Anda di halaman 1dari 8

Riche Dongke, Universitas Tadulako.

Page |1

LITERATURE REVIEW

BIOKIMIA

“IKATAN KIMIA, pH, dan BUFFER”

DISUSUN OLEH

NAMA : RICHE DONGKE

STAMBUK : N 101 21 121

KELOMPOK : 09 (SEMBILAN)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS TADULAKO

2021

Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran


Universitas Tadulako
2021
UNTAD Pg.2

IKATAN KIMIA, pH, DAN BUFFER

A. IKATAN KIMIA

Konsep ikatan kimia di kemukakan oleh Gilbert N, Irving

Langmuir, dan Kossel pada tahun 1916. Menurut Gilbert N, Irving

Langmuir, dan Kossel, apabila gas mulia (VIII A) tidak bersenyawa

dengan unsur lain, tentunya ada sesuatu keunikan dalam konfigurasi

elektronnya yang mencegah persenyawaan dengan unsur lain. Sehingga

apabila dugaan tersebut benar, maka atom yang bergabung dengan atom

lain membentuk suatu senyawa mungkin mengalami perubahan di dalam

konfigurasi elektronnya yang mengakibatkan atom-atom itu lebih

menyerupai gas mulia. lalu teori yang dikembangkan dari gagasan ini saat

ini dikenal sebagai teori Lewis. Teori Lewis mengatakan bahwa :

1. Elektron-elektron, yang berada di kulit terluar (electron valensi),

memainkan peranan utama dalam pembentukan ikatan kimia.

2. Pembentukan ikatan kimia sering kali terjadi karena adanya

perpindahan satu atau lebih electron dari satu atom ke atom yang lain.

Hal ini mendorong terjadinya pembentukan isu positif dan negatif dan

terbentuknya suatu jenis ikatan yang disebut ikatan ion.

3. Dalam kasus lain, pembentukan ikatan kimia bisa juga terjadi dari

pemakaian bersama pasangan electron di antara atom-atom. Molekul


UNTAD Pg.3

yang dihasilkan ini mempunyai suatu jenis ikatan yang disebut ikatan

kovalen.

4. Perpindahan atau pemakaian bersama electron berlangsung sedemikian

rupa sehingga setiap atom yang terlibat mendapat suatu konfigurasi

electron yang mantap. Konfigurasi umumnya merupakan konfigurasi

gas mulia yaitu konfigurasi dengan 8 elektron pada kulit terluarnya

yang disebut suatu octet.1

Pada teori leuwis dikenal suatu aturan yang disebut dengan aturan

oktet , yang mengatakan bahwa “Kebanyakan atom-atom dikelilingi

oleh 8 elektron jika atom-atom berikatan dengan atom-atom lain”.

Namun pada kasus atom-atom yang tidak mungkin memenuhi aturan

oktet seperti halnya (H, He, Li) maka mereka cenderung menstabilkan

diri hanya dengan dua elektron (Duplet) di kulit terluarnya.

Untuk mempermudah pemahaman juga dikenal suatu lambang

lewis misalnya sebagai berikut :

A.1 PEMBENTUKAN IKATAN ION

1
Yusnidar Yusuf, Kimia Dasar, vol. 1 (Jakarta: Edu Center Indonesia, 2018). p 50
UNTAD Pg.4

Ikatan ion terbentuk karena gaya tarik-menarik anatara ion yang

berlawanan muatan sebagai akibat dari serah terima elektron dari suatu

atom ke atom lain. Ikatan ion terbentuk antara unsur logam dengan unsur

non logam. Natrium klorida (NaCl) terbentuk dari gabungan ion Na+ dan

Cl-

Na ( 2, 8, 1 ) melepas 1 elektron membentuk ion Na+ ( 2, 8 )

Cl ( 2, 8, 7 ) menyerap 1 elektron membentuk ion Cl- (2, 8, 8 )

A.2 PEMBENTUKAN IKATAN KOVALEN

Terjadi karena pemakaian pasangan elektron secara bersama.

Umumnya terbentuk antara sesama atom nonlogam yang sama-sama ingin

menangkap elektron. Masing-masing atom yang berikatan menyumbang

elektron dalam jumlah yang sama.

A.3 PEMBENTUKAN IKATAN HIDROGEN

Interaksi yang terjadi antara atom H dengan atom F, O, atau N

pada molekul yang berlainan. Ikatan hidrogen lebih kuat dibandingkan

gaya Van der Waals. Senyawa yang memiliki ikatan hydrogen memiliki
UNTAD Pg.5

titik didih dan titik leleh yang lebih besar walaupun Mr (molekul relatif)-

nya kecil.

A.4 PEMBENTUKAN IKATAN VAN DER WALS

Terjadi antara senyawa yang berikatan kovalen. Gaya tarik dipoldipol

lebih kuat dibandingkan dipol sesaat. Senyawa yang memiliki ikatan Van der

Waals memiliki titik didih rendah.2

B. KONSEP pH

Untuk menentukan derajat keasaman dari suatu zat, saat ini kita

menggunakan suatu perhitungan yang didasarkan pada negative logaritma

dari [H+], yang dilambangkan dengan pH yang mengacu pada “potensial

ion hidrogen”, yang mana dapat kita perhitungkan dengan persamaan di

bawah ini :

pH = -log [H30+] Atau pOH = - log [OH-]

2
Ibid.
UNTAD Pg.6

sedangkan untuk menentukan [H30+] dari suatu nilai pH yang telah

diketahui bisa menggunakan perhitungan antilogaritma. Sehingga pKw

merupakan logaritma negatif dari Kw.

Kita bisa mencari hubungan yang sederhana antara pH dan pOH

dari larutan, yaitu :

Sehingga kita bisa mencaripH dari suatu larutan 2,5X10 -3 M NaOH yaitu

14,00 – 2.60 = 11,40. Sedangkan pH air murni adalah 7.

C. KESETIMBANGAN ASAM BASA PADA MANUSIA

Keseimbangan asam dan basa merupakan suatu kondisi dimana

konsentrasi ion hidrogen yang diproduksi setara dengan konsentrasi ion

hidrogen yang dikeluarkan oleh sel. Dalam kehidupan, keseimbangan

asam pada tingkat molekuler biasanya berhubungan dengan asam lemah


UNTAD Pg.7

dan basa lemah, begitupun pada tingkat konsentrasi ion H+ atau ion OH -

yang sangat rendah. Keseimbangan asam dan basa merupakan

keseimbangan ion hidrogen. Walaupun produksi akan terus menghasilkan

ion hidrogen dalam jumlah sangat banyak, faktanya konsentrasi ion

hidrogen dipertahankan pada kadar rendah pH 7,4. Derajat keasaman (pH)

darah manusia normalnya berkisar antara 7.35 hingga 7.45. Tubuh

manusia mampu mempertahan keseimbangan asam dan basa agar proses

metabolisme dan fungsi organ dapat berjalan secara optimal.

Keseimbangan asam dan basa pada tubuh manusia diatur oleh dua sistem

organ yakni paru dan ginjal. Paru berperan dalam pelepasan (eksresi CO 2)

dan ginjal berperan dalam pelepasan asam.

D. LARUTAN BUFFER

Definisi dari larutan buffer atau larutan penyangga adalah suatu zat

yang hanya mengalami perubahan sedikit pada pH bila sejumlah kecil

asam kuat atau basa kuat ditambahkan.. atau bisa juga dikatakan bahwa

larutan buffer merupakan Campuran asam lemah dan garamnya (basa

konjugatnya) atau Campuran basa lemah dan garamnya (asam

konjugatnya).
UNTAD Pg.8

DAFTAR PUSTAKA

BUKU :

Yusuf, Yusnidar. Kimia Dasar. Vol. 1. Jakarta: Edu Center Indonesia, 2018.

Anda mungkin juga menyukai