BIDANG ELEKTRO
BIDANG KOMPUTER DAN INFORMATIKA
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat, hidayah
dan karunia-Nya, kita dapat berkumpul kembali bersama dalam rangka mengikuti
Seminar Nasional Teknologi Industri 2010 (SNTI10).
ii
SUSUNAN PANITIA
SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI INDUSTRI 2010
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS TRISKATI
TAHUN 2010
Penanggung Jawab:
Dekan Fakultas Teknologi Industri
Ir. Docki Sarawati M.Eng
Panita Pengarah :
Prof. Dr. Budi Santoso W. ( ITS)
Prof. Dr. Dadan Umar Daihani (Usakti)
Prof. Dr. Ir. Iwa Garniwa, MT (UI)
Prof. Dr. Djoko M. Hartanto, M.Eng (UI)
Prof. Dr. Bambang Teguh (BPPT)
Prof. Ir. Syamsir Abduh, MM, PhD (Usakti)
Dr. Eng M. Rahmat Widyanto, M. Eng. (UI)
Ir. Didien Suhardini, MSc, PhD (Usakti)
Reviewer :
Prof. Dr. Bambang Teguh
Prof. Dr. Ir. Samuel HT
Prof. Ir. Syamsir Abduh, MM, PhD
Prof. Dr. Ir. Bustani, MSc.
Prof. Ir. Dadan Umar Daihani, DEA
Dr. Dody Prayitno, M Eng.
Dr. Tjandra, MT
Dr. Ir. Indra Surjati, MT
Dr. Ir. E. Shinta Dewi Julian, MT
Ir. Didien Suhardini, PhD
Dr. Ir. Tiena G. Amran
Parwadi, PhD
Dr. Ir. Agung Sediyono, MT
Dr. Ir. Djasli Djamarus, MSCS
Rudy Wahyudi, MT
Ir. Ferianto Gozali, MSc
Suharsono, MT
Ahmad Zuhdi, SSi, MKom
iii
Panitia Pelaksana :
Ketua:
Wakil Dekan I
Dr Ir Indra Surjati. MT
Sekretaris:
Tumini SH
Bendahara:
Dr Ir E Shinta Julian MT
Sie Acara:
Henry Candra ST.MT
Sie Publikasi/Web:
Ratna Sofiati M.Komp
Sie Konsumsi:
Suhartini
iv
DAFTAR ISI
Hal
Kata Pengantar ii
Susunan Panitia iii
Daftar Isi v
BIDANG ELEKTRO
1 APLIKASI PENGOLAHAN SINYAL TERMAL DENGAN SENSOR UNTUK TE 1 –
PENGATURAN SUHU RUANGAN. 1 S/D 9
Untung Priyanto
v
12 PERANCANGAN ALAT PENCATAT RADIUS SUDUT PUTAR PADA TE 12 –
KENDARAAN RODA EMPAT BERBASIS MIKROKONTROLER 1 S/D 10
Haryono, Dede Lia Zariatin,Yohannes Dewanto
vi
25 PERANCANGAN SUPERVISI PADA SISTEM EVENT DISKIRT DENGAN TE 25 –
MEMPERTIMBANGKAN KEMUNGKINAN KEHILANGAN PENGAMATAN 1 S/D 5
Rudy S Wahyudi
vii
38 IP CAMERA MENGGUNAKAN KAMERA HANDPHONE MCA-25 VIA WEB TIF 9 –
BROWSER 1 S/D 9
Hartanto Kusuma Wardana, Darmawan Utomo,Eko Purwanto
viii
Seminar Nasional Teknologi Industri 2010 ISBN : 978-979-18265-2-5
ABSTRAK
Perusahaan sebagai suatu organisasi yang digerakkan oleh sumber daya manusia dihadapkan pada beragam pilihan
dalam rangka menentukan tenaga kerja yang berkualitas. Pilihan yang dibuat oleh sebuah perusahaan dalam
penerimaan tenaga kerja sangat berpengaruh pada performa dan kemajuan perusahaan. Selain itu, pemilihan
supplier yang tepat dalam pengadaan barang juga hal yang fital dalam perusahaan. PT. X mengalami permasalahan
seperti di atas. Hal yang tersulit dalam membuat pilihan adalah upaya menghilangkan faktor subjektifitas dari
manajer personalia dan manajer pengadaan barang sehingga setiap pilihan yang dibuat bersifat objektif dengan
berdasarkan pada kriteria-kriteria yang diharapkan oleh perusahaan. Berdasarkan permasalahan tersebut, PT. X
membutuhkan suatu aplikasi komputer yang dapat mendukung pengambilan keputusan menggunakan metode ANP
dan AHP untuk pemilihan calon pegawainya. Aplikasi yang dibutuhkan bukan merupakan pengambil keputusan
utama yang menggantikan peran manusia namun hanya sebagai pendukung pengambilan keputusan. Aplikasi yang
dibangun akan menyajikan informasi perbandingan calon tenaga kerja disesuaikan dengan kriteria tenaga kerja
yang telah ditentukan oleh PT. X.
Kata kunci: Sistem Pendukung Keputusan, Analytical Network Process, Analytic Hierarchy Process, Kriteria
TIF11 - 1
Seminar Nasional Teknologi Industri 2010 ISBN : 978-979-18265-2-5
pegawai yang kualitas bagi perusahaan. PT. X harus Merujuk pada latar belakang serta
berhati-hati dalam proses pengambilan keputusan permasalahan di atas, maka penelitian ini akan
saat seleksi calon pegawai. difokuskan untuk merancang dan membuat aplikasi
PT. X melakukan proses seleksi calon untuk:
pegawai untuk menilai kemampuan teknis serta 1. Merancang dan membuat aplikasi pengambilan
penilaian psikologis calon pegawainya. Tes psikologi keputusan multi kriteria untuk pemilihan
secara umum akan menunjukkan keadaan emosional supplier pada PT X dengan menggunakan
seseorang, di samping itu tes kemampuan teknis akan metode Analytic Hierarchy Process (AHP).
menunjukkan kompetensi seseorang untuk dapat Permasalahan yang dihadapi adalah:
bekerja. Meski demikian, seseorang dengan • Bagaimana menentukan nilai suatu
kemampuan teknis yang baik apabila tidak ditunjang kriteria
dengan kecerdasan emosional yang cukup, akan • Bagaimana memasukkan penilaian-
mengalami kesulitan dalam lingkungan kerjanya. PT. penilaian dalam kriteria
X akan menilai kelayakan calon pegawainya • Bagaimana cara membuat agar aplikasi ini
berdasarkan relasi tes kemampuan teknis dan tes mudah untuk digunakan
psikologi. Selain itu PT. X juga akan 2. Merancang dan membuat sistem seleksi calon
mempertimbangkan hasil wawancara serta latar pegawai berbasis web menggunakan Analytic
belakang pendidikan dan pekerjaan calon pegawai. Network Process (ANP). Permasalahan yang
Dengan 4 tes di atas maka diharapkan PT. X akan dihadapi adalah:
memperoleh calon pegawai dengan kompetensi yang • Bagaimana membuat suatu aplikasi yang
baik. dapat membantu melihat potensi calon
Dalam proses seleksi calon pegawai, pegawai untuk menempati suatu posisi
keputusan yang diambil sering dipengaruhi tertentu pada PT. X?
subyektifitas dari para pengambil keputusan. • Bagaimana membuat rancangan database
Subyektifitas dapat terjadi karena tidak ada metode yang dapat menyimpan data calon
standar yang sistematis untuk menilai kelayakan pegawai dan pegawai secara teratur?
calon pegawai. • Bagaimana membuat suatu aplikasi yang
Salah satu metode pengambilan keputusan dapat membantu PT. X dalam mengambil
yang dapat digunakan dalam proses seleksi calon keputusan untuk merekrut pegawai?
pegawai adalah metode Analytic Network Process
(ANP). Meski demikian, jika model ANP diterapkan Penelitian ini dilakukan dengan tujuan:
dalam penentuan seleksi pegawai secara manual,
• Membuat aplikasi pengambilan keputusan dalam
maka akan sulit untuk dilakukan karena dalam memilih suatu supplier yang paling efisien dan
metode ini terdapat banyak perhitungan yang harus dapat dialokasikan di PT. X.
dilakukan sebelum dilakukan pengambilan
• Membuat aplikasi berbasis web untuk
keputusan. ANP merupakan metode yang sistematis
mendukung proses pengambilan keputusan
dan seleksi yang tepat dengan menggunakan
dalam seleksi calon pegawai dengan
menggunakan metode pengambilan keputusan yang
memanfaatkan metode Analytic Network Process
mampu menunjukkan menilai kompetensi calon
(ANP), sedangkan untuk pemilihan supplier,
pegawai sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh
digunakan metode Analytic Hierarchy Process
perusahaan atau pengambil keputusan berdasarkan
(AHP), sehingga akan diperoleh alternatif
analisa data yang sistematis. Dimana pada penelitian
keputusan pemilihan calon pegawai secara
ini, akan dilakukan eksperimen terhadap metode
objektif serta sesuai dengan kriteria pegawai
ANP dan AHP.
yang dibutuhkan PT. X
Melihat realita tersebut, maka perlu dibangun
sebuah aplikasi berbasis web dengan metode ANP
Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat
untuk mendukung proses seleksi calon pegawai.
menunjang kinerja yang maksimal dengan cara
Aplikasi yang dibangunakan memberikan suatu
membantu PT. X dalam dalam penentuan supplier
sistem yang dapat menyimpan data calon pegawai,
dan pegawai terbaik
hasil tes kemampuan teknis dan psikologi secara
terintegrasi dan kemudian melakukan analisa
terhadap data calon pegawai untuk menghasilkan II. ANALYTIC NETWORK PROCESS DAN
alternatif keputusan untuk membantu perusahaan ANALYTIC HIERARCHY PROCESS
dalam pemilihan calon pegawai.
TIF11 - 2
Seminar Nasional Teknologi Industri 2010 ISBN : 978-979-18265-2-5
Metode Analytic Network Process (ANP) Pada bagian ini ditentukan skala kepentingan suatu
merupakan pengembangan metode Analytical elemen terhadap elemen lainnya. Langkah pertama
Hierarchy Process (AHP). Metode ANP mampu dalam penyusunan prioritas adalah menyusun
memperbaiki kelemahan AHP berupa kemampuan perbandingan berpasangan, yaitu membandingkan
mengakomodasi keterkaitan antar kriteria atau dalam bentuk berpasangan seluruh untuk setiap sub
alternatif [3]. Keterkaitan pada metode ANP ada 2 sistem hirarki. Perbandingan tersebut kemudian
jenis yaitu keterkaitan dalam satu set elemen (inner ditransformasikan ke dalam bentuk matriks untuk
dependence) dan keterkaitan antar elemen yang maksud analisis numerik, yaitu matriks n x n.
berbeda (outer dependence). Adanya keterkaitan Misalkan terdapat suatu sub sistem hirarki
tersebut menyebabkan metode ANP lebih kompleks dengan kriteria A dan sejumlah elemen di bawahnya,
dibandingkan dengan metode AHP. B1 sampai Bn. Perbandingan antar elemen untuk sub
Secara umum langkah-langkah yang harus sistem hirarki itu dapat dibuat dalam bentuk matriks
dilakukan dalam menggunakan ANP adalah: n x n. Matriks ini disebut matriks perbandingan
1. Mendefinisikan masalah dan menentukan berpasangan.
kriteria solusi yang diinginkan.
2. Menentukan pembobotan komponen dari sudut A B1 B2 B3 --- Bn
pandang manajerial.
3. Membuat matriks perbandingan berpasangan B1 b11 b12 b13 --- b1n
yang menggambarkan kontribusi atau pengaruh
B2 b21 b22 b23 --- b2n
setiap elemen atas setiap kriteria. Perbandingan
dilakukan berdasarkan penilaian dari pengambil B3 b31 b32 b33 --- b3n
keputusan dengan menilai tingkat kepentingan
--- --- --- --- --- ---
suatu elemen.
4. Setelah mengumpulkan semua data Bn bn1 bn2 bn3 --- bnn
perbandingan berpasangan dan memasukkan Gambar 1: Matriks Perbandingan Berpasangan
nilai-nilai kebalikannya serta nilai satu di Nilai bij adalah nilai perbandingan elemen Bi
sepanjang diagonal utama, prioritas masing- terhadap Bj yang menyatakan hubungan [2]:
masing kriteria dicari dan konsistensi diuji. Seberapa jauh tingkat kepentingan Bi bila
5. Menentukan eigenvector dari matriks yang telah dibandingkan dengan Bj, atau
dibuat pada langkah ketiga. Seberapa besar kontribusi Bi terhadap
6. Mengulangi langkah 3, 4, dan 5 untuk semua kriteria A dibandingkan dengan Bj, atau
kriteria. Seberapa jauh dominasi Bi dibandingkan
7. Membuat unweighted super matrix dengan cara dengan Bj, atau
memasukkan semua eigen vector yang telah Seberapa banyak sifat kriteria A terdapat
dihitung pada langkah 5 ke dalam sebuah super pada Bi dibandingkan dengan Bj.
matriks. Bila diketahui nilai bij maka secara teoritis nilai bji =
8. Membuat weighted super matrix dengan cara 1 / bij, sedangkan bij dalam situasi i = j adalah mutlak
melakukan perkalian setiap isi unweighted 1.
supermatrix terhadap matriks perbandingan Pembobotan dengan ANP membutuhkan model
kriteria (cluster matrix). yang merepresentasikan saling keterkaitan antar
9. Membuat limiting supermatrix dengan cara kriteria dan subkriteria yang dimilikinya. Ada 2
memangkatkan super matriks secara terus kontrol yang perlu diperhatikan didalam memodelkan
menerus hingga angka disetiap kolom dalam sistem yang hendak diketahui bobotnya. Kontrol
satu baris sama besar, setelah itu lakukan pertama adalah kontrol hierarki yang menunjukkan
normalisasi terhadap limiting supermatrix. keterkaitan kriteria dan sub kriterianya. Pada kontrol
10. Ambil nilai dari alternatif yang dibandingkan ini tidak membutuhkan struktur hierarki seperti pada
kemudian dinormalisasi untuk mengetahui hasil metode AHP. Kontrol lainnya adalah kontrol
akhir perhitungan. keterkaitan yang menunjukkan adanya saling
11. Memeriksa konsistensi, rasio konsistensi keterkaitan antar kriteria atau cluster (Saaty, 1996).
tersebut harus 10 persen atau kurang. Jika Jika diasumsikan suatu sistem memiliki N cluster
nilainya lebih dari 10%, maka penilaian data dimana elemen-elemen dalam tiap cluster saling
keputusan harus diperbaiki. berinteraksi atau memiliki pengaruh terhadap
Menyusun priotitas merupakan salah satu beberapa atau seluruh cluster yang ada. Jika cluster
bagian yang penting dan perlu ketelitian di dalamnya. dinotasikan dengan Ch, dimana h = 1, 2, …, N,
TIF11 - 3
Seminar Nasional Teknologi Industri 2010 ISBN : 978-979-18265-2-5
dengan elemen sebanyak nh yang dinotasikan dengan elemen B adalah ½ kali elemen A. Tetapi, konsistensi
eh1, eh2, …, ehnh. Pengaruh dari satu set elemen tersebut tidak berlaku apabila terdapat banyak elemen
dalam suatu cluster pada elemen yang lain dalam yang harus dibandingkan. Oleh karena keterbatasan
suatu sistem dapat direpresentasikan melalui vektor kemampuan numerik manusia maka prioritas yang
prioritas berskala rasio yang diambil dari diberikan untuk sekumpulan elemen tidaklah selalu
perbandingan berpasangan. Jaringan pada metode ini konsisten secara logis. Misalkan A adalah 7 kali lebih
memiliki kompleksitas yang tinggi dibanding dengan penting dari D, B adalah 5 kali lebih penting dari D,
jenis lain, karena adanya fenomena feedback dari C adalah 3 kali lebih penting dari B, maka tidak akan
cluster satu ke cluster lain, bahkan dengan cluster- mudah untuk menemukan bahwa secara numerik C
nya sendiri. Kriteria calon pegawai dinyatakan adalah 15/7 kali lebih penting dari A. Hal ini
sebagai cluster sedangkan elemen dan sub elemennya berkaitan dengan sifat AHP itu sendiri, yaitu bahwa
merupakan strategi objektif dengan KPI-KPI-nya. penilaian untuk menyimpang dari konsistensi logis.
Pada Gambar 2, memperlihatkan model jaringan Dalam prakteknya, konsistensi tersebut tidak
dengan feedback dan dependence cluster satu dengan mungkin didapat. Pada matriks konsisten, secara
cluster lainnya. praktis λmax = n, sedangkan pada matriks tidak setiap
variasi dari aij akan membawa perubahan pada nilai
λmax. deviasi λmax dari n merupakan suatu parameter
Consistency Index (CI) sebagai berikut :
CI = (λmax - n) / (n - 1) (2)
Keterangan:
CI = Consistency Index
λmax = nilai eigen terbesar
n = jumlah elemen yang dibandingkan
TIF11 - 4
Seminar Nasional Teknologi Industri 2010 ISBN : 978-979-18265-2-5
III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambar 3: Conceptual Data Model (CDM)
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di Pengujian sistem ini dimulai dari halaman awal yang
PT. X, permasalahan yang ada yaitu untuk seleksi akan digunakan untuk masuk ke halaman profil.
pekerja operasional belum sepenuhnya Calon pegawai yang telah terdaftar harus
memanfaatkan tes secara tertulis, penilaian lebih memasukkan user id dan password pada halaman ini
banyak dilakukan melalui wawancara sehingga untuk dapat mengakses halaman berikutnya. Calon
penilaian yang dibuat bersifat subjektif. Selain itu pegawai yang belum terdaftar dapat melakukan
belum tersedia pendataan yang baik untuk mencatat pendaftran dengan menekan tombol form pendaftaran
data calon pegawai karena data yang dimiliki saat ini Tampilan halaman awal calon pegawai dapat dilihat
masih berupa dokumen tertulis. Sedangkan untuk pada Gambar 4.
pemilihan supplier, permasalahannya adalah
bagaimana menentukan nilai suatu kriteria untuk
memilih supplier dan bagaimana memasukkan
penilaian-penilaian dalam kriteria untuk memilih
supplier. Gambar 4: Halaman Awal Aplikasi
Dari permasalahan yang muncul, maka
beberapa hal berikut ini dibutuhkan oleh PT. X dalam Calon pegawai yang belum pernah
pembuatan sistem pendukung keputusan, antara lain: mendaftar dapat melakukan proses registrasi dengan
• Diperlukan suatu sistem terhubung dengan mengisi setiap kolom informasi yang ada secara
database mengenai data calon pegawai dan data lengkap. Setelah melakukan pendaftaran maka calon
supplier. Sehingga apabila sewaktu–waktu pegawai akan menerima konfirmasi melalui email.
perusahaan membutuhkan tenaga kerja dan Tampilan halaman profil calon pegawai dapat dilihat
supplier dapat memanfaatkan data yang telah pada Gambar 5.
dimiliki sebelumnya. Pada halaman administrator sistem dapat
• Menjelaskan klasifikasi databasenya. melakukan pemilihan calon pegawai menggunakan
• Diperlukan suatu sistem pendukung keputusan metode Analytic Network Process. Selain melakukan
yang objektif dalam seleksi calon pegawai dan pemilihan, sistem juga dapat melakukan beberapa
pemilihan supplier dengan cara menampilkan fitur lain seperti melakukan penilaian wawancara,
nilai perbandingan antar calon serta kesesuaian menampilkan data calon pegawai serta pengaturan
terhadap kriteria yang dibutuhkan. akun administrator. Administrator dapat melakukan
wawancara dengan dipandu beberapa pertanyaan
ERD dari sistem pendukung keputusan ini yang terdapat pada halaman wawancara, yang
dapat dilihat pada Gambar 3. sekaligus memberikan penilaian kuantitatif. Tampilan
halaman wawancara calon pegawai dapat dilihat pada
karakter_abr09 karakter_abr01 jadw al_w aw ancara
no_id
subkriteria19
no_id
subkriteria1
tanggal
status
Gambar 6.
subkriteria29 subkriteria2 Kriteria_KerjaSama_MBTI
subkriteria39
subkriteria49
subkriteria59
subkriteria3
subkriteria4
subkriteria5 node
Kriteria_Pegaw ai
pertanyaan_w aw ancara
node
pertanyaan
node
nila i_ks_ekstrovert
Seleksi calon pegawai diawali dengan pemilihan
nila i_ks_introvert
karakter_abr10 karakter_abr02
no_id
nila i_keprib adia n
nila i_mbti
nila i_latar_belakang Kriteria_Disiplin _Karakter
nama-nama calon pegawai yang akan dibandingkan,
no_id
subkriteria110
subkriteria210
subkriteria310
subkriteria12
subkriteria22
subkriteria32
jadwal
Data_Jabatan
node
nila i_dis_ketegasan
nila i_dis_tanggung_jaw ab
semua calon yang dibandingkan harus memiliki
subkriteria410
subkriteria510
subkriteria42
subkriteria52
bobot_kriteria_pegawai
menjabat
id_jabatan
departemen
jabatan
pertanyaan_wawancara
node
Kriteria_TanggungJaw ab_Kepribadian posisi lamaran yang sama. Tampilan halaman
karakter_abr03
karakter_abr11
no_id
subkriteria111
no_id
subkriteria13
Calon Pegaw ai
no identitas
user_id Kepribadian cluster_matriks
nila i_tj_ sanguin
nila i_tj_ melankolis
nila i_tj_ kole rik
pemilihan calon pegawai untuk seleksi dapat dilihat
subkriteria211 subkriteria23 nila i_tj_ plegmatis
subkriteria311
subkriteria411
subkriteria33
subkriteria43
subkriteria53
pass
nama
alamat
sanguin
melankolis
kolerik
bobot_cluster nodes
nilai_kepribadian
alternatives
karakter
pada Gambar 7.
subkriteria511
karakter_abr12
no_id
karakter_abr04
no_id
tempat_lahir
tanggal_lahir
email
berkeprbadian plegmatis kepribadian
latar_belakang
mbti
Kriteria_KerjaSama_LatarBelakang
node
nila i_ks_pekerjaan
Sedangkan untuk proses pemilihan supplier,
nila i_ks_pendid ikan
subkriteria112
subkriteria212
subkriteria312
subkriteria14
subkriteria24
subkriteria34
handphone
f oto
posisi_lamaran Kriteria_Ketegasan_MBTI
saat proses memasukkan kriteria ini maka secara
node
subkriteria412
subkriteria512
subkriteria44
subkriteria54
Tes_MBTI
ekstrovert kriteria
nila i_ket_feeling
nila i_ket_thinking
otomatis akan tercipta relasi antar kriteria yang baru
karakter_abr13
no_id
subkriteria113
karakter_abr05
no_id
subkriteria15
introvert
sensing
intuition
Kriteria_Komunikasi_MBTI
node
dan kriteria yang lama, sehingga nantinya user
subkriteria213 nila i_kom_ekstrovert
subkriteria313
subkriteria413
subkriteria25
subkriteria35
subkriteria45 hasil_MBTI
thin king
f eeling
judging
nilai_MBTI
Hasil ANP
kode_anp
nila i_kom_introvert
nila i_kom_intuiting
nila i_kom_sensing
tinggal memasukkan nilai relasi pada form input
subkriteria513 subkriteria55 perceiv ing
karakter_abr14 karakter_abr06
tanggal
nila i_anp
Kriteria_Komunikasi_LatarBelakang
relasi. Setelah memasukkan kriteria dan sub-kriteria
no_id
subkriteria114
subkriteria214
no_id
subkriteria17
subkriteria27
Latar_Belakang
nila i_pekerjaan
nila i_pendidikan
node
nila i_kom_pekerjaan
nila i_kom_pendidikan
maka pada pada form kriteria (Gambar 8) akan
subkriteria314 subkriteria37
subkriteria414
subkriteria514
subkriteria47
subkriteria57 berlatar_belakang
pendidikan
pengalaman_kerja
nilai_latar_belakang
Kriteria_Disiplin _MBTI
node
ditampilkan susunan kriteria beserta dengan sub-
nila i_dis_judgin g
karakter_abr15
no_id
subkriteria115
karakter_abr07
no_id karakter_abr08 soal_mbti soal_temperamen A dmin
nila i_dis_perceiving
kriterianya. Setelah memasukkan nama sub-kriteria
subkriteria17 no_id no no id_admin
subkriteria215
subkriteria315
subkriteria415
subkriteria27
subkriteria37
subkriteria47
subkriteria18
subkriteria28
subkriteria38
soal
nila i
soal
nila i
passw ord
pada form input sub- kriteria (Gambar 9) maka user
subkriteria515 subkriteria57 subkriteria48
subkriteria58
TIF11 - 5
Seminar Nasional Teknologi Industri 2010 ISBN : 978-979-18265-2-5
TIF11 - 6
Seminar Nasional Teknologi Industri 2010 ISBN : 978-979-18265-2-5
Untuk memasukkan nilai relasi antar kriteria tingkat kekonsistenan untuk harga, ready stok dan
ini, disediakan form relasi (Gambar 11) yang cara pembayaran masih dapat ditolerir karena di
nantinya akan menampilkan satu-persatu relasi yang bawah 10%. Tetapi tingkat kekonsistenan untuk
ada antara kriteria. User tinggal memilih nilai yang relasi antara supplier dengan kriteria kualitas dan
ada dan saat tombol Next ditekan maka relasi waktu pengiriman terdapat sedikit kesalahan karena
berikutnya akan muncul. Proses perhitungan relasi tingkat kekonsistenannya bernilai lebih dari 10%.
dapat dilihat pada Gambar 12.
IV. KESIMPULAN
Setelah mendapatkan nilai relasi antar
supplier dan antar kriteria maka hasil dari kedua Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian
matrik tersebut dikalikan dan menjadi hasil akhir ini adalah sebagai berikut :
(Gambar 13) yang menampilkan sebaiknya supplier
• Hasil perhitungan ANP dan AHP yang dilakukan
mana yang dipilih. Hasil perhitungan akhir tersebut
dalam aplikasi ini sesuai dengan hasil
langsung disimpan pada database dan dapat diakses
perhitungan ANP dan AHP secara manual.
kembali melalui menu report.
• Sistem aplikasi yang dibangun dapat membantu
manajer personalia PT. X dalam melakukan
seleksi calon pegawai sehingga mendukung
penilaian yang seimbang dan objektif.
• Sistem aplikasi yang dibangun dapat membantu
manajer pengadaan barang PT. X dalam
melakukan seleksi supplier sehingga mendukung
penilaian yang seimbang dan objektif.
• Aplikasi ini dirancang dan dibuat fleksibel dalam
penambahan kriteria dan sub-kriteria sehingga
dapat menyesuaikan dengan keadaan PT. X
Daftar Pusatka
TIF11 - 7
Seminar Nasional Teknologi Industri 2010 ISBN : 978-979-18265-2-5
[2] Saaty, T.L. (2004). Fundamentals of the analytic the evaluation of retail location, journal of multi-
network process dependence and feedback in criteria decision analysis, Wiley InterScience
decision-making with a single Network. [5] Vanany, Iwan., (2003), Aplikasi analytic
Pittsburgh : RWS Publications. network process (ANP) pada perancangan sistem
[3] Saaty, T. L. (2008). Relative measurement and pengukuran kinerja (Studi Kasus pada PT. X),
its generalization in decision making why Jurnal Teknik Industri, vol 5 No. 1 Juni 2003,
pairwise comparisons are central in pp. 50-62. Universitas Kristen Petra.
mathematics for the measurement of intangible [6] Yuksel, I. (2007). Personnel selection using
factors the analytic hierarchy/network process. analytic network process. Istanbul : İstanbul
Pittsburgh : RWS Publications. Ticaret Üniversitesi Fen Bilimleri Dergisi Yı.
[4] Sebnemburnaz* & Y. Ilker Topcu., (2006) A
multiple-criteria decision- making approach for
TIF11 - 8