TINJAUAN PUSTAKA
2. 1. Persimpangan
Persimpangan jalan adalah daerah umum dimana dua jalan atau lebih
bergabung atau bersimpangan, termasuk jalan dan fasilitas tepi jalan untuk
(AASHTO, 2001) .
yaitu:
1. Persimpangan sebidang
dimana dua jalan raya atau lebih bergabung, dengan tiap jalan raya
2. Persimpangan interchange
2. 2. Simpang Bersinyal
lamppu lalu lintas yang berfungsi untuk mengatur lalu lintas di suatu simpang
merupakan salah satu cara untuk mengatur lalu lintas di suatu simpang agar
menciptaakan sistem pererakan dan hak berjalan ssecara bergantian dan teratur,
sehingga dapat meningkatkan kapasitas simpang dalam melayani arus lalu lintas
yang efektif dan mengurangi tingkat kecelakaan dan tundaan lalu lintas yang
konflik, yaitu:
Jumlah dan jenis konflik pada ruang persimpangan akan sangat bergantung
saling bertentangan dalam dimensi waktu (MKJI, 1997). Sinyal lampu lalu lintas
ini berfungsi untuk menghindari terjadinya konflik utama dan konflik kedua.
Pada urutan waktu pengaturaan sinyal diatas, akan terjadi waktu kuning
(intergreen) yaitu periode waktu yang terjadi pada sinyal lampu hijau menuju
sinyal lampu merah. Tujuan dari periode antar hijau (IG = kuning + merah semua)
berakhir.
2. Menjamin agar kenderaan terakhir ppada fase hijau yang baru saja
a. Waktu Siklus
Waktu siklus merupakan waktu untuk urutan lengkap dari indikasi sinyal
antara dua saat permulaaan hijau yang berurutan didalam pendekatan yang sama
(MKJI, 1997).
Cmin = (2.1)
Dimana:
yi = qi/si
2.1 dengan panjang siklus minimum 40 detik dan maksimum 130 detik. Tetapi
secara keseluruhan.
Waktu siklus harus lebih besar dari nilai yang ditentukan berdasarkan
rumus (2.1). Apabila waktu siklus lebih kecil dari nilai ini maka akan terjadinya
lewat jenuh pada simpang tersebut. Waktu siklus yang terlalu panjang dapat
b. Waktu Hijau
hijau:
g =( − )
( )
(2.3)
Dimana:
Kemacetan lalu lintas adalah situasi dimana arus lalu lintas melebihi kapasitas
jalan tersebut yang mengakibatkan kecepatan bebas ruas jalan tersebut mendekati
(MKJI, 1997). Kemacetan akan meningkat apabila arus kendaraan besar sehingga
kendaraan saling berdekatan satu sama lain. Beberapa penyebab kemacetan lalu
lalu lintas
menjadi sempit
2.5. Kapasitas
atau orang cukup dapat diharapkan untuk melintasi titik atau segmen seragam
jalur atau jalan selama jangka waktu yang ditentukan berdasarkan diberikan jalan,
sebagai kendaraan per jam, mobil penumpang per jam, atau orang per jam
geometrik jalan, waktu sinyal dan komposisi lalu lintas maka dianggap kapasitas
dipertahankan (tetap) pada suatu bagian jalan dalam kondisi tertentu (MKJI,
1997).
C = S × g/c (2.4)
di mana:
C = Kapasitas (smp/jam)
S = Arus Jenuh, yaitu arus berangkat rata-rata dari antrian dalam pendekat selama
c = Waktu siklus, yaitu selang waktu untuk urutan perubahan sinyal yang lengkap
(yaitu antara dua awal hijau yang berurutan pada fase yang sama)
Yang dimaksud dengan tipe persimpangan 3 kaki dan 4 kaki dijelaskan pada tabel
Arus lalu-lintas (Q) untuk setiap gerakan (belok-kiri QLT, lurus QST dan
dapat dihasilkan dari suatu lengan persimpangan selama selang waktu hijau
persatuan hijau. Peninjauan arus lalulintas pada kondisi jenuh bertujuan untuk
melihat gambaran jumlah kendaraan tiap jam tiap lajur jika waktu hijau efektif
(effective green time) yang tersedia selama satu jam penuh dan diusahakan agar
keadaan yang terjadi bila suatu antrian kenderaan yang tertahan oleh lampu merah
dan kemudian mendapat hak jalan oleh lampu hijau. Kenderaan akan terus keluar
melewati arus jenuh ini sampai lampu hijau habis dan laju kenderaan akan terus
Arus jenuh dasar (So) dihitung berdasarkan konsep lebar efektif lengan
pendekat (We) simpang bersinyal, dengan rumus (MKJI. 1997):
Dimana:
FG = faktor kelandaian
Arus lalu lintas jenuh sangat dipengaruhi oleh komposisi lalu lintas dan
oleh waktu, pada periode-periode puncak yang kurang ramai, arus lalu lintas
d. Ada tidaknya lal lintas yang akan membelok kekanan dan berpaspasan
dengan lalu lintas yang akan datang dari arah yang berlawanan.
terlambat start dan akan menghalangi pergerakan kenderaan yang lain. Gangguan
ini akan meningkatkan waktu hilang pada awal waktu hijau yang secara nyata
2014).
waktu diawal ditambah tambahan waktu diakhir (MKJI, 1997). Maka besarnya
Tambahan akhir
Menurut MKJI 1997 besarnya arus jenuh juga dipengaruhi oleh faktor-
faktor, seperti :
Pada proses analisis arus jenuh interval dengan metode time slice, data lalu
lintas digabungkan dengan beberapa data primer yang telah ditentukan untuk
demikian dalam kenyataannya, arus berangkat mulai dari 0 pada awal waktu hijau
dan mencapai nilai puncaknya setelah 10-15 detik. Nilai ini akan menurun sedikit
sampai akhir waktu hijau arus berangkat terus berlangsung selama waktu kuning
Panjang antrian adalah jumlah rata-rata antrian (smp) pada awal sinyal
hijau (NQ) dihitung sebagai jumlah smp yang tersisa dari fase hijau sebelumnya
(NQ1) ditambah jumlah smp yang datang selama fase merah (NQ2) (MKJI, 1997).
Dengan
( , )
= 0,25 ( − 1) + (2.8)
= (2.9)
Dimana:
DS = derajat kejenuhan
GR = rasio hijau
Panjang antrian (QL) diperoleh dari perkalian (NQ) dengan luas rata-rata yang
dipergunakan per smp (20m2) dan pembagian dengan lebar masuk (MKJI, 1997).
= (2.10)
mensimulasi model lalu lintas perkotaan dan operasi angkutan umum. Program ini
dapat menganalisis lalu lintas dan perpindahan dengan batasan pemodelan seperti
geometrik jalur, komposisi kenderaan, sinyal lalu lintas, stop line, perilaku
pengemudi dan lain-lain, sehingga menjadi suatu alat yang berguna untuk
angkutan umum serta perencanaan kota yang bersifat mikroskopis dalam aliran
lalulintas multi – moda yang diterjemahkan secara visual dan dikembangkan pada
bisa dimasukkan pada software Vissim, pada umumnya antara lain tundaan,
kecepatan, antrian, waktu tempuh dan berhenti. Vissim telah digunakan untuk
User preferences
Links
Vehicle compositions
Vehicle input
Signal control
b. Parameter bebas:
Background
Connector
Vehicle behaviour
Vehicle Behaviour yang ada pada vissim yaitu Wiedemann 74 model dan
adalah model yang dipakai untuk simulasi jalan bebas hambatan/jalan tol biasanya
seperti:
b. Tundaan (delay)
d. Video hasil simulasi yang dibuat berdasarkan data yang diperoleh dari
lapangan
perlu ditentukan dan diinput agar model simulasi dapat berjalan. Secara singkat,
parameter yang perlu diatur untuk menjalankan model simulasi pada simpang
1. Menginput background
simulasi secara offline dengan cara input screenshot peta lokasi yang
dibutuhkan. Peta lokasi diperoleh dari google earth atau pun google maps.
Pada tahap ini yaitu menggambarkan jaringan jalan sesuai dengan keadaan
yang ada di lapangan, dengan mengatur lebar dan jumlah lajur yang ada.
yaitu kenderaan ringan (LV), kenderaan berat (HV), sepeda motor (MC), dan
kenderaan yang ada dari masing-masing jenis kenderaan diinput pada kolom
RelFlow. Pada komposisi kenderaan ini dapat juga diinput jumlah pejalan
kederaan yang akan lewat. Pengaturan rute perjalanan ini dibuat berdasarkan
yang terjadi yang telah diperoleh dari hasil survey. Data kenderaan yang
yang lewat pada suatu simpang. Sinyal lalu lintas dapat diatur melalui signal