Untuk identifikasi dan determinasi suatu biakan murni bakteri hasil isolasi perlu
ditentukan morfologi individual, sifat-sifat pengecatan, morfologi koloni, sifat-sifat bio kimia
(fisiologi), patogenesis dan serologisnya. Untuk bakteri-bakteri tertentu kadang-kadang tidak
diperlukan pengujian selengkap diatas.
Sifat Morfologi
a. Morfologi sel Individu meliputi :
1. Ukuran, bentuk dan rangkaian sel
2. Ada tidaknya spora dan kedudukan spora
3. Ada tidaknya flagel, kedudukan dan jumlah flagel
4. Ada tidaknya kapsul
5. Reaksi – reaksi pengecatan
Sifat Biokimia
Pengujian sifat biokimia meliputi :
1. Perubahan-perubahan karbohydrat
2. Hydrolisa lemak
3. Peruraian protein
4. Reduksi bermacam macam unsur
5. Pembentukan pigmen
91
6. Pengujian biokimia khusus lainnya.
1. Perubahan-perubahan karbohydrat
Daya fermentasi terhadap zat-zat gula (dektrose, lactose, sukrose dsb) dan hydrolisa
terhadap pati seperti halnya sifat-sifat bio kimia yang lain merupakan sifat karakteristik suatu
spesies bakteri, dan sifat ini digunakan untuk membantu identifikasi dan determinasi bakteri.
2. Hydrolisa Lemak
Beberapa bakteri dapat menghidrolisa lemak menjadi gliserol dan asam-asam lemak
3. Peruraian Protein
Tiap-tiap species bakteri mempunyai daya hydrolisa dan penguraian protein yang berbeda-
beda, yaitu :
A. Peptonisasi (proteolisa)
Peristiwa ini ialah perubahan dari bentuk tidak larut menjadi bentuk larut pada
bermacam-macam protein, dan menunjukkan adanya pemecahan protein menjadi
peptone. Peptonisasi terjadi dalam keadaan aerob dan Anaerob.
Pada fermentasi, laktosa diubah menjadi asam sehingga menyebabkan kasein mengendap
atau menggumpal. Adanya asam ini akan menghentikan pertumbuhan bakteri lebih
lanjut, sehingga peruraian protein tidak terjadi. Bila fermentasi berlangsung sangat
lambat, asam yang terbentuk hanya sedikit dan tidak dapat menyebkan mengumpalnya
kasein. Penghambatan partumbuhan bakteri tidak terjadi dan peruraian kasein berjalan
terus. Dengan demikian fermentasi dan peptonisasi terjadi bersama-sama
92
C. Pembentukan Indol
Indol merupakan zat yang berbau busuk yang dihasilkan oleh beberapa bakteri yang
ditumbuhkan dalam medium yang mengandung asam amino triptofan. Adanya indol
dapat ditentukan dengan bermacam-macam cara misalnya dengan menggunanakan reagen
Kovacs.
D. Pembentukan Amonia
Amonia terjadi karena deaminasi asam-asam amino oleh bakteri-bakteri heterotrof.
Adanya ammonia dapat ditunjukkan dengan pengujian Nessler. Jika adanya amonia
warna reagensia akan berubah menjadi kuning sampai coklat kemerahan.
5. Pembentukan Pigmen
Banyak bakteri-bakteri yang dapat membentuk senyawa berwarna yang disebut
pigmen. Biasanya warna pigmen hanya tampak bila ada O2 bebas. Dalam keadaan anaerob,
warna specififk pigmen akan hilang. Bila keadaan menjadi aerob maka warna pigmen
berangsur-angsur timbul kembali. Pigmen terdapat dalam sel bakteri. Beberapa macam
pigmen dapat di ekskresikan kedalam medium. Kebanyakan pigmen larut dalam bahan
bahan pelarut lemak seperti alkohol, aseton, eter dan lain-lain. Hanya beberapa macam
pigmen larut dalam air.
93