikasi pemasaran yang baik karena iklan dapat berevolusi dan menjangkau seluruh
lapisan masyarakat dengan akurat dan cepat. Ketika sebuah produk barang atau jasa yang
akan dikomunikasikan sudah terlebih dahulu dipromosikan melalui iklan atau periklanan,
maka proses komunikasi pemasaran yang dilakukan tidak akan terlalu sulit.

2. Lakukan pelatihan kepada sales promotion

Training atau pelatihan yang diberikan kepada sales promotion akan meningkatkan
pengetahuan mereka. Biasanya training atau pelatihan ini akan mengajari para sales
promotion bagaimana cara berbicara yang baik dan benar kepada calon konsumen, sehingga
calon konsumen tersebut tertarik dengan barang atau jasa yang dipasarkan.

Selain itu, training atau pelatihan ini juga akan memberikan pengetahuan yang cukup tentang
informasi atau spesifikasi dari produk barang atau jasa yang mereka jual. Dampaknya adalah
proses komunikasi dapat dilakukan dengan lancar karena sales promotion sudah memiliki
pengetahuan yang cukup untuk menjawab semua pertanyaan konsumen.

3. Pameran produk

Kegiata ketiga yang juga berfungsi untuk mendukung terciptanya proses komunikasi
pemasaran yang baik adalah dengan melakukan pameran produk. Biasanya, pada pameran
produk calon konsumen akan langsung bertanya mengenai spesifikasi, kegunaan serta hal –
hal terkait produk yang dipasarkan. Ketika itu terjadi, maka sebenarnya proses komunikasi
pemasaran sudah dimulai.

4.Terjalinnya sebuah hubungan baik antara penjual dengan pembeli

Hubungan baik yang telah terjalin antara penjual dengan pembeli akan menciptakan sebuah
kelompok pasar yang sangat baik, karena kemungkinan besar dengan terjalinnya hubungan
baik tersebut, calon konsumen akan menjadi konsumen yang berkelanjutan. Ketika
terjalinnya sebuah hubungan yang baik, proses komunikasi antara penjual dan pembeli juga
akan semakin lancar dan penyampaikan informasi juga akan semakin mudah.

5. Informasi yang akurat

Dengan memberikan informasi kepada konsumen tentang produk yang kita pasarkan, secara
tidak langsung akan mengarahkan konsumen untuk melihat produk tersebut. Selain itu,
konsumen akan mencari, memahami dan mengingat semua informasi yang telah diberikan
karena konsumen akan refleks melakukan adaptasi terhadap informasi tersebut sehingga
muncul sebuah persepsi pada diri mereka. Persepsi yang muncul inilah yang akan
mempengaruhi mereka untuk mengambil sebuah keputusan ketika proses komunikasi sedang
berjalan.

6. Perencanaan

Perencanaan yang matang dalam setiap proses komunikasi pemasaran akan sangat
berpengaruh terhadap keberlangsungan pemasaran tersebut. Untuk itu, penjual sebagai
komunikator pemberi informasi harus memiliki perencanaan agar mampu menjalankan
proses komunikasi didalam situasi dan kondisi apapun. Perencanaan meliputi beberapa
bagian, yakni :

 Analisis konsumen
 Melihat peluang yang ada
 Memilih sasaran
 Menentukan bauran komunikasi
 Mendesain strategi penyampaian informasi atau pesan
 Menetapkan media yang digunakan serta strategi penggunaan media

7. Melakukan riset tentang kebutuhan konsumen

Sebelum melakukan seluruh bagian proses pemasaran, sebaiknya Anda melakukan riset
tentang kebutuhan konsumen yang Anda jadikan sebagai target pemasaran. Riset ini akan
sangat berpengaruh terhadap proses pemasaran karena dari informasi yang Anda peroleh
ketika melakukan riset, Anda akan mendapatkan sebuah petunjuk atau informasi yang akan
mendukung Anda ketika proses pemasaran sedang berlangsung.

8. Mengetahui area pemasaran

Proses yang tidak kalah penting untuk Anda lakukan adalah mencari informasi tentang
lingkungan atau area pemasaran produk yang Anda pasarkan. Dengan mengetahui area
pemasaran, maka Anda dapat memilah konsumen mana yang cocok untuk Anda dekati serta
Anda akan lebih mengetahui apa saja yang dibutuhkan konsumen pada area tersebut. Ketika
Anda sudah memiliki informasi yang cukup tentang area pemasaran Anda, maka proses
pemasaran tidak akan memiliki hambatan yang berarti.

9. Mempengaruhi konsumen

Mempengaruhi konsumen juga merupakan sebuah proses yang sangat penting untuk
mendukung pemasaran Anda berhasil. Mempengaruhi konsumen dapat Anda lakukan dengan
membangun kesadaran atau minat konsumen dengan cara memberikan informasi yang akan
merangsang konsumen untuk menggunakan produk Anda.

10. Bentuk persepsi konsumen

Proses selanjutnya adalah membentuk sebuah persepsi bahwa produk yang Anda tawarkan
berkualitas dan memiliki beragam manfaat. Dengan persepsi yang mampu memperkuat
kualitas produk yang Anda berikan kepada calon konsumen, secara tidak langsung konsumen
akan tertarik untuk mendengarkan setiap penjelasan dari Anda.

11. Pemecahan masalah

Proses komunikasi pemasaran yang sedang berlangsung juga harus mampu untuk melakukan
pemecahan masalah bagi konsumen. Seorang konsumen akan membeli sebuah produk untuk
mengatasi masalah yang dialaminya. Biasanya hal ini akan terjadi ketika proses komunikasi
dilakukan untuk memasarkan produk kesehatan, teknologi ataupun kebutuhan lainnya.
12. Evaluasi

Ketika melakukan komunikasi pemasaran, konsumen akan mengevaluasi setiap informasi


yang diberikan oleh sales promotion. Nah, didalam proses evaluasi inilah konsumen akan
melakukan penilaian terhadap sebuah barang. Penilaian yang Ia dapatkan akan berpengaruh
terhadap kesepakatan yang akan terjadi sewaktu proses pemasaran.

13. Presentasi

Pada saar proses komunikasi pemasaran sudah memasuki tahap awal, maka komunikator
akan dituntut untuk mampu mempresentasikan apa yang Ia pikir dan rasakan mengenai
sebuah produk yang Ia pasarkan kepada konsumen. Presentasi yang disampaikan akan
menjadi langkah awal bagi konsumen untuk melanjutkan proses komunikasi atau
meninggalkan proses komunikasi tersebut

14. Tanya jawab

Pada tahap ini akan terjadi percakapan atau tanya jawab antara sales promotion selaku
penjual dengan konsumen selaku pembeli. Ketika proses tanya jawab ini berhasil memuaskan
konsumen dan konsumen merasa bahwa Ia mendapatkan semua jawaban sesuai dengan
keinginannya, maka konsumen tidak akan ragu untuk mengambil keputusan.

15. Mengatasi gangguan yang mungkin muncul

Seorang pelaku pemasaran produk yang bertindak sebagai komunikator, haruslah mampu
untuk mengatasi segala jenis gangguan yang mungkin saja muncul ketika proses komunikasi
pemasaran sedang berjalan. Gangguan itu bisa saja datang dari pertanyaan konsumen,
keinginan konsumen ataupun hal – hal lainnya. Oleh karena itu, Anda sebagai pelaku
pemasaran harus siap untuk mengatasi gangguan tersebut demi terciptanya proses komunikasi
yang baik.

16. Membuat keputusan

Setelah proses komunikasi pemasaran yang sedang berlangsung dianggap cukup, maka
saatnya bagi Anda untuk menunggu keputusan dari konsumen. Keputusan dari konsumen
bisa Anda dapatkan secara langsung ataupun bisa juga Anda dapatkan setelah konsumen
berpikir terlebih dahulu. Pada proses ini, jangan biarkan calon konsumen Anda untuk ragu
terhadap produk Anda. Namun, jangan pula memaksa konsumen untuk menggunakan produk
Anda.

17. Analisis setelah pemasaran selesai

Setelah mendapatkan keputusan dari calon konsumen Anda, maka saatnya untuk melakukan
analisis atau riset. Analisis atau riset ini berguna untuk mempersiapkan kembali diri Anda
ketika melakukan pemasaran kepada calon konsumen yang lainnya. Selain itu, Anda juga
akan mengetahui dibagian mana letak kekurangan Anda sewaktu melakukan pemasaran
sehingga Anda dapat mengevaluasi dan memperbaikinya. 

F. Komunikasi Promosional dan Negosiasi Pemasaran


• Negosiasi dalam komunikasi menunjukkan bahwa pada saat berkomunikasi terjadi
aktivitas saling membagi pengertian, mencoba untuk saling mengerti, bertanya, dan
memberi solusi.
• Keberhasilan negosiasi muncul ketika terdapat solusi yang dapat diterima oleh kedua
belah
pihak, tidak ada yang menang dan tidaka ada yang kalah.

Ciri-ciri proses komunikasi dalam negosiasi

1).Melibatkan dua pihak, pihak penjual dan pihak pembeli.


2) .Adanya kesamaan tema masalah yang dinegosiasikan.
3). Kedua belah pihak menjalin kerja sama.
4). Adanya kesamaan tujuan kedua belah pihak.
5). Untuk mengkonkritkan masalah yang masih abstrak.

Ciri-ciri pokok negosiasi


• Proses untuk menyelesaikan perbedaan secara bersama-sama.
• Proses yang dapat diterima menyudahi perbedaan.
• Masing-masing pihak harus beranggapan bahwa ada kemungkinan untuk mengajak
pihak lain untuk memodifikasi posisi awal mereka.
• Mempunyai tingkat kuasa atas kemampuan pihak lain untuk bertindak.
• Proses negosiasi sendiri pada dasarnya merupakan salah satu interaksi walaupun
kadang-kadang dengan elemen tertulis yang penting.
Dasar dasar Nergosiasi Kreatif
• Kondisi Negosiasi
• Kondisi Negosiasi
• Menciptakan iklim negosiasi, menciptakan iklim kerjasama
• Proses pembukaan, untuk bekerjasana secara harmonis dan kreatif
• Susunan suatu negosiasi, mengenai beberapa pokok bahasan mengenai hal yang
didiskusikan
• Melakukan negosiasi, pokok bahasan inilah yang kita gunakan jika kita ingin
mengadakan negosiasi untuk mencapai kesepakatan
• Berbagai taktik kearah tercapaianya tujuanKomunikasi yang efektif
• Menyiapkan diri untuk negosiasi.
Paduan Dalam Organisasi

1).Mempelajari dahulu isu-isu


2) Menentukanlah batasan luasnya masalah yang dibahas
3) Mencermati pihak lain

BAB III
PENUTUP
 
Komunikasi pemasaran adalah salah satu dari empat elemen utama bauran pemasaran
perusahaan. Pemasar harus tahu bagaimana menggunakan iklan, promosi penjualan,
publisitas, yang dituju/target.

Proses komunikasi pemasaran harus melalui empat tahap yaitu harus ada sumbernya,
encoding, trasmisi, dan decoding.

Guna mengembangkan komunikasi yang efektif, ada beberapa keputusan yang harus diambil,
yaitu: Mengidentifikasi Audiens Sasaran, Menentukan Tujuan Komunikasi (mission),
Merancang Pesan (Message), Memilih Saluran Media Komunikasi/Promosi, Menentukan
Total Anggaran Promosi.
Variabel-variabel yang terdapat dalam promotion mix atau Bauran Promosi adalah
: Advertising (Periklanan), Sales Promotion (Promosi Penjualan) , Public relation and
publicity  (Hubungan masyarakat dan publisitas), Personal selling (Penjualan
pribadi) , Direct Marketing (Pemasaran langsung)
Keputusan Dewan Pimpinan MUI tentang susunan pengurus DSN-MUI, No:
Kep-98/MUI/III/2001 DPS adalah badan yang ada di lembaga keuangan syariah dan bertugas
mengawasi pelaksanaan keputusan DSN di lembaga keuangan syariah tersebut.

Dewan Pengawas Syariah (DPS) dalam struktur bank syariah berada sejajar dengan komisaris
sebagai pengawas direksi. Jika komisaris memiliki peran sebagai pengawas kinerja
manajemen suatu bank, maka DPS merupakan pengawas menejemen bank yang berkaitan
dengan operasionalnya sehari-hari agar selalu sesuai dengan prinsip-prinsip syariah yang
telah difatwakan oleh Dewan Syariah Nasional (DSN). Oeh sebab itulah keberadaan DPS di
bank syariah sangatlah penting sebagai pihak yang memiliki peran di dalam sebuah
pengawasan operasionalnya agar benar-benar berjalan sesuai dengan landasan syariah yang
murni dan tidak hanya namanya saja.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai