Anda di halaman 1dari 1

Kao 

adalah perusahaan multinasional yang bergerak dalam bidang FMCG (Fast Moving Costumer
Goods) non-food yang memiliki sejumlah produk  ternama dan selalu mengutamakan kebutuhan dan
keinginan konsumen  dengan mengangkat nilai inovasi untuk peduli. Namun nilai inovasi untuk
peduli ini belum maksimal dalam meningkatkan corporate awareness  dan eksistensi Kao saat ini.
Untuk menganalis kondisi internal dari Kao kami menggunakan framework SCQA ( Situation,
Complication, Question, Answer) dan untuk menganalisis kondisi eksternalnya kami mengumpulkan
data seputar permasalahan-permasalahan sosial yang terjadi di Indonesia saat ini. Melalui analisis
tersebut kami dapat menentukan bahwa kurangnya corporate awareness dan eksistensi Kao
dikarenakan program yang telah diimplementasikan saat ini masih hanya terfokus pada Pulau Jawa
khususnya Jakarta, sasarannya pun masih di bawah 5000 peserta, dan topik yang diangkat masih
kurang luas terhadap permasalahan-permasalahan yang ada di Indonesia. Dari hasil analisis ini kami
mengusulkan pembentukan organisasi Kao Foundation dengan tujuan mengintegrasikan,
mengefektifkan kegiatan CSR, dapat diimplementasikan dalam situasi pandemic Covid-19 saat ini,
serta memperluas impact dengan tetap meminimalisasi biaya. Pembentukan Organisasi Kao
Foundation menggunakan framework dari Boston Consultant Group yang diirangkum dalam Report
berjudul “Creating Social Impact (Strategic Use of Resources in the Social Sector)”. Tiga langkah
dasar untuk menentukan tujuan dan arah organisasi dalam framework ini adalah define, invest,and
track result. Setelah itu, kami menentukan design big picture  dari konsep organisasi sosial ini yakni
profil, struktur, program kerja, alur pendanaan, manfaat, hingga prakiraan biaya. Maka kami
menyimpulkan bahwa pembentukan organisasi Kao Foundation efektif mengimplementasikan nilai
inovasi untuk peduli sebagai strategi untuk meningkatkan corporate awareness dan eksistensi Kao
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai