NAMA MAHASISWA
:MELANI A SIMBOLON
KELAS :I
NIM :1203311022
DOSEN PENGAMPU :
Puji syukur peulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan lindunganya
penulis mampu menyelesaika tugas rutin Critical Jurnal Review ini dengan sehat .Saya juga
ALJABAR ,orang tua dan teman teman .Saya menyadari bahwa masih bayak kekurangan
dalam CJR saya ini ,namun saya sudah berusaha semaksimal mungkin dengan kemampuan
Oleh karena itu saya sangat mengharapkan kriti,saran dan maska dari teman teman dan juga
ibu dosen untuk memperbaiki tugas saya berikutnya .CJR ini di buat untuk memenuhi tugas
Konsep Dasar Fisika dan Kimia .Semoga CJR ini bermanfaat bagi para pebaca
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. RASIONALISASI PENTINGNYA CJR
CJR Critical Journal Review (CJR) merupakan suatu hal yang penting bagi mahasiswa karena
mempermudah dalam membahas inti hasil penelitian yang telah ada. Terdapat beberapa hal
penting sebelum kita mereview jurnal, seperti menemukan jurnal yang sesuai dengan topik
yang diangkat, membaca keseluruhan dari isi jurnal dan mencoba untuk menuliskan kembali
dengan bahasa sendiri pengertian dari jurnal tersebut. Jurnal memiliki beberapa ciri-ciri,
seperti dibatasi sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh organisasi penerorganisasi yang
memuat jurnal ilmiah; memiliki judul dan nama penulis serta alamat email dan asal
organisasi penulis; terdapat abstract yang berisi ringkasan dari isi jurnal, introduction,
metodologi yang dipakai sebelumnya dan metodologi yang diusulkan, implementasi,
kesimpulan dan daftar pustaka. Langkah penting dalam mereview sebuah jurnal, yaitu
mengemukakan bagian pendahuluan, mengemukakan bagian diskusi, mengemukakan bagian
kesimpulan. Hal-hal yang perlu ditampilkan dalam critical journal review, yaitu
mengungkapkan beberapa landasan teori yang digunakan oleh peneliti sebagai acuan dalam
penelitiannya dan tujuan apa yang ingin dicapai; mengungkapkan metode yang digunakan,
subjek penelitian, teknik pengumpulan data, alat pengumpul data, dan analisis data yang
digunakan; mengambil hasil dari penelitian yang telah dilakukan dengan memberikan
deskripsi secara singkat, jelas, dan padat; serta menyimpulkan isi dari jurnal
B. TUJUAN CRITICAL JURNAL REVIEW
1. Memahami dan menganalisis kelebihan dan kekurangan dari suatu jurnal.
C. MANFAAT CJR
1. Membantu semua kalangan dalam mengetahui inti dari hasil penelitian yang terdapat
dalam suatu jurnal.
BAB II
Kajian teori
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri
dalam interaksi dengan lingkungannya Slameto
Sedangkan Oemar Hamalik (2011: 27
mengatakan bahwa belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu
hasil atau tujuan, belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni
mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan akan tetapi merupakan
perubahan perilaku.
Hasbullah dan Wiratomo (2015: 10)
“belajar merupakan suatu aktivitas mental dan psikis yang menuntut keterlibatan
intelektual anak secara optimal, serta membutuhkan banyak latihan yang teratur,
tekun dan terukur sehingga menghasilkan perubahanperubahan pengetahuan,
pemahaman dan keterampilan peserta didik terhadap materi pelajaran atau kegiatan.
Menurut Liberna & Wiratomo, (2014:61),
Pembelajaran matematika yaitu cara yang ditempuh guru dalam melaksanakan
pembelajaran agar konsep yang disajikan dapat beradaptasi dengan siswa.
Nikson (Ratumanan, 2002:
mengemukakan bahwa pembelajaran matematika adalah suatu upaya membantu peserta
didik untuk mengkonstruksikan (membangun)konsepkonsep atau prinsip prinsip
matematika dengan kemampuannya sendiri melalui proses interalisasi
sehingga konsep atau prinsipnya itu kembali terbangun. Hal ini selaras juga dengan
(Liberna & Wiratomo, 2014:53),
Matematika sebagai ilmu tentang pola merupakan sebuah cara memandang dunia, baik
dunia fisik, biologis, dan sosiologis
dimana kita tinggal, dan juga cara memandang dunia batin dari pikiran dan
pemikiranpemikiran kita.
Menurut (Sanjaya, 2011:204)
Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang
secara harfiah berarti pelantara atau pengantar. Sedangkan dalam bahasa arab media
adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan
Arsyad,2013:2). Gerlach dan Ely (Sanjaya, 2011:204) (
menyatakan Media itu meliputi orang, bahan, peralatan atau kegiatan yang
menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan dan
sikap. Hal
ini selaras dengan
Gagne dan Briggs (Arsyad, 2013:4
secara implisit mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik
digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri dari antara lain
buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar bingkai) foto,
gambar, grafik televisi dan komputer.
Hasil penelitian
Pada analisis kebutuhan dengan tahapan mengidentifikasi karakteristik peserta didik,
berdasarkan hasil pengamatan dan angket maka pada usia ini anak memiliki ciri ciri
diantaranya memiliki rasa ingin tahu dan belajar yang tinggi, suka membentuk kelompok
sepermainan, suka dengan permainan, belum memiliki kesadaran tanggung jawab yang
tinggi serta untuk anak yang tertentu senang dengan permainan dan tontonan pada telepon
pintar Analsis dalam merumuskan tujuan instruksional dari pembuatan film animasi ini
dirumuskan dengan menganalisis kesenjangan kinerja disertai dengan analisis KI/KD.
Analisis KI 1 dan KI 2 diaktualisasikan dengan penggunaan tema pada cerita film animasi
yang disesuaikan dengan tema pada kurikulum pendidikan 2013 (Kurtilas) , sedangkan
analisis KI 3 dan KI 4 dilakukan dengan menganalisis KD dan membuat peta
kompetensi.Analisis ini memberikan penjabaran kompetensi dasar yang ada,
merumuskan tujuan Instruksional dan menyusun uraian peta kompetensi, dan penjelasan
dari masingmasing kompetensi sebagai berikut :
1.Siswa dapat mengurutkan bilangan dari terkecil sampai terbesar
2.Siswa mampu mengidentifikasi bilangan yang terletak diantara dua bilangan sederhana
3.Siswa dapat menentukan letak atau posisi suatu bilangan yang terletak pada garis
bilangan
4.Siswa mampu menaksir bilangan yang sudah ditentukan letaknya pada garis bilangan
5.Siswa mampu mengidentifikasi suatu pola yang terbentuk pada sebuah permasalahan
yang menunjukkan garis bilangan
6.Siswa mampu mengidentifikasi suatu bentuk permasalahan dilingkungan sekolah yang
masih berkaitan pada letak bilangan
7.Siswa mampu menentukan nilai suatu bilangan melalui permasalahan dilingkungan
sesama teman sekolah
8.Siswa mampu melakukan penaksiran nilai pada garis bilangan pada kehidupan sehari
hari melalui letak beberapa angka dengan media telur bebek
9.Siswa mampu menyelesaikan soal bahasan barisan dan deret dan aplikasi keseharian
yang sederhanaPenyusunan kompetensi tersebut dibuat untuk menyusun rumusan
tujuan instruksional yaitu Peserta didik kelas III SD mampu memahami dan
menyelesaikan soal matematika bahasan barisan dan deret dengan benar 80 %.
B. RINGKASAN JURNAL PEMBANDING
a. latar belakang
Anak berkebutuhan khusus adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda
dengan anak pada umumnya yang mengalami kelainan, masalah, dan atau
penyimpangan baik dalam segi fisik, mental, emosi dan sosial , atau gabungan. Anak
berkebutuhan khusus adalah anak
-anak yang mengalami penyimpangan, kelainan, ketunaan dalam segi fisik, mental,
emosi dan sosial, atau
gabungan dari halhal tersebut sedemikian rupa sehingga mereka memerlukan pelayanan
pendidikan yang khususPengurangan merupakan bagian dari pembelajaran dalam
matematika. Pengurangan merupakan salah satu dari empat operasi dasar aritmatika.
Operasi pengurangan dalam matematika
dinyatakan dengan tanda minus “ dan pada prinsipnya merupakan kebalikan dari
operasi penjumlahan.Pengurangan sangat penting dalam matematika, karena sebagai
syarat atau acuan dalam memahami pelajaran yang lebih sulit. Salah satu klasifikasi
dari pengurangan adalah pengurangan deret ke bawah. Sebelum pengoperasian pengurangan
deret ke bawah anak harus memahami beberapa prasayarat.
Diantaranya anak harus mengenal dan membaca bilangan, menulis angka, pengenalan
bilangan kardinal dan ordinal, keterampilan membilang, serta mengenal nilai tempat.
Setelah anak
memenuhi semua prasyarat tersebut maka anak dapat mengoperasikan bilangan berupa
penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.
b. rumusan masalah
rumusan masalah pada jurnal ini adalah penting untuk memahami konsep pengurangan.
Salah satu cara yang dapat menarik minat siswa dalam belajar adalah menggunakan media
pembelajaran. Saat pembelajaran terutama dalam matematika guru dapat
menggunakan media pembelajaran agar anak lebih cepat dan mudah memahami
pembelajaran. Ini merupakan alternatif yang harus dilakukan untuk membantu
meningkatkan kemampuan pengurangan anak diskalkulia, salah satunya media gelas
bilangan.
c. tujuan penelitian
peneliti tertarik untuk memberikan intervensi/ tindakan untuk meminimalisir permasalahan
pengurangan deret ke bawah karena pengurangan termasuk dasar dalam matematika.
Peneliti ingin meneliti permasalahan ini dengan menggunakan media pembelajaran Gelas
Bilangan.
Kelebihan dari media Gelas Bilangan ini adalah dapat membuat pembelajaran menjadi lebih
menarik dan menyenangkan sehingga anak menjadi lebih bersemangat dalam belajar.
d. kajian teoritis
Anak berkesulitan belajar terbagi dalam tiga kategori yaitu, dislekasia, disgrafia,
dan diskalkulia. Anak yang mengalami kesulitan belajar dalam hal berhitung sering
juga disebut dengan diskalkulia atau dalam bahasa Inggris disebut dyscalculia Anak
diskalkulia adalah anak yang mengalami kesulitan pemahaman terhadap konsepkonsep
dan cara melakukan perhitungan angka angka. Secara garis besar, anak diskalkulia
memiliki permasalahan dalam bidang mata pelajaran Matematika.
Disini penulis mengambil siswa kelas IV SD. Pada proses pembelajaran di kelas IV SD sudah
menggunakan kurikulum 2013.Kesulitan belajar di bidang matematika termasuk jenis
kesulitan yang paling banyak dialami oleh anak anak sekolah dasar. Banyak siswa yang
beranggapan bahwa mata pelajaran matematika merupakan pelajaran yang sulit dan
membosankan karena terlalu banyak hitungan dan anak harus berpikir untuk
mendapatkan hasilnya. Anggapan negatif yang seperti ini membuat siswa semakin sulit untuk
menyukai pelajaran matematika.
Mata pelajaran matematika merupakan pelajaran yang penting dan tetap harus
dipelajari karena mata pelajaran matematika ini merupakan sarana untuk
memecahkan masalah dalam kehidupan sehari hari. Matematika merupakan bahasa
simbolis yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan hubungan kuantitatif
dan keruangan sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan berpikir (Arsyad,
2016) Urutan pembelajaran dalam matematika adalah 1) Penjumalahan, 2) Pengurangan,
3) Perkalian dan 4) Pembagian.
Pengurangan merupakan bagian dari pembelajaran dalam matematika. Pengurangan
merupakan salah satu dari empat operasi dasar aritmatika. Operasi pengurangan dalam
matematika dinyatakan dengan tanda minus “” dan pada prinsipnya merupakan
kebalikan dari operasi penjumlahan.Pengurangan sangat penting dalam matematika,
karena sebagai syarat atau acuan dalam memahami pelajaran yang lebih sulit. Salah
satu klasifikasi dari pengurangan adalah pengurangan deret ke bawah. Sebelum
pengoperasian pengurangan deret ke bawah anak harus memahami beberapa prasayarat.
Diantaranya anak harus mengenal dan membaca bilangan, menulis angka, pengenalan
bilangan kardinal dan ordinal, keterampilan membilang, serta mengenal nilai tempat.
Setelah anak memenuhi semua prasyarat tersebut maka anak dapat mengoperasikan bilangan
berupa penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.
Sebelum melakukan studi pendahuluan di SD Negeri 07 Binuang Kampung Dalam,
penulis sudah melaksanakan kegiatan magang dalam mata kuliah Magang Pendidikan
Khusus semester 7. Pada kegiatan magang tersebut kami dibagi dalam kelompok dan satu
kelompok terdiri dari 5 orang. Kemudian di sekolah tersebut kami dibagi kelas
perorangnya. Dan penulis mendapatkan kelas III yang sekarang muridnya sudah naik
ke kelas IV. Setelah beberapa kali melihat proses belajar mengajar di kelas tersebut
saya melihat ada beberapa anak yang mengalami kesulitan dalam melakukan operasi
hitung dan dari situlah saya berencana untuk melanjutkan melakukan penelitian di kelas dan
sekolah tersebut.
e. metodologi penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan salah satu pendekatan pendekatan penelitian yaitu
pendekatan kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen guna untuk
mengetahui apakah media gelas bilangan efektif digunaka dalam meningkatkan kemampuan
pengurangan deret kebawah pada anak diskalkulia kelas IV di SD N 07 Binuang
Kampung Dalam Padang
f.hasil penelitian
Media pembelajaran yang digunakan yaitu media gelas bilangan, yang membantu
meningkatkan kemampuan pengurangan bagi anak diskalkulia.Gelas bilangan adalah
permainan dengan cara memasukkan pipet ke gelas bilangan sesuai warna kemudian
dikurangkan sesuai dengan bilangan-bilangan yang ada pada kartu bilangan disebelah
gelas bilangan. Dalam hal ini, gelas bilangan, pipet dan kartu bilangandisesuaikan
warnanya. Warna merah untuk satuan, kuning untuk puluhan dan hijau untuk ratusan.
Tahap terakhir yaitu posttestuntuk melihat kemampuan anak setelah diberikan perlakuan
selama lima kali pertemuan. Jika dilihat dari hasil pretest dan posttest terjadi peningkatan
terhadap kemampuan anak dalam pengurangan deret kebawah dengan teknik meminjam.
Hal ini berarti anak sudah memiliki kemampuan yang bagus dalam melakukan operasi
pengurangan deret kebawah dengan teknik meminjam setelah diberikannya perlakuan dengan
media gelas bilangan.Hasil perhitungan yang telah didapat, diperoleh
Uhit= 25 yang diambil dari hitungan nilai terkecil, selanjutnya disesuaikan dengan Utab
pada taraf signifikan 95% dan α = 0,05 yaitu 4. Dari pengujian hipotesis Haditerima jika
Uhit> Utabdan H0ditolak jika Uhit≤ Utab
Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji statistic Mann Whitney, dapat disimpulkan bahwa
media gelas bilangan efektif dalam meningkatkan kemampuan pengurangan deret
kebawah bagi anak diskalkulia kelas IV di SD N 07 Binuang Kampung Dalam.
BAB III
penulis
Peristilahan dan baik baik
kebahasaan
Cakupan keilmuan Super spesialis dan Bunga rampai dan
berteknologi berbagai ilmu disiplin
Aspirasi Wawasan internasional Budaya da nasional
bagi kemajuan
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
CJR Critical Journal Review (CJR) merupakan suatu hal yang penting bagi mahasiswa karena
mempermudah dalam membahas inti hasil penelitian yang telah ada. Terdapat beberapa hal
penting sebelum kita mereview jurnal, seperti menemukan jurnal yang sesuai dengan topik
yang diangkat, membaca keseluruhan dari isi jurnal dan mencoba untuk menuliskan kembali
dengan bahasa sendiri pengertian dari jurnal tersebut. Jurnal memiliki beberapa ciri-ciri,
seperti dibatasi sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh organisasi penerorganisasi yang
memuat jurnal ilmiah; memiliki judul dan nama penulis serta alamat email dan asal
organisasi penulis; terdapat abstract yang berisi ringkasan dari isi jurnal, introduction,
metodologi yang dipakai sebelumnya dan metodologi yang diusulkan, implementasi,
kesimpulan dan daftar pustaka.
B. SARAN
Kami sangat menyadari bahwa kami juga review jurnal ini tidak luput dari kesalahn oleh
karena itu penulis sangat berharap kritik dan saran dari para pemaca dan juga ibu dosen kami
sekian dan terimakasih
DAFTAR PUSAKA
https://journal.uhamka.ac.id/index.php/senamku/article/view/2731
https://jurnal.ranahresearch.com/index.php/R2J/article/view/191/176
https://penerbitdeepublish.com/cara-membuat-jurnal-b62/
https://scholar.google.com