KKN-PPM
JUDUL KEGIATAN
Pemberdayaan Masyarakat Keluarahan Karangtalun dan Kelurahan Tritih Kulon,
Kecamatan Cilacap Utara, Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah Menghadapi
Rencana Penutupan Pabrik Semen PT Holcim Indonesia Tbk Pabrik Cilacap
Oleh :
Dr. Margono, S.T,. M.T. NIDN 0007116806
Dr. Prabang Setyono, S.Si,. M.Si NIDN 0024057202
Wusana Agung Wibowo, S.T,. M.T. NIDN 0005108006
Pelaksanaan kegiatan KKN-PPM ini diusulkan pada bulan Juli - Agustus 2018 di
Kelurahan Karangtalun dan Tritih Kulon, Kecamatan Cilacap Utara, Kabupaten Cilacap,
Provinsi Jawa Tengah yang akan diikuti oleh 20 (dua puluh) orang mahasiswa dari berbagai
Program Studi di Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Pemilihan lokasi berdasarkan
pertimbangan: 1) bentuk tanggung jawab sosial PT Holcim Indonesia Tbk Pabrik Cilacap
terhadap masyarakat sekitar pabrik, 2) rencana penghentian operasi pabrik semen PT Holcim
Indonesia Tbk, Pabrik Cilacap karena alasan umur pabrik, 3) potensi sumber daya masyarakat
dan sumber daya alam sekitar pabrik semen, 4) ketergantungan masyarakat sekitar pabrik
secara sosial dan ekonomi pada keberadaan operasi pabrik semen, dan 5) kebutuhan
peningkatan kapasitas masyarakat untuk peningkatan kesejahteraan.
Jumlah penduduk Kelurahan Karangtalun dan Tritih Kulon pada tahun 2016 sebanyak
kurang lebih 2800 jiwa dengan perbandingan penduduk laki-laki dan perempuan seimbang.
Kepadatan penduduk Kelurahan Karangtalun terendah di seluruh Kecamatan Cilacap Utara
(3351 jiwa/km2), sedangkan jumlah penduduk terbanyak di Kelurahan Tritih Kulon (sekitar
25% dari penduduk Kecamatan Cilacap Utara). Usia produktif sebanyak 50% dari keseluruhan
penduduk di kedua Kelurahan tersebut. Bidang perdagangan, industri dan pertanian sebagai
penggerak utama perekonomian. Sebagian besar tingkat pendidikan masyarakat setempat
masih sebagai lulusan Sekolah Dasar. Kesehatan penduduk didukung dengan adanya sebuah
Puskesmas di Kelurahan Karangtalun dan sebuah Puskesmas Pembantu di Kelurahan Tritih
Kulon.
Kedua Kelurahan memiliki potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia.
Keunikan hutan payau di wilayah Kelurahan Tritih Kulon selama ini dimanfaatkan untuk
pariwisata. Sebuah pabrik semen (PT Holcim Indonesia Tbk, Pabrik Cilacap) yang berdiri sejak
pertengahan dekade tahun 70-an berlokasi di Kelurahan Karangtalun menjadi salah satu
penggerak perekonomian masyarakat sekitarnya sehingga ketergantungan masyarakat pada
keberadaan pabrik sangat signifikan. Selain itu, beberapa UKM/UMKM pengolahan ikan asin
dijalankan oleh penduduk setempat.
Di lain pihak, pengelolaan pariwisata berbasis hutan payau tersebut masih bersifat lokal
sehingga belum memberikan kontribusi perekonomian setempat secara efektif. Dalam waktu
kurang lebih 10 - 15 tahun mendatang, pabrik semen berencana melakukan penghentian operasi
karena faktor umur pabrik sehingga akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat
setempat yang tergantung padanya. Industri kecil pengolahan ikan asin belum berperan
signifikan meningkatkan perekonomian rumah tangga karena kemampuan dan pengetahuan
pemrosesan penduduk masih terbatas.
Kelancaran dan keberhasilan kegiatan didukung oleh berbagai sumber dana. Usulan
pendanaan kegiatan KKN-PPM 2018 di Kelurahan Karangtalun dan Kelurahan Tritih Kulon
ini kepada DRPM Kemenristekdikti sebesar Rp 99.700.000,- untuk keperluan survei awal,
transportasi darat dari Solo menuju lokasi (pulang-pergi), sejumlah kegiatan, pelaporan dan
publikasi. Kontribusi PT Holcim Indonesia Tbk, Pabrik Cilacap diwujudkan dalam bentuk
penyediaan tenaga pendamping pelaksana, pemanfaatan sebagian fasilitas pabrik semen sesuai
keperluan, transportasi lokal, dan penyediaan beberapa alat peraga teknologi senilai dengan Rp
100.000.000,-. Universitas Sebelas Maret memberikan bantuan dana kegiatan KKN-PPM
sebesar Rp 1.000.000,-/mahasiswa untuk persiapan awal, pembekalan dan administrasi. Peserta
KKN-PPM menanggung keperluan biaya hidup selama pelaksanaan KKN-PPM sebesar Rp
900.000,-/mahasiswa.
BAB I
PENDAHULUAN
Secara topografi Kecamatan Cilacap Utara terletak pada ketinggian antara 4 – 6 meter
di atas permukaan laut dengan wilayah berada di pusat pemerintahan Kabupaten Cilacap.
Sebanyak 70.613 yang terdiri dari laki-laki sebanyak 36.141 jiwa dan perempuan
sebanyak 34.472 jiwa. Jumlah penduduk Kecamatan Cilacap Utara sebanyak 70.613 jiwa. Dari
diagram dapat dilihat bahwa jumlah penduduk paling banyak berada pada Kelurahan Tritih
Kulon sebanyak 24,87 persen dari total jumlah penduduk se Kecamatan Cilacap Utara. Dan
yang paling sedikit pada Kelurahan Kebonmanis sebesar 14,50 persen. dari data tersebut dapat
dilihat persebaran penduduk Kecamatan Cilacap Utara hampir merata. Kepadatan penduduk di
Kecamatan Cilacap Utara justru tertinggi di Kelurahan Kebon Manis sebesar 5,132 jiwa/km2
dan yang paling rendah pada Kelurahan Karangtalun 3,351 jiwa/km2. Kelurahan Kebon Manis
merupakan wilayah terkecil di Kecamatan Cilacap Utara namun kelurahan ini berada ditengah
kota sehingga banyak perumhan yang berada di kelurahan ini. Pembangunan perumahan baru
juga banyak terjadi dikelurahan kebonmanis sehingga kepadan penduduk dikelurahan ini
meningkat dari tahun ketahun. Namun penduduk terbanyak berada di arahan Tritih Kulon
yang mencapai 17.460.
Sumber daya manusia di Kecamatan Cilacap Utara terutama angakatan kerja cukup
tinggi ini terlihat dari jumlah usia produktif yang lebih dari 50% dari jumlah penduduk di
Kecamatan Cilacap Utara. Mata pencaharian penduduk Kecamatan Cilacap Utara sebagian
besar di bidang perdagangan, industri dan pertanian. Hal ini dikarenakan Cilacap Utara yang
terletak di daerah perkotaan sehingga mampu mendorong masyarakat untuk berdagang dan
membuat usaha industri kecil. Selain itu sebagian wilayah Cilacap Utara terutama Kelurahan
Tritih Kulon dan Kelurahan Mertasinga masih memiliki lahan pertanian yang cukup luas,
sehingga sebagian besar masyarakatnya bekerja di sektor pertanian. Dan sebagian kecil lagi di
sektor industri dan nelayan.
Sektor pariwisata sekarang banyak dibidik oleh para investor maupun pemerintah.
Hutan Payau berada di Kelurahan Tritih Kulon. Lokasinya berbatasan langsung dengan
persawahan warga sekitar. Namun dari Jalan Nusantara terdapat pintu gerbang khusus bagi
para wisatawan. Di hutan ini, sekarang sudah terdapat 15.000 jenis pohon yang terdiri dari
tancang (Bruguiera gymnorrhiza), api-api (avicennia, sp), bakau bandul (rhizophora
mucronata) dan bakau kacangan (Rhizophora apiculata). Tanaman lain yang juga tertanam di
hutan ini adalah mangrove asosiasi seperti jeruju (Acanthus ilicifolius), waru dan ketapang
(Terminalia catappa). Sebagian besar mangrove tersebut merupakan hasil penanaman yang
dilakukan sejak tahun 1978. Dengan kerapatan yang cukup tinggi, mangrove-mangrove ini
terlihat sangat lebat di sepanjang walking track berada di sela-selanya, walaupun di bagian
belakang ujung jalan terdapat mangrove yang rusak karena ditebangi oleh warga sekitar untuk
dijadikan kayu bakar. Tetumbuhan yang berada di lahan rawa ini mendapat suplai air payau
dari sungai Lester yang langsung terhubung dengan laut.
Di Kecamatan Cilacap Utara terdapat sumber daya alam yang melimpah berupa tanah
lempung dekat dari pabrik semen, penyuluhan dan pelatihan pembuatan kerajinan gerabah dan
keramik akan membuka lapangan pekerjaan baru baru masyarakat Kelurahan Karangtalun.
Program pembuatan UKM/UMKM kerajinan gerabah dan keramik akan menggunakan
lempung untuk dijadikan bahan dasar pembuatan gerabah dan keramik.
Hasil perikanan yang cukup melimpah tidak dibarengi dengan inovasi dalam
pengolahan, pengawetan, dan pengemasan modern sehingga produk yang dijual hanya berupa
ikan mentah. Dengan mengedukasi masyarakat tentang teknologi pengolahan, pengawetan, dan
pengemasan yang lebih modern akan mampu menambah nilai jual dari hasil perikanan.
Sehingga dapat dijual ke pasar yang lebih luas.
Selain sektor kewirausahaan, pesona daerah merupakan ciri khas dan keunggulan dari
daerah Karangtalun, namun selama ini potensi hutan bakau ini hanya bisa menarik wisatawan
lokal sehingga perlu adanya peningkatan kualitas yang dapat dipromosikan menjadi daerah
pariwisata nasional dan internasional. Oleh karena itu, dengan meningkatkan infrastruktur,
manajemen, dan publikasi pariwisata diharapkan dapat menjadikan hutan payau mendatangkan
turis mancanegara dan mampu menaikkan devisa negara lewat sektor pariwisata.
Gambaran tersebut merupakan sasaran dari Program Kerja utama dari KKN-PPM yaitu
program kewirausahaan dan program pariwisata dan budaya. Tidak hanya dua program
tersebut, kami juga mempunyai program pendidikan yang dikhususkan pada pendidikan
terwujudnya Karangtalun sebagai destinasi Kelurahan wisata budaya yang berkembang maka
harus diselaraskan dengan adanya masyarakat yang sehat dan tidak buta akan teknologi.
Berdasarkan beberapa gambaran diatas, kami sebagai tim KKN-PPM mengangkat judul
“Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Karangtalun dan Kelurahan Tritih Kulon, Kecamatan
Cilacap Utara, Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah Menghadapi Rencana Penutupan
Pabrik Semen PT Holcim Indonesia Tbk, Pabrik Cilacap”.
Hal ini merupakan tugas kami sebagai anak bangsa yang harus berperan aktif dalam
mengupayakan pembangunan pendidikan yang merata, pariwisata serta eksistensi pesona
daerah dan kebudayaan lokal. Melalui KKN-PPM ini diharapkan masyarakat Kelurahan
Karangtalun dan Kelurahan Tritih Kulon mampu meningkatkan kualitas hidupnya dan
mempunyai pengetahuan dalam menghadapi kemajuan zaman. Untuk menjalankan program-
program KKN-PPM dibutuhkan bantuan dari berbagai pihak, khususnya instansi-instansi
pemertintah maupun swasta sebagai bentuk kepedulian untuk memajukan wilayah Indonesia
yang masih tertinggal.
I.3. Rencana Program
Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini wajib dilakukan di Universitas Sebelas Maret
Surakarta, dengan landasan hukum sebagai berikut :
1. SK Rektor No. 599/J27/PP/2004 tentang KKN menjadi mata Kuliah Kerja Pengabdian
Masyarakat (KKPM) , dengan status mata kuliah intrakurikuler pilihan 2 SKS.
2. SK Rektor UNS No : 491/UN27/PP/2011, KKN tentang mata kuliah wajib bagi
mahasiswa S1, dengan bobot 2 SKS.
3. SK Rektor No: 38/UN27/HK/2012 tentang penyelenggaraan KKN Wajib dikelola oleh
Unit Pengelola Kuliah Kerja Nyata (UPKKN) LPPM.
BAB V
Biaya yang
No Komponen
diusulkan
Honorarium untuk pelaksana, petugas laboratorium,
pengumpul data, pengolah data, penganalisis data, honor
1 16.800.000
operator, dan honor pembuat sistem (maksimum 30% dan
dibayarkan sesuai ketentuan).
Pembelian bahan habis pakai untuk pembelian ATK,
fotokopi, surat menyurat, penyusunan laporan, cetak,
2 2.250.000
penjilidan, publikasi, pulsa, internet, bahan laboratorium,
langganan jurnal, bahan pembuatan alat/mesin bagi mitra.
Perjalanan untuk survei/sampling data, sosialisasi/
pelatihan/pendampingan/evaluasi, Seminar/Workshop
3 47.840.000
DN-LN, akomodasi-konsumsi, perdiem/lumpsum,
transport.
Sewa untuk peralatan/mesin/ruang laboratorium,
4 kendaraan, kebun percobaan, peralatan penunjang 10.840.000
pengabdian lainnya.
Pembangunan mangrove center dan mangrover track, biaya
5 97.750.000
iklan, peningkatan fasilitas objek wisata
6 Peningkatan kesehatan dan pendidikan 12.005.000
Pembangunan UKM/UMKM kerajianan gerabah dan
7 12.400.000
keramik
Jumlah 199.570.000
V.2. Jadwal Kegiatan
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Pendidikan
Baca, Tulis, Hitung
Teknologi
Teknologi Pembuatan Gerabah dan Keramik
- Penyuluhan
- Pelatihan
- Evaluasi kegiatan
2
Teknologi pengawetan dan pengemasan hasil perikanan secara modern
- Penyuluhan
- Pelatihan
- Evaluasi kegiatan
4
Pariwisata dan Budaya
- Observasi lapangan
Booklet dan video profile pariwisata dan budaya
- Pengumpulan
bahan, editing,
evaluasi
- Pencetakan
- Pendistribusian
- Penyuluhan
Denah Wisata
Mangrove Center
Mangrove Track
Kesehatan
Penyuluhan mengenai kebersihan lingkungan dan penyakit endemik di masyarakat
- Penyuluhan
- Pelatihan
5
- Evaluasi
Posko kesehatan masyarakat
- Pelayanan
kesehatan
- Evaluasi
BAB VI
PENUTUP
1. Honorarium
Kesehatan
Sikat gigi Buah 200 1 5,000 1,000,000
Pasta gigi Buah 200 1 5,000 1,000,000
Sabun cuci tangan Buah 25 1 15,000 375,000
Poster kesehatan lembar 20 1 5,000 100,000
Pigura buah 20 1 25,000 500,000
Strip GCU kolestrol tube 2 1 170,000 340,000
Strip GCU glukosa tube 2 1 85,000 170,000
Srip GCU asam urat tube 2 1 85,000 170,000
Pengobatan gratis Orang 100 1 10,000 1,000,000
Program Teknologi
Pengawet ikan organik kg 30 1 80.000 2.400.000
Alat pembuat Gerabah buah 5 1 1.000.000 5.000,000
Alat pembuat keramik buah 5 1 1.000.000 5.000.000
Subtotal (Rp) 12,400,000
3. Perjalanan
Kuantitas Harga
Justifikasi Biaya per
Material Satuan Satuan
Perjalanan Satuan Vol Tahun (Rp)
(Rp)
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian
hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Program Kuliah Kerja Nyata
Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat.