Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Uraian Pendahuluan1

1. Latar Belakang Dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan, dewasa


ini sedang diupayakan segala usaha-usaha untuk
meningkatkan produksi pangan, salah satunya adalah
dengan memprogramkan pembangunan prasarana
keairan baru dengan kapasitas layanan yang optimum
serta pengembangan daerah potensial guna mencukupi
ketersediaan pangan. Selain itu, kemajuan
perkembangan irigasi lebih ditujukan pada optimasi
penggunaan air agar dapat digunakan secara lebih
efektif dan efisien, sebagai jawaban atas semakin
meningkatnya permintaan akan air untuk kebutuhan
tanaman maupun air bagi peruntukan lainnya. Salah
satu upaya dalam mewujudkan tujuan tersebut Balai
Wilayah Sungai Papua memprogramkan kegiatan
“Rehabilitasi Saluran Sekunder (Tersebar) DI. Lereh Kab.
Jayapura”. Kegiatan ini disakukan sebagai upaya
pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan
dengan sasaran untuk mewujudkan kemanfaatan
sumber daya air yang berkelanjutan untuk sebesar-
besamya bagi kemakmuran rakyat khusunya di Kota
Jayapura dan Indonesia pada umumnya, sebagaimana
tersurat pada Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1974
tentang Pengairan.
Peningkatan produksi pertanian melalui Pembangunan
DI. Lereh Kabupaten Jayapura Provinsi Papua, sehingga
dengan melaksanakan proyek peningkatan Jaringan
Irigasi akan diperoleh peningkatan luas sawah guna
menunjang keberlanjutan produksi pertanian sehingga
dapat meningkatkan kegiatan perekonomian di
Kabupaten Jayapura.

2. Maksud dan Maksud pelaksanaan proyek ini adalah untuk


Tujuan mendukung tercapainya kedaulatan pangan nasional
dengan melaksanakan kegiatan proyek pembangunan
jaringan sekunder.
Tujuan dari pelaksanaan proyek ini adalah
mengoptimalkan luasan baku yang direncanakan.

3. Sasaran Terbangunnya sarana jaringan irigasi yang sesuai


dengan mutu dan spek dalam kontrak.

4. Lokasi Pekerjaan Distrik Yapsi, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua

5. Sumber Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan: APBN


Pendanaan Tahun Anggaran 2022

6. Nama dan Nama PPK : Cahyani Manurun Kobba, ST, MPSDA.


Organisasi PPK
Satuan Kerja : SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan
Air Papua Provinsi Papua

Data Penunjang2

7. Data Dasar Nota Desain Studi Identifikasi dan Detail Desain


1
Uraian Pendahuluan memuat gambaran secara garis besar mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan.
2
Data penunjang terdiri dari data yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan.
Pengembangan Daerah Irigasi Lereh di Kabupaten
Jayapura, Tahun 2017

8. Standar Teknis Pedoman pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan yang


terlampir pada dokumen seleksi dan spesifikasi teknis.

9. Studi-Studi - Perencanaan dan pengusulan proyek, pada tahun


Terdahulu 1998
- Studi Identifikasi dan Detail Desain Pengembangan
Daerah Irigasi Lereh di Kabupaten Jayapura, Tahun
2017

10. Referensi Hukum a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang


Sumber Daya Air.
b. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2018
Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun
2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
c. Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2019 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah untuk
Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi
Papua dan Provinsi Papua Barat.
d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor 10 Tahun 2021 tentang Pedoman
Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi.
e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor 14/PRT/M/2020 tentang Standar dan
Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi.
f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor 23 Tahun 2020 tentang Rencana
Strategi Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Tahun 2020 – 2024.
g. Peraturan Menteri Keuangan Nomor PMK-
208_MK.02_2019 tentang Petunjuk Penyusunan dan
Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran
Kementerian Negara / Lembaga dan Pengesahan
daftar isian Pelaksanaan Kegiatan.
h. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
43/PMK.05/2020 tentang Mekanisme Pelaksanaan
Anggaran Belanja APBN dalam Penanganan Pandemi
Covid -19 agar tetap akuntabel.
i. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Nomor 18/SE/M/2021 Tahun
2021 tentang Pedoman Operasional Tertib
Penyelenggaraan Persiapan Pemilihan untuk
Pengadaan Jasa Konstruksi di Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat.
j. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah Republik Indonesia Nomor
12 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah melalui
Penyedia.
k. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah Republik Indonesia Nomor
11 tahun 2021 Tentang Pedoman Perencanaan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

Ruang Lingkup

11. Lingkup Pekerjaan a. Pekerjaan Persiapan


1. Mobilisasi & Demobilisasi
2. Pengukuran/Pematokan
3. Dewatering
4. Dokumentasi
5. Biaya Umum K3
6. Penanggulangan Covid-19
b. Pekerjaan Saluran
1. Bekisting Pondasi Besi Penyangga
2. Pembesian dengan Besi Polos atau Ulir
3. Beton Mutu f’c = 14,5 MPa (K175), slump
(12±2) cm, w/c = 0,66
4. Timbunan Tanah dari Luar dengan Angkutan
termasuk Pemadatan
5. Pemancangan Tiang Pancang Kayu Uk 10x10x4
m
c. Pekerjaan Talang
1. Pasangan Batu Kali
2. Plesteran 1 : 2
3. Pembesian
4. Bekisting
5. Perancah
6. Beton K 175
d. Pengadaan dan Pemasangan Pintu Air
1. Galian Tanah
2. Bekisting Pondasi Besi Penyangga
3. Perancah Kayu Kelas II
4. Pemancangan Tiang Pancang Kayu Uk 10x10x4
m
5. Pembesian dengan Besi Polos atau Ulir
6. Beton Mutu fc’=19,3 Mpa (K225), Slump
(12+2) cm, W/C=0,58
7. Pipa Railing
8. Timbunan Tanah Tanggul dari Luar dengan
Angkutan Termasuk Pemadatan
9. Pengadaan dan Pemasangan Bronjong
10. Bongkaran Pasangan Batu Lama

12. Keluaran3 Terbangunnya sarana jaringan irigasi yang sesuai


dengan mutu dan spek dalam kontrak.

13. Peralatan, PPK tidak memberikan fasilitas


Material, Personel
dan Fasilitas dari
PPK

14. Peralatan dan Sesuai yang terlampir pada dokumen seleksi


Material dari
Penyedia Jasa No Jenis Kapasitas Jumlah

1. Excavator > 0,83 m3 2 Unit


Standard
2. Buldoser 100 – 150 Hp 1 Unit
3. Roller Vibro > 4 Ton 1 Unit
4. Dump Truck 3 – 4 ton 3 Unit
5. Concrete > 0,3 m3 3 Unit
Mixer
3
Dijelaskan pula keterkaitan antara suatu keluaran dengan keluaran lain. (untuk jasa konsultansi konstruksi
perancangan termasuk identifikasi bahaya sesuai dengan metode pelaksanaan serta metode operasi dan
pemeliharaan bangunan).
6. Concrete Vibro Standard 2 Unit
7. Waterpass standard 1 Unit
8. Theodolit standard 1 Unit
9. Pompa Air 5 Kw, 3 – 4” 2 Unit

15. Lingkup Melaksanakan pekerjaan konstruksi di lapangan sesuai


Kewenangan dengan dokumen kontrak dan perubahaannya (bila ada)
Penyedia Jasa atas persetujuan PPK.

16. Jangka Waktu 180 (seratus delapan puluh) hari kalender


Penyelesaian
Pekerjaan

17. Personel*) Jabatan dalam


Pekerjaan yang Pengalaman Sertifikat Kompetensi
No
akan Kerja (tahun) Kerja
dilaksanakan
1 Manajer 4 tahun SKA Ahli Teknik Sumber
Pelaksanaan/ Daya Air – Madya
Proyek
2 Manajer Teknik 3 tahun SKA Ahli Teknik Sumber
Daya Air – Muda
3 Manajer 3 tahun –
Keuangan
4 Ahli K3 3 tahun SKA Ahli K3 Konstruksi –
Konstruksi/ atau Muda
Ahli 0 tahun atau
Keselamatan SKA Ahli K3 Konstruksi
Konstruksi Madya

Tahun 2022
18. Jadwal Tahapan No. Jenis Kegiatan
Pelaksanaan Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt

Pekerjaan 1. Pekerjaan Persiapan

a. Mobilisasi & Demobilisasi 50 100

b. Pengukuran/Pematokan 50 80 100

c. Dewatering 50 100

d. Dokumentasi 20 30 50 70 90 100

e. Biaya Umum K3 20 30 50 70 90 100

f. Penanggulangan Covid-19 20 30 50 70 90 100

2. Pekerjaan Saluran

a. Bekisting Pondasi Besi Penyangga 10 30 50 70 100

b. Pembesian Dengan Besi Polos Atau Ulir 20 40 60 80 100

c. Beton Mutu f’c = 14,5 MPa (K175), slump 20 40 60 80 100


(12±2) cm, w/c = 0,66

d. Timbunan Tanah dari Luar Dengan Angkutan 30 60 80 100


Termasuk Pemadatan

e. Pemancangan Tiang Pancang Kayu Ukuran 30 60 80 100


10 X 10 X 4 m

3. Pekerjaan Talang

a. Galian Tanah 30 60 100

b. Bekisting Pondasi Besi Penyangga 30 60 100

c. Perancah kayu kelas II 30 60 100

d. Pemancangan Tiang Pancang Kayu Ukuran 40 100


10 X 10 X 4 m

e. Pembesian Dengan Besi Polos Atau Ulir 30 60 100

f. Beton Mutu Fc'=19,3 Mpa (K225), Slump 30 60 100


(12±2) cm, W/C=0,58

g. Pipa Railing 30 60 100


Laporan**)

19. Laporan Harian Laporan Pendahuluan memuat: informasi harian


mengenai tenaga kerja, jenis dan jumlah
bahan/material, jenis dan jumlah peralatan, kondisi
cuaca, realisasi pekerjaan, dokumentasi foto hasil
pekerjaan dan permasalahan yang terjadi.

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 10


(sepuluh) hari kerja sejak berakhirnya masa kontrak.

20. Laporan Laporan Bulanan memuat: rangkuman dari laporan


Mingguan harian dan berisi hasil kemajuan fisik kegiatan
pekerjaan mingguan serta catatan yang dianggap perlu.

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 10


(sepuluh) hari kerja sejak berakhirnya masa kontrak.

21. Laporan Bulanan Laporan Bulanan memuat: rangkuman informasi


kemajuan pelaksanaan pekerjaan bulanan, sketsa dan
perbandingan realisasi – rencana kemajuan pelaksanaan
pekerjaan, foto dokumentasi serta perubahan kontrak
(bila ada).

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 10


(sepuluh) hari kerja sejak berakhirnya masa kontrak.

21. Laporan RMPK Laporan RMPK memuat: pedoman pelaksanaan


(Rencana Mutu penjaminan dan pengendalian mutu pekerjaan
Pekerjaan konstruksi serta pedoman sistem manajemen
Konstruksi) keselamatan konstruksi.

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 10


(sepuluh) hari kerja sejak SPMK diterbitkan.

22. Laporan Laporan Dokumentasi memuat: rangkuman foto seluruh


Dokumentasi kegiatan pelaksanaan setiap jenis pekerjaan mulai dari
progres pekerjaan 0% hingga 100%.

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 10


(sepuluh) hari kerja sejak berakhirnya masa kontrak dan
media penyimpan data (compact disc/flashdisk/dll)
(jika diperlukan).

Hal-Hal Lain

23. Produksi dalam Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini
Negeri harus dilakukan di dalam wilayah Negara Republik
Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam angka 4 KAK
dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam
negeri.
24. Persyaratan Kerja Jika kerja sama dengan penyedia jasa konsultansi lain
sama diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi
ini maka persyaratan berikut harus dipatuhi:
25. Pedoman Pengumpulan data lapangan harus memenuhi
Pengumpulan persyaratan berikut:
Data Lapangan

26. Alih Pengetahuan Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban


untuk menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan
dalam rangka alih pengetahuan kepada personel satuan
kerja PPK berikut:

*) Dalam hal Jasa Konsultansi yang diseleksi merupakan:


1. Jasa Konsultansi Pengawasan/Manajemen Konstruksi, komposisi personel
Tenaga Ahli yang disyaratkan memenuhi ketentuan:
a. Untuk paket pekerjaan konstruksi berisiko keselamatan konstruksi
besar/tinggi terdiri dari:
1) Ahli Utama K3 Konstruksi; atau
2) Ahli Madya K3 Konstruksi dengan pengalaman paling singkat 3 (tiga)
tahun.
b. Untuk paket pekerjaan konstruksi berisiko keselamatan konstruksi
sedang/menengah terdiri dari:
1) Ahli Madya K3 Konstruksi; atau
2) Ahli Muda K3 Konstruksi dengan pengalaman paling singkat 3 (tiga)
tahun.
c. Untuk paket pekerjaan konstruksi berisiko keselamatan konstruksi kecil
terdiri dari Ahli Muda K3 Konstruksi.
2. Jasa konsultansi Pengkajian/Perencanaan dan Perancangan, komposisi
personel Tenaga Ahli mensyaratkan Tenaga Ahli K3 Konstruksi/Ahli
Keselamatan Konstruksi.

**) Untuk kontrak lumsum, maka jenis laporan disesuaikan dengan keluaran.

Anda mungkin juga menyukai