Anda di halaman 1dari 3

KONSEP KEPERAWATAN PROFESIONAL

A. KARAKTERISTIK PERAWAT BEDAH PROFESIONAL


1. Pengetahuan
Definisi pengetahuan adalah pemahaman atau informasi tentang subjek,
yang telah diperoleh berdasarkan pengalaman atau proses pembelajaran.
Pengetahuan memberikan dasar bagi praktik professional dan merupakan
aspek sentral dari profesionalisme. Pengetahuan memungkinkan sebuah
profesi, seperti keperawatan, untuk mendefinisikan sebuah masalah dan
solusi, membuat keputusan kebijakan dalam sebuah praktik. Ada hubungan
erat antara profesionalisme, pendidikan, dan pengembangan pengetahuan.
Sebuah proses pembelajaran yang melibatkan berbagai profesi akan
meningkatkan kolaborasi dan kualitas perawatan". Pembelajaran memiliki
peranan yang penting dalam pengembangan pengetahuan. Besarnya
pengetahuan yang dimiliki oleh seorang perawat akan mendukung terhadap
pencapaian kesuksesan dalam sebuah karirnya. Pengetahuan yang harus
dimiliki oleh seorang perawat profesional wajib memiliki bebarapa unsur-
unsur di bawah ini:
a. Pengetahuan yang teoritis, praktis, dan klinis.
b. Mampu menerapkan pengetahuan yang dimiliki.
c. Menggunakan teori atau hasil pembelajaran yang berbasis EBP
(Evidence Base Practice).
d. Mensintesis informasi dari berbagai sumber.
e. Menggunakan ilmu keperawatan yang telah dikembangkan ke dalam
praktek keperawatan.
f. Berbagi atau mengkomunikasikan pengetahuan yang diperoleh
dengan rekan kerja, klien, keluarga, dan orang lain dengan tujuan
meningkatkan hasil kualiatas perawatan dan kesehatan.
2. Rasa Ingin Tahu Yang Tinggi (Spirit of Inquiry)
Perawat professional yang memiliki rasa tahu yang tinggi memiliki ciri khusus
sebagai berikut:
a. Berpikir terbuka dan memiliki keinginan untuk mengeksplorasi
pengetahuan baru.
b. Mengikuti perkembangan ilmu keperawatan.
c. Ikut serta dalam mengumpulkan informasi yang bersumber dari klien,
keluarga klien, sumber terkait sebagai informasi yang mendukung
dalam memajukan kualitas perawatan.
d. Berkomitmen untuk belajar seumur hidup.
3. Akuntabilitas
Dari tinjauan literatur dan beberapa sumber pustaka bahwa hal-hal di bawah
ini dapat meningkatkan akuntabilitas perawat bedah pada klien, organisasi
dan dalam sebuah sistem yang sedang berlaku:
a. Ikut terlibat dalam organisasi profesional.
b. Memiliki wawasan tentang literatur keperawatan.
c. Memahami kelebihan dan kelemahan diri sendiri.
d. Meningkatkan pengetahuan (contoh: studi lanjut, mengikuti seminar
dan kajian ilmiah lainnya).
4. Otonomi (Autonomy)
Beberapa strategi di bawah ini akan menunjang otonomi perawat pada klien,
organisasi dan sistem/ kebijakan tertentu, sebagai berikut:
a. Bertindak dengan percaya diri dalam lingkup kerja perawat.
b. Meningkatkan keterampilan dalam pengambilan keputusan.
c. Berkonsultasi dan berkolaborasi dengan rekan kerja dan pakar/ ahli.
d. Mengevaluasi dan belajar dari insiden-insiden kritis.
e. Mengkomunikasikan dengan jelas alasan pengambilan kebijakan, dan
keputusan.
B. KOMPETENSI PERAWAT KAMAR BEDAH
1. Kompetensi
a. Pengetahuan tentang anatomi dan fisiologi tubuh
b. Pengetahuan tentang penyakit dan pengobatan
c. Tindakan medik yang akan/ harus dilakukan
d. Macam-macam peralatan bedah
2. Keterampilan
a. Keterampilan teknis pembedahan
b. Resusitasi jantung
c. Komunikasi terapeutik
d. Keterampilan problem solving
3. Sikap
a. Caring
b. Komitmen
c. Kreatif
d. Komunikatif
e. Otonomi

C. SERTIFIKASI PERAWAT KAMAR BEDAH


1. Surat Tanda Registrasi
2. Sertifikasi pelatihan perawat bedah
3. Sertifikasi pelatihan perawat kamar bedah lanjutan (advance)
4. Pelatihan RJP
5. Sertifikasi yang berhubungan dengan sub spesialisasi keperawatan bedah

Anda mungkin juga menyukai