MANAGEMEN PEMASARAN
(Dosen :Dr. Anzori Tawakal, M.Si)
STRATEGI PEMASARAN
TERHADAP MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT
Disusun Oleh :
Fhioletta Dwi Arini, S.KM
NPM. 20280019
Segala puji dan syukur hanyalah milik Allah SWT yang telah melimpahkan ilmu
Shalawat serta semoga tercurah kepada Rasul beserta keluarganya. Penulisan makalah ini
bertujuan untuk memenuhi salah satu Tugas Ujian Tengah Semester. Dalam memenuhi
persyaratan tersebut penulis mencoba membuat makalah yang berjudul “ Strategi Pemasaran
terhadap Terhadap Mutu Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit “. Dalam menyusun makalah ini
penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan sebab
pengetahuan dan pengalaman yang di miliki penulis terbatas, cukup banyak tantangan dan
hambatan yang penulis temukan dalam menyusun makalah ini. Akhir kata ,semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
A. LATAR BELAKANG........................................................................................................ 4
A. KESIMPULAN................................................................................................................... 10
B. SARAN................................................................................................................................ 10
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi kesehatan masyarakat saat ini sedang mengalami perubahan yang
sangat cepat dan mendasar dari substratgi komunikasi kesehatan menjadi strategi yang
komprehensif berdasarkan hasil studi empiris. Komunikasi kesehatan saat ini juga telah
memanfaatkan teknologi baru yang telah dimodifikasi oleh komunikasi untuk
pembangunan.
Tujuan utama program komunikasi kesehatan adalah mengubah perilaku
kesehatan untuk meningkatkan kesehatan. Dengan memburuknya komunikasi kesehatan,
permintaan yang meningkat akan produk atau layanan kesehatan yang diperlukan, seperti
keluarga berencana, diantisipasi. Kelangsungan hidup anak, pencegahan penyakit
menular yang aman dan efektif.
Upaya peningkatan permintaan akan layanan kesehatan merupakan “efek” dari
komunikasi kepada anggota masyarakat bahwa layanan kesehatan yang mereka butuhkan
tersedia dan bahwa kaum muda dapat menggunakannya. Informasi ini dapat mengubah
perilaku masyarakat yang awalnya tidak menggunakan pelayanan kesehatan karena tidak
tahu, kini bahkan menjadi kebutuhan untuk “mengurangi” masalah kesehatan yang
dihadapinya. Dengan tumbuhnya motivasi masyarakat, diharapkan upaya gerakan
masyarakat semakin dinamis dalam memberikan peluang dan peluang untuk upaya
preventif dan promotif. Dalam hal ini pemasaran social berperan dengan kata lain
promosi terhadap suatu produk.
Rumah sakit memang tidak boleh dipandang sebagai suatu intitas yang terpisah
dan beridir sendiri dalam system kesehatan.Rumah sakit adalah bagian dari kesehatan,
dan perannya adalah mendukung pelayanan kesehatan dasar melalui penyedia fasilitas
rujukan dan mekanisme bantuan.Menurut Organisasi Kesehatan Sedunia atau World
Health Organization (WHO), “Rumah Sakit harus terintegrasi dalam system kesehatan di
mana ia berada. Fungsinya adalah sebagai pusat sumber daya bagi peningkatan kesehatan
masyarakat di wilayah tersebut “(WHO Hospital Advisory Group Meeting, 1994 dalam
Hartono, 2010).
Pelayanan kesehatan, termasuk pelayanan rumah sakit, memang persoalan yang
“tidak secara tegas dinyatakan” sebagai persoalan ekonomi.Kesehatan dianggap sesuatu
yang “khusus”. Hubungan antara dokter dan pasien misalnya, tidak sama dengan
hubungan antara penjual sepeda motor dengan pembelinya. Namun demikian, beberapa
ahli menyatakan bahwa jasa atau pelayanan kesehatan, meskipun berbeda dibanding
ekonomi lain, dapat diperlakukan menggunakan perangkat analisis ekonomi neoklasik.
Tetapi perlu disadari, apa pun status rumah sakit, diwajibkan oleh pemerintah untuk
menyediakan sebagian pelayanan bagi masyarakat miskin.1
1
Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran Milenium ed. Jakarta: PT Prenhallindo.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Manajemen
Anda tidak dapat mempraktikkan pengetahuan manajemen dalam kehidupan
sehari-hari tanpa memahami apa itu manajemen. Anda harus memahami ilmu bisnis
secara umum agar dapat diimplementasikan dengan baik.
Secara umum, manajemen adalah proses di mana seseorang dapat mengelola apa
pun yang dilakukan individu atau kelompok. Manajemen harus dilakukan untuk
mencapai tujuan atau sasaran individu atau kelompok secara kooperatif dengan sumber
daya yang tersedia.2
Berdasarkan pengertian tersebut, ilmu manajemen dapat diartikan sebagai
kemampuan untuk mengorganisasikan sesuatu sedemikian rupa sehingga tujuan yang
ingin dicapai dapat tercapai. Sebenarnya, ini banyak terjadi di kehidupan nyata. Setiap
orang pasti pernah secara tidak langsung mempraktekkan ilmu manajemen setiap hari.
5
c. Melakukan-melakukan tindakan-tindakan koreksi.
6
kesehatan yang diperoleh setelah pasien membandingkannya dengan apa yang
diharapkannya. Pasien akan puas ketika kinerja pelayanan kesehatan yang diperolehnya
sama atau melebihi dari pada yang diharapkannya dan sebaliknya, ketidakpuasan akan
timbul apabila kinerja pelayanan keperawatan yang diperolehnya tidak sesuai dengan
harapan, sehingga pelayanan kesehatan harus mengupayakan kebutuhan, kepuasan pasien
dan masyarakat yang dilayani secara bersama-sama untuk mencapai suatu pelayanan
kesehatan yang optimal (Pisu et al., 2015). 7
Kepuasan pasien menjadi kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari mutu
pelayanan kesehatan, sehingga kepuasan pasien menjadi salah satu dimensi terhadap
pelayanan kesehatan. Survey kepuasan pasien menjadi sangat penting dan perlu dilakukan
bersamaan dengan pelayanan kesehatan yang akan diberikan. Keinginan pasien untuk
melakukan pengobatan dapat diketahui melalui survey kepuasan pasien (Astuti &
Kustiyah, 2014). 4
Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) tahun 2006 bahwa
indikator kualitas pelayanan kesehatan terdiri dari dimensi efektif, efisien, dapat diakses,
fokus pada pasien, adil, dan aman. Indikator kualitas pelayanan kesehatan sebagai
ukuran yang menjadi sumber kepuasan pasien (Pisu et al., 2015). 7
Kepuasan pasien menunjukkan adanya hubungan dengan pelayanan kesehatan.
Kepuasan pasien menunjukkan bahwa ada hubungan antara kenyamanan, ketepatan
waktu, dan hubungan antar manusia dengan kepuasan pasien. Dengan meningkatkan
kenyamanan pada kondisi ruang tunggu yang masih berdesakan, kebersihan dan
perlengkapan peralatan, dan kondisi toilet yang kurang baik, puskesmas diharapkan lebih
meningkatkan ketepatan waktu dikarenakan masih ada pasien yang mengeluh ketepatan
waktu tenaga kesehatan, pelayanan yang masih lambat, dan masih adanya pelayanan
yang berbelit-belit (Efendi, Arifin, & Darmawansyah, 2013).
3
Hartono, B. 2010.Manajemen Pemasaran Untuk Rumah Sakit. Jakarta : Rineka Cipta.
7
Berbicara tentang permintaan (demand) kita biasanya mengacu kepada
permintaan yang diharapkan oleh rumah sakit (desired demand). Dalam hal ini setiap
rumah sakit biasanya memiliki keinginan seberapa tinggi tingkat permintaan pasar yang
syogianya. (desired demand level).
Dalam uraiannya tentang permintaan , Kotler (1973) , yang juga dicantumkan
dalam Kotler dan Keller (2009), menyatakan adanya delapan jenis kesenjangan
permintaan. Setiap jenis menghendaki strategi pemasaran yang berbeda.Jenis-jenis
kesenjangan permintaa itu adalah sebagai berikut.
a. Permintaan negative
Rumah sakit menghadapi permintaan negatif terhadap pelayanannya, bila sebagian
beasar komponen pasar tidak menyukai pelayanan yang disediakan.Bahkan kalau
boleh lebih baik membayar untuk menghindarinya. Misalnya untuk pelayanan-
pelayanan seperti bedah (operasi), vaksinasi, dan sejenisnya, hamper semua orang
berusaha menghindarinya. Dalam hal ini tugas dari pemasaran menganalisis mengapa
pasar tidak menyukai pelayanan tersebut, dan apakah kiranya suatu program
pemasaran akan dapat mengubah keadaan ini dengan jalan merancang ulang
pelayanan, menurunkan tariff/biayanya, dan promosi yang lebih baik.
c. Permintaan tersamar
Sejumlah besar konsumen mungkin memiliki keinginan yang besar akan sesuatu
yang tidak diperoleh dari pelayanan-pelayanan yang ada. Misalnya adanya senam
hamil bagi ibu-ibu yang memeriksakan kehamilannya.Dalam hal ini dikatakan
adanya permintaan yang tersamar.Tugas pemasaran adalah mengukur seberapa besar
pasar potensial yang ada, dan mengembangkan pelayanan yang dibutuhkan atau
diharapkan.
d. Permintaan menurun
8
Rumah sakit pada suatu saat akan mengalami penurunan permintaan terhadap satu
atau lebih pelayanannya. Misalnya berkurangnya pemanfaatan rawat inap.Tugas dari
pemasaran adalah meningkatkan permintaan yang menurun tadi melalui pemasaran
ulang yang kratif. Untuk itu perlu dianalisis penyebab dari turunnya permintaan, dan
dikaji apakah permintaan dapat ditingkatkan lagi dengan cara menemukan pasar
sasaran baru, mengubah fitur/atribut atau kemasan dari pelayanan, atau
menyelenggarakan komuninkasi yang lebih efektif.
f. Permintaan penuh
Rumah sakit menghadapi permintaan penuh pada saat pelayanannya berkembang
dengan baik. Dalam hal ini tugas dari pemasaran adalah mempertahankan
permintaan pada tingkat tersebut oleh sebab kemungkinan terjadinya perubahan
pilihan konsumen dan meningkatnya persaingan. Perubahan pilihan (selera)
konsumen dan meningkatnya persaingan akan sangat berpengaruh terhadap
permintaan.
g. Permintaan berlebihan
Pada suatu saat rumah sakit dapat menghadapi situasi di mana permintaan melebihi
apa yang dapat atau ingin dilayaninya. Tugas pemasaran dalam hal ini adalah
demarketing, yaitu menemukan cara bagaimana menurunkan permintaan secara
sementara atau mungkin juga seterusnya. Misalnya melalui kenaikan harga atau
mengurangi promosi dan pelayanan. Dapat juga dilakukan demarketing secara
selektif dengan cara mengurangi permintaan dari segmen-segmen pasar yang
sebenarnya tidak teralu membutuhkan pelayanan. Perlu disadari bahwa demarketing
bukan bermaksud menolak permintaan, melainkan sekedar mengurangi sampai ke
tingkat yang mampu dilayani.
h. Permintaan yang tidak di kehendaki
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran,
penetapan harga, promosi, dan penyaluran ide barang dan jasa untuk mencapai
pertukaran yang selaras dengan tujuan orang-orang di dalam organisasi.
Keberhasilan manajemen pemasaran sangat tergantung kepada kepada bagaimana
organisasi itu merancang sesuatu yang akan ditawarkannya (yaitu pelayanan) berdasarkan
atas kebutuhan dan harapan pasar sasaran, ketetapan dalam penetapan tarif/harga,
komunikasi dalam menginformasikan dan memotivasi, serta penyediaan tempat untuk
penyelenggaraan pelayanan itu kepada pasar sasaran
B. Saran
Dalam manajemen pemasaran, kita harus lebih memahami tentang materi dan
dasar pendalaman dikarenakan materi manajemen pemasaran penting dalam kehidupan
kita sehari-hari.
10
DAFTAR PUSTAKA
11