Anda di halaman 1dari 6

Tugas Paper

FASIES BATUAN KARBONAT

DOSEN PENGAMPU

MUHAMAD KASIM S,T. M,T

OLEH

RATNA L. MADUSILA

471 417 040

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2020

1
Tugas Paper

Daftar Isi

HALAMAN SAMPUL........................................................................................1

DAFTAR ISI........................................................................................................2

PEMBAHASAN...................................................................................................3

a) Fasies Batuan Karbonat........................................................................3

REFERENSI........................................................................................................6

2
Tugas Paper

Pembahasan
Batuan sedimen karbonat, seperti yang kita ketahui memiliki unsur kimia
CaCO3, dimana unsur ini hanya bisa terbentuk pada daerah laut dengan syaratsyarat
seperti salinitas, suplai cahaya matahari, kekeruhan, keadalaman dan arus air laut yang
tenang dan batas zona akhir terbentuknya unsur karbonat, atau yang disebut sebagai
zona CCD (Carbonate Compensation Depth), karena hal ini sangat berperan dalam
pembentukan batuan sedimen karbonat.

Batuan karbonat adalah batuan dengan kandungan material karbonat lebih dari
50 % yang tersusun atas partikel karbonat klastik yang tersemenkan atau karbonat
kristalin hasil presipitasi langsung (Reijers & Hsu, 1986). Sementara itu, (Bates &
Jackson, 1987) mendefinisikan batuan karbonat sebagai batuan yang komponen
utamanya adalah mineral karbonat dengan berat keseluruhan lebih dari 50 %.
Sedangkan batugamping menurut definisi (Reijers & Hsu, 1986) adalah batuan yang
mengandung kalsium karbonat hingga 95 %, sehingga tidak semua batuan karbonat
adalah batugamping, namun batugamping merupakan bagian dari kelompok batuan
karbonat.

Fasies Batuan Karbonat


Fasies merupakan suatu tubuh batuan yang memiliki kombinasi karakteristik
yang khas dilihat dari litologi, struktur sedimen dan struktur biologi memperlihatkan
aspek fasies yang berbeda dari tubuh batuan yang ada di bawah, atas dan di
sekelilingnya.

Fasies umumnya dikelompokkan ke dalam facies association dimana fasiesfasies


tersebut berhubungan secara genetis sehingga asosiasi fasies ini memiliki arti
lingkungan. Dalam skala lebih luas asosiasi fasies bisa disebut atau dipandang sebagai
basic architectural element dari suatu lingkungan pengendapan yang khas 28 sehingga
akan memberikan makna bentuk tiga dimensi tubuhnya (Walker dan James, 1992)

Menurut Selley (1985, dalam Rizqi Amelia Melati 2011), fasies sedimen adalah
suatu satuan batuan yang dapat dikenali dan dibedakan dengan satuan batuan yang lain
atas dasar geometri, litologi, struktur sedimen, fosil, dan pola arus purbanya. Fasies
sedimen merupakan produk dari proses pengendapan batuan sedimen di dalam suatu
jenis lingkungan pengendapannya. Diagnosa lingkungan pengendapan tersebut dapat
dilakukan berdasarkan analisa faises sedimen, yang merangkum hasil interpretasi dari
berbagai data di atas.

3
Tugas Paper

1. Model Fasies Karbonat Menurut Link tahun 1950

a. Fasies Terumbu Belakang: Fasies ini terdiri dari perselingan antara


batugamping dan dolomit, red beds, endapan evaporit, pasir serpih dsb.
b. Fasies Terumbu Inti: Fasies ini mempunyai terumbu yang masif dan berongga,
dengan dolomit dan batugamping yang lapuk berwarna merah kelabu sampai
putih dan sering terdapat indikasi adanya hidrokarbon.
c. Fasies Terumbu Muka: Fasies ini terdiri dari perselingan antara batugamping
dan pasir, warna cokelat, mengandung minyak bumi.

Model Fasies Karbonat Menurut Link tahun 1950

2. Model Fasies Karbonat Menurut Wilson tahun 1975

a. Basin Fasies: merupakan lingkungan yang terlalu dalam dan gelap bagi
kehidupan organisme benthonik dalam menghasilkan karbonat, sehingga
adanya karbonat hanya tergantung kepada pengisian oleh material yang
berukuran butir sangat halus dan merupakan hasil runtuhan planktonik.
b. Open Shelf Fasies: merupakan lingkungan air yang mempunyai kedalaman
dari beberapa puluh meter sampai beberapa ratus meter, umumnya
mengandung oksigen, berkadar garam yang normal dan mempunyai sirkulasi
air yang baik.

4
Tugas Paper

c. Toe of Slope Karbonat Fasies: merupakan lingkungan yang berupa lereng


cekungan bagian bawah, dengan material-material endapannya yang berasal
dari daerah-daerah yang dangkal. Kedalaman, kondisi gelombang, dan
kandungan oksigen masih serupa dengan fasies 2.
d. Fore Slope Fasies: merupakan lingkungan yang umumnya terletak diatas
bagian bawah dari "oxygenation level" sampai diatas batas dasar yang
bergelombang, dengan material endapannya yang berupa hasil rombakan.
e. Organic (ecologic) Reef Fasies: mempunyai sifat karakteristik dari ekologinya
bergantung kepada energi air, kemiringan lereng, pertumbuhan organisme,
banyaknya kerangka atau jalinan organisme, bagian yang ada di atas
permukaan dan terjadinya sedimentasi.
f. Sand on Edge of Platform Fasies: merupakan daerah pantai yang dangkal,
daerah gosong-gosong pada daerah pantai ataupun bukit-bukit pasir.
Kedalamannya antara 5-10 meter sampai diatas permukaan laut, pada
lingkungan ini cukup memperoleh oksigen, akan tetapi jarang dijumpai
kehidupan organisme laut.
g. Open Platform Facies: terletak pada selat, danau dan teluk dibagian belakang
daerah tepi paparan. Kedalamannya pada umumnya hanya beberapa puluh
meter saja, dengan kadar garam yang bervariasi dan sirkulasi airnya sedang.
h. Restricted Platform Facies: merupakan endapan sedimen yang halus yang
terjadi pada daerah yang dangkal, pada telaga ataupun danau. Sedimen yang
lebih kasar hanya terjadi secara terbatas yaitu pada daerah kanal ataupun pada
daerah pasang surut. Lingkungan ini terbatas untuk kehidupan organisme,
mempunyai salinitas yang beragam, kondisi reduksi dengan kandungan
oksigen, sering mengalami diagenesa yang kuat.
i. Platform Evaporite Facies: merupakan lingkungan supratidal dengan telaga
pedalaman dari daerah ambang terbatas atau " restricted marine " yang
berkembang kedalam lingkungan evaporite (sabkha, salinitas dan bergaram).
Mempunyai iklim panas dan kering, kadang-kadang terjadi air pasang. Proses
penguapan air laut yang terjadi akan menghasilkan gypsum dan anhidrit.

5
Tugas Paper

Model Fasies Karbonat Menurut Wilson tahun 1975

Referensi

Ehlers, E,G., Blatt,H. 1980. Petrology. W.H. Freeman Company. San Fransisco

https://geohazard009.wordpress.com/2015/03/12/batuan karbonat/-

Anda mungkin juga menyukai