Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas segala rahmatnya sehingga makalah ini dapat
tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Kendari, Oktober 2021

Penyusun
1,1 Latar Belakang

Islam adalah agama yang pada saat ini sudah menyebar ke seluruh Benua dan
Negara yang ada dipermukaan bumi ini.Karena memang didalam ajaran Islam itu sendiri
menuntut kepada orang yang memeluk agama Islam untuk menyebarkannya kepada
umat-umat yang lainnya yang belum kenal Islam, di dalam Islam pun ajaranya mudah
dimengerti sesuai rasional dan juga banyak bukti-bukti alam bahwa agama Islam adalah
agama yang benar.Maka orang Islam yang berakhlak baik memudahkan dalam
penyebaranya agar penduduk sekitar yang non Islam mau menerima, mengikuti, dan
masuk agama Islam. Salah satu fakta tentang orang yang paling berpengaruh diseluruh
dunia adalah Nabi kita Rasulullah Muhammad Shallallahu‘alaihiwasallam.Beliau
menyebarkan Islam sendirian diMekkah yang saat itu penduduknya jahiliyah dan
kemudian berubah menjadi masyarakat yang berakhlak baik dengan memeluk Agama
Islam yang dibawa oleh beliau.Dari sinilah sejarah penyebaran Islam semakin luas ke
seluruh dunia hingga sampai ke Asia Tenggara.

Seiring berjalanya waktu dari penyebaran Islam di Mekkah sampai ke penjuru


dunia, maka para pakar sejarah melakukan penelitian dan menceritakan dalam buku
seperti apa perjalanan penyebaran Islam itu hingga bisa mencapai ke setiap Negara.
Sebenarnya para ahli sejarah yang telah menggungkapkan seperti apa perjalanan
penyebaran Islam ada yang berbeda-beda pendapat, dari masalah penepatan tahun
persisnya waktu kejadian tersebut, tapi pada dasarnya semua saling melengkapi. Karena
seiring dengan berkembangya teknologi di zaman sekarang, buku-buku tentang sejarah
direvisi dari kekurangan-kekurangannya, sehingga menjadi semakin lengkap dan benar.

1,2 Tujuan
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memaparkan dan menjelasakan tentang
Pekembangan islam di Asia Tenggara Khususnya di Filipina,Malaysia,Brunei Darussalam.
1,3 Manfaat
Penyusunan makalah ini bermanfaat memperluas wawasan tentang Perkembnga islam di
Asia Tenggara Khususnya di Filipina,Malaysia,Brunei Darussalam.
BAB II

PEMBAHASAN

2,1 Perkembangan Islam di Filipina

Sejarah masuknya Islam ke wilayah Filipina Selatan, khususnya kepulauan Sulu


dan Mindanao pada tahun 1380 M. Seorang tabib dan ulama Arab bernama Karimul
Makhdum dan Raja Baguinda tercatat sebagai orang pertama yang menyebarkan
ajaranIslam di kepulauan tersebut. Menurut catatan sejarah, Raja Baguinda adalah
seorangpangeran dari Minangkabau (Sumatra Barat).Ia tiba di kepulauan Sulu sepuluh
tahun setelah berhasil mendakwahkan Islam di kepulauan Zamboanga dan Basilan.
Filipina merupakan salah satu Negara yang terdapat di Asia Tenggarayang
mayoritas penduduknya beragama Katolik.Islam menjadi agama minoritas.Meskipun
Islam menjadi minoritas, terdapat wilayah yang yang menjadikan Islam sebagai agama
mayoritas yaitu di Filipina bagian Selatan.Perlu perjuangan untuk menjadikan Islam
sebagai agama mayoritas disana. Banyak Negara yang menjajah negera itu seperti
Spanyol dan Amerika, selain menajah mereka juga sebagai misionaris yang
mempersulit untuk berkembangnya agama Islam.Dengan perjuangan dan persatuan
yang tinggi membuat Negara Filipina wilayah selatan penduduknya merdeka dari
penjajah dan misionaris.
Proses islamisasi di Filipina pada masa awal adalah melalui tiga hal, yaitu
perdagangan, perkawinan dan politik. Diterimanya Islam oleh orang-orang Mindanao,
Sulu, Manilad dan sepanjang pesisir pantai kepulauan Filipina tidak terlepas dari ajaran
Islam yang dibawa oleh para pedagang tersebut dapat mengakomodasi tradisi
lokal.Umat Islam Filipina yang kemudian dikenal dengan bangsa Moro, pada akhirnya
menghadapi berbagai hambatan baik pada masa kolonial maupun pasca kemerdekaan.
Bila direntang ke belakang, perjuangan bangsa Moro dapat dibagi menjadi tiga fase:
Moro berjuang melawan penguasa Spanyol selamalebih dari 375 tahun (1521-1898),
Moro berusaha bebas dari kolonialismeAmerika selama 47 tahun (1898-1946), dan
Moro melawan pemerintah Filipina (1970-sekarang).
Minimal ada tiga alasan yang menjadi penyebab sulitnya bangsa Moro
berintegrasi secara penuh kepada pemerintah Republik Filipina: yaitu: bangsa Moro
sulit menerima Undang-Undang Nasional karena jelas undang-undangtersebut berasal
dari Barat dan Katolik dan bertentangan dengan ajaran Islam, sistem sekolah yang
menetapkan kurikulum yang sama tanpa membedakan perbedaan agama dan kultur
membuat bangsa Moro malas untuk belajar di sekolah yang didirikan oleh pemerintah,
dan adanya trauma dan kebencian yang mendalam pada bangsa Moro atas program
perpindahan penduduk yang dilakukan oleh pemerintah Filipina ke wilayah mereka di
Mindanao, karena program ini telah mengubah mereka dari mayoritas menjadi
minoritas di segala bidang kehidupan.

2,2 Perkembangan Islam di Malaysia

Malaysia pada awalnya merupakan bagian dari Malaka, sebagaimana Indonesia,


Malaysia dalam sejarahnya pernah dikuasai oleh Inggris, namun pada akhrnya Malaysia
mendeklarsikan kemerdekaannya pada tanggal 13 Agustus 1957, Singapuara dan Brunei
ketika tu masih tegabung Malysia. Setelah taun 1965 Singapura memisahkan diri
dengan Malaysia dan pada tahun 1971 Brunei juga memisahkan diri. Akan tetapi
Malaysia merupakan negara sedang berkembang di kawasan Asia Tenggara yang bisa
memulihkan perekonomiannya tanpa bantua dana monoter internasional (IMP).

Sejarah masuknya Islam di Malaysia tidak terlepas dari peran kerajaan-kerajaan


Melayu jauh sebelum datangnya Inggris di kawasan tersebut. Sebab, kerajaan-kerajaan
di Malaysia dalam sejarahnya dikenal sebagai Kerajaan Islam, dan oleh pedagang
Gujarat, keberadaan kerajaan tersebut dimanfaatkan untuk mendakwahkan Islam ke
Malaysia pada sekitar abad kesembilan. Dari sini dapat dipahami bahwa Islam sampai
ke Malaysia lebih belakangan ketimbang sampainya Islam di Indonesia yang sudah
terlebih dahulu pada abad ketujuh. Berdasarkan keterangan ini pula, maka asal usul
masuknya Islam ke Malaysia, sebagaimana dikemukakan Azyumardi Azra, datang dari
India, yakni Gujarat dan Malabar.

Sejak sebelum Islam datang ke wilayah Asia Tenggara, Malaysia berada di jalur
perdagangan dunia yang menghubungkan kawasan-kawasan Arab dan India dengan
wilayah China, dan dijadikan tempat persinggahan sekaligus pusat perdagangan yang
amat penting. Maka tidak heran jika wilayah ini juga menjadi pusat bertemunya
berbagai keyakinan dan agama (a cross-roads of religion) yang berinteraksi secara
kompleks. Masyarakat muslim Malaysia dengan jumlah besar senantiasa menjalankan
ajaran keagamaannya dengan baik dan benar. Mereka tekun menjalankan ibadah baik
yang wajib maupun yang sunnat, merekaa memiliki moralitas yang baik (akhlakul
karimah).

2,3 Perkembangan islam di Brunei Darussalam

Agama Islam di Brunei Darussalam diperkirakan mulai diperkenalkan sekitar


tahun 977 melalui jalur timur Asia Tenggara oleh para pedagang dari negeri Cina.
Sekitar 500 tahun kemudian, agama Islam barulah menjadi agama resmi negara di
Brunei Darussalam semenjak pemerintahannya dipimpin oleh Raja Awang Alak
Betatar. Raja Awang Alak Betatar masuk Islam dan berganti nama menjadi Muhammad
Shah sekitar tahun 1406 M.
Islam mulai berkembang dengan pesat di Kesultanan Brunei sejak Syarif Ali
diangkat menjadi Sultan ke-3 Brunei pada tahun 1425. Sultan Syarif Ali adalah seorang
Ahlul Bait dari keturunan cucu Rasulullah SAW, Hasan, sebagaimana yang tercantum
dalam Batu Tarsilah atau prasasti dari abad ke-18 M yang terdapat di Bandar Seri
Begawan, ibu kota Brunei Darussalam.

Selanjutnya, agama Islam di Brunei Darussalam terus berkembang pesat. Sejak Malaka
yang dikenal sebagai pusat penyebaran dan kebudayaan Islam jatuh ke tangan Portugis
tahun 1511, banyak ahli agama Islam yang pindah ke Brunei. Masuknya para ahli
agama membuat perkembangan Islam semakin cepat menyebar ke masyarakat.

Kemajuan dan perkembangan Islam semakin nyata pada masa pemerintahan


Sultan Bolkiah (sultan ke-5) yang wilayahnya meliputi Suluk, Selandung, seluruh Pulau
Kalimantan, Kepulauan Sulu, Kepulauan Balabac, Pulau Banggi, Pulau Balambangan,
Matanani, dan utara Pulau Palawan sampai ke Manila. Pemerintahan Agama pada saat
itu dianggap memiliki peran penting dalam memandu negara Brunei ke arah
kesejahteraan. Pada saat pemerintahan Sultan Hassan ini, undang-undang Islam, yaitu
Hukum Qanun yang terdiri atas 46 pasal dan 6 bagian, diperkuat sebagai undang-
undang dasar negara.

Di samping itu, Sultan Hassan juga telah melakukan usaha penyempurnaan


pemerintahan, antara lain dengan membentuk Majelis Agama Islam atas dasar Undang-
Undang Agama dan Mahkamah Kapada tahun 1955. Majelis ini bertugas memberikan
dan menasihati sultan dalam masalah agama ideologi negara. Untuk itu, dibentuk
Jabatan Hal Ehwal Agama yang tugasnya menyebarluaskan paham Islam, baik kepada
pemerintah beserta aparatnya maupun kepada masyarakat luas.Islam. Langkah lain yang
ditempuh sultan adalah menjadikan Islam benar-benar berfungsi sebagai pandangan
hidup rakyat Brunei dan satu-satunya. Pada tahun 1888-1983, Brunei berada di bawah
kekuasaan Inggris. Brunei merdeka sebagai negara Islam di bawah pimpinan sultan ke-
29, yaitu Sultan Hassanal Bolkiah Mu’izzaddin Waddaulah, setelah memproklamasikan
kemerdekaannya pada 31 Desember 1983. Gelar Mu’izzaddin Waddaulah (Penata
Agama dan Negara) menunjukkan ciri keislaman yang selalu melekat pada setiap raja
yang memerintah.
BAB III

PENUTUP

3,1 Kesimpulan

Masuknya Islam ke Asia Tenggara Para ahli berbeda pendapat mengenai dari
mana asal penyebaran Islam di Asia Tenggara. Maka ada 3 teori mengenai dari mana
Islam itu dibawa, yaitu: Teori kedatangan Islam ke Asia Tenggara dari Arab. Teori
kedatangan Islam ke Asia Tenggara dari Cina. Teori kedatangan Islam ke Asia Tenggara
dari India/Gujarat. Demikian pula dengan waktu masuknya Islam ke kawasan Asia
Tenggara, para ahli sejarah pun berbeda pendapat. Ada yang mengatakan waktunya itu
adalah abad ke-1 H/ke-7 M da nada pula yang menyebut pada abad ke-13 M. Namun
dalam hal ini kami ambil kesimpulan bahwa agama Islam sudah masuk ke kawasan Asia
Tenggara pada abad ke-1 H/7 M. Kemudian pada abad-13 agama Islam berkembang
pesat.

Cara-cara datang dan berkembangnya Islam di Asia Tenggara Menurut Uka


Tjandrasasmita[15], saluran-saluran Islamisasi yang berkembang ada beberapa yaitu:
1)Saluran Perdagangan 2) Saluran Perkawinan 3)Saluran Tasawuf 4)Saluran Pendidikan
5)Saluran Kesenian 6) Saluran Politik.Perkembangan Islam di negara-negara Asia
Tenggara Perkembangan Islam di Asia Tenggara di setiap Negara ternyata berbeda, hal
itu dikarenakan perbedaaan kountur budaya, adat, pola pikir dan perekonomian masing-
masing Negara.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... 1

DAFTAR ISI...................................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN

1,1 Latar Belakang...................................................................................................... 3

1,2 Tujuan.................................................................................................................... 3

1,3 Manfaat.................................................................................................................. 3

BAB II PEMBAHASAN

2,1 Perkembangan Islam diFilipina........................................................................... 4

2,2 Perkembangan Islam diMalaysia......................................................................... 5

2,3 Perkembangan Islam diBrunei Darussalam....................................................... 6

BAB III PENUTUP

3,1 Kesimpulan............................................................................................................. 7

DAFTAR PUSAKA........................................................................................................... 8

Anda mungkin juga menyukai