4. Perkembangan fisik
Pertumbuhan yang pesat selama rentang kehidupan terjadi pada masa bayi
dan pada periode pubertas. Selama eenam bulan pertama, pertumbuhan terus
terjadi dengan pesat seperti pada priode pranatal dan kemudian mulai menurun
dalam kedua tingkat pertumbuhan cepat menurun selama tahun pertama
peningkatan berat tubuh lebih besar dari pada peningkatan tinggi selama tahun
ke-2 terjadi hal sebaliknya. Kalau pertumbuhan pesat yang meruupakan ciri dari
periode pranatal dari awal priode pascanatal tidak berkurang setelah lahir, anak
dapat tumbuh menjadi raksasa. Meskipun pola umum dari pertumbuhan dan
perkembangan sama bagi semua bayi, tetapi tetap ada perbedaan dalam tinggi,
berat, kemampuan sensorik, dan bidang perkembangan fiisik lain. Beberapa
bayi memulai kehidupan dengan badan yang lebih kecil dan perkembangan
yang kurang normal. Mungkin ini disebabkan karena belum cukup umur atau
kondisi fisik yang buruk akibat ibu kurang gizi, mengalami tekanan atau
kondisi kurang baik lainnya selama pranatal. Akibatnya bayi itu cendrung
ketinggalan dengan tema-teman sebayanya dalam tahun-tahun dimasa bayi.
(Hurlock, Elizabeth : 2002).
4 bulan Tengkurap
Terlentang sendiri
5 bulan Meraih, menggapai sesuatu yang diberikan Menoleh kesuara
Merah mainan
14 bulan Berjalan jalan, mulai berbicara satu atau dua kata Gigi mulai
tumbuh Dapat minum menggunakan gelas
15 bulan Berjalan
Mencoret-coret sekeliling Berbicara dua kata
Dapat minum menggunakan gelas
1,5 tahun Lari
Menumpuk mainan Berbicara
Makan mengunakan sendok Menyuapi boneka
2 tahun Menendang bola Menumpuk empat mainan Menumpuk gambar
Melepaskan pakaian Memakai pakaian
Menyikat gigi dengan sendirinya
2,5 tahun Melompat
Menunjuk bagian tubuh Mencuci tangan Mengeringkan tangan
3 tahun Menggambar garis tegak Menyebut warna benda
Menyebut nama teman
3,5 tahun Naik sepeda roda tiga Menggambar lingkaran Bercerita singkat
Menyebutkan penggunaan benda Memakai baju kaos
4 tahun Menggambat tanda tambah
Mengenakan baju tanpa bantuan
3) Pemeriksaan dapat dimulai dari bagian tubuh yang mudah dan tidak
menakutkan anak.
1) Riwayat Pranatal
Perlu ditanyakan pada ibu apakah ada tanda-tanda resiko tinggi saat
hamil, seperti terinfeksi TORCH, berat badan tidak naik, preeksklamsi,
dan lain-lain, serta apakah kehamilannya dipantau berkala. Kehamilan
risiko tinggi yamg tidak ditangani dengan benar dapat mengganggu
tumbuh kembang anak. Dengan mengetahui riwayat prenatal maka
keadaan anaknya dapat diperkirakan.
2) Riwayat Kelahiran
Perlu ditanyakan pada ibu mengenai cara kelahiran anaknya, apakah
secara normal, dan bagaimana keadaan anak sewaktu lahir. Anak yang
dalam kandungan terdeteksi sehat, apabila kelahirannya mengalami
gangguan (cara kelahiran dengan tindakan seperti forceps, partuss
lama, atau kasep), maka gangguan tersebut dapat mempengaruhi
keadaan tumbuh kembang anak.
3) Pertumbuhan Fisik
Untuk menentukan keadaan pertumbuhan fisik anak, perlu
diperlakukan pengukuran antropometri dan pemeriksaan fisik.
Sebagaimana dalam pembahasan sebelumnya, pengukuran
antropometri yang sering digunakan di lapangan untuk memantau
tumbuh kembang anak adalah TB, BB, dan lingkar kepala. Sedangkan
lingkar lengan dan lingkar dada baru digunakan bila dicurigai adanya
gangguan pada anak. Apabila petugas akan mengkaji pertubuhan fisik
anak, maka petugas tersebut cukup mengukur BB, TB, dan lingkar
kepala. Meskipun tidak semua ukuran antropometri digunakan, berikut
ini akan dijelaskan cara pengukuran dari masing-masing ukuran
antropometri:
a) Berat Badan (BB)
Untuk menentukan berat badan anak, hal yang perlu diperhatikan
adalaah sebagai berikut:
I. Pengukuran dilakukan dengan memakai alat timbangan yang
telah ditera (distandardisasi/dikalibrasi) secara berkala.
Timbangan yang digunakan dapat berupa dacin atau timbangan
injak.
II. Untuk menimbang anak yang berusia kurang 1 tahun, maka hal
tersebut dilakukan dengan posisi berbaring. Untuk anak yang
berusia 1-2 tahun, dilakukan dengan posisi duduk dengan
menggunakan dacin. Untuk anak yang berusia lebih dari 2 tahun,
penimbangan berat badan dapat dilakukan dengan posisi berdiri.
iii. Tentukan besar lingkar lengan sesuai dengan angka yang tertera
pada pita pengukur.
iv. Catat hasil pengukuran pada Kartu Menuju Sehat (KMS) atau
status anak.
e) Lingkar Dada
Sebagaimana lingkar lengan atas, pengukuran lingkar dada
jarang dilakukan. Pengukurannya dilakukan pada saat bernapas
biasa (mid respirasi) pada tulang Xifoidius (incisura subternalis).
Pengukuran lingkar dada ini dilakukan dengan posisi berdiri pada
anak yang lebih besar, sedangkan pada bayi dengan posisi
berbaring. Cara pengukuran lingkar dada adalah sebagai berikut :
i. Siapkan pita pengukur
ii. Lingkarkan pita pengukur pada daerah dada.
iii. Catat hasil pengukuran pada KMS anak atau kartu yang
disediakan.
4) Perkembangan anak
Untuk mengkaji keadaan perkembangan anak, dapat digunakan
buku Pedoman Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita sebagaimana
telah dibahas sebelumnya. Dari pedoman ini dapat diketahui
mengenai keadaan perkembangan anak saat ini, apakah anak berada
dalam keadaan normal, meragukan, atau memerlukan rujukan.
Apabila anak memerlukan pemeriksaan lebih lanjut, maka dapat
dilakukan DDST yang dapat dibaca pada Buku Tumbuh Kembang
oleh Soetjiningsih (1996).
2. Diagnosa Keperawatan