Anda di halaman 1dari 10

JURNAL

ILMU PEMERINTAHAN:
Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah
Volume 3– Nomor 2, Oktober 2018, (Hlm 171-180)

Submission: 25-10-2018; Revision: 03-11-2018; Published: 16-11-2018


Available online at: http://e-journal.upstegal.ac.id/index.php/jip
Doi: http://dx.doi.org/10.24905/jip.v3i2.1037

Analisa Strategi Pengembangan Kota Pintar (Smart City):


Studi Kasus Kota Yogyakarta

Nur Faidati1) *, Muhammad Khozin 2)
1 Program Studi Administrasi Publik, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta, Jl. Ringroad Barat No.63

Mlangi, Nogotirto Gamping Yogyakarta 55291


2 Program Studi Administrasi Publik, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta, Jl. Ringroad Barat No.63

Mlangi, Nogotirto Gamping Yogyakarta 55291



* Korespondensi Penulis. E-mail: nurfaidati@unisajogja.ac.id, Telp: +628175499880

Abstrak
Studi ini bermaksud mencermati strategi yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Yogakarta
dalam mengembangkan kota menjadi kota pintar (smart city). Penelitian ini menggunakan metode
penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data studi pustaka
(desk study) dan wawancara (interview). Studi pustaka dilakukan melalui pelacakan data sekunder.
Wawancara dilakukan dengan organisasi perangkat daerah (OPD) yang berperan sebagai leading
sector dalam pengembangan smart city serta OPD lain yang memiliki keterkaitan dengan
pengembangan smart city. Dari penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa pengembangan smart
city di Kota Yogyakarta dilakukan dengan melanjutkan atau memanfaatkan apa yang sudah
dilakukan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta terutama terkait dengan pemanfaatan TIK dalam
penyediaan pelayanan publik serta menjalin kemitraan dengan stakeholder lain yang memiliki
keterkaitan dengan pengembangan smart city.
Kata Kunci: Smart City, Pengembangan Kota, Perencanaan Kota


Abstract
This study intends to examine the strategies carried out by the Government of the City of
Yogyakarta in developing the city into a smart city. This study uses a qualitative descriptive research
method. This study uses a desk study and interview technique. Library studies are carried out through
secondary data tracking. Interviews were conducted with regional apparatus organizations (OPD)
which acted as the leading sector in the development of smart cities and other OPDs that were related
to the development of smart cities. From the research conducted, it is known that the development
of smart cities in the city of Yogyakarta is carried out by continuing or utilizing what has been done
by the Yogyakarta City Government, especially related to the use of ICT in the provision of public
services and establishing partnerships with other stakeholders that are related to smart city
development.
Key Word: Smart City, City Development, Urban Planning


Copyright © 2018, JIP, ISSN: 2503-4685 (Print), ISSN: 2528-0724 (Online)


Jurnal Ilmu Pemerintahan: Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah, 3 (2),
Oktober 2018 - 172
Nur Faidati1) *, Muhammad Khozin 2)

1. Pendahuluan dengan budayanya serta dikenal sebagai


Masuknya Kota Yogyakarta sebagai kota pendidikan dan kota pariwisata.
10 Destinasi terbaik di Indonesia menurut Konsep Smart Culture diharapkan dapat
Traveller’s Choice Award 2017 membuat menyentuh seluruh aspek kehidupan
Kota Yogyakarta terus berbenah dalam warga Yogyakarta yang tidak terlepas dari
menata dan mengembangkan pariwisata di 6 prinsip dasar pengembangan Kota Pintar
Yogyakarta. Melihat potensi besar yang (Smart City), yakni Smart Environment,
terdapat di berbagai sektor seperti Smart Living, Smart People, Smart Economy,
pendidikan, pariwisata, teknologi serta Smart Mobility dan Smart Governence.
partisipasi aktif masyarakat Yogyakarta, Pengembangan konsep Kota Pintar
kemudian Pemerintah Kota Yogyakarta (Smart City) di Yogyakarta dengan payung
bersama dengan Pemerintah Pusat bekerja besar Smart Culture dinilai oleh tim PSPPR
sama mengembangkan Yogyakarta sebagai UGM sudah cukup sesuai dengan visi kota
kota pintar (Smart City). Yogyakarta yakni, “Terwujudnya Kota
Kota Yogyakarta dan Sleman Pendidikan Berkualitas, Berkarakter dan
ditunjuk sebagai Pilot Project kota pintar Insklusif, Pariwisata Berbasis Budaya, dan
(Smart City) bersama dengan Kota Pusat Pelayanan Jasa, yang berwawasan
Semarang, Serang, Tangerang, Depok, Lingkungan dan Ekonomi Kerakyatan.”
Bekasi, Sidoarjo, Kudus dan Surakarta. Tim PSPPR mengungkapkan bahwa visi
Penunjukkan kota Yogyakarta sebagai Pilot kota Yogyakarta memiliki 4 kata kunci
Project kemudian ditindaklanjuti dengan yakni pariwisata, pendidikan, budaya dan
serius oleh Pemerintah Kota Yogyakarta pusat pelayanan jasa, empat kata kunci
dengan membentuk kelompok kerja Kota tersebut kemudian dikembangkan menjadi
Pintar (Smart City) yang terdiri dari unsur- dasar konsep Smart Culture.
unsur akademisi, pemerintah, swasta, dan Menurut Stephen Ezell (Vice
masyarakat. President Global Innovation Policy
Konsep pengembangan Kota Pintar Information Technology and Innovation
(Smart City) di Yogyakarta berbeda dengan Faoundation), salah satu keuntungan
pengembangan Kota Pintar (Smart City) di konsep Kota Pintar (Smart City) adalah
kota lain. Kota Pintar (Smart City) dapat menciptakan perencanaan dan
Yogyakarta berada di bawah payung besar pengembangan kota layak huni yang lebih
Smart Culture yang dibagi menjadi 2 baik di masa depan, konsep Kota Pintar
bidang, yaitu Smart Education dan Smart (Smart City) juga membuat layanan e-

Tourism. Konsep besar ini diambil karena government dapat lebih cepat implikasinya
selama ini kota Yogyakarta sangat kental kepada masyarakat, konsep Kota Pintar

Copyright © 2018, JIP, ISSN: 2503-4685 (Print), ISSN: 2528-0724 (Online)


Jurnal Ilmu Pemerintahan: Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah, 3 (2),
Oktober 2018 - 173
Nur Faidati1) *, Muhammad Khozin 2)

(Smart City) juga dapat membuat sistem telah ditempuh Pemerintah Kota
transportasi lebih efisien dan terintegrasi Yogyakata dalam tahap pengembangan
sehingga meningkatkan mobilitas Kota Yogyakarta menjadi Kota Pintar
masyarakatnya, menciptakan rumah dan (Smart City). Penelitian ini dilakukan pada
bangunan yang hemat energy, lingkungan bulan Juli-Oktober 2018, di lingkungan
juga bisa menjadi lebih lestari karena Pemerintah Kota Yogyakarta. Penelitian ini
konsep pengaturan limbah dan menggunakan metode penelitian deskriptif
pengelolaan air yang lebih maju, Kota kualitatif. Adapun metode pengumpulan
Pintar (Smart City) juga akan data yang digunakan dalam penelitian ini
meningkatkan kesejahteraan masyarakat adalah studi pustaka (desk study) dan
dan peningkatan pelayanan kesehatan. wawancara (interview). Studi Pustaka (desk

Penerapan Kota Pintar (Smart City) di study) digunakan untuk melacak arsip-

Yogyakarta dan di Indonesia bukan tanpa arsip terkait persoalan yang di teliti, yaitu

hambatan dan kelemahan. Kelemahan aturan perundang-undangan (nasional

yang mendasar dalam penerapan Kota maupun lokal), surat, memorandum,

Pintar (Smart City) yakni pada regulasi, catatan pertemuan, dokumen

karena pada saat ini penerapan Kota Pintar administratif, pengumuman, kliping, berita

(Smart City) hanya bersandar pada payung maupun artikel-artikel yang berasal dari

hukum e-government. Diharapkan dengan media, dan sebagainya. Studi pustaka juga

adanya Undang- Undang Kota Pintar dilakukan melacak literatur-literatur

(Smart City), Pemerintah Daerah dapat terdahulu, seperti buku, laporan penelitian,

dengan maksimal memberikan pelayanan karya akademik, dan sejenisnya, yang

kepada masyarakat, serta dapat memiliki keterkaitan dengan persoalan

mendapatkan dasar aturan dalam yang sedang diteliti. Wawancara

pengembangan Kota Pintar (Smart City). (interview) dilakukan untuk menggali

Berdasarkan urgensi permasalahan di atas, informasi dari pihak yang terlibat dalam

maka penelitian ini ingin mengkaji lebih proses penyusunan dokumen. Adapun

mendalam mengenai bagaimana strategi responden dari wawancara ini adalah

pengembangan Kota Pintar (Smart City) organisasi perangkat daerah (OPD) di

yang dilakukan oleh Pemerintah Kota lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta

Yogyakarta? yang menjadi penanggungjawab


pengembangan smart city di Yogyakarta,

diantaranya adalah Bappeda, Dinas
2. Metode
Komunikasi dan Informatika, serta
Penelitian ini ditujukan untuk
sejumlah OPD lain yang mendukung
mengetahui serta menguji strategi yang

Copyright © 2018, JIP, ISSN: 2503-4685 (Print), ISSN: 2528-0724 (Online)


Jurnal Ilmu Pemerintahan: Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah, 3 (2),
Oktober 2018 - 174
Nur Faidati1) *, Muhammad Khozin 2)

pengembangan smart city di Kota masyarakat sehingga pemerintah dapat


Yogyakarta. mengetahui permasalahan yang ada di

Adapun metode analisis data yang masyarakat.

digunakan adalah deskriptif kualitatif. Dari Setelah layanan UPIK ini berhasil
data yang berhasil dikumpulkan melalui dimanfaatkan oleh Pemerintah Kota
wawancara, pengamatan yang sudah Yogyakarta untuk menampung aspirasi
dituliskan dalam catatan lapangan, masyarakat, muncul sejumlah layanan lain
dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, yang menunjang pengembangan Kota
foto, kemudian ditelaah, dirangkum dan Yogyakarta sebagai kota pintar (smart city).
dipilih hal-hal yang pokok sesuai dengan Diantara layanan tersebut adalah SIM
kerangka teori yang sudah ditentukan. Pelayanan Kesehatan, Layanan YES 118,

Selanjutnya, data dan informasi yang Konsultasi Belajar Siswa Online, Digital

sudah dipilih, disajikan untuk memberikan Library, Sistem Penerimaan Siswa Baru,

gambaran strategi yang dilakukan oleh Taman Pintar Yogyakarta, Hi Jogja, Whistle

Pemerintah Kota Yogyakarta dalam Blower System, SIM POS PBB, SIM

mengembangkannya menjadi kota pintar MAPATDA, SIM Pasar, Sim Retribusi Pasar

(Smart City). Dari proses tersebut dan sejumlah aplikasi lain yang mampu

kemudian dilakukan penarikan mengefisienkan dan mengefektifkan

kesimpulan berdasarkan proses verifikasi penggunaan sumber daya dalam

dari subyek penelitian dengan kerangka penyediaan pelayanan publik bagi

konsep yang telah ditentukan. masyarakat, meningkatkan kualitas


pelayanan publik dan memberikan
3. Hasil Dan Pembahasan
kemudahan bagi masyarakat untuk
Dalam pengembangan smart city di mengakses layanan publik yang disediakan
Kota Yogyakarta sebetulnya telah mulai oleh Pemerintah Kota Yogyakarta.
dilakukan sejak awal tahun 2000-an,
Lebih lanjut, untuk memberikan
sebelum konsep smart city populer. Hal
payung hukum yang mewadahi
tersebut setidaknya dapat dilacak dari
pengembangan aplikasi sebagaimana
penggunaan unit pelayanan informasi dan
disebutkan di atas, pada tahun 2015,
keluhan (UPIK) sebagai bagian dari
Pemerintah Kota Yogyakarta menerbitkan
penerapan open government di Kota
Peraturan Walikota Yogyakarta No. 15
Yogyakarta. Layanan UPIK mulai dirintis
Tahun 2015 tentang E-Government. E-
tahun 2003 dan diluncurkan pada 31
Government dalam konteks ini dimaknai
Januari 2004. Layanan UPIK merupakan
sebagai penyelenggaraan kepemerintahan
media untuk menampung aspirasi
yang berbasis (menggunakan) elektronik

Copyright © 2018, JIP, ISSN: 2503-4685 (Print), ISSN: 2528-0724 (Online)


Jurnal Ilmu Pemerintahan: Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah, 3 (2),
Oktober 2018 - 175
Nur Faidati1) *, Muhammad Khozin 2)

dalam rangka meningkatkan kualitas Oleh karena itu, pada tahun 2016
layanan publik secara efektif dan efisien Pemerintah Kota Yogyakarta menyusun
(Pasal 1 Peraturan Walikota Yogyakarta kajian road map Kota Yogyakarta menuju
No. 15 Tahun 2015). smart city.

Secara umum penerbitan produk Adapun maksud dari penyusunan


hukum dalam bentuk peraturan walikota kajian road map Kota Yogyakarta menuju
ini menjadi tonggak dalam pengembangan smart city adalah sebagai instrumen dalam
smart city di Kota Yogyakarta. Di dalam pengambilan kebijakan, perencanaan
peraturan walikota ini pula dituangkan program dan kegiatan yang mendukung
masterplan (roadmap) pengembangan E- Yogyakarta smart city agar saling
Government di Kota Yogyakarta periode terintegrasi dan sinkron sehingga tercipta
tahun 2016-2031. Adapun pentahapan dari sinergitas antara seluruh instansi di
masterplan ini adalah sebagai berikut: Pemerintah Kota Yogyakarta dengan
Tabel 1. Pentahapan Masterplan E- masyarakat, Menjaga keterkaitan dan
Government Pemerintah Kota konsistensi antara kebijakan, perencanaan,
Yogyakarta penganggaran, pelaksanaan, pengendalian
Pentahapan Fokus
Tahap I (2016- Penguatan infrastruktur jaringan dan pengawasan dalam program dan
2018) dan pusat data
Tahap II (2019- Penguatan infrastruktur sistem kegiatan untuk Yogyakarta Smart City serta
2021) informasi
Tahap III (2022- Integrasi data dan pengembangan mengoptimalkan peran serta masyarakat
2024) aplikasi terintegrasi
Tahap IV (2025- Data Warehouse dalam pengambilan kebijakan serta
2027)
Tahap V (2028- Implementasi kebijakan menuju perencanaan program dan kegiatan yang
2031) smart city
Sumber: Perwal Kota Yogyakarta No. 15 Tahun 2015 mendukung Yogyakarta Smart City (Road
Map Kota Yogyakarta Menuju Kota Pintar (Smart
Meskipun telah terbit dokumen yang City), Tim PSPPR UGM; 2016).
menjadi dasar hukum pengembangan Adapun Sasaran yang hendak dicapai
smart city di Kota Yogyakarta dalam melalui Kajian Smart City ini adalah:
bentuk Peraturan Walikota, namun
1. Mengidentifikasi potensi dan
dokumen tersebut belum secara eksplisit
permasalahan yang dimiliki Kota
menjabarkan dengan lebih terperinci
Yogyakarta berdasarkan 7
tentang smart city yang mencakup 7
dimensi Smart City;
dimensi yaitu: smart economy, smart
2. Menyusun indikator-indikator
people, smart governance, smart mobility,
/tolok ukur Smart City
smart environment, smart living dan smart
berdasarkan hasil identifikasi
disaster management beserta
potensi dan permasalahan yang
indikator/tolok ukurnya masing-masing.

Copyright © 2018, JIP, ISSN: 2503-4685 (Print), ISSN: 2528-0724 (Online)


Jurnal Ilmu Pemerintahan: Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah, 3 (2),
Oktober 2018 - 176
Nur Faidati1) *, Muhammad Khozin 2)

(Sumber: Road Map Kota Yogyakarta Menuju Kota Pintar (Smart


sesuai dengan kondisi Kota City), Tim PSPPR UGM)

Yogyakarta; Guna mencapai Yogyakarta smart


3. Menyusun Road Map Kota culture, diperlukan beberapa agenda kerja
Yogyakarta menuju Smart City; yang harus dilaksanakan dalam kurun
4. Melakukan penilain (assessment) waktu 5 (lima) tahun ke depan. Tahapan
terhadap kondisi Kota Yogyakarta pelaksanaan beberapa agenda kerja
untuk mengetahui posisi dan tersebut terbagi menjadi 2 (dua), yaitu
kesiapan Kota Yogyakarta menuju jangka pendek dengan kurun waktu 1-2
Smart City. tahun ke depan, dan jangka menengah
Berdasarkan kajian tersebut, dengan kurun waktu 3-5 tahun ke depan.
diketahui bahwa pengembangan Kota Berikut ini adalah pentahapan smart city di
Yogyakarta menjadi kota pintar didasarkan Kota Yogyakarta:
pada visi Kota Yogyakarta “Kota
Pendidikan-Berkualitas, Berkarakter dan
Inklusif, Pariwisata Berbasis Budaya, dan
Pusat Pelayanan Jasa, yang Berwawasan
Lingkungan dan Ekonomi Kerakyatan”. Visi
tersebut memiliki 4 (empat) kata kunci
yakni pariwisata, pendidikan, budaya dan
pusat pelayanan jasa. Empat kata kunci
Gambar 2. Pentahapan Smart City Kota
inilah yang akan dikembangkan sebagai Yogyakarta
Sumber: Road Map Kota Yogyakarta Menuju Kota Pintar (Smart City),
sebuah tujuan pengembangan smart city di Tim PSPPR UGM

Kota Yogyakarta, dengan payung utama Selain dilakukan pentahapan smart


yaitu smart culture. city Yogyakarta, perlu adanya penguatan
Yogyakarta smart city yang bertujuan
untuk memantapkan langkah Kota
Yogyakarta dalam mewujudkan
Yogyakarta smart city. Penguatan
Yogyakarta smart city dibagi menjadi tiga
fokus utama, yaitu1:
Penyelarasan Kebijakan dan Strategi
Yogyakarta Smart City
Gambar 1. Konsep Pengembangan Smart
City

1
Road Map Kota Yogyakarta Menuju Kota Pintar (Smart City), Tim
PSPPR UGM

Copyright © 2018, JIP, ISSN: 2503-4685 (Print), ISSN: 2528-0724 (Online)


Jurnal Ilmu Pemerintahan: Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah, 3 (2),
Oktober 2018 - 177
Nur Faidati1) *, Muhammad Khozin 2)

Penyelarasan kebijakan dan strategi mitra Pemerintah Kota Jogja (Government-


Yogyakarta Smart City dilakukan melalui CIO) dalam pembangunan dan
sinkronisasi, harmonisasi, dan sinergi pengembangan smart city.
kebijakan Kota Yogyakarta. Penyusunan Pembentukan ‘Dewan Smart City
kebijakan dan strategi Yogyakarta Smart Yogyakarta’ perlu memperhatikan
City dapat didahului dengan penyusunan kapasitas, peran, dan dukungan anggaran.
Roadmap Yogyakarta Smart City. Roadmap Regulasi Yogyakarta Smart City perlu
Yogyakarta Smart City diintegrasikan disusun terutama terkait berbagi
dalam RPJMD Kota Yogyakarta tahap ketiga sumberdaya TIK, pendanaan, dokumentasi,
yang akan disusun, sehingga apabila maupun pedoman kerjasama/investasi
kebijakan, strategi, tujuan, sasaran, bagi pihak ketiga. Jogja Smart City juga
maupun program tercakup dalam RPJMD perlu memperhatikan
Kota Jogja tahap ketiga, maka prakarsa norma/etika/budaya setempat yang
maupun inisiatif Yogyakarta Smart City berdasar profesionalisme.
dapat diakomodasi dalam penyusunan
Penataan jejaring Yogyakarta Smart
RKPD Kota Yogyakarta maupun Rencana
City dilakukan melalui interaksi dan sinergi
Strategis OPD terkait.
pemangku kepentingan: Academic,
Dengan demikian implementasi Business, Community, Government, dan
Yogyakarta Smart City melalui program Media. Penataan sumberdaya Yogyakarta
maupun kegiatan yang dilaksanakan oleh Smart City dilakukan melalui penataan
OPD terkait dapat terwujud. brainware, software, dan hardware.
Penataan Unsur Yogyakarta Smart
City Penataan brainware perlu
memperhatikan kepakaran, keahlian,
Penataan unsur Yogyakarta Smart
kompetensi, dan ketrampilan. Penataan
City meliputi kelembagaan, jejaring, dan
software dan hardware perlu
sumberdaya smart city. Penataan
memperhatikan interoperabilitas,
Kelembagaan Yogyakarta Smart City harus
skalabilitas, dan realibilitas.
mempertimbangkan organisasi, regulasi,
Pembangunan dan Pengembangan
maupun norma/etika/budaya.
Yogyakarta Smart City
Pertimbangan organisasi yang Pembangunan dan Pengembangan
diperlukan untuk merumuskan kebijakan Yogyakarta Smart City dapat dilakukan
dan arahan strategis pembangunan dan melalui komitmen dan konsensus unsur
pengembangan Yogyakarta Smart City Yogyakarta Smart City; pemetaan potensi
adalah Dewan Smart City Yogyakarta. dan analisis Yogyakarta Smart City,
Dewan Smart City Jogja berperan sebagai

Copyright © 2018, JIP, ISSN: 2503-4685 (Print), ISSN: 2528-0724 (Online)


Jurnal Ilmu Pemerintahan: Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah, 3 (2),
Oktober 2018 - 178
Nur Faidati1) *, Muhammad Khozin 2)

penciptaan keselarasan antara proses pemanfaatan TIK dalam penyediaan


bisnis dan TIK menggunakan Enterprise pelayanan publik. Dari proses tersebut,
Architecture (proses bisnis, sistem, aplikasi yang sudah mulai dibangun sejak
teknologi, aplikasi, data, SDM, dan awal tahun 2000 telah dikembangkan dan
organisasi); pengelolaan sumberdaya Jogja diintegrasikan dalam konsep single ID,
Smart City (meliputi brainware, software, single window, single sign on yang
dan hardware); tata kelola (Business, IT dikebangkan untuk semua layanan dan
(termasuk keamanan), dan Process) dan diwujudkan dalam bentuk aplikasi android
manajemen (termasuk manajemen Jogja Smart Services (JSS).
perubahan dan manajemen resiko) Aplikasi tersebut memuat fitur yang
Yogyakarta Smart City; penyusunan sudah dikembangkan sebelumnya, yang
branding (misal Yogyakarta Smart City, meliputi layanan kedaruratan, layanan
Yogyakarta Digital City, Great Yogyakarta, aduan, layanan pajak, layanan pendidikan,
iYogyakarta, atau e-Yogyakarta, dll), layanan kesehatan dan sejumlah layanan
pembangunan Living Lab Yogyakarta baru yang lain. Pembuatan JSS ini sekaligus
Smart City; pemberlanjutan pembangunan disinkronkan dengan rancangan
dan pengembangan Yogyakarta Smart City. masterplan smart city yang saat ini tengah
Living Lab Yogyakarta Smart City dimatangkan oleh Pemerintah Kota
merupakan komitmen, peran serta, dan Yogyakarta.
pengabdian PTN/PTS di Yogyakarta dalam Lebih lanjut, pengembangan smart
pendayagunaan TIK untuk implementasi city di kota yogyakarta ini dilakukan
Yogyakarta Smart City sehingga dengan menjalin kemitraan dengan
diharapkan dapat memperbaiki tata kelola stakeholder lain yang memiliki keterkaitan
Pemerintah Kota Yogyakarta yang lebih dengan pengembangan smart city. Hal
baik dan lebih cerdas dalam memberikan tersebut salah satunya dilakukan dengan
pelayanan prima di bidang pemerintahan, Kementrian Komunikasi dan Informatika.
kemasyarakatan, maupun pembangunan. Dari proses kemitraan tersebut, saat ini
4. SIMPULAN DAN SARAN Pemerintah Kota Yogyakarta sedang
Simpulan mematangkan roadmap pengembangan
Strategi Pengembangan Smart City Kota Yogyakarta menuju Kota Pintar
yang dilakukan oleh Pemerintah Kota (Smart City).
Yogyakarta secara umum dilakukan Saran
dengan melanjutkan atau memanfaatkan Pengembangan smart city di Kota
apa yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Yogyakarta seharusnya tidak hanya
Kota Yogyakarta terutama terkait dengan

Copyright © 2018, JIP, ISSN: 2503-4685 (Print), ISSN: 2528-0724 (Online)


Jurnal Ilmu Pemerintahan: Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah, 3 (2),
Oktober 2018 - 179
Nur Faidati1) *, Muhammad Khozin 2)

diarahkan pada pemanfaatan TIK dalam Istiyanto, Jazi Eko, and Edhy Sutanta.
"Model Interoperabilitas Antar
pemberian pelayanan publik kepada Aplikasi e-Government." Jurnal
masyarakat. Lebih dari itu, pengembangan Technoscientia 5 (2012).
smart city di Kota Yogyakarta seharusnya Jaya, Safitri. "Implementasi Dan
Perkembangan E-Government di
lebih ditekankan pada upaya memperbaiki Indonesia." Jurnal Informatika
kualitas kehidupan masyarakatnya. Multimedia (JIM) 2.1 (2013): 37-
Bagaimana TIK itu dimanfaatkan tidak saja 52.
Jonathan (2016). Apa itu Smart City?.
pada upaya untuk memberikan Tersedia dari
kemudahan dalam penyelenggaraan http://jonatan.blog.widyatama.a
pelayanan publik, namun juga pada upaya c.id/2016/03/13/apa-itu-smart-
city/
memberitahu bahwa sedang timbul suatu Kurniawan, Teguh. "Hambatan dan
masalah perkotaan di Kota Yogyakarta dan Tantangan dalam Mewujudkan
Good Governance melalui
memberikan usulan tindakan otomatis
Penerapan E-Government di
(dimungkinkan oleh sistem actuator) atau Indonesia." Prosiding Konferensi
tidak-otomatis untuk mengatasi masalah. Nasional Sistem Informasi 2006
(2006).
5. DAFTAR PUSTAKA MBC Design (2017). Membangun Smart
Alawiah, Enok Tuti. "Rancangan Aplikasi City dengan pemanfaatan
Smart City Berbasis Mobile Untuk teknologi informasi. Tersedia dari
Meningkatkan Kulitas Layanan https://designmbc.blogspot.co.id
Publik Studi Kasus Pemkot Bogor." /2017/01/membangun-smart-
Jurnal Teknik Komputer 3.1 city-dengan-pemanfaatan.html
(2017): 24-29. Rahardjo, Budi. "Membangun e-
Arif, Wahyudi (2016). Kota pintar, government." Makalah
utamakan pelayanan publik, dipresentasikan pada Seminar
seluruh pejabat harus paham ini. Nasional Jaringan Komputer II
Tersedia dari diselenggarakan oleh Technic
http://www.harianjogja.com/bac Study Club, STMIK Dipanegara
a/2016/10/13/kota-pintar- Makassar. Vol. 19. 2001.
utamakan-pelayanan-publik- Setijaningrum, Erna. (2009)."Inovasi
seluruh-pejabat-harus-paham- Pelayanan Publik." Surabaya: PT
ini-760295 Revka Petra Media
Arif, Sodhiq (2017). Wujudkan Kota Sosiawan, Edwi Arief. "Tantangan dan
“Smart Tourism”, ini konsep Hambatan dalam implementasi E-
Pemkot Yogyakarta. Tersedia dari Government di Indonesia."
https://she.id/article/1612/wuj Seminar Nasional Informatika
udkan-kota-smart-tourism-ini- (SEMNASIF). Vol. 1. No. 5. 2015.
konsep-pemkot-yogyakarta.html Suwarno, Yogi. (2008)."Inovasi di Sektor
Chandra Eko., dan Mochamad Hariadi Publik." STIA-LAN, Jakarta
(2016). Strategi Pembangunan Sukyadi, Didi, 2009, Model
Smart City dan Tantangannya Interoperabilitas sistem informasi
bagi Masyarakat Kota. Jurnal pelayanan publik-Studi Kasus: E-
Strategi dan Bisnis Vol.4, No. 2

Copyright © 2018, JIP, ISSN: 2503-4685 (Print), ISSN: 2528-0724 (Online)


Jurnal Ilmu Pemerintahan: Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah, 3 (2),
Oktober 2018 - 180
Nur Faidati1) *, Muhammad Khozin 2)

Government, Karya Akhir,


Fasilkom UI.
Tim PSPPR UGM (2016). Road Map Kota
Yogyakarta Menuju Smart City.
Working Papper PSPPR.
Widodo, Nurjati. "Pengembangan e-
Government di Pemerintahan
Daerah Dalam Rangka
Mewujudkan Smart City (Studi di
Pemerintah Daerah Kota
Malang)." Jurnal Ilmiah
Administrasi Publik 2.4 (2016).
Wiwin, Purnomowati., Ismini (2014).
Konsep Smart City dan
Pengembangan Pariwisata Di
Kota Malang. Jurnal JIBEKA Vol.8
No. 1.
Profile Penulis
Nur Faidati, S.IP.,MA Sebagai staff
pengajar pada Program Studi Administrasi
Publik Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.
Menyelesaikan studi S1 pada Jurusan Ilmu
Administrasi Negara UGM, dan S2
Manajemen dan Kebijakan Publik UGM.
Aktif melakukan penelitian dan kajian di
bidang kebijakan publik dan studi
pembangunan.

Muhammad Khozin, S.IP.,MPA.


Sebagai staff pengajar pada Program Studi
Administrasi Publik Universitas ‘Aisyiyah
Yogyakarta. Menyelesaikan S1 pada
Jurusan Ilmu Pemerintahan UMY, dan S2
pada Magister Administrasi Publik UGM.
Aktif melakukan penelitian dan kajian pada
bidang manajemen pelayanan publik dan
kelembagaan sektor publik.

Copyright © 2018, JIP, ISSN: 2503-4685 (Print), ISSN: 2528-0724 (Online)

Anda mungkin juga menyukai