Anda di halaman 1dari 25

BAB III

MASALAH DAN PERENCANAAN

3.1 IDENTIFIKASI MASALAH


Dari hasil analisis menggunakan analisis SWOT ditemukan
beberapa masalah sebagai berikut:
a. INPUT
1. MAN
a. Pelatihan-pelatihan yang diikuti Oleh Tenaga
Keperawatan di IRNA B masih belum optimal
b. Perbaikan untuk Struktur MPKP diruangan irna B
(Isolasi) agar sesuai topoksinya.
c. Beban Kerja perawat yang melebihi ketetapan jam
kerja perminggunya menurut undang undang ketenaga
kerjaan.

2. MATERIAL
a.Jarak bad pasien belum sesuai dengan standar
ruangan.
b. Kurangnya SAK diruangan perihal penyakit
penyerta klien
c. Visi misi ruangan belum ada diruangan
3. METODE
a) Pelaksanaan modal MAKP sudah dilaksanakan namun
belum di sosialisasikan dengan baik
b) Ruangan menggunakan metode tim, tapi tidak
memiliki katim yang tetap
c) Timbang terima dan pre post conference belum
dilakukan dengan optimal .
d) Ronde keperawatan yang tidak pernah dilaksanakan
dilaksanakan
e) Membenahi Visi misi druangan

106
4. MONEY
a) Keuangan ruangan masih sepeuhnya diatur oleh
Rumah Sakit.
5. MARKETING
a) Promosi kesehatan di ruangan IRNA B belum
dilakukan secara optimal saat pasien pulang,
b) Leaflet mengenai Covid 19, cuci tangan 6
langkah dan PHBS masih kurang

3.2 Alternatif Penyelesaian Masalah


Dari masalah-masalah yang berhasil diindentifikasi,
dengan mempertimbangkan sumberdaya, waktu, kewenangan
dan kemampuan untuk mengatasi masalah yang ada, sesuai
dengan diatas maka terdapat 8 masalah. Dari prioritas
masalah tersebut, maka skor tertinggi akan dilakukan
rencana tindak lanjut (masalah I,II, III, IV ). Tindak
lanjut yang akan diambil mempertimbangkan keterbatasan
waktu, sumber daya, dana keuangan dan kemampuan.
Prioritas masalah yang sudah ditetapkan sesuai dengan
persetujuan dari ruangan adalah:
1. Perbaikan untuk Struktur MPKP diruangan irna B
(Isolasi) agar sesuai topoksinya.
2. Visi misi ruangan belum ada diruangan
3. Leafler mengenai Covid 19, cuci tangan 6 langkah
dan PHBS masih kurang
4. Timbang terima dan pre post conference belum
dilakukan dengan optimal
5. Jarak bad pasien belum sesuai dengan standar
ruangan.
6. Promosi kesehatan di ruangan IRNA B belum dilakukan
secara optimal
7. Pelatihan-pelatihan yang diikuti Oleh Tenaga
Keperawatan di IRNA B masih belum optimal

107
8. Ronde keperawatan tidak pernah dilakukan
9. Sosialisasi MPKP ruangan belum terlaksana dengan
baik
10. Beban Kerja perawat yang melebihi ketetapan jam
kerja perminggunya menurut undang undang ketenaga
kerjaan.
11. Keuangan ruangan masih sepeuhnya diatur oleh
Rumah Sakit.
12. Kurangnya SAK diruangan perihal penyakit penyerta
klien

3.3 Prioritas Masalah Manajemen Keperawatan di ruang IRNA B


Seleksi alternatif menggunakan pembobotan CARL, yaitu:

108
No Masalah C A R L Total Urutan
1 Kurangnya Struktur 4 4 4 19 I I
MPKP diruangan 2

irna B (Isolasi)
dan penjelasaan
tupoksinya
2 Pelatihan-pelatihan 3 2 2 2 24 VII
yang diikuti Oleh
Tenaga Keperawatan
di IRNA B masih
belum optimal
3 Beban Kerja 2 2 2 1 8 X
perawat yang
melebihi ketetapan
jam kerja
perminggunya
menurut undang
undang ketenaga
kerjaan.
4 Jarak antar bed 3 2 2 3 36 V
pasien belum
menmenuhi standard
ruangan
5 Kurangnya SAK 2 3 1 1 6 XII
diruangan perihal
penyakit penyerta
klien
Timbang terima dan 3 2 3 3 54 IV
6 pre post
conference belum
dilakukan dengan
optimal .
7 Ronde keperawatan 2 2 2 2 16 VIII
tidak pernah
dilakukan
8 Beban Kerja 2 2 2 1 8 X
perawat yang
melebihi ketetapan
jam kerja
perminggunya 109
menurut undang
undang ketenaga
110
3.4 ANALISIS SWOT

No ANALISIS SWOT BOBOT RATING BOBOT X RATING


1 Man (M1)
a. Internal faktor(IFAS)
Strenght
1.Adanya system pengembangan staf berupa pelatihan 0,2 4 0,8
perawat
2.Jenis ketenagaan: 0,3 4 1,2
a. S1 + Ners 7 orang
b. DIII keperawatan 2 orang
c. Dokter umum 2 orang
d. Administrasi 1 orang
e. cleaning service 3 orang 0,2 4 0,8
3. Masa kerja > 15 tahun 0 orang, 5-15 tahun sebanyak 1
orang, < 5 tahun sebanyak 21 orang. 0,3 5 1,5
4. Adanya pelatihan perawat 0,3 4 1.2
5. Adanya tugas,peran,dan wewenang yang jelas S-W
1,3 5,5 4,3 - 3,8
TOTAL = 0,5

Weakness

1. Sebagian perawat belum mengikuti pelatihan MPKP 0,3 4 1,2


TOTAL
1,2

b. Eksternal Faktor (EFAS)


Opportunity
1. Adanya kesempatan melanjutkan pendidikan kejenjang 0,1 2 0,2
yang lebih tinggi
2. Adanya kerjasama yang baik antar mahasiswa keperawatan 0,2 2 0,4
dengan perawat klinik
3. Adanya kebijakan pemerintah tentang profesionalisasi 0,3 4 1,2

111
perawat
4. Adanya program akreditasi RS dari pemerintah dimana 0,2 3 0,3
MAKP merupakan salah satu penilaian
TOTAL 1,8 O-T
Treathened
1. Adanya tuntutan tinggi dari masyarakat untuk 0,2 4 0,8 1,8-3,2=
mendapatkan pelayanan yang lebih professional -1,4
2. Semakin tingginya kesadaran masyarakat akan hukum. 0,2 3 0,6
3. Semakin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya 0,2 3 0,6
kesehatan
4. Persaingan antara rumah sakit yang semakin kuat 0.2 3 0,6
5. Terbatasnya kuota tenaga keperawatan yang melanjutkan 0,2 3 0,6
pendidikan setiap tahun
TOTAL 1 3,2

2. Sarana dan Prasarana (M2)


a. Internal faktor(IFAS)
Strenght
1. Mempunyai sarana dan prasarana yang memadai untuk 0,2 3 0,6
pasien, tenaga kesehatan, dan keluarga pasien termasuk S-W
sarana prasarana universal precaution untuk perawat. 2,4-2,1 =
2. Terdapat administrasi penunjang (missal: buku injeksi, 0,2 3 0,6 0,3
buku TT, buku visite, SOP, dll) yang memadai.
3. Tersedianya Nurs Station 0,2 3 0,6
4. Pemeliharaan dan perawatan dari sarana dan prasarana 0,2 3 0,6
penunjang kesehatan sudah ada.
TOTAL 2,4

Weakness
1. Sarana administrasi penunjang untuk dokumentasi belum 0,4 3 1,2
dimanfaatkan
2. Jarak antar tempat tidur blum memadai. 0,3 3 0,9

TOTAL 2,1

112
b. Eksternal Faktor (EFAS)
Opportunity
1. Adanya pengadaan sarana dan prasarana yang rusak dari 0,5 3 1,5
bagian pengadaan barang
TOTAL

1,5
Treathened O-T
1. Kesenjangan antara jumlah pasien dengan peralatan yang 0,5 3 1,5
ada 1,5-2,7 =
2. Makin tinggi kesadaran masyarakat akan pentingnya 0,3 2 0,6 -1,2
kesehatan
3. Ada tuntutan tinggi dari masyarakat untuk melengkapi 0,2 3 0,6
sarana dan prasarana
TOTAL 1 2,7

3 Methode (M3)
1. MAKP
a. Internal Faktor (IFAS):
Strength
1. RS memiliki visi,misi, dan motto sebagai acuan 0,2 4 0,8
melaksanakan kegiatan pelayanan.
2. Sudah ada modal MPKP yang digunakan yaitu MPKP tim 0,1 3 0,3
modular .
3. Ada kemauan perawat untuk berubah 0,2 3 0,3
4. Mempunyai standar asuhan keperawatan. 0,2 4 0,8 S-W
5. Mempunyai protap setiap tindakan 0,1 3 0,3
6. Terlaksananya komunikasi yang adekuat:perawat dan tim 3,1-3 =
kesehatan lain 0,1 3 0,3 0,1
7. Ketenagaan keperawatan sudah memenuhi syarat untuk
MAKP (S-1 keperawatan + Ners 7 orang). 0,1 3 0,3

TOTAL
1 3,1

113
Weakness
1. Pelaksanaan modal MAKP sudah dilaksanakan tetapi 0,5 4 1,5
sosialisasi kepada semua tim masih kurang.
2. Ada perawat yang masih perlu di berikan sosialisasi 0,5 3 1,5
mengenai penerapan MAKP
TOTAL
1 3
b. Eksternal faktor (EFAS)
Opportunity
1. Adanya mahasiswa profesi ners praktik manajemen 0,5 4 2
keperawatan O-T
2. Adanya kebijakan pemerintah tentang profesionalisasi 0,2 3 0,6 3,5-3,5 =
perawat 0,1
3. Adanya kebijakan rumah sakit tentang pelaksanaan MAKP 0,3 3 0,9

TOTAL 1 3,5

Threatened 0,2 4 0,8


1. Persaingan antar rumah sakit yang semakin ketat 0,2 4 0,8
2. Adanya tuntutan masyarakat yang semakin tinggi
terhadap peningkatan pelayanan keperawatan yang lebih
professional. 0,2 3 0,6
3. Makin tinggi kesadaran masyarakat akan hukum. 0,1 3 0,3
4. Makin tinggi kesadaran masyarakat akan pentingnya
kesehatan 0,1 3 0,3
5. Persaingan dengan masuknya perawat asing. 0,2 4 0,8
6. Babasnya pers yang dapat langsung menyebarkan
informasi dengan cepat.
1 3,4
TOTAL
2. Sentralisasi obat
a. Internal faktor (IFAS)
Strength

114
1. Kepala ruangan mendukung kegiatan sentralisasi obat 0,2 4 0,8
2. Adanya kemauan perawat untuk melakukan sentralisasi 0,2 4 0,8
obat
3. Adanya buku injeksi dan obat oral bekerjasama dengan 0,2 4 0,8
depo farmasi
4. Adanya lembar pendokumentasian obat yang diterima 0,2 3 0,6
setiap status pasien
TOTAL 3 S-W
3 -2 = 1
Weakness
1. Pelaksanaan sentralisasi obat di B menggunakan system 1 2 2
unit close dispending

TOTAL 1 2

b. Eksternal faktor (EFAS)


Opportunity
1. Adanya mahasiswa profesi ners yang praktik manajemen 0,5 3 1,5
keperawatan
2. Kerjasama yang baik antara perawat dan mahasiswa 0,5 3 1,5
praktek
1 3
TOTAL
Threatened T-O
1. Adanya tuntutan masyarakat yang semakin tinggi 0,4 3 1,2 3-3 = 0
terhadap peningkatan pelayanan keperawatan yang lebih
professional
2. Adanya kesadaran masyarakat/pasien/keluarga akan 0,4 3 1,2
tanggung jawab dan tanggung gugat
3. Semakin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya 0,2 3 0,6
kesehatan
TOTAL 3
3. Supervisi
a. Internal faktor (IFAS)
Strength

115
1. Supervisi telah dilaksanakan 0,3 4 1,2
2. Kepala ruangan mendukung dan melaksanakan supervise. 0,4 4 1,6 S-W
TOTAL 2,8 -3,8 =
2,8 -1
Weakness
1. Belum mempunyai format yang baku dalam pelaksanaan 0,5 4 2,0
supervise.
2. Supervise program pelatihan dan tidak ada formulir 0,2 3 0,6
penilaian yang tepat.
3. Belum adanya dokumentasi supervise 0,3 4 1,2

TOTAL 1 3,8

b. Eksternal faktor (EFAS)


Opportunity
1. Adanya teguran dari kepala ruangan bagi perawat yang
tidak melaksanakan tugas dengan baik. 0,3 3 0,9

O-T
TOTAL 0,9
Threatened 0,9 -3 =
1. Tuntutan pasien sebagai konsumen untuk mendapatkan 1 3 3 -2,1
pelayanan yang professional
TOTAL 1 3
4. Timbang Terima
a. Internal faktor (IFAS)
Strength
1. Adanya laporan jaga setiap shift 0,2 3 0,6
2. Timbang terima sudah merupakan kegiatan rutin yang 0,2 4 0,8
telah dilaksanakan
3. Adanya kemauan perawat untuk melakukan timbang terima 0,2 4 0,8
4. Pendokumentasian timbang terima ditulis langsung pada 0,2 3 0,6
status pasien.
TOTAL 2,8 S-W

116
Weakness 2,8-3,2 =
1. Belum ada protap timbang terima diruangan 0,2 3 0,6 -0,4
2. Timbang terima sudah dilakukan dengan baik (PP 0,4 3 1,2
melaporkan identitas pasien, keluhan utama, DS,DO, MK,
dan intervensi) tetapi intervensi masih bersifat umum
tidak berdasarkan MK dan evaluasi tidak lengkap
3. Format timbang terima sudah mencakup nama dan paraf 0,2 4 0,8
perawat pada kedua shift
4. Pelaksanaan timbang terima belum optimal, khususnya 0,2 3 0,6
dari shif sore ke malam
TOTAL 1 3,2

b. Eksternal factor (EFAS)


Opportunity
1. Adanya mahasiswa profesi ners yang praktik manajemen 0,3 3 0,9
keperawatan
2. Adanya kerja sama yang baik antara mahasiswa profesi 0,4 3 1,2
ners yang praktik dengan perawat ruangan
3. Kebijakan RS (bidang keperawatan) tentang timbang 0,3 4 1,2
terima. O-T
TOTAL 1 3,3 3,3-3 =
Treathened 0,3
1. Adanya tuntutan yang lebih tinggi dari masyarakat 0,5 3 1,5
untuk mendapatkan pelayanan keperawatan yang
professional
2. Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang tanggung 0,5 3 1,5
jawab dan tanggung gugat perawat sebagai pemberi
Asuhan keperawatan. 1 3
TOTAL
5. Discharge Planning
a. Internal faktor (IFAS
Strength
1. Tersedianya sarana dan prasarana discharge planning di 0,4 3 1,2
ruangan untuk pasien pulang (format atau kartu DP)
2. Adanya control brobat 0,4 3 1,2
3. Perawat memberikan pendidikan kesehatan secara 0,2 4 0,8 S-W

117
informal kepada pasien / keluarga selama dirawat atau 3,2-3,6=
pulang. 3,2 -0,4
TOTAL 1

Weakness
1. Keterbatasan waktu dan tenaga perawat 0,2 3 0,6
2. Kurangnya kemauan untuk memberikan pendidikan 0,2 4 0,8
kesehatan kepada pasien/keluarga
3. Tidak tersedianya leaflet pasien pulang 0,4 4 1,6
4. Pendidikan kesehatan belum terdokumentasi 0,2 3 0,6

TOTAL 1 3,6
Opportunity
1. Adanya mahasiswa profesi ners yang melakukan praktik 0,5 4 2
manajemen keperawatan
2. Adanya kerja sama yang baik antara mahasiswa profesi 0,5 4 2
Ners dengan perawat klinik
1 4 T-O
TOTAL 4-3,6 =
Threatened. 0,4
1. Adanya tuntutan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan 0,4 3 1,2
keperawatan yang professional.
2. Makin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya 0,3 4 1,2
kesehatan
3. Persaingan antar-RS yang semakin ketat. 0,3 4 1,2

TOTAL 1 3,6
6. Dokumentasi keperawatan
a.Internal Faktor (IFAS)
Strength
1. Tersedianya sarana dan prasarana dokumentasi untuk 0,1 3 0,3
tenaga kesehatan (sarana administrasi penunjang.
2. Format asuhan keperawatan sudah ada. 0,4 4 1,6 S-W
3. Adanya kesadaran perawat tentang tanggung jawab dan 2,3-2,5 =
tanggung gugat 0,2 2 0,4 -0,2

118
TOTAL 2,3

Weakness
1. Dari observasi status pasien, pengisian dokumentasi 0,5 2 1,0
tidak lengkap : respon pasien pasca tindakan kurang
terpantau
2. SAK dan SOP belum maksimal digunakan
3. Pengawasan terhadap sistematika pendokumentasian belum 0,3 3 0,9
dilaksanakan secara optimal
0,2 3 0,6
TOTAL
1 2,5
b.Eksternal factor (EFAS)
Opportunity
1. Adanya program pelatihan 0,2 2 0,4
2. Peluang perawat untuk meningkatkan pendidikan 0,2 3 0,6
(pengembangan SDM)
3. Mahasiswa S1 keperawatan ners praktek manajemen untuk
mengembangkan sistem dokumentasi PIE. 0,2 2 0,4
4. Kerjasama yang baik antara perawat dan mahasiswa 0,2 3 0,6 T-O
2-2 =
TOTAL 0
1 2
Threatened
1. Tingkat kesadaran masyarakat (pasien dan keluarga) 0,5 2 1
akan tanggung jawab dan tanggung gugat.
2. Persaingan RS dalam memberikan pelayanan keperawatan 0,5 2 1

TOTAL 1 2
7. RONDE KEPERAWATAN
a. Internal faktor (IFAS)
Strength:
1.Bidang perawatan dan Ruangan mendukung adanya kegiatan 0,2 3 0,6 S-W
ronde keperawatan 3,2-3,6 =
2.Banyaknya kasus yang memerlukan perhatian khusus 0,2 3 0,6 -0,4

119
3.SDM banyak mempunyai pengalaman dalam bidang 0,2 4 0,8
keperawatan
4.Sertifikat perawat sesuai keahliannya 0,4 3 1,2

TOTAL
1 3,2
Weakness:
1. Ronde keperawatan adalah kegiatan yang belum 0,2 4 0,8
dilaksanakan diruang Irna B
2. Karakteristik tenaga yang memenuhi kualifikasi belum 0,4 3 1,2
merata
0,4 4 1,6
3. Jumlah tenaga yang tidak seimbang dengan jumlah
tingkat ketergantungan pasien 1 3,6
TOTAL
b. Eksternal factor (EFAS)
Opportunity:
1. Adanya kesempatan dari kepala ruangan untuk mengadakan 0,5 3 1,5
ronde keperawatan pada perawat dan mahasiswa praktik T-O
TOTAL 1,5 1,5-3,5 =
-2
Threatened:
1. Adanya tuntutan yang lebih tinggi dari masyarakat 0,5 3 1,5
untuk mendapatkan pelayanan yang profesional
2. Persaingan antar-ruang semakin kuat dalam pemberian 0,5 4 2,0
pelayanan

TOTAL 1 3,5
4 MONEY(M4)
Money (M4)
a. Internal faktor(IFAS) S-W
Strenght 0,9-3 =
1. Ada pendapatan dari jasa medik untuk pasien dengan 0,2 3 0,6 -2,1
biaya BPJS yang dapat diklaim setelah perawatan 0,1 3 0,3
2. Tiap perawat memperoleh pendapatan dari rumah sakit

120
berupa LP (Lauk pauk) 0,9

TOTAL
Weakness
1. Jasa insentif untuk pelayanan dan jasa medic yang 0,5 3 1,5
diberikan sama untuk semua perawat
2. System administrasi belum terpusat 0,5 3 1,5

TOTAL 1 3
b. Eksternal Faktor (EFAS)
Opportunity
1. Pengeluaran sebagian besar dibiayai institusi 0,5 4 2,0
2. Ada kesempatan untuk menggunakan instrument medis 0,3 3 0,9
dengan re-use sehingga menghemat pengeluaran
TOTAL T-O
2,9 2,9 -3 =
Treathened -0,1
1. Adanya tuntutan yang lebih tinggi dari masyarakat 1 3 3
untuk mendapatkan pelayanan yang lebih professional
sehingga membutuhkan pendanaan yang lebih besar untuk
mendanai sarana dan prasarana
TOTAL 1 3
5 Marketing (M5)
a. Internal faktor(IFAS)
Strenght
1. Rata-rata BOR cukup baik 0,3 4 1,2 S-W
2. Adanya variasi karakteristik dari pasien (BPJS, umum, 2,6-3 =
Asuransi swasta) 0,2 4 0,8 -0,4
0,2 3 0,6
TOTAL

2,6
Weakness
1. LOS yang memanjang karena perawatan yang lama 1 3 3
TOTAL

121
1 3
b. Eksternal Faktor (EFAS)
Opportunity
1.Adanya mahasiswa NERS yang praktek manajemen 0,5 4 2,0
2.Kerjasama yang baik antara perawat dan mahasiswa
TOTAL 0,5 3 1,5 T-O
3,5-3 =
1 3,5 0,5
Treathened
2. Adanya peningkatan standar masyarakat yang harus 0,5 3 1,5
dipenuhi
3. Persaingan antara rumah sakit dalam memberikan 0,5 3 1,5
pelayanan keperawatan
TOTAL 1 3

122
Hasil IMPLEMENTASI kegiatan manajemen keperawatan 4 masalah teratas

di ruang IRNA B RSUD Awet Mudah Narmada

No Kegiatan Tujuan Waktu Ruang Sasaran Metode Hasil yang Penanggung


diharapkan Jawab
1 Melakukan Perbaikan Selasa IRNA B Kepala diskusi Ruangan H. Ruslan
perbaikan kembali 11/08/20 ruangan memiliki agandi
pembuatan pembuatan struk dan struktur
kembali media tur ruangan perawat ruangan yang Kurnia
struktur untuk mengetahui diruangan baru sesuai Rahman
ruangan yang struk tur . dengan MPKP
sesuai dengan ruangan dan MPKP yang digunakan Jihad
MPKP yang yang digunkan diruangan. kurniawan
diterappkan diruangan
dan dengan Satria
topoksinya . Wahyunings
1. Melihat ih
kemungkinan
penggunaan
metodee
MPKP
diruangan.

123
2. Penyesua
ian dengan
jumlah
pasien dan
jam kerja
dan
kebutuhan
tenaga
perawat.
3. Pembuata
n struktur
sesuai
dengan
kajian
teori dan
masukan
oleh
ruapngan.
2 Membuat media Pemberian Selasa IRNA B Pasien Diskusi Pemberian Indri
sosialisasi
informasi ke 11/08/20 dan informasi Syawitri
berupa leflet
etika batuk, pasien, keluarga keluarga kesehatan
cara memakai
saat klien pasien dengan Baiq Diah
masker dan
cara melepas pulang dan dapat pemberian Riski
masker serta
di baca dirumah leaflet
cuci tangan 6

124
langah untuk untuk diharapkan Rauhil
pasien yang
dilaksanakan. mampu Misky
mau
pulangdiberika meningkatkan
n promosi
kesadran psien Risky
kesehatan .
1. Melihat mengenai PHBS. Hermawan
permasalah
zohrin
promosi
kesehatan
yang
dibutuhkan
psien saat
keluar dari
ruamh
sakit.
2. Melihat
etia
batuk ,
cara
memakai
masker dan
melepas
masker
serta cuci
tangan 6
langkah
sesuai
dengan
SOPnya
3. Pembuatan
leaflet
yang
disetujui
ruangan.
3 Melakukan Agar kepala Selasa IRNA B Karu dan Diskusi Kedepannya di Baiq Hilda

125
timbang terima ruangan dan 11/08/20 Perawat hari berikutnya Septiana
dan pre post
perawat di dapat
conference
sesuai degan diruangan ruangan menggunakan sop Ni Made
SOP beser
mengaplikasikan dalam melakukan Febri
Prbaikan dari
SOP yang Timbang Terima Timbanb Terima
sebelumnya .
Sesuai SOP agar dapat Lulu Wal
1. Perbaikan sesuai dengan sesuai dna Mrjan
pembuatan
tugas fungsi dilaksanakan
SOP
Timbang dari KARU,KATIM dengan baik.
terima
dan PA yang Dimana
untuk
ruangan seharusnya yang KARU,Katim dan
2. Membuat
sesuai. PA memiliki
Proposl
Timbang tugas dan
Terima
fungsi masing
3. Melakukan
timbang masing saat
terima
melakukan
sesuai
standar timbang
4. Menentukan
terima .
tugas dna
fungsi
masing
masing
saat
Timbang
Terima

4. Perbaikan Agar Ruangan Selasa IRNA B Kepala Diskusi Ruangan M.Hasanain

126
embuatan untuk juga memiliki 11/07/20 Ruangan, memiliki visi
Visi misi Visi Misi untuk Seluruh misi dan data L.ari
diruangan kedepannya Perawat ditempel gunawan
1.Mencermatai diruang. diruangan .
visi misi dikarenakan Sheila
rumah sakit visi misi juga safitri
2.Mengkonsulka dalam bentuk
n visi misi filosofi sebuah
bersama ruangan.
dengan
Kepala
ruangan

127
- 2 (SO)

- 1 (DP)

- 0,9

- 0,8 (M5)

- 0,7

- 0,6

- 0,5

- 0,4 (M3)
(TT)
- 0,3
(M1) (SP)
- 0,2 (M2)

- 0,1

-2 -1 -0,9 -0,8 -0,7 -0,6 -0,5 -0,4 -0,4 -0,3 -0,2 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7
0,8 0,9 1 2

- -0,1
(M4)
- -0,2

- -0,3
(RONDE KEP)
- -0,4 (DP)

- -0,5

- -0,6

- -0,7

- -0,8

- -0,9

- -1

- -2

128
SWOT MATRIX

M1 (MAN) M3 (METHOD)
• Sebagian perawat  RS memiliki visi,misi, dan
belum motto sebagai acuan
mengikuti pelatihan MPKP melaksanakan kegiatan
• Adanya tuntutan pelayanan.
tinggi dari  Terlaksananya komunikasi yang
masyarakat untuk adekuat:perawat dan tim
mendapatkan kesehatan
pelayanan yang lebih
professional TIMBANG TERIMA
1. Adanya laporan jaga setiap
• Semakin tingginya shift
kesadaran 2. Timbang terima sudah merupakan
masyarakat akan hukum. kegiatan rutin yang telah
• Semakin tingginya dilaksanakan
kesadaran
masyarakat akan M5 (MARKETING)
pentingnya a..Kerjasama yang baik antara
kesehatan perawat dan mahasiswa
b. Rata-rata BOR cukup baik

DOKUMENTASI KEPERAWATAN
1. Tersedianya sarana dan
prasarana dokumentasi untuk
tenaga kesehatan (sarana
administrasi penunjang.

SENTRALISASI OBAT
1. Adanya kemauan perawat untuk
melakukan sentralisasi obat

SUPERVISI

1. Kepala ruangan mendukung dan


melaksanakan supervise.

MONEY (M4)
1. Ada pendapatan dari jasa
medik untuk pasien dengan
biaya BPJS yang dapat diklaim
RONDE KEPERAWATAN setelah perawatan
1. Ronde keperawatan adalah
kegiatan yang belum
DISCHARGE PLANNING
dilaksanakan diruang Irna
1. Tersedianya sarana dan
B prasarana discharge planning
di ruangan untuk pasien pulang
(format atau kartu DP)

129
DAFTAR PUSTAKA

Departemen kesehatan RI.(1994).Pedoman Uraian Tugas Tenaga


Keperawatan di Rumah Sakit.Jakarta :Dirjen Pelayanan
Medik.

Douglas, Laura Mae. (1992). The effective nurse : leader and


manager fourth edition. Mosby-year book, inc.

Gillies, D. A. (2000).Management Keperawatan Suatu Pendekatan


System EdisiKedua.TerjemahanIlliois W. B. Saundres
Company.

PermenkesNomor 34 tahun2016 tentangrumahsakit.

Marquis, B. L. &Houston , C. J. (2010). Nursing Management a


System Approach Third Edition Philadephia: WB Saunders.

Muninjaya, A. A. G. (2004). Management Kesehatan.Jakarta :


EGC.

Depkes RI tahun 2002 tentangRumahSakit.

Nursalam. (2015). Management


Keperawatan :AplikasiDalamPraktikKeperawatan
Professional. Jakarta :SalembaMedika.

Suarli, S &Bachtiar.(2009). Management


KeperawatanDenganPendekatanPraktik.Jakarta :Erlangga.

Swanburg, R. C. (2009). PengantarKepemimpinan Dan Management


Keperawatan.Jakarta : EGC.

130

Anda mungkin juga menyukai