Disusun Oleh:
WIDYO NUGROHO
NIM. 211133039
Widyo Nugroho
NIM. 211133039
Mengetahui,
________________________ _____________________
5
BAB I
KONSEP DASAR
1
2
2) Jenis-Jenis Pil KB
a) Pil KB atau kontrasepsi oral tipe sekuensial
Pil dibuat seperti urutan hormon yang dikeluarkan ovariun
pada tiap siklus. Maka berdasarkan urutan hormon tersebut,
estrogen hanya diberikan selama 14-16 hari pertama diikuti
oleh kombinasi progestron dan estrogen selama 5-7 hari
terakhir. Terdiri dari 14-15 pil KB/kontrasepsi oral yang
berisi derivat estrogen dan 7 pil berikutnya berisi kombinasi
estrogen dan progestin. Cara penggunaannya sama dengan
tipe kombinasi. Efektivitasnya sedikit lebih rendah dan
lebih sering menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan.
b) Pil kombinasi atau combination oral contraceptive pill
Pil KB yang mengandung estrogen dan progesteron dan
diminum sehari sekali. Terdiri dari 21 – 22 pil
KB/kontrasepsi oral dan setiap pilnya berisi derivate
estrogen dan progestin dosis kecil, untuk pengunaan satu
siklus. Pil KB atau kontrasepsi oral pertama mulai diminum
pada hari pertama perdarahan haid, selanjutnya setiap hari 1
pil selama 21 - 22 hari. Umumnya setelah 2 - 3 hari sesudah
pil KB atau kontrasepsi oral terakhir diminum, akan timbul
perdarahan haid, yang sebenarnya merupakan perdarahan
putus obat. Penggunaan pada siklus selanjutnya, sama
seperti siklus sebelumnya, yaitu pil pertama ditelan pada
hari pertama perdarahan haid.
c) Pil KB atau kontrasepsi oral tipe Pil mini
Pil mini kadang-kadang disebut pil masa menyusui. Pil mini
yaitu pil KB yang hanya mengandung progesteron saja dan
diminum sehari sekali. Terdiri dari 21 - 22 pil. Cara
pemakaiannya sama dengan cara tipe kombinasi. Dosis
progestin dalam pil mini lebih rendah daripada pil
kombinasi. Dosis progestin yang digunakan adalah 0,5 mg
5
c) Multi load
IUD ini terbuat dari plastik (polyethelene) dengan dua tangan
kiri dan kanan berbentuk sayap yang fleksibel. Panjang dari
ujung atas ke ujung bawah 3,6 cm. Batang diberi gulungan
kawat tembaga dengan luas permukaan 250 mm2 atau 375
mm2 untuk menambah efektifitas. Ada tiga jenis ukuran
multi load yaitu standar,short , dan mini
d) Lippes loop
IUD ini berbentuk huruf spiral atau huruf S bersambung.
Untuk memudahkan kontrol, dipasang benang pada ekornya.
Lippes loop mempunyai angka kegagalan yang rendah.
10
3) Efektivitas
Sangat efektif (0,5-1 kehamilan per 100 wanita setelah pemakaian
selama 1 tahun)
4) Keuntungan
a) Tidak terganggu faktor lupa
b) Metode jangka panjang (perlindungan sampai 10 tahun dengan
c) menggunakan tembaga T 380 A)
d) Mengurangi kunjungan ke klinik
e) Lebih murah dari pil dalam jangka panjang
5) Kontraindikasi
a) Hamil atau diduga hamil
b) Infeksi leher rahim atau rongga panggul, termasuk penderita
penyakit
c) kelamin
d) Pernah menderita radang rongga panggul
e) Penderita perdarahan pervaginam yg abnormal
f) Riwayat kehamilan ektopik
g) Penderita kanker alat kelamin
6) Efek samping
a) Perdarahan dank ram selama minggu-minggu pertama setelah
pemasangan.
11
3) Keuntungan
a) Sekali pasang untuk 3 tahun
b) Tidak mempengaruhi produksi ASI
c) Tidak mempengaruhi tekanan darah
d) Pemeriksaan panggul tidak diperlukan sebelum pemakaian
e) Baik untuk wanita yang tidak ingin punya anak lagi tetapi
belum mantap untuk di tubektomi
4) Kontraindikasi
a) Hamil atau disangka hamil
b) Perdarahan pervaginam yang tidak diketahui sebabnya
c) Tumor/keganasan
d) Penyakit jantung, darah tinggi, kencing manis
5) Efek samping
Kadang2 pada saat pemasangan akan terasa nyeri. Selain itu
ditemukan haid yang tidak teratur, sakit kepala, kadang2 terjadi
spotting atau anemia karena perdarahan yg kronis.
e. Kondom Pria
Adalah sarung karet tipis yang dipakai oleh pria pada waktu
bersenggama
1) Cara Kerja
Sarung karet ini mencegah sperma bertemu dengan ovum
2) Efektivitas
Dalam teori: 98%. Dalam praktek: 85%. Efektif jika digunakan
benar tiap kali berhubungan.Namun efektivitasnya kurang jika
dibandingkan metode pil, AKDR, suntikan KB.
3) Keuntungan
a) Dapat dipaki sendiri
b) Dapat mencegah penularan penyakit kelamin
c) Tidak mempengaruhi kegiatan menyusui
d) Dapat digunakan sebagai pendukung metode lain
e) Tidak mengganggu kesehatan
13
14
15
BAB III
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian Pengkajian
1. Data Subjektif
a. Identitas
Yang dikaji meliputi biodata dan suami mulai dari nama, umur, suku,
agama, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, alamat, nomor telepon.
b. Keluhan Utama
Dikaji keluhan klien yang berhubungan dengan penggunaan KB
suntik kombinasi tersebut antara lain amenorea/perdarahan tidak
terjadi, perdarahan bercak, meningkatnya/menurunnya BB.
c. Riwayat KB
Dikaji apakah klien pernah menjadi akseptor KB lain sebelum
menggunakan KB kombinasi dan sudah berapa lama menjadi akseptor
KB tersebut.
d. Riwayat Obstetri Lalu
Dikaji riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu.
e. Riwayat Kesehatan Klien
Dikaji menarche pada umur berapa, siklus haid, lamanya haid, sifat
darah haid, dismenore atau tidak, flour albus atau tidak.
f. Riwayat Kesehatan Keluarga
Dikaji apakah klien menderita penyakit jantung, DM, TBC, hipertensi
dan kanker payudara.
g. Pola Kehidupan
Dikaji meliputi pola nutrisi, pola eliminasi, pola istirahat, pola
aktivitas, pola aktivitas seksual, pola personal hygiene, dan kebiasaan
sehari – hari.
16
2. Data Objektif
a. Pemeriksaan Umum
Meliputi pemeriksaan pada tekanan darah, nadi, pernapasan, BB, TB,
suhu badan, kesadaran.
b. Pemeriksaan Khusus
1) Wajah: dilihat adanya bercak hitam (chloasma), adanya oedema,
conjungtiva tidak pucat, sclera tidak ikterik.
2) Leher: diraba adanya pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar
limfe, adanya bendungan vena jugularis.
3) Dada: dilihat bentuk mammae, diraba adanya massa pada
payudara.
4) Genitalia: dilihat dari condiloma aquminata, dilihat dan diraba
adanya infeksi kelenjar bartholini dan kelenjar skene.
5) Ekstremitas: dilihat adanya oedema pada ekstremitas bawah dan
ekstremitas atas, adanya varises pada ekstremitas bawah.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut
2. Ansietas
3. Defisit pengetahuan
C. Intervensi Keperawatan
1. Nyeri Akut
dapat mengurangi
h. Tingkatkan istirahat. nyeri.
h. Istirahat akan
membuat klien
merasa nyaman,
sehingga nyeri dapat
i. Kolaborasi: berikan berkurang.
analgetik untuk i. Penggunaan agens –
mengurangi nyeri. agens farmakologi
untuk mengurangi
atau menghilangkan
nyeri.
2. Ansietas
3. Defisit Pengetahuan
20
DAFTAR PUSTAKA
Hadi M., Y., & Yuliawati. (2019). Pengaruh Penggunaan Kontrasepsi Implant
Terhadap Peningkatan Berat Badan dan Hypertensi di Kabupaten Lampung
Timur. Jurnal Kesehatan, 6(2), 88–93. Retrieved from
http://ejurnal.poltekkes-tjk.ac.id
Nastangin. (2019). Vasektomi dan Tubektomi Perspektif Maqasid Al-Syariah.
Journal of Islamic Family Law, 3(1). Retrieved from
http://jurnal.iainkediri.ac.id
Padila. (2017). Keperawatan Maternitas Sesuai Dengan Standar Kompetensi
(PLO) dan Kompetensi Dasar (CLO). Yogyakarta: Nuha Medika.
Pratiwi, A. I. (2019). Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Keikutsertaan
Pasangan Usia Subur (PUS) Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Di Desa
Alamendah Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung. Jurnal Kebidanan,
8(1), 1–11. Retrieved from jurnal.stikeswilliambooth.ac.id
Revina, Sakung, J., & Amalinda, F. (2018). Hubungan Pengetahuan dan
Dukungan Suami dengan Pemilihan Kontrasepsi Suntik pada Akseptor KB di
Kelurahan Panasakan Kecamatan Baolan Kabupaten Tolitoli. Jurnal
Kolaboratif Sains, 1(1), 1052–1063. Retrieved from
http://jurnal.unismuhpalu.ac.id
Rusmini, Purwandani, S., Utami, V. N., & Faizah, S. N. (2017). Pelayanan KB
dan Kesehatan Reproduksi Berbasis Evidence Based. Jakarta: Trans Info
Media.
Setiyaningrum, E. (2016). Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta: Trans Info
Media.
Sibagariang, E. E. (2016). Kesehatan Reproduksi Wanita Edisi Revisi. Jakarta:
Trans Info Media.\
Sinyal, M. P., Rompas, S., & Bataha, Y. (2019). Penggunaan Alat Kontrasepsi
Oleh Akseptor di Rumah Sakit Manado Medical Center Periode Juli-
Desember 2018. E-Journal Keperawatan (e-Kp), 7(1), 1–7. Retrieved from
23
http://ejournal.unsrat.ac.id