Anda di halaman 1dari 4

Laboratorium Kimia SMA Methodist-3

Praktikum Kimia Kelas XII IPA-1 Semester 1


Tahun Pelajaran 2017/2018
Judul : “Korosi Besi (II)”
Praktikan :
Ketua : Rebecca Anastacia (26)
Anggota : Ferryan (13)
Garvyn Tanaka (15)
Natalie Margaretha (24)
Kelas : XII IPA-1
Tanggal : 22 September 2018

Lembar Kegiatan Siswa


I. Tujuan
Untuk mempelajari pengaruh logam magnesium, zink, timah, dan tembaga
terhadap korosi besi.

II. Teori Dasar


Korosi merupakan proses perubahan logam menjadi senyawa, terutama terjadi
dalam lingkungan yang mengandung air, atau peristiwa teroksidasinya suatu
logam oleh gas oksigen di udara.

Salah satu contoh korosi adalah yang terjadi pada besi, atau biasa disebut
dengan karat. Besi yang mengalami korosi membentuk karat dengan rumus
Fe₂O₃.XH₂O. Pada proses pengamatan, besi (Fe) bertindak sebagai preduksi dan
Oksigen (O₂) yang terlarut dalam air bertindak sebagai pengoksidasi. Persamaan
reaksi pembentukan karat :
Anode : Fe2+ ¿¿ + 2e → Fe
Katode : 2H₂O → O₂ + 4H⁺ + 4e

Karat disebut sebagai autokatalis karena karat yang terjadi pada logam akan
mempercepat proses pengaratan berikutnya.korosi adalah kerusakan atau
degradasi logam akibat reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di
lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki.
Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan. Contoh korosi yang paling
lazim adalah perkaratan besi.

Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara)


mengalami reduksi. Karat logam umumnya berupa oksida atau karbonat. Rumus
kimia karat besi adalah Fe₂O₃. nH₂O, suatu zat padat yang berwarna coklat-
merah. Korosi merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi, bagian tertentu
dari besi itu berlaku sebagai anode, dimana besi mengalami oksidasi.

III. Alat dan Bahan


Alat Bahan
1. tabung reaksi 1. agar – agar
2. paku 2. padatan NaCl
3. cawan petri 3. aquades
4. lempengan logam zink 4. larutan K₃Fe(CN)₆ 5%
5. lempengan logam timah 5. fenolftalein
6. lempengan logam tembaga 6. pemanas / spiritus
7. pita magnesium

IV. Cara Kerja


1. Percobaan Pendahuluan
Untuk menafsirkan hasil percobaan selanjutnya, amatilah terlebih dahulu
reaksi berikut ini :
a. Tambahkan larutan Fe2+ ¿¿dan Fe3 +¿¿ masing – masing ke dalam larutan
K₃Fe(CN)₆ di dalam 2 tabung reaksi yang berlainan.
b. Tambahkan larutan Zn2+¿¿ ke dalam tabung reaksi berisi larutan
K₃Fe(CN)₆.
c. Tambahkan larutan fenolftalein ke dalam larutan yang bersifat basa. Catat
pengamatan anda.
2. Letakkan sebatang paku yang bersih ke dalam sebuah cawan petri. Tuangkan
larutan agar – agar yang masih hangat yang mengandung NaCl, K₃Fe(CN)₆
dan fenoftalein sampai menutupi paku itu. Catat hasil yang terlihat setelah
beberapa menit.
3. Ambil 4 cawan petri dan 4 paku besi lilitkan sepotong pita magnesium erat –
erat pada paku pertama seperti terlihat pada gambar berikut

Letakkan pasangan logam dan paku tersebut dalam cawan petri. Lakukan hal
yang sama pada paku lain dengan menggunakan lempengan logam zink, timah
dan tembaga masing – masing paku dan letakkan pada cawan petri, kemudian
tuangkan larutan agar – agar yang masih hangat yang mengandung NaCl,
K₃Fe(CN)₆ dan fenolftalein ke dalam cawan – cawan itu sehingga paku – paku
tertutup semua. Catat hasil pengamatan anda setelah beberapa menit. Buat
interpretasi hasil pengamatan anda dengan mengacu pada deret elektrokimia.
Catatan
Larutan agar – agar dibuat dengan cara berikut : tambahkan 6 gram agar – agar
dan 15 gram NaCl dalam 500 ml air dan panaskan sampai larut semuanya.
Tambahkan 10 ml larutan K₃Fe(CN)₆ 5% dan 4 ml larutan fenolftalein. Larutan
agar – agar hendaknya dibiarkan agar suhunya turun sampai hampir suhu kamar
sebelum dituangkan ke dalam cawan petri.
V. Data Pengamatan
1. Percobaan Pendahuluan
Larutan yang dicampur Pengamatan
Fe + K₃Fe(CN)₆
2+ ¿¿
Hijau
Fe + K₃Fe(CN)₆
3 +¿¿
Biru
Zn + K₃Fe(CN)₆
2+¿¿
Kuning + terdapat endapan
Larutan basa + fenolftalein Merah

2. Pengaruh logam lain terhadap korosi besi


Logam yang Pengamatan setelah beberapa menit
No
digunakan Pada paku Pada logam lain
1. Paku Muncul larutan berwarna
-
biru di sekitar paku
2. Paku dililit dengan :
a. magnesium Muncul lebih banyak Muncul gelembung gas
larutan berwarna biru di di sekitar magnesium,
sekitar paku muncul juga larutan
merah jambu di sekitar
pita magnesium yang
menunjukkan larutan
bersifat basa.
b. aluminium Muncul sedikit larutan Tidak ada perubahan
berwarna biru di sekitar
paku
c. timah Muncul sangat sedikit Tidak ada perubahan
larutan berwarna biru di
sekitar paku
d. tembaga Muncul sangat banyak Tidak ada perubahan
larutan berwarna biru di
sekitar paku

VI. Pertanyaan
1. Sebutkan logam yang bertindak sebagai anode dan logam yang bertindak
sebagai katode pada cara kerja nomor 3 !
Besi dililit dengan Anode Katode
Magnesium Mg Fe
Aluminium Al Fe
Timah Fe Sn
Tembaga Fe Cu

2. Dengan menggunakan daftar potensial elektrode, apakah hasil pengamatan


pada cara kerja nomor 3 sesuai dengan yang diharapkan? Jelaskan !
- Hasil dari besi yang dililt aluminium tidak sesuai harapan. Karena letak
aluminium pada daftar potensial elektrode sebelah kiri dari besi sehingga
aluminium yang akan mengalami oksidasi dan besi mengalami reduksi.

3. Logam manakah yang dapat mencegah dan logam mana yang mempercepat
korosi? Apakah logam itu mempunyai potensial elektrode lebih positif atau
lebih negatif dari pada besi?
- Magnesium dan aluminium memperlambat korosi dan lebih negatif dari besi
sedangkan timah dan tembaga mempercepat korosi dan lebih positif dari besi.

VII. Kesimpulan
Logam yang potensial elektrodenya lebih negatif dari besi dapat memperlambat
korosi yang terjadi pada besi sedangkan logam yang potensial elektrodenya lebih
positif dari besi dapat mempercepat korosi yang terjadi pada besi.

VIII. Daftar Pustaka


http://athayaismail.blogspot.com/2014/10/laporan-kimia-tentang-korosi-
besi.html

Anda mungkin juga menyukai