Anda di halaman 1dari 4

Nama : Hana Christine Octavia

NIM : 2108561115

Kelas : A

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL (PLC)


1. Pengertian Programmable Logic Control
PLC adalah perangkat elektronika yang mengontrol proses sinyal input dan output (digital/
analog) sebuah mesin. PLC (Programmable logic controller) memiliki kontrol program untuk
menganalisa sinyal input yang kemudian mengatur kondisi output sesuai dengan keinginan
user.

Kondisi input pada PLC disimpan didalam sebuah memory dimana PLC melakukan instruksi
logika yang di program mengikuti kondisi inputan tersebut. Peralatan input biasanya berupa
sensor photo elektrik, push button pada panel kontrol, limit switch dan juga peralatan
elektronika lainnya yang dapat menghasilkan suatu sinyal untuk masuk dan diproses ke dalam
PLC.

Sedangkan untuk peralatan output umumnya berupa switch yang menyalakan lampu indikator,
relay yang menggerakkan motor dan juga peralatan lain yang bisa digerakkan oleh sinyal
output dari sebuah PLC.

• Programmable

PLC menerapkan konsep programmable yaitu dapat diatur sesuai dengan kebutuhan. Inilah
alasan mengapa tipe PLC tidak mudah dikenali kecuali cek langsung fungsi dan tugasnya. Para
developer dan operator akan bekerjasama merumuskan program yang sesuai agar penerapan
lebih efisien.

• Logic

Bagian penting dari PLC adalah logic atau logika. Anda menggunakan Bahasa Program PLC
yang mampu memberikan kerja sesuai algoritma. PLC memakai operasional logika yang sudah
umum dan konsep dasarnya sering muncul di sekolah. Tentu saja, sistem yang diterapkan PLC
dapat lebih kompleks jika kerja yang dibutuhkan memang rumit.

Secara umum, proses pengembangan PLC sengaja didesain dengan sedikit perintah agar kerja
lebih optimal. Hal ini sesuai dengan tugas mesin yang memang melakukan kegiatan yang
sekuensial. Mesin tersebut melakukan hal yang sama berulang kali serta mudah diprediksi
algoritma logika yang harus digunakan.

• Controller

Prinsip selanjutnya adalah controller sebagai hasil akhir dari logika dan program. PLC dibuat
agar mampu mengelola mesin untuk mengerjakan sesuatu. Semakin kompleks mesin tersebut
maka fungsi controller bertambah luas.
2. Komponen Programmable Logic Control

• CPU

Komponen PLC yang utama adalah CPU bertugas processing input dan membuat hasil. Perlu
Anda ketahui, CPU tersebut bukan berarti sebuah komputer digital yang lengkap. PLC dapat
berbentuk sistem relay sederhana tetapi telah diprogram untuk mengerjakan proses sesuatu.

• Memory

Komponen lain PLC adalah memory. Fungsinya sebagai penyimpanan program dan membantu
processing. Apapun algoritma dan program tersebut akan tersimpan di bagian ini.

• Input dan output

PLC membutuhkan input sebagai sumber masukan. Input berbentuk apa saja sesuai dengan
tugas PLC. Setelah itu, hasil akhir adalah output yang segera menuju target untuk diterapkan.

• Power supply

PLC juga membutuhkan power supply untuk menjaga stabilitas listrik dan proteksi tegangan.
Contohnya ada di PLC Omron yang memang memakai alat ini agar kerja optimal dan tidak
terganggu.
3. Cara Kerja Programmable Logic Control

• Sinyal input

Cara kerja PLC dimulai dari sinyal input yang berbentuk apa saja. Input ini dapat berupa
perintah dari operator langsung, data dari mesin atau sistem lain, atau keluaran PLC yang
digunakan sebagai data baru.

• Processing

Selanjutnya, input tersebut segera masuk ke bagian CPU yang berguna untuk processing.
Secara konsep, PLC mirip komputer hanya lebih sederhana. Di tahap ini, logika dan program
yang telah diterapkan segera melakukan tugasnya. Processing dibuat dengan prosedur
sederhana dan minimal agar lebih efisien.

• Kirim perintah

Bagian terakhir adalah kirim perintah atau keluaran. Ini merupakan output berupa sinyal ke
mesin target. Output segera diterapkan pada mesin lain yang juga terkoneksi ke PLC. Selain
itu, perintah dapat pula menjadi input untuk sistem lain.

4. Fungsi dan kegunaan Programmable Logic Control

Fungsi dan kegunaan PLC sangat luas. Dalam prakteknya PLC dapat dibagi secara umum dan
secara khusus. Secara umum fungsi PLC adalah sebagai berikut: 1. Sekuansial Kontrol, PLC
memproses input sinyal biner menjadi output yang digunakan untuk keperluan pemprosesan
teknik secara berurutan (sekuansial), disini PLC menjaga agar semua step atau langkah dalam
proses sekuansial berlangsung dalam urutan yang tepat. 2. Monitoring Plant. PLC secara terus
menerus memonitor status suatu sistem (misalnya temperatur, tekanan, tingkat ketinggian) dan
mengambil tindakan yang diperlukan sehubungan dengan proses yang dikontrol (misalnya nilai
sudah melebihi batas) atau menampilkan pesan tersebut pada operator. Sedangkan fungsi PLC
secara khusus adalah dapat memberikan input ke CNC (Computerized Numerical Control).
Beberapa PLC dapat memberikan input ke CNC untuk kepentingan pemprosesan lebih lanjut.
CNC bila dibandingkan dengan PLC mempunyai ketelitian yang lebih tinggi dan lebih mahal
harganya.CNC biasanya dipakai untuk proses finishing, membentuk benda kerja, moulding dan
sebagainnya.

5. Kelebihan dan Kekurangan Programmable Logic Control

Kelebihan dan kekurangan PLC berkaitan dengan fungsi, komponen, dan tujuan. Kelebihan
memakai PLC adalah proses kerja lebih efisien. Anda tidak perlu melakukan monitoring
manual. Jika ada yang salah, cek program dan logika yang diterapkan. Perbaikan juga lebih
cepat dan praktis.

Kekurangan PLC adalah hanya untuk kerja atau mesin tertentu. Anda harus membuat dari awal
atau modifikasi yang sudah ada ketika ingin memakai di tugas yang lain yang tidak berkaitan.
Pastikan, controller dan logika berjalan baik sebelum melakukan perubahan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai