Anda di halaman 1dari 6

Analisis Lari Jarak

Pendek
Wulan Simanjuntak
XII IS
Hukum Kesetimbangan
Hukum Kesetimbangan 1
"Badan selalu dalam keadaan setimbang selama proyeksi titik berat badan tersebut jatuh dalam bidang tumpuannya“

Hukum Kesetimbangan 2
Stabilitas berbanding lurus dengan luas bidang tumpuannya. Artinya makin luas bidang tumpuan, makin besar
stabilitasnya; sebaliknya makin kecil bidang tumpuannya makin kecil pula stabilitasnya

Hukum Kesetimbangan 3
Stabilitas berbanding lurus dengan berat benda/badan. Artinya semakin berat badan seseorang, semakin besar
stabilitasnya; sebaliknya semakin ringan badan seseorang, semakin kecil stabilitasnya

Hukum Kesetimbangan 4
Stabilitas berbanding lurus dengan jarak horizontal dari titik berat badan terhadap sisi bidang tumpuan ke arah
benda/badan bergerak. Artinya makin besar jarak horizontal kearah tertentu, makin besar stabilitasnya kearah
tersebut. Sebaliknya makin kecil jarak horizontal, makin kecil pula stabilitasnya"

Hukum Kesetimbangan 5
Stabilitas berbanding terbalik dengan jarak vertikal dari titik berat badan terhadap bidang alasnya. Artinya makin besar
jarak vertikalnya, makin kecil stabilitasnya; sebaliknya makin kecil jarak vertikalnya makin besar stabilitasnya"
TUAS 1, 2, dan 3
Tuas jenis pertama
Tuas jenis pertama memiliki letak titik tumpu berada di antara beban dan kuasa. Contohnya adalah jungkat-jungkit.Jika
sedang bermain jungkat-jungkit, salah satu orang akan merasa sulit dan berat untuk menjungkit jika jarak lawan
mainnya ke titik sangat jauh.Sebaliknya, seseorang akan merasa mudah menjungkit jika jarak lawan mainnya ke titik
tumpu lebih dekat.Sehingga jarak titik kuasa, titik tumpu, dan titik bebannya disesuaikan.Contoh lainnya, yaitu linggis,
gunting, palu pengungkit, dan masih banyak lainnya.
Tuas jenis kedua
Tuas jenis kedua adalah letak titik bebannya berada di antara titik tumpu dan titik kuasa.Salah satu contohnya adalah
gerobak dorong satu roda yang digunakan pada bangunan.Pada waktu seseorang mengangkat batu bata dengan
menggunakan gerobak dorong satu roda, akan merasa berat jika gagang pendorongnya terlalu pendek.Hal ini karena
jarak titik kuasa dan titik beban terlalu dekat.Namun, jika gagang pegangannya cukup panjang akan terasa ringan ketika
mengangkut batu bata. Hal ini karena jarak titik kuasa dan titik beban terletak cukup jauh.Contoh lainnya seperti,
pembuka botol, akat pemecah kemiri, alat pemecah kepiting, dan lainnya.
Tuas jenis ketiga
Tuas jenis ketiga yaitu letak titik kuasa berada di antara titik tumpu dan titik beban.Salah satu contohnya, ketika
seseorang sedang mengangkat pasir dengan sekop.Pada saat sedang mengangkat pasir menggunakan sekop dengan
gagang pegangan yang pendek, akan terasa ringan dan mengeluarkan tenaga yang lebih kecil.Hal ini karena gagang
sekop pendek memiliki jarak titik tumpu dan titik kuasa yang dekat.Berbeda dengan sekop yang memiliki ganggang
panjang, akan terasa berat dan tenaga yang dikeluarkan juga besar.Hal ini karena gangang sekop panjang memiliki jarak
titik tumpu dan titik kuasa yang jauh.Contoh lainnya, saat menggunakan sendok untuk makan, mengangkat sampah
dengan serokkan sampah, dan masih banyak lainnya.
Sudut kecondongan badan

Pernahkan kalian melihat pelari jarak pendek maka tidak ada pelari jarak pendek selalu
mengusahakan agar tubuhnya lebih cendong ke depan. Maka jawabannya adalah
karena ada pengaruh dari sudut kecondongan tubuh terhadap poros yaitu kaki. Jika
badan semakin condong maka tubuh juga akan semakin mendukung penambahan
kecepatan,karena jika tubuh semakin condong maka pusat gravitasi juga akan pindah
ke bagian atas tubuh sehingga semua gerak tubuh kita akan berusaha agar tetap
seimbang yaitu dengan menambahkan kecepatan,begitupun sebaliknya.
Gerakan : Tahap percepatan,tahap transisi,tahap kecepatan masimum,tahap
pemeliharaan kecepatan,dan tahap gerakan akhir
frekuensi
Jadi menurut saya bahwa frekuensi dalam lari jarak pendek ini adalah
frekuensi langkah.Jadi kecepatan lari adalah hasi dari frekuensi langkah
dan panjang langkah.Jadi frekuensi langkah yang semakin tinggi dapat
mempengaruhi kecepatan langkah apabila panjang langkah juga
besar.Jadi kedua hal ini tidak dapat dipisahkan dan keduanya bekerja
secara bersamaan atau saling melengkapi.Apabila sudah saling
melengkapi maka kecepatan pun akan meningkat juga.
Gerakan : Tahap percepatan dan tahap pemeliharaan kecepatan
Titik Gravitasi

Titik gravitasi adalah titik pusat tubuh sehingga tubuh berpusat pada titik tersebut.Jadi
dalam gerakan start pusat gravitasi tubuh ada pada bagian tengah,karena dalam
pengambilan start tubuh harus seimbang agar dalam berlari gerakan tidak berbelok-
belok atau tetap pada lintasan.Sedangkan pada gerakan finish titik gravitasi akan pindah
ke bagian atas,karena dalam berlari jarak pendek tubuh akan condong,begitu juga pada
saat gerakan finish ,tubuh akan tetap condong sehingga titik gravitasi tetap di atas yang
menimbulkan gerakan tubuh akan menuju titik gravitasi yang menimbulkan
percepatan(a).
Gerakan : Gerakan Start dan Gerakan Finish

Anda mungkin juga menyukai