WELCOME !!

KASUS PELANGGARAN HAM DI INDONESIA

(Kasus pembunuhan Munir Said Thalib)

By. Kelompok 8
HIGHLIGHT

TABLE OF CONTENT
BIODATA LENGKAP MUNIR SAID THALIB
Page 1

KRONOLOGI KEJADIAN
Page 2

PENYELESAIAN KASUS
Page 4

HUKUMAN TERHADAP POLLYCARPUS

Page 5 HIGHLIGHT
terbunuhnya Munir Said Thalib yang meninggal karena
KASUS YANG PERNAH DITANGANI MUNIR diracun. Ia adalah seorang pembela Hak Asasi Manusia
(HAM) yang memainkan peran penting dalam membongkar
Page 6
keterlibatan aparat keamanan dalam pelanggaran HAM di
Aceh, Papua dan Timor Leste (dulu Timor Timur).
SEBAB MUSABAB TERJADINYA PERISTIWA
Page 8

ANALISIS KASUS (Pendapat)

Page 9
8/2022
NEWSPAPER
By. Kelompok 8
Munir Said Thalib
Munir Said Thalib
lahir di Malang, Jawa Timur, 8
Desember 1965.
meninggal di dalam pesawat ke
Amsterdam, 7 September 2004
pada umur 38 tahun adalah
seorang aktivis HAM Indonesia.
Jabatan terakhirnya adalah
Direktur Eksekutif Lembaga
Pemantau Hak Asasi Manusia
Indonesia Imparsial
20 agt 2021
Saat menjabat Dewan Kontras
namanya melambung sebagai
seorang pejuang bagi orang-orang
hilang yang diculik pada masa
itu. Ketika itu dia membela para
aktivis yang menjadi korban
penculikan Tim Mawar dari
Kopassus. Hal ini menjadi salah
satu kemungkinan mengapa
Munir Said Thalib diincar untuk
dibunuh.
 HIGHLIGHT
6 September 2004 malam,
Munir Said Thalib berada di
lobi Bandara Soekarno
Hatta. dia akan berangkat
untuk melanjutkan studi S2
hukum di Universitas
Utrecht, Belanda. Pukul
22.02 WIB, pesawat lepas
landas. Setelah terbang
selama 1 jam 38 menit,
pesawat transit di bandara
Changi, Singapura. Pesawat
lepas landas pukul 01.53
waktu Singapura. Pramugari
Tia Dwi Ambara
menawarkan makanan
kepada Munir, dan dia
hanya meminta segelas teh
hangat. Tiga jam pesawat
terbang, Munir mulai sering
bolak-balik ke toilet. Ketika
dia berpapasan dengan
pramugara Bondan, dia
mengeluh sakit perut dan
muntaber.
Dia pun menyuruh Bondan
memanggil Tarmizi yang
duduk di kelas bisnis sambil
memberikannya kartu nama
Tarmizi. Tarmizi melakukan
pemeriksaan umum.
Kronologi Kejadian
Tarmizi lalu mendapati
bahwa nadi di pergelangan
tangan Munir sangat lemah.
Tarmizi berpendapat Munir
mengalami kekurangan
cairan akibat muntaber.
Tarmizi menyuruh pramugari
untuk mengambilkan kotak
obat yang dimiliki pesawat.
Kotak pun diterima Tarmizi
dalam keadaan tersegel.
Setelah dibuka, Tarmizi
berpendapat bahwa obat di
kotak itu sangat minim,
terutama untuk kebutuhan
Munir infus, obat sakit perut
mulas dan obat muntaber,
semuanya tidak ada. Tarmizi
pun mengambil obat di
tasnya. Tarmizi menyuruh
pramugari membuat teh
manis dengan tambahan
sedikit garam.
2
Dua jam sebelum pesawat
mendarat, Tarmizi melihat
keadaan Munir mulutnya
mengeluarkan air yang tidak
berbusa dan kedua telapak
tangannya membiru. Munir
meninggal dunia di pesawat,
di atas langit Negara
Rumania pada tanggal 7
September 2004.
17 November 2004 Dalam
tubuh Munir ternyata
ditemukan zat arsenik yang
melampaui batas kewajaran.
Ada kandungan racun
arsenik 460 mg didalam
lambung, 3,1 mg /ltr dalam
darah. Anehnya, setelah
didalami oleh tim otopsi dari
RSUD dr. Soetomo,
kandungan arsenik di dalam
Namun, setelah lima menit
lambung begitu aneh, karena
meminum teh tersebut,
seharusnya kandungan
Munir kembali ke toilet.
arsenik itu hancur. Ini
Tarmizi menyuntikkan obat
terkesan mempertegas
anti mual dan muntah,
spekulasi jika kandungan
kepada Munir sebanyak 5
arsenik dalam tubuh Munir
ml. Hal ini berhasil karena
baru dimasukkan ketika
Munir kemudian tertidur
jenazahnya sudah di
selama tiga jam. Setelah
Indonesia.
terbangun, Munir kembali ke
toilet. Kali ini dia agak lama,
sekitar 10 menit, ternyata
Munir telah terjatuh lemas di
 HIGHLIGHT 3

dilansir dari Kompas.com, hasil autopsi menunjukkan adanya racun

arsenik. Adapun dosis arsenik yang ditemukan pada jasad Munir
memiliki dosis yang sangat fatal.
Sejumlah fakta dalam persidangan menyebutkan kemungkinan
Munir diracun dalam penerbangan Jakarta-Singapura.
Namun ada juga kemungkinan juga bahwa Munir diracun saat
transit. Munir mulai merasakan sakit di perutnya usai transit. Hingga
akhirnya ia tewas dua jam sebelum pesawat mendarat di Amsterdam.

Hal ini juga permintaan mereka untuk menahan lebih lama organ
tubuh Munir. Spontan ini juga merupakan indikasi bahwa hal itu
dilakukan agar organ tubuh Munir bisa dipersiapkan (dimark-up).
agar benar-benar terkesan keracunan arsenik ketika diperiksa oleh
pihak lain. Disebut juga ciri-ciri korban yang keracunan arsenik,
antara lain: ada pembengkakan otak, paru paru yang mengalami
kerusakan, mulut keluar darah karena indikasi kerusakan sistem
pencernaan. Ketika arsenik masuk ke dalam tubuh (dan racun mulai
bekerja), biasanya korban mengalami muntaber berat disertai kejang-
kejang.

Munir “1965-2004”
HIGHLIGHT
Kini, kasus Munir hanya berhasil hingga
seseorang mencapai kambing hitam yang
Penyelesaian divonis bersalah membunuh Munir.
Seorang Pilot Garuda, Polycarpus, menjadi
satu-satunya pihak yang dipersalahkan.
Banyak pihak yakin bahwa ia hanya pion
kasus yang dikorbankan. Sangat Tidak masuk
akal seorang pilot memiliki motif untuk
membunuh seorang aktivis. Untuk apa dan
untuk siapa dia bekerja hingga saat ini
masih temaram. Kelihaian spionase tingkat
tinggi dan permainan beberapa oknum di
"tempat-tempat" yang sangat tinggi
membuat pollycarpus harus memasang
kesunyian sebagai kambing hitam.
4
Entah ini merupakan strategi kontra
intelijen untuk menyebarkan
propaganda menyesatkan atau bukan,
seseorang memberikan analisis yang
mengejutkan. Munir dan istrinya,
Suciwati, disebut-sebut sebagai kaki
tangan asing yang berkedok HAM.
Diduga organisasi pimpinan, Kontras,
mendanai oleh asing untuk
menyukseskan kepentingan tertentu.
Teori yang berkembang mengatakan
bahwa Munir didapuk untuk menjadi
pemecah belah kesatuan dan
memprovokasi kebencian masyarakat
terhadap militer dan kekuasaan.
 HIGHLIGHT 5

HUKUMAN TERHADAP
9 Agustus 2005 POLLYCARPUS 3 Oktober 2006
pollycarpus diancam hukuman mati. MA mengeluarkan putusan kasasi
Motif pollycarpus adalah demi cinta yang menyatakan pollycarpus hanya
NKRI karena munir banyak terbukti bersalah menggunakan
mengkritik pemerintah surat dokumen palsu untuk
perjalanan polly lantas hanya divonis
12 Desember 2005 2 tahun penjara.

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat 25 Januari 2007

menjatuhi hukuman 14 tahun
penjara kepada pollycarpus. MA permintaan kiriman kembali
yang diajukan oleh Kejaksaan
27 Maret 2006 Negeri agar Polly dihukum 20
tahun penjara .
Pengadilan Tinggi DKI Jakarta
menguatkan putusan Pengadilan 2 Oktober 2013
Negeri Jakarta Pusat dengan
menghukum 14 tahun penjara
Giliran Pollycarpus yang menciptakan
kembali dan MA permohonan dibuat
kembali pollycarpus sehingga hukuman
dikurangi dari 20 tahun penjara 14
tahun penjara .
INFOGRAPHIC
KASUS YANG PERNAH DITANGANI MUNIR
Kasus pertama
Penasehat Hukum dan Anggota
tim Investigasi dalam kasus
Fernando Araujo Cs. di Denpasar.
Araujo tidak bersalah sebagai
pemberontak melawan
pemerintahan Indonesia untuk
memerdekakan Timor timur dari
Indonesia, 1992.
Kasus keempat
Penasehat Hukum dari 22 buruh
PT. Maspion, dalam kasus
penyerangan di Sidoarjo, Jawa
Timur, 1993.
Kasus kedua
Penasehat Hukum Keluarga
Marsinah dan jumlah buruh
lainnya di PT. CPS menuntut
KODAM V Brawijaya atas
tindakan mereka dalam
melakukan kekerasan dan
pembunuhan terhadap Marsinah,
aktivis buruh, 1994.
Kasus kelima
Penasehat Hukum DR George
Yunus Adicondro (Dosen
Universitas Kristen Satyawacana,
Salatiga) dalam kasus pemerintah
pemerintah, Yogyakarta,1994.
6
Kasus ketiga
Penasehat Hukum warga Nipah,
Madura, dalam kasus
Pembunuhan petani-petani oleh
Militer, 1993.
Kasus keenam
Penasehat Hukum Muhadi (Supir
yang tidak melakukan
penembakan terhadap seorang
polisi, Madura, Jawa Timur,
1994.
INFOGRAPHIC
Kasus ketujuh
Penasehat Hukum para
korban dan keluarga Korban
Penghilangan Orang secara
paksa 24 aktivis politik dan
mahasiswa di Jakarta, 1997
hingga 1998.
7
Kasus kedelapan Kasus kesembilan Kasus kesepuluh
Penasehat Hukum korban Penasehat Hukum korban Penasehat Hukum dan
dalam tragedi Tanjung Priok dan keluarga korban koordinator advokasi kasus-
1984, hingga 1998. penembakan mahasiswa di kasus pelanggaran berat
Semanggi I (1998) dan HAM di Aceh, Papua,
Semanggi II (1999). melalui KontraS. Termasuk
beberapa kasus diwilayah
Aceh dan Papua yang
dihasilkan dari kebijakan
operasi militer.
HIGHLIGHT 8

SEBAB MUSABAB
TERJADINYA
PERISTIWA

Saat menjadi Dewan kontras

namanya melambung sebagai
seorang pejuang bagi orang-orang
hilang yang diculik pada masa itu.
Ketika itu dia membela para
aktivis yang menjadi korban
penculikan Tim Mawar dari
Kopasus. Hal ini menjadi salah
satu kemungkinan mengapa
Munir said Thalib diincar untuk
dibunuh.

ANALISIS DAN
PENDAPAT
TENTANG KASUS
PEMBUNUHAN
MUNIR
Pembunuhan Munir said Thalib pada 7
September 2004 pada umur 38 tahun adalah
seorang aktivis HAM Indonesia, Jabatan
terakhirnya adalah Direktur Eksekutif Lembaga
Pemantau Hak Asasi Manusia Indonesia
Imprasial. Munir meninggal didalam pesawat ke
Amsterdam, di atas langit Negara Rumania
untuk melanjutkan studi S2 hukum di
universitas Utrecht,Belanda. Dalam tubuh
Munir ternyata ditemukan zat arsenik yang
melampaui batas kewajaran. Anehnya,setelah
didalami oleh tim otopsi dari RSUD dr. Soetomo,
kandungan arsenik didalam lambung begitu
aneh, karena seharusnya kandungan arsenik itu
hancur. Ini terkesan mempertegas spekulasi jika
kandungan arsenik dalam tubuh Munir baru
dimasukkan ketika jenazahnya sudah di
Indonesia.
Seorang pilot Garuda, Polycarpus, menjadi
satu satunya pihak yang dipersalahkan.
Banyak pihak yakin bahwa ia hanya pion
yang dikorbankan. Karna sangat Tidak
masuk akal untuk seorang pilot membunuh
seorang aktivis.
Untuk apa dan untuk siapa dia bekerja
hingga saat ini masih temaram. Ada Teori
yang berkembang mengatakan bahwa Munir
didapuk untuk menjadi pemecah belah
kesatuan dan memprovokasi kebencian
masyarakat terhadap militer dan kekuasaan.
9
Hak mengeluarkan pendapat dalam
mendapatkan kebenaran belum sama
sekali di penuhi oleh pemerintah,
sampai sekarang kasus Munir masih
menjadi misteri terlebih lagi dengan di
bebaskan nya tersangka yg dinyatakan
tidak bersalah.
Pemerintah harus lebih
memperhatikan lagi tentang kasus
HAM.
Dan juga Sebaiknya pemerintah harus
lebih tegas lagi dalam menangani
kasus HAM.
Dalam kasus ini, pemerintah menjadi
pihak yang seharusnya bertanggung
jawab, karena tugas pemerintah
adalah melindungi hak asasi manusia.
Selama hidupnya munir merupakan
warga negara indonesia, begitupun
dengan keluarganya. Maka sudah
menjadi hak keluarga munir untuk
mengetahui apa penyebab dan siapa
pelaku pembunuhan sebenarnya.
 HIGHLIGHT 12

Via telpon

Via whatsapp

Via whatsapp
 Terimakasih sudah
membaca

Kelompok 8 :
1. Bunga Dimas Ayu
2. Nabila Zaela

Mohon maaf apabila ada kesalah dalam penulisan