OLEH :
2114901032
PEMBIMBING AKADEMIK
PEMBIMBING KLINIK
A. PENGKAJIAN
I. Identitas Diri Klien
Nama : Ny. D
Tanggal masuk RS : 01-01-2022
Tempat/Tgl lahir : 01 Desember 1947
Informasi : Pasien dan keluarga
Jenis kelamin : Perempuan
Status kawin : janda
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT
Alamat : Jl Raya Ampang No.11 Padang
II. Identitas Keluarga Klien
Keluarga terdekat yang dapat segera dihubungi (Orangtua, istri, suami)
Nama : Ny. I
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jl Raya Ampang No.11 Padang
Riwayat Kesehatan
1. Riwayat kesehatan sekarang
Pasien mengatakan sebelum masuk ke rumah sakit, pasien menyapu halaman
rumah yang didepan nya ada trotoar jalan, klien jatuh dari trotoar dan
tertelungkup, klien dibantu oleh orang yang lewat dan dibawa ke rs Ibnu Sina
kemudian pasien dirujuk ke IGD RSUP Mdjamil Padang dengan keadaan sadar.
Pada saat awal pengkajian 3 Januari 2022 jam 15.00 WIB klien mengatakan
mengeluh nyeri pada kaki secara terus-menerus, nyeri dirasakan bertambah pada
saat kaki sebelah kiri digerakkan. Klien mengatakan tidak bisa gerak untuk
mengubah posisi, klien mengatakan tidak dapat melakukan aktifitas dengan
normal hanya berbaring saja. Klien mengatakan nyeri : P(nyeri fraktur), Q (nyeri
terasa seperti di tusuk-tusuk), R (Nyeri terasa pada bagian kaki sebelah kiri), S
(skala nyeri 6), T (nyeri terasa hilang timbul),
Klien terpasang skintraksi dan beban 4kg, klien mengatakan cemas dan khawatir
dengan kondisi yang dihadapi. Klien tampak gelisah, frekuensi Nadi: 101x/i.
2. Riwayat kesehatan dahulu
Klien mengatakan belum pernah dirawat sebelumnya, klien mengatakan tidak ada
riwayat penyakit seperti asma, diabetes melitus, dan hipertensi, klien mangatakan
tidak ada riwayat alergi..
3. Riwayat Kesehatan keluarga
Pasien dan keluarga mengatakan tidak ada keluarga yang menderita penyakit
seperti dm, hipertensi dan lainnya.
Genogram
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Tinggal serumah
5. Hidung
Simetris/Tidak : hidung simetris kiri dan kanan
Membran mukosa : hipertermis/pucat (-/-), sekret (-/-)
Penciuman/ Ketajaman Membedakan Bau : Nervus 1 klien tidak ada masalah
Alergi terhadap sesuatu : Tidak ada alergi
6. Mulut &Tenggorakan
Inspeksi : Mukosa mulut lembab, tidak terdapat
sianosis, tidak terdapat stomatitis. gigi terdapat caries. lidah bersih, tidak ada
peradangan.
Tes rasa (ketajaman mengecap rasa)
Nervus IX, X, dan XII : Pengecapan baik
Kesulitan menelan (Nervus IX dan X) : Tidak ada gangguan menelan
7. Leher
Inspeksi : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
dan tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, tidak ada kaku kuduk.
Palpasi : Arteri carotis teraba, , JVP 5+2 CM
H2O, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan kelenjar limfe.
8. Thorak
Inspeksi : Bentuk thorak normo chest, warna kulit sawo matang, adanya
retraksi dinding dada.
Pola nafas : 20x/ menit
Palpasi : Vocal fremitus getaran nya sama kiri dan kanan
Perkusi : Batas paru garis ke 5 midklavikula dextra, bunyi sonor pada
seluruh lapang paru.
Auskultasi : Suara nafas vesikuler
9. Payudara
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan
Palpasi : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe
10. Kardiovaskuler
Inspeksi : Ictus cordis tidak nampak
Palpas : Ictus cordis teraba setinggi ICS V 1 cm medial dari garis
midklavikularis kiri.
Perkusi : Batas jantung kanan ( ICS V, lien strenalis dextra), Batas
kiri (ICS V, 1 cm dari garis midklavikularis sinistra), batas atas ICS III, linea
parasternalis sinistra)
Auskultasi :Bunyi jantung I (lup) & II (dup) , gallop (-), murmur(-)
11. Abdomen
Inspeksi : Tidak ada distensi abdomen, spider nevi (-)
Auskultasi : Bising usus normal, frekuensi 7x/menit
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Tympani keempat kuadran abdomen (-), area traube redup,
shifting dullness(+)
12. Neurologi
Tingkat kesadaran : GCS 15 (compos mentis)
Pemeriksaan Reflek
Reflek Fisiologis : Bicep (++), Tricep (++), Archiles (++), Patella
tidak dikaji
Reflek Patologis : Babinski (--)
Pemeriksaan motorik : tidak ada masalah
Pemeriksaan sensorik : tidak ada masalah
Kekuatan otot : sedang
13. Ekstremitas
3. Hubungan/komunikasi
Bahasa utama : Minang
Bicara : Jelas
Kehidupan keluarga
Adat istiadat yang dianut : minang kabau
Pembuat keputusan dalam keluarga : Pasien
Pola komunikasi : musyawarah mufakat
Keuangan : cukup
Kesulitan dalam keluarga : hubungan dengan keluarga baik
4. Kebiasaan seksual : tidak ada gangguan hubungan seksual
5. Spiritual
Keyakinan agama : Islam
Kegiatan agama yang dilakukan : Shalat
Kegiatan agama yang dilakukan di RS: tidak ada
X. Informasi Penunjang
Laboratorium
a. Laboratorium
1) Hemoglobin : 9.8 g/dL Normal : 13.o - 16.0
2) Leukosit : 8,73 10^3/mm’3 Normal : 5.0 - 10.0
3) Trombosit : 268 10^3/mm;3 Normal :150 - 400
4) Hematokrit : 29% Normal : 32
B. ANALISA DATA
Trauma
Ansietas
DS :
Fraktur tibia
a. Pasien
mengatakan cemas Perubahan status
dengan kondisinya kesehatan
sekarang
b. Pasien Rencana pembedahan
mengatakan
khawatir dengan Kurangnya pengetahuan
keadaannya tentang prosedur
c. Pasien
mengatakan takut ansietas
kaki sebelah kiri
tidak bisa
digerakkan seperti
semula
DO :
a. Pasien tampak
khawatir
b. Pasien selalu
menanyakan
mengenai
kegelisahannya
c. Frekuensi Nadi:
101x/i
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b.d agen pencedera fisik
2. Gangguan Mobilitas Fisik b.d Kerusakan Integritas Struktur Tulang
3. Ansietas b.d kurang terpapar informasi
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
O : Pasien tampak
meringis
TD : 130/83
mmHg
N : 81 x/i
A : masalah belum
teratasi
P : Intervensi
dilanjutkan
R: klien mengatakan
nyerti terasa di
bagian kaki kiri),
T: klien mentakan
nyeri hilang timbul)
O:
Klien tampak
meringis
Klien tampak
gelisah
Klien tampak
posisi menahan
nyeri
A : Nyeri akut
teratasi sebagian,
nyeri menjadi skala
2 dalam 30 menit
setelah injeksi
katerolac
P : Intervensi
dilanjutkan
Gangguan 1. Mengidentifikasi adanya nyeri S : Klien
Mobilitas
atau keluhan fisik lainnya mengatakan belum
Fisik b.d
Kerusakan 2. Mengidentifikasi toleransi fisik bisa duduk hanya
Integritas
melakukan ambulasi bisa miring kanan
Struktur 3. Monitor frekuensi jantung kiri
Tulang
dan tekanan darah sebelum
O : klien tampak
memulai ambulasi
terbaring tidur,
4. Memonitor kondisi umum
sesekali miring
selama melakukan
ambulasi A : gangguan
Melibatkan keluarga untuk mobilitas fisik
membantu pasien dalam teratasi sebagian
meningkatkan ambulasi
P : intervensi
dilanjutkan
Ansietasb.d 1. Memonitor tanda-tanda S : Klien
kurang ansietas mengatakan sudah
terpapar 2. Menciptakan suasana tidak cemas, dan
informasi ingin segera
terapeutik untuk
dioperasi
menumbuhkan O : klien tampak
kepercayaan tenang
3. Memahami situasi yang A : ansietas teratasi
membuat ansietas P : intervensi
4. Menganjurkan dihentikan
mengungkapkan perasaan
dan persepsi
5. Menganjurkan keluarga
untuk selalu disamping
dan mendukung pasien
Melatih teknik relaksasi
nafas dalam