Anda di halaman 1dari 15

FASILITAS

PEMBAKARAN
SAMPAH
Intermediate Treatment Facility
Sunter, Provinsi DKI Jakarta
Oleh: Fajri Fadhillah

ICEL
Seri Lembar Informasi | Pencemaran Udara | Maret 2019 #7

INVENTARISASI
EMISI PROVINSI
DKIFASILITAS
JAKARTA
PEMBAKARAN
SAMPAH
Oleh: Annisa Erou dan Fajri Fadhillah

Intermediate Treatment Facility


Sunter, Provinsi DKI Jakarta
Oleh: Fajri Fadhillah

IBUKOTA Inisiatif Bersihkan Udara,


Koalisi Semesta

ICEL
FASILITAS PEMBAKARAN SAMPAH
Intermediate Treatment Facility Sunter, Provinsi DKI Jakarta

Amdal ITF Sunter menentukan batas-batas wilayah


sebelum mengkaji dampak dari kegiatan ITF Sunter.
Batas wilayah tersebut terdiri dari batas ekologis, batas
sosial dan batas administratif.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, melaksanakan ground breaking Intermediate


Treatment Facility Sunter (ITF Sunter) pada tanggal 20 Desember 2018. Bagaimanakah
gambaran umum dari pembangunan ITF Sunter? Lembar informasi ini akan
menyampaikan ringkasan informasi mengenai ITF Sunter.

1. Penanggung Jawab Proyek


Penanggung jawab proyek ITF Sunter adalah PT. Jakarta Propertindo (PT. Jakpro) yang bekerja sama
1
dengan Fortum Power and Heat (Fortum).

2. Lokasi pembangunan ITF Sunter


ITF Sunter akan dibangun di lahan seluas 3,0337 Ha yang terletak di Jalan Danau Sunter Barat, Kelurahan
Sunter Agung, Kecamatan Tanjung Priok, Kota Administrasi Jakarta Utara, Provinsi DKI Jakarta
o o 2
(titik koordinat 6 07’31,48”S; 106 51’23,04”E). Pembangunan ITF Sunter berdekatan dengan wilayah
3 4
pemukiman dan area komersial. Berikut ini batas-batas lokasi proyek ITF Sunter:

Indonesian Center for Environmental Law | icel.or.id 3


FASILITAS PEMBAKARAN SAMPAH
Intermediate Treatment Facility Sunter, Provinsi DKI Jakarta

Sebelah Utara Sebelah Timur


Tanah milik Jalan Sunter
pemerintah, rel Permai Raya
kereta api (8 m)
Jalan R.E.
Martadinata tanah kosong (30 m).
Lokasi Pembangunan Jakarta
(35 m) ITF Sunter International Stadion
Kali Ancol akan dilaksanakan di
(55 m) tanah kosong sebelah
Sebelah Barat timur ITF Sunter.
Jalan Danau
Sunter Barat
Kali Sunter 1
(30 m)

pintu air Kali


Sunter 1 (12 m)

Sebelah Selatan
Taman BMW, Jalan
Danau Sunter Barat
(75 m)

3. Masyarakat Terdampak ITF Sunter


Amdal ITF Sunter menentukan batas-batas wilayah sebelum mengkaji dampak dari kegiatan ITF Sunter.
Batas wilayah tersebut terdiri dari batas ekologis, batas sosial dan batas administratif. Batas ekologis
5
merupakan batasan yang ditentukan berdasarkan penyebaran limbah dari suatu kegiatan. Seberapa
jauh penyebaran limbah tersebut ditentukan berdasarkan media penyebarannya, seperti melalui air
6
atau udara/angin. Berikut ini batas ekologis dari kegiatan ITF Sunter:

Dampak Penting yang Diperkirakan Terjadi Batas Ekologis

Tahap Konstruksi

Jl. R.E. Martadinata, Jl. Sunter Permai Raya, dan Jl. Danau
Gangguan Lalu Lintas
Sunter Barat (radius 100 meter)

Peningkatan Air Larian Sekitar Lokasi ITF

Sekitar Jl. R.E. Martadinata, Jl. Sunter Permai Raya, dan


Penurunan Kualitas Udara Jl. Danau Sunter Barat dan Sekitar Lokasi ITF (radius 100
meter)

Peningkatan Kebisingan Sekitar Lokasi ITF

4 Seri Lembar Informasi | Pencemaran Udara | April 2019


FASILITAS PEMBAKARAN SAMPAH
Intermediate Treatment Facility Sunter, Provinsi DKI Jakarta

Tahap Operasi

Penurunan Kualitas Udara Sekitar Lokasi ITF (radius 500 meter)

Peningkatan Kebisingan Sekitar Lokasi ITF

Sekitar Lokasi ITF (radius 500 meter) dan Jl. Sunter Permai
Timbulan Kebauan
Raya

Sekitar Lokasi ITF (radius 500 meter) dan Jl. Sunter Permai
Peningkatan Getaran
Raya

Penurunan Kualitas Air Permukaan Kali Sunter 1 (radius 500 meter)

Penurunan Kualitas Air Tanah Sekitar Lokasi ITF

Timbulan Limbah B3 Sekitar Lokasi ITF

Jl. R.E. Martadinata, Jl. Sunter Permai Raya, dan Jl. Danau
Gangguan Lalu Lintas
Sunter Barat

Batas sosial merupakan tempat terjadinya interaksi sosial di sekitar rencana


lokasi ITF Sunter, yang mana akan terpengaruh karena adanya ITF Sunter. Area
pemukiman-pemukiman yang terkena dampak lingkungan dari kegiatan ITF
7
Sunter menjadi acuan untuk menentukan batas sosial. Batas sosial meliputi
wilayah pemukiman penduduk sekitar dan kelurahan yang berbatasan dengan Kelurahan Sunter
8
Agung. Tabel di bawah ini mencantumkan batas sosial ITF Sunter:

Dampak Penting yang Diperkirakan Terjadi Batas Ekologis

Tahap Konstruksi
Peningkatan Kesempatan Kerja dan Berusaha

Perubahan Persepsi Masyarakat RW 06 Kelurahan Sunter Agung

Tahap Operasi RW 03 Kelurahan Sunter Agung


Peningkatan Kesempatan Kerja dan Berusaha RW 12 Kelurahan Papanggo
Perubahan Persepsi Masyarakat RW 10 Kelurahan Ancol
Gangguan Kesehatan Masyarakat

Terakhir, batas administratif dari ITF Sunter adalah Kelurahan Sunter Agung – Kecamatan Tanjung
Priok, Kelurahan Papanggo - Kecamatan Tanjung Priok, Kelurahan Ancol – Kecamatan Pademangan,
9
Kota Administrasi Provinsi Jakarta Utara. Dengan begitu, masyarakat yang kemungkinan terdampak
oleh kegiatan ITF Sunter adalah masyarakat yang tinggal dan/atau berkegiatan di area dengan batas
administratif sebagaimana disebutkan di atas.

Indonesian Center for Environmental Law | icel.or.id 5


FASILITAS PEMBAKARAN SAMPAH
Intermediate Treatment Facility Sunter, Provinsi DKI Jakarta

4. Perizinan
PT. Jakpro sudah memiliki dokumen-dokumen perizinan yang berkaitan dengan
pembangunan ITF Sunter. PT. Jakpro sudah menerima penugasan dari Gubernur DKI
10
Jakarta untuk menyelenggarakan ITF Sunter. PT. Jakpro juga sudah memegang
11
persetujuan Izin Pemanfaatan Barang Milik Daerah berupa Tanah dan juga Ketetapan
12
Rencana Kota untuk pembangunan ITF Sunter. PT. Jakpro juga memiliki Surat Keputusan
13 14
Kelayakan Lingkungan Hidup dan Izin Lingkungan untuk pembangunan ITF Sunter berdasarkan
penilaian Amdal oleh Komisi Penilai Amdal Daerah Provinsi DKI Jakarta (KPA Provinsi DKI Jakarta).

Selain itu, ada juga perizinan yang sedang diurus oleh PT. Jakpro, yakni Izin Genset, Izin
Pengoperasian Genset, Izin Pembuangan Air Limbah, Izin Instalasi Pengolahan Air Limbah, Izin Tempat
Penyimpanan Sementara Limbah Berbahaya dan Beracun (TPS LB3), Gambar Perencanaan Arsitektur
15
(GPA), Izin PLB dan Izin Mendirikan Bangunan (IMB).

5. Kapasitas Produksi ITF Sunter


ITF Sunter memiliki kapasitas pengolahan sampah sebanyak 2.200 ton setiap harinya. 2.200 ton sampah
yang timbul di area Jakarta Pusat dan Jakarta Utara diperkirakan mengandung nilai kalori sebanyak 4
– 10 MJ/kg. Nilai kalori dari 2.200 ton sampah tersebut diperkirakan akan menghasilkan energi panas
sebanyak 170 MWt. Dengan efisiensi bruto produksi listrik sebesar 29%, energi panas sebanyak 170 MWt
tersebut akan menghasilkan energi listrik bruto sebesar 40 – 50 MWe. ITF Sunter sendiri membutuhkan
konsumsi listrik internal sebesar 4,950 MWe. Jadi, energi listrik neto yang dihasilkan sebesar 35 – 45
MWe. Tabel di bawah ini meringkas informasi jumlah sampah yang dibutuhkan dan nilai kalor serta listrik
yang dihasilkan ITF Sunter:

Total sampah Nilai kalori


yang dibakar sampah (LHV)

2.200 4 – 10 J/Kg
ton/per hari
Total konsumsi
Kapasitas termal listrik internal
170 MWt ITF Sunter

4,950 MWe
Output listrik bruto Output listrik bruto

40 – 50 MWe 35 – 45 MWe

6 Seri Lembar Informasi | Pencemaran Udara | April 2019


FASILITAS PEMBAKARAN SAMPAH
Intermediate Treatment Facility Sunter, Provinsi DKI Jakarta

6. Prakiraan Dampak Penting ITF Sunter


Terdapat perkiraan dampak-dampak penting dalam kegiatan ITF Sunter, mulai dari tahap konstruksi
hingga tahap operasi. Bagian ini akan menjelaskan secara ringkas perkiraan dampak penting pada aspek
gangguan lalu lintas, gangguan kebisingan, ganggan getaran, penurunan kualitas udara, kesehatan
masyarakat, penurunan kualitas air dan pengelolaan limbah bahan beracun dan berbahaya (limbah B3).

a) Gangguan lalu lintas

Kegiatan ITF Sunter, baik pada saat tahap konstruksi maupun tahap operasi, akan menimbulkan dampak
berupa gangguan lalu lintas. Mobilisasi dan demobilisasi material dan peralatan konstruksi merupakan
16
sumber gangguan lalu lintas pada tahap konstruksi ITF Sunter. Ada lima jalan yang terpengaruh oleh
kegiatan konstruksi ITF Sunter, yakni Jalan Sunter Permai Raya, Jalan R.E. Martadinata, Jalan Danau
Sunter Utara, Jalan Danau Sunter Barat dan Jalan Griya Utama. Andal ITF Sunter menyebutkan bahwa
Jalan Sunter Permai Raya akan berubah dari kondisi arus bebas, volume rendah dan kecepatan tinggi
17
menjadi arus lalu lintas stabil, kecepatan sedikit terbatas oleh lalu lintas . Lalu kondisi Jalan R.E.
18
Martadinata akan berubah dari cenderung arus lalu lintas mulai tidak stabil menjadi arus tidak stabil.
19
Proses gangguan lalu lintas akibat konstruksi ITF Sunter akan berlangsung selama 40 bulan.

Pada tahap operasi ITF Sunter, gangguan lalu lintas di Jalan Sunter Permai Raya dan Jalan R.E.
Martadinata memburuk. 25 truk pengangkut sampah akan masuk dan keluar area ITF Sunter setiap
20
jam selama 24 jam waktu operasi ITF Sunter. Dengan keadaan ini, Jalan Sunter Permai Raya akan
mengalami arus lalu lintas yang mulai tidak stabil, kecepatan rendah dan berbeda-beda dan volume
21
mendekati kapasitas. Kondisi arus lalu lintas di Jalan R.E. Martadinata akan cenderung terhambat,
kecepatan rendah, volume jalan melebihi kapasitas dan sering terjadi kemacetan pada waktu yang
22 23
cukup lama. Operasional ITF Sunter akan berlangsung kurang lebih selama 25 tahun.

Berkaitan dengan lalu lintas, terdapat juga kemungkinan terjadinya dampak negatif dari pengangkutan
limbah bahan berbahaya dan beracun (limbah B3) dari lokasi ITF Sunter keluar ITF Sunter. Tentang ini
akan dibahas pada bagian mengenai pengelolaan limbah B3 pada huruf f.

b) Kebisingan

Kegiatan konstruksi dan operasi ITF Sunter akan meningkatkan tingkat kebisingan di sekitar lokasi ITF
Sunter. Tanpa adanya konstruksi dan operasi ITF Sunter pun, empat dari tujuh titik di sekitar ITF Sunter
24
sudah melampaui baku mutu kebisingan, seperti terlihat pada tabel di alaman berikut:

Indonesian Center for Environmental Law | icel.or.id 7


FASILITAS PEMBAKARAN SAMPAH
Intermediate Treatment Facility Sunter, Provinsi DKI Jakarta

Lokasi Peruntukan Baku Mutu dB(A) Hasil Pengujian dB(A)


Tapak ITF Industri 70,0 64,0

Pemukiman di Barat Pemukiman 55,0 66,0

Pemukiman di Barat Pemukiman 55,0 58,0


Daya
Perkantoran di Selatan Komersial 65,0 65,0

Area Rekreasi di Timur Rekreasi 70,0 66,0


Pemukiman di Utara Pemukiman 55,0 62,0
Taman BMW di Selatan Area Hijau 50,0 60,0

Lalu, Andal ITF Sunter menghitung peningkatan kebisingan baik pada saat konstruksi dan operasi ITF
Sunter. Hasilnya dari tujuh lokasi dalam tabel tersebut, hanya satu lokasi saja yang kebisingannya masih
25
di bawah baku mutu, yankni area rekreasi di timur ITF Sunter. Penyusun Amdal ITF Sunter memberikan
catatan bahwa kontribusi tinggi dari periode puncak konstruksi dan operasi ITF Sunter terjadi di area
26
tapak ITF dan area Taman BMW. Dalam kedua area tersebut, peningkatan kebisingan sudah melebihi 3
27
dB(A), di mana dianggap signifikan karena akan disadari oleh reseptor yang berada di lokasi tersebut.

c) Penurunan kualitas udara

Andal ITF Sunter menginformasikan bahwa kualitas udara di area sekitar rencana pembangunan ITF
Sunter masih berada di bawah Baku Mutu Udara Ambien (BMUA) menurut SK Gubernur Provinsi DKI
Jakarta No. 551 Tahun 2001 tentang Penetapan Baku Mutu Udara Ambien dan Baku Tingkat Kebisingan (SK
Gubernur DKI Jakarta No. 551 Tahun 2001).28 Apabila ITF Sunter mulai beroperasi, Andal memprakirakan
bahwa kualitas udara untuk parameter SO2, NOx, Total Partikulat, CO, dan Dioksin dan Furan (DnF) akan
menurun, akan tetapi masih berada di bawah baku mutu yang diatur dalam SK Gubernur DKI Jakarta No.
551 Tahun 2001. Perbandingan antara kualitas udara sebelum ITF Sunter beroperasi (rona awal) dengan
kualitas udara ketika ITF beroperasi dapat dilihat pada lampiran 1 di bagian akhir lembar informasi ini.

Namun, perlu digarisbawahi pula bahwa Andal ITF Sunter tidak mencantumkan informasi kualitas udara
jangka panjang dalam bentuk rata-rata tahunan. Informasi rona awal dari parameter dioksin dan furan
juga tidak tersedia. Selain itu, dari 8 (delapan) parameter yang didata pada rona awal, prakiraan dampak
hanya dilakukan terhadap 5 (lima) parameter.

Selain pada tahap operasi, dampak penurunan kualitas udara akan terjadi pada tahap konstruksi
ITF Sunter. Kegiatan pembangunan bangunan utama, pemasangan peralatan ITF Sunter beserta
mobilisasi dan demobilisasi material dan peralatan merupakan sumber kegiatan konstruksi yang

8 Seri Lembar Informasi | Pencemaran Udara | April 2019


FASILITAS PEMBAKARAN SAMPAH
Intermediate Treatment Facility Sunter, Provinsi DKI Jakarta

menyebabkan terjadinya penurunan kualitas udara.29 Puncak tahap konstruksi ITF Sunter diperkirakan
akan terjadi pada Juni 2019 sampai dengan Mei 2020.30 Dari kegiatan konstruksi tersebut, Andal ITF
Sunter memperkirakan konsentrasi NOx di empat titik akan melampaui BMUA menurut SK Gubernur DKI
Jakarta No. 551 Tahun 2001.31

d) Kesehatan Masyarakat

Kesehatan masyarakat merupakan dampak turunan dari penurunan kualitas udara. Andal ITF Sunter
menyebutkan beberapa jenis penyakit yang diperkirakan akan timbul akibat operasi ITF Sunter.32
Penyakit-penyakit tersebut mencakup:
• Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA);
• Kanker;
• Pembengkakan paru (edema pulmonari); dan
• Asma.
Tetapi, Andal ITF Sunter memperkirakan peningkatan jumlah penyakit-penyakit tersebut hanya
sebagian-sebagian saja. Andal ITF Sunter hanya memperkirakan peningkatan timbulan penyakit
kanker. Dari empat penyakit tersebut, hanya ISPA saja yang tersedia jumlahnya sebagai data rona awal.
Tabel berikut ini menunjukan data rona awal dan peningkatan jumlah keempat penyakit tersebut akibat
operasi ITF Sunter:

Prakiraan
Penyakit Rona Awal Pengaruh Keterangan
Dampak

Penyakit
ISPA 765 Tidak
terbanyak
diperkirakan
dari 10
penyakit
utama di Kec.
Tanjung Priok

Kanker Tidak ada 6.6 kasus per Akibat


data awal 100 juta dioksin &
penduduk (total furan, dengan
0.01 kasus asumsi
untuk 157.082 konsentrasi
penduduk yang maksimal
tinggal di tiga dioksin 0.002
kelurahan di pg/m3
sekitar lokasi
tapak)

Pembengkakan Tidak ada Tidak


paru (edema data awal diperkirakan
pulmonari)

Asma Tidak ada Tidak


data awal diperkirakan

Indonesian Center for Environmental Law | icel.or.id 9


FASILITAS PEMBAKARAN SAMPAH
Intermediate Treatment Facility Sunter, Provinsi DKI Jakarta

Selain empat penyakit di atas, sebenarnya terdapat juga penyakit-penyakit lainnya yang
berhubungan dengan emisi dari kegiatan ITF Sunter, seperti penyakit bronchitis, pneumonia dan
penyakit kardiovaskular. Namun data awal dan perkiraan peningkatan penyakit-penyakit tersebut tidak
tertera dalam Andal ITF Sunter.

e) Pengelolaan Limbah B3

Pada aspek dampak pengelolaan limbah B3, terdapat beberapa jenis limbah B3 yang timbul dari operasi
ITF Sunter, yakni APC residue, slag, sludge dari Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), oli bekas, dan
33
drum atau tong sisa tempat penampungan oli bekas dan kemasan bahan kimia. Berikut ini jumlah
34
timbulan limbah B3 dari masing-masing jenis tersebut:

Slag 330 – 440 ton/hari


APC residue 44 – 88 ton/hari
Oli Bekas 250 liter/bulan
Kemasan Oli 5 drum/bulan
Kemasan bahan kimia ± 3 drum kaleng kapasitas 100 liter/tahun
Sludge dari IPAL -

Untuk oli bekas, kemasan oli, dan kemasan bahan kimia, ITF Sunter akan menggunakan Tempat
Penyimpanan Sementara (TPS) limbah B3 sebelum diangkut keluar oleh pihak ketiga. Slag akan
3
didinginkan dan dipindakan ke slag pit dengan kapasitas 2000 m . Slag tersebut akan diuji Toxicity
Characteristic Leaching Procedure (TCLP) untuk menentukan apakah slag dapat dimanfaatkan untuk
material konstruksi. Jika tidak lolos uji tes, slag akan distabilisasi dan dibawa ke TPA khusus limbah
B3. APC residue akan dipisahkan dari gas buang dan akan dipindahkan ke tempat penampungan khusus
3
berkapasitas 2 x 260 m , yakni APC residue silo.

Pemrakarsa ITF Sunter akan mengangkut keluar seluruh jenis limbah B3 yang dihasilkan oleh ITF
35
Sunter. Pengangkutan limbah B3 tersebut akan melalui akses utama kelua masuk ITF Sunter yang
meliputi ruas Jalan Sunter Permai Raya; ruas Jalan Danau Sunter Barat; simpang Jalan Sunter Permai
Raya – Jalan Danau Sunter Barat hingga masuk ke kompleks ITF Sunter (seluruhnya dari arah selatan);
36
ruas Jalan R.E. Martadinata bagian selatan. Kegiatan pengangkutan limbah B3 keluar ITF Sunter ini
juga memiliki potensi dampak negatif bagi masyarakat yang berkegiatan di area jalan-jalan tersebut.
Bagaimana pengangkutan limbah B3 tersebut dilakukan tidak tercantum dalam Andal ITF Sunter.

f) Penurunan Kualitas Air

Pada aspek kualitas air, operasi ITF Sunter akan menimbulkan air limbah domestik dan air lindi dengan
3 37
total 140 m per hari. Semua air limbah akan dikumpulkan dalam water reuse tank dan diolah lebih
lanjut dalam IPAL. Air limbah akan dibuang ke Kali Sentiong/Sunter I setelah diolah.

Andal ITF Sunter menyebutkan bahwa kualitas Kali Sentiong/Sunter I sudah melebihi baku mutu untuk

10 Seri Lembar Informasi | Pencemaran Udara | April 2019


FASILITAS PEMBAKARAN SAMPAH
Intermediate Treatment Facility Sunter, Provinsi DKI Jakarta

sembilan parameter. Sembilan parameter tersebut adalah Daya Hantar Listrik (DHL), Zat Padat Terlarut
(TDS), Kromium, Valensi 6 (CR 6+), Fosfat Terlarut, COD, BOD (5 hari 20oC), Surfaktan Anionik (MBAS)
dan minyak dan lemak total coliform. Meskipun faktanya seperti itu, penyusun Amdal ITF Sunter hanya
memperkirakan peningkatan pencemaran air untuk COD, BOD dan TSS. Dalam keadaan buangan air
limbah ITF Sunter berada di bawah baku mutu air limbah pun, kualitas air Kali Sentiong akan melampaui
baku mutu air permukaan, sebagaimana terlihat pada tabel di bawah ini:

Baku Mutu
Air Limbah Kali Sentiong
Parameter Percampuran Air Limbah Air Permukaan
(mg/l) (mg/l)
(mg/l) (mg/l)

COD 200 156,8 156,8 300 30

BOD 100 82,5 82,5 150 20

TSS 50 54 54,0 100 200

Indonesian Center for Environmental Law | icel.or.id 11


FASILITAS PEMBAKARAN SAMPAH
Intermediate Treatment Facility Sunter, Provinsi DKI Jakarta

LAMPIRAN

Inventarisasi Emisi Provinsi DKI Jakarta

12 Seri Lembar Informasi | Pencemaran Udara | April 2019


FASILITAS PEMBAKARAN SAMPAH
Intermediate Treatment Facility Sunter, Provinsi DKI Jakarta

Lampiran I. Tabel Perbandingan Kualitas Udara Sebelum (Rona Awal) dan Ketika ITF
Sunter Beroperasi (Rona Akhir)

Titik Parameter Satuan Rona awal Rona Akhir Keterangan

3 Di bawah baku mutu


Sulfur Dioksida (SO2) ug/m 55 55.16
udara ambien
3 Di bawah baku mutu
Nitrogen Dioksida (NO2) ug/m 69,8 70,44
udara ambien
3 Di bawah baku mutu
Debu (TSP) ug/m 60 60.03
udara ambien
3 Di bawah baku mutu
Karbon Monoksida (CO) ug/m 1.505 1.505,16
Tapak Proyek ITF udara ambien
Sunter
3 Tidak termasuk dalam
Dioksin dan furan pg/m Tidak diukur 0.0003 baku mutu udara
ambien
3
Oksidan (O3) ug/m 79 Tidak diukur
3
Timbal (Pb) ug/m 0,138 Tidak diukur
3
Partikel < 10 um (PM10) ug/m 38 Tidak diukur
3
Partikel < 2.5 um (PM2.5) ug/m 30 Tidak diukur
3 Di bawah baku mutu
Sulfur Dioksida (SO2) ug/m 45 45,44
udara ambien
3 Di bawah baku mutu
Nitrogen Dioksida (NO2) ug/m 73,1 74,89
udara ambien
3 Di bawah baku mutu
Debu (TSP) ug/m 72 72,09
udara ambien
Pemukiman 3 Di bawah baku mutu
Karbon Monoksida (CO) ug/m 1.523 1523,46
Penduduk RW 03 udara ambien
Kelurahan Sunter
Tidak termasuk dalam
Agung 3
Dioksin dan furan pg/m Tidak diukur 0,0008 baku mutu udara
ambien
3
Oksidan (O3) ug/m 73 Tidak diukur
3
Timbal (Pb) ug/m 0,152 Tidak diukur
3
Partikel < 10 um (PM10) ug/m 28 Tidak diukur
3
Partikel < 2.5 um (PM2.5) ug/m 26 Tidak diukur
3 Di bawah baku mutu
Sulfur Dioksida (SO2) ug/m 44 44,08
udara ambien
3 Di bawah baku mutu
Nitrogen Dioksida (NO2) ug/m 70,6 70,90
udara ambien
3 Di bawah baku mutu
Debu (TSP) ug/m 55 55,02
udara ambien
Pemukiman 3 Di bawah baku mutu
Penduduk Karbon Monoksida (CO) ug/m 1.456 1.456,08
udara ambien
Kelurahan Sunter
Agung (sebelah 3 Tidak termasuk dalam
barat daya) Dioksin dan furan pg/m Tidak diukur 0,0001 baku mutu udara
ambien
3
Oksidan (O3) ug/m 68 Tidak diukur
3
Timbal (Pb) ug/m 0,202 Tidak diukur
3
Partikel < 10 um (PM10) ug/m 22 Tidak diukur
3
Partikel < 2.5 um (PM2.5) ug/m 20 Tidak diukur

Indonesian Center for Environmental Law | icel.or.id 13


FASILITAS PEMBAKARAN SAMPAH
Intermediate Treatment Facility Sunter, Provinsi DKI Jakarta

3 Di bawah baku mutu


Sulfur Dioksida (SO2) ug/m 43 43,18
udara ambien
3 Di bawah baku mutu
Nitrogen Dioksida (NO2) ug/m 64,8 64,71
udara ambien
3 Di bawah baku mutu
Debu (TSP) ug/m 63 63,03
udara ambien
Pemukiman 3 Di bawah baku mutu
Karbon Monoksida (CO) ug/m 1.651 1.651,19
Penduduk RW 06 udara ambien
Kelurahan Sunter
Tidak termasuk dalam
Agung 3
Dioksin dan furan pg/m Tidak diukur 0,0003 baku mutu udara
ambien
3
Oksidan (O3) ug/m 76 Tidak diukur
3
Timbal (Pb) ug/m 0,167 Tidak diukur
3
Partikel < 10 um (PM10) ug/m 34 Tidak diukur
3
Partikel < 2.5 um (PM2.5) ug/m 31 Tidak diukur
3 Di bawah baku mutu
Sulfur Dioksida (SO2) ug/m 40 40,35
udara ambien
3 Di bawah baku mutu
Nitrogen Dioksida (NO2) ug/m 66,1 67,53
udara ambien
3 Di bawah baku mutu
Debu (TSP) ug/m 61 61,07
udara ambien
Pemukiman 3 Di bawah baku mutu
Karbon Monoksida (CO) ug/m 1.441 1.441,37
Penduduk RW udara ambien
12 Kelurahan
Tidak termasuk dalam
Papanggo 3
Dioksin dan furan pg/m Tidak diukur 0,0007 baku mutu udara
ambien
3
Oksidan (O3) ug/m 68 Tidak diukur
3
Timbal (Pb) ug/m 0,190 Tidak diukur
3
Partikel < 10 um (PM10) ug/m 22 Tidak diukur
3
Partikel < 2.5 um (PM2.5) ug/m 20 Tidak diukur
3 Di bawah baku mutu
Sulfur Dioksida (SO2) ug/m 33 33,52
udara ambien
3 Di bawah baku mutu
Nitrogen Dioksida (NO2) ug/m 56,7 58,80
udara ambien
3 Di bawah baku mutu
Debu (TSP) ug/m 55 55,10
udara ambien
3 Di bawah baku mutu
Pemukiman Karbon Monoksida (CO) ug/m 1.221 1.221,55
udara ambien
Penduduk RW 10
Kelurahan Ancol 3 Tidak termasuk dalam
Dioksin dan furan pg/m Tidak diukur 0,0010 baku mutu udara
ambien
3
Oksidan (O3) ug/m 82 Tidak diukur
3
Timbal (Pb) ug/m 0,159 Tidak diukur
3
Partikel < 10 um (PM10) ug/m 23 Tidak diukur
3
Partikel < 2.5 um (PM2.5) ug/m 14 Tidak diukur

14 Seri Lembar Informasi | Pencemaran Udara | April 2019


FASILITAS PEMBAKARAN SAMPAH
Intermediate Treatment Facility Sunter, Provinsi DKI Jakarta

Catatan Akhir
1
Kerangka Acuan Andal (KA-Andal) Amdal Fasilitas Pengelolaan Sampah di dalam Kota/ITF Sunter Kapasitas 2.200 Ton/Hari dan
Fasilitas Pendukungnya, hal. 1-3.
2
Ibid., hal. 2-1 sampai 2-2.
3
Ibid., hal. 2-2.
4
Ibid.
5
Kerangka Acuan Andal (KA-Andal) Amdal Fasilitas Pengelolaan Sampah di dalam Kota/ITF Sunter Kapasitas 2.200 Ton/Hari
dan Fasilitas Pendukungnya, hal. 2-176.
6
Ibid., hal. 2-176 sampai 2-177.
7
Ibid.
8
Ibid., hal. 2-177 sampai 2-178.
9
Ibid.
10
Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 33 Tahun 2018 tentang Penugasan Lanjutan kepada Perseroan Terbatas Jakarta
Propertindo dalam Penyelenggaraan Fasilitas Pengelolaan Sampah di dalam Kota/Intermediate Treatment Facility.
11
Nota Dinas dari Badan Pengelola Aset Daerah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta No. 1703/-076.11 tanggal 12 April 2018 perihal
Laporan Persetujuan Izin Pemanfaatan Barang Milik Daerah Berupa Tanah Terletak di Jalan Sunter Permai Raya/Jalan RE Marta-
dinata, Kelurahan Sunter Agung, Kecamatan Tanjung Priok, Kota Administrasi Jakarta Utara Untuk Pembangunan Intermediate
Treatment Facility (ITF/pengolahan sampah di dalam kota) oleh PT. Jakarta Propertindo.
12
Ketetapan Rencana Kota No. 216/C.23a/31/-1.711.53/2018/U yang diterbitkan oleh Kepala Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi DKI Jakarta pada tanggal 16 Agustus 2018.
13
Surat Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi DKI Jakarta Nomor 43/K.1c/31/-
1.774.15/2018 tentang Kelayakan Lingkungan Hidup Kegiatan Pembangunan Fasilitas Pengelolaan Sampah di dalam Kota/ITF
Sunter dan Fasilitas Pendukungnya Kapasitas 2.200 Ton/Hari, di Jalan Sunter Permai Raya Kelurahan Sunter Agung, Kecamatan
Tanjung Priok, Kota Administrasi Jakarta Utara oleh Pemerintah Republik Indonesia cq Pemerintah Provinsi DKI Jakarta cq PT.
Jakarta Propertindo, ditanda tangani oleh Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi DKI
Jakarta, tanggal 19 Desember 2018.
14
Surat Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi DKI Jakarta Nomor 46/K.1a/31/-
1.774.15.2018 tentang Izin Lingkungan Pembangunan Fasilitas Pengelolaan Sampah di dalam Kota/ITF Sunter dan Fasilitas
Pendukungnya Kapasitas 2.200 Ton/Hari, di Jalan Sunter Permai Raya Kelurahan Sunter Agung, Kecamatan Tanjung Priok, Kota
Administrasi Jakarta Utara oleh Pemerintah Republik Indonesia cq Pemerintah Provinsi DKI Jakarta cq PT. Jakarta Propertindo,
tanggal 19 Desember 2018.
15
Analisis Dampak Lingkungan Hidup (Andal), Amdal Fasilitas Pengelolaan Sampah di dalam Kota/ITF Sunter Kapasitas 2.200
Ton/Hari dan Fasilitas Pendukungnya, hal. 1-18.
16
Ibid., hal. 3-9.
17
Ibid., hal. 3-13.
18
Ibid.
19
Ibid., hal. 3-14.
20
Ibid., hal. 3-81.
21
Ibid., hal. 3-82
22
Ibid.
23
Ibid., hal. 1-3.
24
Ibid., hal. 2-14.
25
Ibid., hal. 3-30 dan hal. 3-63.
26
Ibid., hal. 3-29 dan hal. 3-62.
27
Ibid.
28
Kesimpulan tersebut diperoleh berdasarkan pengukuran kualitas udara ambien (data primer) pada enam lokasi di sekitar
rencana pembangunan ITF Sunter pada tanggal 10 – 13 Oktober 2018. Delapan parameter pencemar udara yang diukur, yakni
Sulfur Dioksida (SO2), Nitrogen Dioksida (NO2), Oksidan (O3), Karbon Monoksida (CO), Debu (TSP), Timbal (Pb), Partikel < 10 μm
(PM10), Partikel < 2,5 μm (PM2.5). Lih: Ibid., hal. 2-11 sampai 2-12.
29
Ibid., hal. 3-16.
30
Ibid.
31
Ibid., hal. 3-17.
32
Ibid., hal. 3-78.
33
Ibid., hal. 3-74.
34
Ibid., hal. 3-74 sampai 3-75.
35
Ibid., hal. 1-100.
36
Ibid.
37
Ibid.,

Indonesian Center for Environmental Law | icel.or.id 15

Anda mungkin juga menyukai