Oleh :
Mahendra, S.Pi., M.Si / 0027118702 /Ketua
Dewi Fithria, S.P., M.P / 0108117203 / Anggota
1. Judul Pengabdian kepada : IbM Penggunaan Teknologi ZiF Geomembrane Terhadap Kualitas Garam
Masyarakat Rakyat di Kecamatan Samatiga
2. Tim Pelaksana
Alokasi
Bidang
No Nama Jabatan Instansi Asal Waktu
Keahlian (jam/minggu)
Sistem Dan Teknologi Universitas Teuku
1 MAHENDRA M.Si Ketua Pengusul 10.00
Perairan Umar
DEWI FITHRIA S.P, Anggota Pengusul Universitas Teuku
2 -Konservasi Pesisir 10.00
M.P Umar
Halaman
RINGKASAN PROPOSAL
BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Analisis Situasi ............................................................................................. 1
1.2 Permasalahan mitra ...................................................................................... 2
BAB 2 SOLUSI DAN TARGET LUARAN ................................................... 3
BAB 3. METODE PELAKSANAAN ............................................................. 3
BAB 4 KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI ........................................... 6
BAB 5. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN................................................ 6
5.1 Anggaran Biaya ............................................................................................ 6
5.2 Jadwal Kegiatan ........................................................................................... 7
REFERENSI ..................................................................................................... 8
LAMPIRAN-LAMPIRAN .............................................................................. 9
Ringkasan
Garam merupakan salah satu jenis bahan pokok kebutuhan masyarakat yang sangat penting.
Kebutuhan garam nasional dari tahun ke tahun semakin meningkat, namun jumlah
produksinya justru mengalami penurunan. Kebutuhan garam dengan kualitas baik di
Indonesia masih mengandalkan impor dari luar negeri. Hal ini dikarenakan kualitas garam
tersebut masih banyak yang dikelola secara tradisional . Tujuan dari program ini adalah
mampu memproduksi garam konsumsi dengan teknologi tepat guna sehingga arus impor
dapat diminimalkan, untuk meningkatkan produksi garam dibutuhkan teknologi yang terbaru
yang mampu mengembalikan produksi lahan yang rusak dengan cepat. Teknologi Zif (zigzag
filter) Geomembran merupakan teknologi yang digunakan untuk reservoir. Selain
geomembran, penggunaan zigzag atau teknologi ulir ini digunakan untuk mempercepat
proses kristalisasi akan lebih cepat dan kualitas garam lebih baik.
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi
a. Untuk Pengusaha Mikro
Lhok Bubon berada di Kabupaten Aceh Barat yang berlokasi di Desa Bubon, Provinsi Aceh.
Jarak tempuh ke Lhok Bubon sekitar 10 km dari kota Meulaboh dan 20 km dari Perguruan
tinggi (Zulfiadi, 2014). Sebelum stunami Lhok Bubon ini merupakan daerah lahan pertanian
salah satunya lahan produksi garam. Pasca-tsunami, lahan pertanian banyak yang mengalami
kerusakan khusunya lahan pertanian garam. Secara tidak langsung, lahan pertanian banyak
yang terlantar karena pemiliknya menjadi korban, tempat ini menjadi lahan penambahan
ekonomi bagi masyarakat sekitarnya (Tinning, 2007).
Oleh karena itu, melalui program ini sentra produksi garam di Aceh Barat bisa di terapkan
kembali. Kendala terberat yang dihadapi oleh rakyat Aceh Barat adalah keterbatasan
pengetahuan tentang peningkatan kualitas garam baik dari sisi sains, sisi teknologi, sisi
perekonomian maupun sisi sumber daya berkualitas yang mengelolanya. Oleh karena itu,
untuk meningkatkan produksi garam dibutuhkan teknologi yang terbaru yang mampu
mengembalikan produksi lahan yang rusak dengan cepat dan meningkatkan kualitas garam.
b. Untuk Masyarakat Calon Pengusaha (petani garam)
1
Kabupaten Aceh Barat memiliki potensi Kelautan dan Perikanan cukup luas, baik segi areal,
produksi dan kelembagaan (Wahyunto et al., 2008). Desa Bubon merupakan daerah
kecamatan samatiga yang merupakan bagian wilayah pantai barat. Pesisir bubon yang masih
alami dan akses transport yang mudah yaitu lintas banda aceh dan meulaboh merupakan
potensi dan peluang untuk menerapkan usaha yaitu produksi garam. Pasca stunami banyak
lahan yang ditinggal kosong karena banyak sumber daya manusia yang menjadi korban dan
pindah tempat tinggal. Namun ada sebagian yang tinggal yang tidak mengurungkan niat
untuk bertahan. Sebagian kelompok tersebut mengharapkan manajemen usaha khusunya
produksi garam untuk meningkatkan perekonomian dengan menerapkan pengetahuan tentang
peningkatan kualitas garam baik dari sisi sains, sisi teknologi, sisi perekonomian maupun sisi
sumber daya berkualitas yang mengelolanya (Rachman et al., 2008)
c. Untuk Masyarakat Umum (dampak lokasi sekitar)
2
kerusakan khusunya lahan pertanian garam. Secara tidak langsung, lahan pertanian banyak
yang terlantar karena pemiliknya menjadi korban. Oleh karena itu, melalui program ini sentra
produksi garam di Aceh Barat bisa di terapkan kembali. Kendala terberat yang dihadapi oleh
rakyat Aceh Barat adalah keterbatasan pengetahuan tentang peningkatan kualitas garam baik
dari sisi sains, sisi teknologi, sisi perekonomian maupun sisi sumber daya berkualitas yang
mengelolanya. Oleh karena itu, untuk meningkatkan produksi garam dibutuhkan teknologi
yang terbaru yang mampu mengembalikan produksi lahan yang rusak dengan cepat. Dengan
program ini permasalahan prioritas bersifat spesifik dapat di atasi. Program IbM ini mampu
memanfaatkan lahan yang sudah degradasi pasca-stunami, mampu memperoduksi garam
konsumsi dengan teknologi tepat guna sehingga arus impor dapat diminimalkan, mampu
Memberikan peluang kerja yang selanjutnya dapat meningkatkan prekonomian masyarakat
pesisir kabupaten Aceh Barat dan menjadi desa binaan
3
Desa Kuala Bubon merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Samatiga,
Kabupaten Aceh Barat. pantai Kuala Bubon termasuk pantai yang ada di Kecamatan
Samatiga. Pantai yang terkena imbas tsunami paling dahsyat. Desa Lhok Bubon merupakan
salah satu desa yang memiliki pantai yang masih alami (BPS, 2016). Sehingga pemanfaatkan
lahan yang sudah degradasi pasca-stunami dimanfaatkan dengan program produksi garam
rakyat berbasis Zif Geomembran dan dapat menambah penghasilan, ketrampilan serta
pengetahuan masyarakat.
3.2 Analisis Kebutuhan
Desa Kuala Bubon merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Samatiga,
Kabupaten Aceh Barat. Berada di lintas Kota Meulaboh Aceh Barat dan Banda Aceh, Ibukota
Provinsi Aceh. Daerah ini sebagai daerah yang terkena imbas stunami yang paling dahsyat,
yang merenggut banyak korban jiwa dan merusak lahan pertanian masyarakat sebagai
penghasilan setempat. Sehingga diharapkan melalui program ini, masyarakat setempat dapat
diberdayakan dengan kegiatan Produksi garam rakyat berbasis Zif Geomembran dan pada
akhirnya berdampak pada peningkatan penghasilan masyarakat setempat.
3.3 Penyusunan Program
4
3.4 Pelaksanaan Program
Proses pembuatan garam menggunakan teknik semi intensif membutuhkan modifikasi lahan
tambak dengan zigzag (ulir) pada tahap peminihan dengan tujuan untuk mempercepat proses
penuaan air. Penambahan ulir disini dimaksudkan untuk mempercepat penguapan pada air
laut. Ulir dibuat berbentuk petakan-petakan kolam tanah yang berkelok – kelok dengan dasar
yang tidak rata untuk membuat arus air secara alami sehingga terjadi proses penguapan yang
di bantu cahaya matahari dan angin. Ketinggian air pada ulir berkisar antara 10 – 20 cm.
Disamping peningkatan kuantitas garam dengan teknologi ulir, peningkatatan kulaitas garam
juga sangat diperlukan untuk meningkatkan harga jual garam. Setelah air tua di dapatkan,
pada pintu air meja kristal dilakukan penyaringan menggunakan ijuk, batok kelapa dan batu
alam yang diletakkan dalam wadah filter (Rahmawati, 2009). Di bagian bawahnya dibuat
lubang untuk meminimalkan terbawanya kotoran dari laut. Selain metode Zif, untuk
meningkatkan kualitas garam adalah dengan menggunakan teknologi Geomembran (Sugiarti,
2013).
Teknologi Geomembran adalah upaya menghindari kontak langsung antara dasar meja
kristalisasi (tanah) dengan air laut yang akan dikristalkan dengan cara melapisi dasar meja
kristalisasi dengan terpal plastik sehingga kualitas garam yang dihasilkan bebas dari
kotoran/tidak bercampur dengan tanah.
Tahap monitoring dilakukan agar proses keberlanjutan oleh Tim Pengelola dari masyarakat
tentunya masih membutuhkan pembimbingan dalam proses pelaksanaan program. Dengan
demikian tujuan dari tahap monitoring adalah sebagai berikut :
a. Melihat perkembangan program yang telah dilaksanakan.
b. Mengetahui kendala yang ada dalam proses pelaksanaan program.
c. Mencari solusi terhadap masalah yang ada, sehingga program ini yang dilaksanakan
benar-benar efektif dan maksimal serta bersinergis
Tahap Evaluasi dilakukan untuk mengetahui kekurangan dalam pelaksanaan program.
Melalui proses evaluasi, kekurangan yang terjadi dalam pelaksanaan program dapat
diperbaiki menjadi lebih baik.
5
BAB 4. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI
Kinerja lembaga pengabdian kepada masyarakat Universtas Teuku Umar dalam kegiatan
pengabdian kepada masyarakat baik. Selama satu tahun terakhir kinerja LPPM-UTU dalam
kegiatan pengabdian masyarakat telah mengelola 2 (dua) proposal program pengabdian
kepada masyarakat yang didanai dari DIKTI. Kedua proposal tersebut berasal dari Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan. Selain kinerja LPPM-UTU, kinerja Fakultas Prikanan dan Ilmu
Kelautan juga baik.
Program Iptek bagi Masyarakat (IbM) dengan judul program Teknologi Zif Geomembran
Pada Produksi Garam Rakyat di Kecamatan Samatiga diperlukan pakar dalam menyelesaikan
program ini. Pakar yang dibutuhkan meliputi pakar teknologi Zif geomembran, pakar analisis
kualitas air dan tanah, pakar uji analisis kualitas garam yang bermutu untuk dikonsumsi
masyarakat dan pakar dalam pemasaran hasil produksi garam rakyat.
6
5.2 Jadwal Kegiatan
Bulan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
Survey ke lokasi mitra, mengadakan FGD
1
terkait dengan rencana kegiatan Program
2 Persiapan lahan, instrument, bahan
Pelaksanaan kegiatan : pembuatan petak tandon,
3 ulir, dan meja kristal, filter, geomembrane, dan
pemanenan.
4 MONEV
5 Laporan akhir
6 Publikasi
7
Referensi
Rachman ,A., D. Erfandi dam M.N.Ali. 2008. Dampak Tsunami Terhadap Sifat-Sifat Tanah
Pertanian di NAD dan Strategi Rehabilitasinya. Balai Penelitian Tanah, Bogor.
Rahmawati, A. 2009. Efisiensi Filter Pasir-Zeolit Dan Filter Pasir-Arang Tempurung Kelapa
Dalam Rangkaian Unit Pengolahan Air Untuk Mengurangi Kandungan Mangan Dari
Dalam Air. FKIP Universitas Sebelas Maret. Surakarta
Sugiarti, I. 2013. Efisiensi Teknis Dan Ekonomis Teknologi Geomembran Pada Produksi
Garam Tambak Di PT.Garam II Pamekasan Dan Prospek Pengembangan Di Tingkat
Petani. Program Studi Agribisnis. Fakultas Pertanian. Universitas Jember. Jember
Tinning, G. 2007. Agriculture After The Tsunami Aceh Dan Di Luar Negeri. Australian
Government. Australian Centre For International Agricultural Research. Australia
Wahyunto., S.Ritung, F.Agus, dan W.Wahdini. 2008. Pilihan Tanaman Pertanian Untuk
Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Balai Penelitian
Tanah. Bogor
Zulfiadi. 2014. Permukiman Kembali Pasca Bencana Tsunami Di Desa Kuala Bubon
Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta
12
1
Biodata anggota tim pengusul.
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Dewi Fithria, SP,.MP
2 Jabatan Fungsional Lektor
3 Jabatan Struktural -
4 NIP/NIK/Identitas lainnya
5 NIDN 01 0811 7203
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-
sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan Iptek Bagi Masyarakat (IbM).
1. Honorarium
Waktu Honor per
Honor Honor/jam (Rp) (jam/mgg Minggu tahun (Rp)
) Thn 1
Pelaksana 1 Rp 10 Rp. 6.400.000
20.000 32
pelaksana 2 Rp 10 Rp. 4.800.000
15.000 32
Teknisi 1 Rp 10 Rp. 1.600.000
8.000 20
Teknisi 2 Rp 10 Rp. 1.600.000
8.000 20
Subtotal Rp. 14.400.000
2. Bahan Habis Pakai
Harga
Justifikasi Harga Satuan Peralatan
Material Kuantitas Penunjang (Rp)
Pembelian (Rp)
Thn 1
Papan Lintasan jalan 5 Rp. 75.000 Rp. 375.000
Pipanisasi air Suplai air laut 1 Rp. 900.000 Rp. 900.000
Menampung
Wadah Filter 2 Rp. 500.000 Rp. 1.000.000
bahan filter
Ijuk Bahan filter 1 Rp. 60.000 Rp. 60.000
Zeolit Bahan filter 4 Rp. 50.000 Rp. 200.000
Busa Bahan filter 4 Rp. 20.000 Rp. 80.000
Bahan filter
Arang batok kelapa 2 Rp. 20.000 Rp. 40.000
Meja Kristal
Air tua selanjutnya dialirkan ke meja - meja kristal. Luas meja kristal yakni sekitar 65 % dari
luas lahan tambak. Didalam meja Kristal air tua diendapkan selama 5 - 10 hari dengan
kedalaman air ±5 cm. Seiring dengan lamanya waktu air tua akan mengkristal menjadi Kristal
garam. Meja kristal ini dibuat dengan menggunakan Geomembran. Teknologi ini digunakan
dalam upaya menghindari kontak langsung antara dasar meja kristalisasi (tanah) dengan air
laut dengan cara melapisi dasar meja kristalisasi dengan terpal plastik sehingga kualitas
garam yang dihasilkan bebas dari kotoran/tidak bercampur dengan tanah
Panen
Garam yang terbentuk di meja kristalisasi selama 5 hari selanjutnya dipanen dengan cara
dikerik menggunakan alat pengerik yang terbuat dari kayu. Garam hasil panen kemudian
dimasukkan kedalam karung dan selanjutnya diangkut ke gudang penyimpanan.
Metode produksi garam rakyat dengan Zif geomembrane
Lampiran 4. Peta Lokasi Wilayah kedua mitra