Anda di halaman 1dari 8

1 Kriteria Desain Perencanaan Struktur

Pembangunan Gudang Kayu

LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR

PEMBANGUNAN GUDANG KAYU

2022
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
PEMBANGUNAN GUDANG KAYU
2 Kriteria Desain Perencanaan Struktur

Pembangunan Gudang Kayu

1. Umum
Proyek pembangunan ini adalah suatu proyek pembangunan Gudang kayu yang berlokasi
di daerah Cilacap, Jawa Tengah. Pada laporan ini disajikan perhitungan struktur atas yang
melandasi dokumen perencanaan yang diajukan.

2. Deskripsi Bangunan dan Sistem Struktur


Gudang ini merupakan bangunan 1 lantai dan sistem struktur adalah sistem beton
bertulang dan rangka baja dengan Struktur Rangka Penahan Momen Khusus (SRPMK).

3. Metodologi Perencanaan
Menggunakan metode Elemen hingga dengan pemodelan struktur rangka / portal 3
dimensi serta elemen membran untuk pelat lantai. Analisa menggunakan paket program
ETABS.

4. Peraturan yang Digunakan


Peraturan yang digunakan dalam proses perencanaan ini adalah :
1. PUBI-1982, Peraturan Umum Bahan Bangunan di Indonesia
2. PBIUG-1983, Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung
3. SNI 03-1727-1989, Tata Cara Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung atau
penggantinya
4. SNI 03-2847-2013, Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan dan Gedung
5. SNI 03-1729-2015, Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung.

5. Spesifikasi Pembeban
Jenis Beban yang bekerja pada gedung meliputi :
a. Beban Mati Sendiri Elemen Struktur (Self Weight)
Meliputi : Balok, Kolom dan Plat.
b. Beban Mati Elemen Tambahan (Superimposed Dead Load)
Meliputi : Dinding, Keramik, Plesteran, Plumbing, ME (Mechanical Electrical), dll.
c. Beban Hidup (Live Load)
Meliputi : Beban luasan per m2 yang ditinjau berdasarkan fungsi bangunan.
d. Beban Air Hujan (Rain Load)
Meliputi : Beban Air Hujan.
e. Beban Gempa (Earthquake Load)
Meliputi : Beban Gempa Arah X (EQX), Arah Y (EQY).
3 Kriteria Desain Perencanaan Struktur

Pembangunan Gudang Kayu

A. Perhitungan Beban Mati (Dead Load)


Beban mati adalah beban dari semua elemen gedung yang bersifat permanen termasuk
peralatan tetap yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari gedung. Jenis jenis
beban mati pada gedung ditunjukan pada tabel 1 berikut :
Tabel 1 Jenis Beban Mati Pada Gedung
Nomor Jenis Beban Mati Berat Satuan
1 Baja 78,5 kN/m3
2 Beton 24 kN/m3
3 Pasangan Batu Kali 22 kN/m3
4 Mortar, Spesi 22 kN/m3
5 Beton Bertulang 24 kN/m3
6 Pasir 16 kN/m3
7 Lapisan Aspal 14 kN/m2
8 Air 10 kN/m3
9 Dinding pas. 1/2 Bata 2,5 kN/m2
10 Curtain Wall Kaca + Rangka 0,6 kN/m2
11 Langit - langit dan Penggantung 0,2 kN/m2
12 Clading Metal Sheet + Rangka 0,2 kN/m2
13 Finishing Lantai ( Tegel atau keramik ) 0,22 kN/m2
14 Marmer, Granit per cm tebal 0,24 kN/m2
15 Instalasi Plumbing (ME) 0,25 kN/m2
16 Penutup Atap Genteng 0,5 kN/m2
Spesifikasi Bahan :
- Jarak Antara kuda-kuda : 6 meter
- Jarak Antar Gording : 1,5 meter
- Fungsi Bangunan : Gudang Kayu
- Jenis Material Kuda-Kuda Atap : Baja Berat WF
- Densitas Baja Berat : 7402,5 kg/m3
- Berat Volume Material Baja Berat : 72,594 kN/m3
- Modulus Elastisitas : 200000 Mpa
- Modulus Geser : 76903,07 Mpa
- Tegangan Leleh Minimum (fy) : 240 Mpa
- Tegangan Putus Minimum (fu) : 370 Mpa
- Berat Penutup Atap (Genteng Keramik) : 50 kg/m2
- Profil Gording : C 125.50.20.3,1
- Berat Profil Gording : 6,13 kg/m2
- Berat Air Hujan : 30 kg/m2
- Berat Pekerja : 100 kg/m2
4 Kriteria Desain Perencanaan Struktur

Pembangunan Gudang Kayu

Sudut kemiringan : 15O


Penutup atap : Atap Zincalum

Berat penutup atap : 4,1 kg/m2

Perhitungan Beban :

Beban Mati :
- Berat penutup atap 4,1 kg/m2 = 4,1 kg/m2 = 0,041 kN/ m2

- Jarak Gording 6 x 1,5 m = 9 kg/m2

- Berat pengaku (Bracing) = 10 % x 14,978 kg/m2 = 1,478 kg/m2

Total berat beban mati (qD) = 14,758 kg/m2

Beban Hidup (L )
- Beban pekerja di setiap Joint = 100 kg
Jumlah Beban :
Beban pada Gording Akibat :
- Atap (0,041 x 14,758) /6 = 0,100 kN/ m2
- Beban Hidup = 1 kN/ m2
- Beban Air Hujan
- Beban air hujan = 40-0,8. α = (40-0,8.15) x 0,723 = 20,244 kg
Beban Angin

- Tekanan angin = 40 kg/m2


- Sudut kemiringan kuda-kuda = 30
- Koefesien angin tekan = 0,02. α - 0,4 = (0,02 x 30)-0.4 = 0,24
- Koefesien angin hisap = - 0,4
Angin Tekan (QT) = Ljrk antar gording x Beban Angin Tekan x Koef tekan

= 1,5 x 40 x 0,24

= 15 kg

Beban angin vertical = QT x cos α

= 15 x cos 30 = 12.99 kg

Beban angin horizontal = QT x sin α

= 15 x sin 30 = 7.5 kg

Angin Hisap (QH) = Ljrk antar gording x Beban Angin Hisap x Koef tekan
5 Kriteria Desain Perencanaan Struktur

Pembangunan Gudang Kayu

= 1.5 x 40 x 0.4

= 24 kg

Beban angin vertical = QH x cos α

= 24 x cos 30 = 20.784 kg

Beban angin horizontal = QH x sin α

= 24 x sin 30 = 12 kg

Beban Mati Pada Balok :

- Beban dinding pasangan bata ½ bata = 0,65 x 5,3 = 3,445 kN/m2

B. Perhitungan Beban Hidup (Live Load)


Beban hidup adalah beban yang bekerja pad lantai bangunan tergantung dari fungsi
ruang yang digunakan. Besarnya beban hidup lantai bangunan menurut Tata Cara
Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung PPPURG 1987 ditunjukan pada
tabel dibawah ini :

Tabel 2 Jenis Beban Hidup Pada Gedung


Nomor Jenis Beban Mati Berat Satuan
1 Dak atap bangunan 1 kN/m2
2 Rumah tinggal 2 kN/m2

3 Kantor, Sekolah, Hotel, Pasar, Rumah Sakit 2,5 kN/m2

4 Hall, Tangga, Koridor, dan Balkon 3 kN/m2

Ruang olah raga, pabrik, bioskop, bengkel,


5 4 kN/m2
perpustakaan, tempat ibadah, parkir, aula

6 Panggung penonton 5 kN/m2

Reduksi beban dapat dilakukan dengan cara mengalikan beban hidup dengan koefesien
reduksi yang nilainya tergantung pada penggunaan bangunan. Besarnya koefesien
reduksi beban hidup untuk perencanaan portal dan gempa di tentukan pada tabel 3
berikut:
6 Kriteria Desain Perencanaan Struktur

Pembangunan Gudang Kayu

Tabel 3 Faktor Koefesien Reduksi Portal dan Gempa

Faktor Reduksi Faktor Reduksi


Nomor Fungsi Bangunan
Untuk Portal Untuk Gempa
Perumahan : Rumah Tinggal, Asrama,
1 0,7 0,3
Hotel, Rumah Sakit, perkantoran
Gedung Pendidikan : Sekolah, Ruang
2 0,9 0,5
Kuliah
Tempat Pertemuana Umum, tempat
3 Beribadah, Bioskop, Restoran, Ruang Dans, 0,9 0,5
Ruang Pagelaran
4 Gedung Perkantoran : Kantor, Bank 0,6 0,3
Gedung perdagangan dan ruang
5 penyimpanan : toko, toserba, pasar, gudang, 0,8 0,8
ruang arsip, perpustakaan
6 Tempat Kendaraan : garasi, gedung parkir 0,9 0,5
7 Bangunan industri : pabrik, bengkel 1 0,9

C. Kombinasi Pembebanan
Struktur gedung dirancang mampu menahan beban mati, hidup, dan gempa sesua SNI
Gempa 03-1726-2012 pasal 4.1.1 dimana gempa rencana ditetapkan mempunyai periode
ulang 500 tahun, sehingga probabilitas terjadinya terbatas pada 10% selama umur
gedung 50 tahun. Kombinasi pembebann yang digunakan mengacu pada SNI Beton 03-
2847-2002 pasal 11.2 sebagai berikut :

Kombinasi 1 = 1,4 D + 1,4 SDL

Kombinasi 2 = 1,2 D + 1,2 SDL + 0,5 L

Kombinasi 3 = 1,2 D + 1,2 SDL + 0,5 R

Kombinasi 4 = 1,2 D + 1,2 SDL + 1,6 L

Kombinasi 5 = 1,2 D + 1,2 SDL + 1,6 R

Kombinasi 6 = 1,2 D + 1,2 SDL + 1,6 L + 0,5 Wx

Kombinasi 7 = 1,2 D + 1,2 SDL + 1,6 L + 0,5 Wy

Kombinasi 8 = 1,2 D + 1,2 SDL + 1,6 R + 0,5 Wx

Kombinasi 9 = 1,2 D + 1,2 SDL + 1,6 R + 0,5 Wy

Kombinasi 10 = 1,2 D + 1,2 SDL + 0,5 L + 1 Wx

Kombinasi 11 = 1,2 D + 1,2 SDL + 0,5 L + 1 Wy

Kombinasi 12 = 1,2 D + 1,2 SDL + 0,5 R + 1 Wx

Kombinasi 13 = 1,2 D + 1,2 SDL + 0,5 R + 1 Wy

Kombinasi 14 = 1,37 D + 1,37 SDL + 1 Eqx + 0,3 Eqy


7 Kriteria Desain Perencanaan Struktur

Pembangunan Gudang Kayu

Kombinasi 15 = 1,37 D + 1,37 SDL + 1 Eqx - 0,3 Eqy

Kombinasi 16 = 1,37 D + 1,37 SDL - 1 Eqx + 0,3 Eqy

Kombinasi 17 = 1,37 D + 1,37 SDL - 1 Eqx - 0,3 Eqy

Kombinasi 18 = 1,37 D + 1,37 SDL + 1 Eqy + 0,3 Eqx

Kombinasi 19 = 1,37 D + 1,37 SDL + 1 Eqy - 0,3 Eqx

Kombinasi 20 = 1,37 D + 1,37 SDL - 1 Eqy + 0,3 Eqx

Kombinasi 21 = 1,37 D + 1,37 SDL - 1 Eqy - 0,3 Eqx

Kombinasi 22 = 0,9 D + 0,9 SDL + 1 Wx

Kombinasi 23 = 0,9 D + 0,9 SDL + 1 Wy

Kombinasi 24 = 0,9 D + 0,9 SDL + 0,75 Wx + 0,75 Wy

Kombinasi 25 = 0,73 D + 0,73 SDL + 1 EQx + 0,3 EQy

Kombinasi 26 = 0,73 D + 0,73 SDL + 1 EQx - 0,3 EQy

Kombinasi 27 = 0,73 D + 0,73 SDL - 1 EQx + 0,3 EQy

Kombinasi 28 = 0,73 D + 0,73 SDL - 1 EQx - 0,3 EQy

Kombinasi 29 = 0,73 D + 0,73 SDL + 1 EQy + 0,3 EQx

Kombinasi 30 = 0,73 D + 0,73 SDL + 1 EQy - 0,3 EQx

Kombinasi 31 = 0,73 D + 0,73 SDL - 1 EQy + 0,3 EQx

Kombinasi 32 = 0,73 D + 0,73 SDL - 1 EQy - 0,3 EQx

6. Spesifikasi Bahan dan Penampang


SPESIFIKASI MATERIAL DAN DATA STRUKTUR BETON
Spesifikasi Material Untuk Struktur Beton Bertulang
❖ Mutu Beton :
➢ Balok : K-225 (Fc’ = 18,67 Mpa)

➢ Tie Beam : K-225 (Fc’ = 18,67 Mpa)

➢ Kolom : K-225 (Fc’ = 18,67 Mpa)

• Keterangan = (1 Mpa = 1000 kN/m2)


K225 Specified Conc. Comp Strenght, f’c = 0.083 x

= 0.083 x 225
= 18,67 Mpa
8 Kriteria Desain Perencanaan Struktur

Pembangunan Gudang Kayu

Modulus of elasticity (SNI 03-2847-2012 pasal 10.5)


K250 = 4700 Mpa
= 4700 x (18,67 ^0,5) x 1000
= 20308,13

ᵧ beton : 24 kN/m2
❖ Mutu Baja Tulangan :
➢ Fys : 2400 (240 Mpa), untuk Ø < 10mm (BJTP 24)

➢ Fy : 4000 (400 Mpa), untuk Ø ≥ 10mm (BJTP 40)

❖ Phi Controled

Anda mungkin juga menyukai