Anda di halaman 1dari 3

1.

Waffle

a. Definisi

Waffle merupakan kue yang proses pembuatannya dimasak dengan besi bermotif

agar berbentuk dengan ciri khas. Waffle adalah salah satu kudapan khas berasal

dari Negara belgia. Jarak pola wafel biasanya lebih luas dari pada kue jenis lain

seperti wafer. Wafel adalah makanan yang lezat dapat dimakan sebagai camilan

dan juga dapat sebagai sarapan. Karena beberapa tradisi local dibeberapa daerah

atau kebiasaan makan, tercipta wafel dengan berbagai macam jenis, yaitu :

1) Waffle Ready-to-eat (RTE) yang kaya akan telur, gula dan lemak. Wafel jenis

ini memiliki kandungan air 10% atau lebih sehingga teksturnya lunak. Wafel

jenis ini berasal dari Belgia, Belanda, Prancis utara di Eropa Barat. Banyak

wafel yang mirip dengan wafel RTE, meskipun wafel RTE tersedia di seluruh

dunia, kecuali Amerika Utara. Wafel RTE menjadi produk yang paling umum

pasar di seluruh dunia. Keunggulan wafel RTE terletak pada warna dan

rasanya. Kelembaban pemanggangan umumnya berkisar 10-14% yang mana

dikategorikan wafel dengan kelembaban menengah sehingga dapat

menimbulkan pertumbuhan mikroba, terutama jamur dan ragi. Maka dari itu

proses pengemasan menjadi hal utama guna mencegak pertumbuhan mikroba.

Proses pengemasan membutuhkan cara yang higienis dan sangat baik untuk

menghindari kontaminasi. Karakteristik wafel ini adalah resep yang kaya akan

telur, gula dan lemak, rasanya manis, rasa telur dan teksturnya lembut dan

kenyal. Lama penyimpanan wafel RTE adalah beberapa minggu hingga

beberapa bulan tergantung pada struktur pati komponen dari tepung.


Penyimpanan dingin harus dihindari karena tekstur pengeraan akan lebih

cepat.

2) Wafel Renyah, bertekstur renyah dan tipis berasal dari daerah yang sama yaitu

Belgia, Belanda, Perancis utara di Eropa Barat yang mirip dengan wafer.

Proses pemanggangan kue ini dengan pelat berpola wafel dan kadar air yang

dikandung rendah.

3) Frozen Waffle/ Wafel beku. Wafel beku ini didasarkan pada resep yang hanya

mengandung sedikit telur, gula, dan lemak bahkan tidak manis. Wafel ini

dipanggang sampai dengan 40% kelembaban tersisa atau dapat dikatakan

hanya dipanggang dengan 60% tingkat kematangan saja dan kemudian

dibekukan. Wafel jenis ini umumnya berada di Amerika utara dan

diperkenalkan oleh Frank Dorsa sejak 1950-an karena logistik tersedia secara

luas untuk distribusi makanan beku. Wafel jenis ini biasanya dikombinasikan

dengan berbagai rasa manis atau topping gurih, dan dikonsumsi untuk sarapan

dan makan siang cepat. Karena rasa telur yang cukup terasa sehingga wafel

jenis ini disebut Eggos. Wafel beku dapat bertahan 1 tahun atau bahkan lebih,

dan penyajiannya di panggang atau di oven sebelum dikonsumsi.

(Tiefenbacher, K. F. (2017)ademic

b. Bahan Baku Pembuatan

Bahan baku pembuatan wafel adalah telur, air, susu bubuk, gula dan gula

pengganti, tepung dan pati, lemak, ragi, emulsifier, dan perasa makanan. Wafel

dipanggang pada suhu 140-180 0C selama 110- 180 detik tergantung pada

ketebalan dan jenis adonan. Perlu diketahui bahwa wafel di panggang dan tidak
dibakar agar tidak menempel kepiring kue. Untuk pembuatan wafel tepung terigu

dengan granulasi baik dan kandungan protein sedang serta berdaya serap air

rendah adalah yang baik digunakan. Protein membangun jaringan gluten yang

dapat membuat adonan tidak dapat digunakan jika jaringan terlalu kental, yang

meningkatkan viskositas adonan. Untuk mengimbangi jumlah gluten adalah

dengan menambah tepung, misalnya tepung gandum. Tepung ini dapat

meningkatkan kepadatan adonan dan stabilitas akhir, tetapi juga memberikan

struktur kering ( regina Huber, 2016)

Anda mungkin juga menyukai