Anda di halaman 1dari 8

Kelompok 2

Senam Nifas

Disusun oleh :
1. Azura Petrina Dewi
2. Bunga Dimas Ayu
3. Eika Sahara Maharani
4. Fadiyah Nuraliya
5. Fairuz Alya Rahman
6. Juliana Putri

Jl. Sholeh Iskandar Jl. Salabenda Kayumanis, RT.01/RW.04, Kayu


Manis, Kec. Tanah Sereal, Kota Bogor, Jawa Barat 16169.
Kata Pengantar

selanjutnya. Semoga makalah sederhana ini bermanfaat bagi pembaca maupun kami. Puji
syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “ SENAM NIFAS ” dengan baik dan tepat pada waktunya. Sebelumnya
kami mengucapkan banyak terimakasih kepada ibu monik selaku guru pembimbing karena telah
memberikan tugas ini kepada kami sehingga kami dapat menambah wawasan.

Dalam penyusunan makalah ini mungkin ada banyak hambatan, namun berkat bantuan serta
dukungan dari teman-teman dan bimbingan dari guru pembimbing. Sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik.

Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat membantu proses pembelajaran dan dapat
menambah pengetahuan bagi para pembaca. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak,
atas bantuan serta dukungan dan doa nya.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca makalah ini dan dapat
mengetahui tentang profesi keperawatan. Kami mohon maaf apabila makalah ini mempunyai banyak
kekurangan, karena keterbatasan penulis yang masih dalam tahap pembelajaran. Oleh karena itu, kritik
dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun, sangat diharapkan oleh kami dalam pembuatan
makalah.

Bogor, 6 september 2021

penyusun
Daftar Isi

Kata Pengantar...........................................................................................................
Daftar Isi.....................................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................
1.3 Tujuan..................................................................................................................
BAB II. PEMBAHASAN
1.1 Pengertian Nifas...................................................................................................
1.2 Pengertian Senam Nifas.......................................................................................
1.3 Tujuan Senam Nifas.............................................................................................
1.4 Manfaat Senam Nifas...........................................................................................
1.5 Kontra Indikasi Senam Nifas...............................................................................
1.6 Waktu Dilakukan Senam Nifas............................................................................
1.7 Kerugian Bila Tidak Melakukan Senam Nifas....................................................
1.8 Persiapan Alat......................................................................................................
1.9 Pelaksanaan Senam Nifas....................................................................................
BAB III. KESIMPULAN DAN SARAN
1.1 Kesimpulan..........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
senam nifas adalah serangkaian gerakan (maka dari itu dilakukan wajib senam nifas ) yang dilakukan
oleh (ibu) setelah bersalin atau selama masa nifas berlangsung. Masa nifas terhitung sejak ibu
melahirkan bayi sampai (enam minggu) sesudahnya yang biasanya ditandai dengan keluarnya darah
nifas atau lokia.
Menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang disegala usia
adalah salah satu tujuan dari Sustainable Development Goals (SDGs). Tak luput dari sasaran SDGs
angka kematian ibu serta kesejahteraan ibu dan anak juga mendapat perhatian khusus dalam
kerangka SDGs dikarenakan angka kematian ibu adalah satu indikator penting
yang menggambarkan kesejahteraan masyarakat ( Kemenkes RI, 2015). Menurut World Health
Organization (WHO), angka kematian ibu (AKI) memaparkan jumlah wanita yang meninggal dari
suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penyelesaiannya (tidak
termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42
hari setelah melahirkan) tanpa menghitung lama
kehamilan per 100.000 kelahiran hidup. Data kematian ibu yang digunakan saat ini masih
menggunakan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia.
Tahun 2013,angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi sebesar 339 per 100.000 kelahiran hidup
(Kemenkes RI, 2014).

1.2 Rumusan masalah

1. Menjelaskan pengertian nifas


2. Menjelaskan pengertian senam nifas
3. Menyebutkan tujuan senam nifas
4. Menyebutkan manfaat senam nifas
5. Menjelaskan kontra indikasi senam nifas
6. Menjelaskan waktu senam nifas
7. Menjelaskan kerugia bila tidak melakukan senam nifas
8. Menyebutkan alat senam nifas
9. Menjelaskan prosedur pelaksanaan senam nifas

1.3 Tujuan

1. Mengetahui dan memahami pembelajaran tentang senam nifas


2. Memahami tentang nifas, senam nifas, kontra indikasi senam, waktu senam nifas.
3. Mengetahui tujuan senam nifas, manfaat senam nifas, kerugian tidak melakuka senam nifas, dan
mengetahui alat senam nifas.
4. Mengetahui dan memahami prosedur pelaksanaan senam nifas.
5. Meningkatkan pemahaman tentang senam nifas
6. Memenuhi tugas pembuatan makalah.
BAB II
PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Nifas


 Masa nifas (puerperium) adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6
minggu setelah melahirkan (Marmi, 2012).
 Pengertian lainnya, masa nifas adalah masa setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung kira-kira 6 minggu
(Saleha, 2009).
Jadi dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa masa nifas (puerperium) masa yang berlangsung
sekitar 6 minggu yang dimulai beberapa jam setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil.

1. Tahapan masa nifas


Menurut Anggraini (2010), tahapan masa nifas di bagi atas:
a) Puerperium dini
Puerperium dini yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan
berjalan - jalan.
b) Puerperium intermedial
Puerperium intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang
lamanya 6–8 minggu.

1.2 Pengertian Senam Nifas


 Senam nifas adalah latihan gerak yang dilakukan secepat mungkin setelah melahirkan, supaya
otot-otot yang mengalami peregangan selama kehamilan dan persalinan dapat kembali kepada
kondisi normal seperti semula (Sukaryati dan Maryunani, 2011).

 Menurut Widianti dan Proverawati (2010), senam nifas adalah latihan jasmani yang dilakukan
oleh ibu-ibu setelah melahirkan, dimana fungsinya adalah untuk mengembalikan kondisi
kesehatan, untuk mempercepat penyembuhan, mencegah timbulnya komplikasi, memulihkan
dan memperbaiki regangan pada otot-otot setelah kehamilan, terutama pada otot-otot bagian
punggung, dasar panggul dan perut.

1.3 Tujuan Senam Nifas


Menurut Walyani dan Purwoastuti (2015), tujuan dilakukannya senam nifas pada ibu setelah
melahirkan adalah:
a. Membantu mempercepat pemulihan keadaan ibu
b. Mempercepat proses involusi uterus dan pemulihan fungsi alat kandungan
c. Membantu memulihkan kekuatan dan kekencangan otot-otot panggul, perut dan perineum
terutama otot yang berkaitan selama kehamilan dan persalinan
d. Memperlancar pengeluaran lochea
e. Membantu mengurangi rasa sakit pada otot-otot setelah melahirkan
f. Merelaksasi otot-otot yang menunjang proses kehamilan dan persalinan
g. Meminimalisir timbulnya kelainan dan komplikasi nifas, misalnya emboli, trombosia, dan lain-
lain.

1.4 Manfaat senam nifas


Manfaat senam nifas secara umum menurut Sukaryati dan Maryunani (2011), adalah sebagai
berikut:
a. Membantu penyembuhan rahim, perut, dan otot pinggul yang mengalami trauma serta
mempercepat kembalinya bagian-bagian tersebut ke bentuk normal
b. Membantu menormalkan sendi-sendi yang menjadi longgar diakibatkan kehamilan dan
persalinan, serta mencegah pelemahan dan peregangan lebih lanjut
c. Menghasilkan manfaat psikologis yaitu menambah kemampuan menghadapi stres dan bersantai
sehingga mengurangi depresi pasca persalinan

1.5 Kontra Indikasi Senam Nifas

Ibu yang mengalami komplikasi selama persalinan tidak diperbolehkan untuk melakukan senam
nifas dan ibu yang keadaan umumnya tidak baik misalnya hipertensi, pascakejang dan demam
(Wulandari dan Handayani, 2011). Demikian juga ibu yang menderita anemia dan ibu yang
mempunyai riwayat penyakit jantung dan paru-paru seharusnya tidak melakukan senam nifas
(Widianti dan Proverawati, 2010).

1.6 Waktu pelaksanaan senam nifas

Senam ini dilakukan pada saat ibu benar-benar pulih dan tidak ada komplikasi obstetrik atau
penyulit masa nifas (misalnya hipertensi, pascakejang, demam). Senam nifas sebaiknya dilakukan
dalam waktu 24 jam setelah melahirkan, kemudian dilakukan secara teratur setiap
hari. Dengan melakukan senam nifas sesegera mungkin, hasil yang didapat diharapkan dapat
optimal dengan melakukan secara bertahap. Senam nifas sebaiknya dilakukan di antara waktu
makan. Melakukan senam nifas setelah makan membuat ibu merasa tidak nyaman karena perut
masih penuh. Sebaliknya jika dilakukan di saat lapar, ibu tidak akan mempunyai tenaga dan lemas.
Senam nifas bisa dilakukan pagi atau sore hari. Gerakan senam nifas ini dilakukan dari gerakan yang
paling sederhana hingga yang tersulit (Marmi, 2012).

1.7 Kerugian Bila Tidak Melakukan Senam Nifas

Kerugian bila tidak melakukan senam nifas menurut Sukaryati dan Maryunani (2011), antara lain :
a. Infeksi karena involusi uterus yang tidak baik sehingga sisa darah tidak dapat dikeluarkan
b. Perdarahan yang abnormal, kontraksi uterus baik sehingga resiko perdarahan yang abnormal
dapat dihindarkan
c. Trombosis vena (sumbatan vena oleh bekuan darah)
d. Timbul varises

1.8 Persiapan Senam Nifas


Sebelum melakukan senam nifas ada hal-hal yang perlu dipersiapkan yaitu sebagai berikut:
1 Memakai baju yang nyaman untuk berolahraga
2 Persiapkan minum, sebaiknya air putih
3 Bisa dilakukan di matras atau tempat tidur
4 Ibu yang melakukan senam nifas di rumah sebaiknya mengecek denyut nadinya dengan
memegang pergelangan tangan dan merasakan adanya denyut nadi kemudian hitung selama
satu menit penuh. Frekuensi nadi yang normal adalah 60-90 kali per menit
5 Boleh diiringi dengan musik yang menyenangkan
6 Petunjuk untuk bidan atau tenaga kesehatan yang mendampingi ibu untuk melakukan senam
nifas: perhatikan keadaan umum ibu dan keluhan-keluhan yang dirasakan, pastikan tidak ada
kontra indikasi dan periksa tanda vital secara lengkap untuk memastikan pulihnya kondisi ibu
yaitu tekanan darah, suhu pernafasan, dan nadi. Perhatikan pula kondisi ibu selama senam.
Tidak perlu memaksakan ibu jika tampak berat dan kelelahan. Anjurkan untuk minum air putih
jika diperlukan.

1.9 Pelaksanaan senam nifas

Sebelum melakukan senam nifas, sebaiknya bidan mengajarkan kepada ibu untuk melakukan
pemanasan terlebih dahulu. Pemanasan dapat dilakukan dengan melakukan latihan pernapasan
dengan cara menggerak-gerakkan kaki dan tangan secara santai. Hal ini bertujuan untuk
menghindari kejang otot selama melakukan gerakan senam nifas. Senam nifas sebaiknya dilakukan
dalam waktu 24 jam setelah melahirkan, kemudian dilakukan secara teratur setiap hari (Widianti
dan Proverawati, 2010). Ada berbagai versi gerakan senam nifas, meskipun demikian tujuan dan
manfaatnya sama, berikut ini merupakan metode senam yang dapat dilakukan mulai hari pertama
sampai dengan hari keenam setelah melahirkan menurut Sukaryati dan Maryunani (2011) yaitu:

1 Hari pertama
 Berbaring dengan lutut ditekuk. Tempatkan tangan di atas perut dibawah area iga-iga. Napas
dalam dan lambat melalui hidung tahan hingga hitungan ke-5 atau ke-8 dan kemudian keluarkan
melalui mulut, kencangkan dinding abdomen untuk membantu mengosongkan paru-paru.
Lakukan dalam waktu 5-10 kali hitungan.
2 Hari kedua
 Berbaring terlentang, lengan dikeataskan diatas kepala, telapak terbuka keatas. Kendurkan
lengan kiri sedikit dan renggangkan lengan kanan. Pada waktu yang bersamaan rilekskan kaki kiri
dan renggangkan kaki kanan sehingga ada regangan penuh pada seluruh bagian kanan tubuh.
Lakukan 5-10 kali gerakan.
3 Hari ketiga
 Sikap tubuh terlentang tapi kedua kaki agak dibengkokan sehingga kedua telapak kaki
menyentuh lantai. Lalu angkat pantat ibu dan tahan hingga hitungan ke-3 atau ke-5 lalu
turunkan pantat ke posisi semula dan ulangi gerakan hingga 5-10 kali.
4 Hari keempat
 Sikap tubuh bagian atas terlentang dan kaki ditekuk ±45º kemudian salah satu tangan
memegang perut setelah itu angkat tubuh ibu ±45º dan tahan hingga hitungan ke-3 atau ke-5.
Lakukan gerakan tersebut 5-10 kali.
5 Hari kelima
 Sikap tubuh masih terlentang kemudian salah satu kaki ditekuk ±45º kemudian angkat tubuh
dan tangan yang berseberangan dengan kaki yang ditekuk usahakan tangan menyentuh lutut.
Gerakan ini dilakukan secara bergantian dengan kaki dan tangan yang lain. Lakukan hingga 5-10
kali.
6 Hari keenam
 Sikap tubuh terlentang kemudian tarik kaki sehingga paha membentuk sudut ±90º lakukan
secara bergantian dengan kaki yang lain. Lakukan 5-10 kali.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penjelasandan beberapa peragaannya senam nifas yaitu dapat
mempercepat pengembalian regangan-regangan otot setelah melahirkan jika dilakukan dengan
teratur: memperbaiki regangan otot panggul dan regangan otot tungkai bawah. Senam nifas yang
bervariasi dan mempunyaitahapan-tahapan yang setiap tahapnya mempunyai urutan sesuai dengan
kondisi. Sebaiknya dalam melakukan senam nifas tambahkan jumlah dan variasi latihan yang
dilakukan dengan tetap memperhatikan kondisi kesehatan ibu. Dalam latihan juga hendaknya
diawali dengan pemanasan dan lakukan relaksasi setelah melakukan senam nifas untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai