- 1L.9s
BP P TEKNOLOGI
TEKNIK BUDIDAYA CACING TANAH
(LUMBRICUS RUBBELUS)
DALAM
PELATIHAN AGRIBISNIS USAHATANI TERPADU.
TANGGAL 27 S/D. 28 SEPTEMBER 1999
DI SUKABUMI
Oleh :
SUDARYANTO DJAMHARI
KEDEPUTIAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI & BIOTEKNOLOGI
DIREKTORAT TEKNOLOGI BUDIDAYA PERTANIAN
2000RINGKASAN
Cacing tansh (Lu mbricus Rubbe/us) adaleh jenis cacing yang
senget bermanfeet bagi kehidupan manusia, yaitu dengan kandungan protein yang tinggi 61%
‘Asam amino yang lengkap dan enzim, sanget berguna begi kehidupan manusia antara lein
dapat dibuat obat, penghalus kulit dan penghancur sampah organik untuk menjadi pupuk
Enzim dan asam amino maka cacing dapat dipakei sebagai obat menyembuhkan
penyokit, antera lain menstabilkan tekanen derah (hipotensi den hipertensi). membantu proses
pencemaen, membentu proses penyembuhen penyakit degeneratif seperti diabetis, kolesterol
tinggi rematik, dan menurunkan suhu baden pada penderita demam. Disamping itu enzim den
‘sam amino dapat dipakai sebagai bahan untuk menghaluskan dan melembutken kul
Paken utama cacing tanah adalah behan orgenik yang membusuk. Oleh karena
sampeh orgenik depet dimanfaatken untuk pakan cacing deri sampah ini akan didepetken
kascing yaitu kotoran cacing yang mengendung unsur hara mikro dan makro yang lengkap dan
tidak berbahu yang sangat bergune untuk kesuburan tanaman
Cacing tanah dapet bergerak akibat adanya sel-sel syaraf. Sel-sel ini sangat peka
tethadap getaren, sentuhan, panas atau dingin, membedakan cahaya antere gelap den tereng,
den behkan dengan selsel ini cacing dapat menceri/menuju tempat makenan. Hewan ini
mempunyai 2 alat kelemin, let kelamin jantan den betina yang ada dalam satu tubuh
(hemeprodi). Nemun untuk perkembangbiakannya mereka harus melakuken perkewinan
dengan temannya.
Budidaya cacing taneh senget mudeh dan tidak menggunaken tempat yang leber,
eselkan tempat tersebut tidak terkena sinar matshari secara langsung dan kehujanen.
Tempatwadeh yang dipakei tidak perlu baru, dapat dipakai bekas kotak buah asalkan cacing
tidak akan leri deri tempat dan wadal tidak mengendung racun, dan asam. Media yang dipakei
dapat berasal deri sampsh pasarforgenik dan kotoran hewan yang sudah terfermentasi
sehingge sudeh terjadi pembusukkan, Bibit cacing yang akan dipskai sebagai induk sudeh
dewasa yang sudah keluar kitelumnye, umur £3 bulan den jangan terlelu tua (10 bulan) Karena
‘sudah tidak produktif. Pakan diberikan disesuaiken dengan berat baden, dalam 1 hari diberikan
minimal % deri berat badennya. Panen/pemindahan induk dapat dilekukan 1 bulan setelah
penebaran den kokon yang ditinggal akan menjadi dewasa setelah 3 bulan dari panen. 1
cacing dapat menghasitkan 1.000 cacing dalam 1 tahun
OE
Direktorat Teknologi Budidaya Pertanian - BPP Teknologi iKATA PENGANTAR,
Laporan ini adalah suatu laporan dari hasil program peletinan yang telah dilakukan oleh
Direktorat Teknologi Budidaye Pertanian, BPP Teknologi yang bekerjasama dengan 42
Pesantren se-indonesia yang diadaken pada tanggal 27 s/d. 28 bulan September, tahun 1999 di
Sukeburi, Pelathan ini dibieyei oleh Program Iptekda BPP Teknologi Tahun Anggeran
1999/2000,
Materi pelatihan ini dimaksudken untuk meningketkan kependeian delem bideng usaha
Agribisnis yang dikembangkan secara teknis dan harus dapat dilaksanaken secare ekonomis
dan menguntungkan, secara sosial dapat diterima, dan teknik budidaya yang dikembangkan
dapat berkelenjutan (sustainable) tethadap komoditas berikutnya sehingge terjadi efisiensi
dalem input produksi dengen demikian pendapeten yang diperoleh akan semekin lebih beser.
Laporan tentang Teknik Budidaya Cacing Tanah (Lumbricus
Aub 6 e1u 8) ini semoga depot dimanteetkan kepada semua pembaca yang ingin
mengembangken cacing taneh menjadi komoditas yang patut diunggulkan delem bidang
pertenian di indonesia.
Pada Kesempatan ini penulis menyampeiken terima kesih kepada Direktur Teknologi
Budideya Pertanian, BPP Teknologi dan Penanggung Jawab Iptekda Pesantren 1999/2000, I.
Sindu Ahediyanto, MM dan semua pihek yang telah membantu beik secara jangsung atau tidak
langsung, sehingge laporen ini dapat diseleseikan dengan beik
Meskipun tulisan ini dihasilken dengen mendepst informasi deri berbagai pihak. Nemun,
kekurangan atau kesalehan dalam penulisan ini sepenuhnye menjadi tanggung jewab penulis
Jakarta, Januari 2000
tid.
Penulis.
———$——$_
Direktorat Teknologi Budidaya Pertanian - BPP Teknologi ifDAFTARISI
RINGKASAN
KATA PENGANTAR ...
DAFTARISI ..
DAFTAR TABEL dan DAFTAR GAMBAR
| PENDAHULUAN
1. Later Belakang ..
2. Tujuah penelitian
i MANFAAT CACING TANAH..
1. Mengenal Cacing .
2. Habitat dan Tingksh Laku
3, Biologi
4, Manfast Cacing Tench
41. Sebagai OBA vere .
42. Sebagai Kosmetik ...
43, Sebagai Pupuk Organik
44, Sebagai Pakan Temaliikan Wc
lL HASIL PELATIHAN TEKNIK BUDIDAYA CACING TANAH ....
Pemilihan Lokasi =
Pembuatan Kandan den Media
2.
3, Penyedian dan Penaburan Bibit
4. Pemeliharaan
5.
Pemanensn
IV. KESIMPULAN ..
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Teknologi Budidaya Pertanian - BPP Teknologi
Halaman
di
iii
iv
aoe ywDAFTAR TABEL
Teks
Komposisi Kimia Cacing Tenah ..
Kandungan Asam Amino Cacing Tanah
Kandungan Unsur Hare Antara Kascing dengan Kompos Biase ...
DAFTAR GAMBAR
Teks
1. Siklus Hidup Cacing Tanah
Direktorat Teknologi Budidaye Pertanian - BPP Teknologi
iv|. PENDAHULUAN
1. Later Belakang
Menurut sebagien orang, cacing adalah binatang yang menjiikkan. mahluk yang
dianggep menijjikkan ini aken dapat berubah menjadi komoditas yang mempunyai nilei tinggi
bile ditekuni secere meksimel, Bila ade. komoditas ini ditekuni masih dalam sekala kecil
sehingge untuk depet memenuhi dalam sekala yang beser den kontinyu masih harus perlu
pengembangan yang lebih beser lai.
Cacing ada yang bermanfaat dan ada pula yang dapat menyebabkan penyekit Cacing
yeng bermanfaat adalah cacing tansh atau cacing ¢ @ v7 @ // ¢, sedangken cacing yang
tidek bermanfaat adaleh cacing a ras /f, yaitu cacing yang dapst menyebebkan
penyakit baik bagi manusia maupun hewan,
Cacing teneh dapat dibudidayaken, den hasil dari budidaya ini mempunyai manfast
yang beser, antara lain yaitu : 8). depet mengatesi masalah sampah organik yang berasel dari
pasar. pertanian, dan petemakan, b). produk utamanya berupa cacing taneh yang memiliki
kendungan protein yang sanget tinggi dan kandungan asam amino yang lebih lengkap bila
dibendingken dengan sumber-sumber protein yang selama ini ada den c), produk
sempingannya adelsh kescing atau bekas cacing, yaitu adalah kotoran dari cacing yang dapat
dipekei sebagei pupuk yang mampu untuk menjaga kesuburen den perbeiken kandungan
unsur hara tanah, Sehingga mampu mereduksi pemakaian pupuk kimia buetan dan pestiside,
Produk utama cacing tanah yang berupa cacing mempunyai kendungen protein
sebeser 60 % - 70 % den lengkap dengan asam amino esensial (20 macam). Dengan kondisi
yang demikien ini, maka produk utama cacing dapat dipakai sebagei behen campuran paken
hewan, unggas, dan iken guna menambeh protein dan yang sampai sekarang masih
didominesi deri tepung iken den bungkel kedele dan sampai sekarang masih kekurangan dan
impor. Disamping untuk pakan temak tersebut di ates, cacing taneh berpotensi pula sebagai
obet yang dapet menyembuhken beberapa macam penyakit antara lain tipus, dire,
menurunken suhu tubuh, hipertensi, hipotensi, penyakit degeneratik (diabetis. kolesterol. den
reumatik) dan sebagainya.
Dengan potensi yang eda pada cacing tersebut. perkembangan cacing tanah di
Indonesia masih sanget ketinggalan bila dibandingken dengan negare-negare tetengge
seperti Philipina dan Thailand dan behkan di Eropa cecing tanah telsh
dikembengkan untuk kepentingan reklamasi lahan, pengolehan sampah organik, bahan pekan
termak, behen makanan manusia, bahan obat. dan bahan kosmetik
Dilihet dari segi manfaat yang sedemikian besamya itu. maka BPP Teknologi yang
delam hal ini diwekili oleh Direktorat Teknologi Budideya Pertanian mengadeken Pelathan
Agribisnis Pertanian Terpadu, Kegiatan ini merupakan solusi yang perlu dimasyarakatken
kepada pere petani atau yang bekerja di bideng pertanian karene limbah yang dihesilken
dapet bermantast terhadap budidaya selanjutnya sedangken produksinya eken seling
menunjang bila terjadi fluktuasi harge.
Direktorat Teknologi Budidaye Pertanian - BPP Teknologi2. Tujuan Penulisan
1. Meningketken sumber daye petani/sent melalui penerapan teknologi yang tepat den
rama lingkungan,
2. Meningketkan produktivitas cacing tanah.
3. Menciptakan kesempatan useha dan kerja baru melalui produk-produk yang dihasilken.
Direktorat Teknologi Budidaya Pertanian - BPP Teknologi 2Il. MANFAAT CACING TANAH
1. Mengenal cacing.
Cacing dapat dikelompokan menjadi 3, yaitu
a. Kelompok cacing yang tidak berkoelomn,
b._Kelompok cacing yang berongga tubuh mirip koelom.
cc. Kelompok cacing yang memiliki koelom,
Dari ketige kelompok tersebut cacing tanah tergolog dalam kelompok yang ketiga
(kelompok cacing yang memiliki koelom), dan berdasarkan klasifkesinya adalah sebagai
berikut:
Kingdom : Animalia
Filum — : Annelida
Klas: Polychaeta
Ordo: Oligochaeta
Famili: Megescolecidee
Genus: Lumbricus, Pherethima, Eisenia, Perionyx
Cacing taneh depet hidup di tanah yang lembab, di balik bebatuan, dan di pereiran
tewar, makennya berasel deri meterial organik yang telah membusuk. yaitu antara lain kotoran
hewan, deun-daunan, dan sampah petenien (sekam padi, deun).
Tidak semua cacing tanah dapet diproduksi secara besar-besaran, kerena mempunyai
keterbatasan, antara lain
a. Kurang mempu beradaptesi terhadap lingkungan baru.
b, Rendahnya perkerbangan biakkan.
c. Tidak tehen terhadap pengengkutan.
Dari keterbatsan hal-hal tersebut di atas, yang banyak dikembangbiakken yaitu ada 4
marge/genus, yaitu Lumbricus, Eisenia, Perethima, dan Perionyx. Deri keempat genus tersebut
yang banyak dikembangken di Indonesia yaitu genus Lumbricus, Sedangkan genus Eisenia
banyak dikembangkan di Teiwan, Australia, dan Amerika, Jenis Perethima dan Perionyx
benyak dikembangken di Philipina.
2. Habitat dan Tingkah Laku.
Cacing tanah lebih suke pade tanah-tansh yang lembab, yang kaya akan baherr-bahan
orgenik yang cepat membusuk ager mudah dicera dan terlindung dari sinar mataheri secara
Jangsung kerene cacing tanah memerlukan kelembaben yang cukup tingi (optimal 15 s/d. 30%)
‘ager kult tidak rusak den berfungsi normal. Cacing tanah tidak menyukai daun/bahan orgenik
yang mengendung tanin atau minyak misainya dun cengkeh, pinus, jeruk dan sebageinya.
Kondisi secara alami dapat ditemukan pada tumpukan sampeh atau kotoran hewan
yang telah membusuk. Untuk pertumbuhan yang balk. cacing tanah memerlukan tanah yang
sedikit asam sampai netral atau pH sekitar 6 s/d. 7.2. Daerah yang banyak cacing tanh
dicirikan dengen adenya bunge-bunga tanah pada permukaen.
ET
Direktorat Teknologi Budidaya Pertanian — BPP Teknologi 3Cacing taneh tidek akan keluar deri permukaan tanah, kecuali pada saatsaat tertenty
seje, misainya pade waktu musim hujan yang aimya menggenangi permukaan tanah, dengan
kondisi ini make keluer dari lubeng persembunyian dengan kondisi mulut atau anus yang
menonjol keluer. Sedangken pada kondisi base cacing taneh akan keluar ke permukaan pada
malem heri, Pada keadaan dingin sekali etau kekeringan cacing tansh ekan masuk ke dalam
liang sampai sedalam 8 kaki (+ 240 cm). Pada musim kemareu teu kering cacing tanah dalam
kondisi tidak aki hel ini dapat dikatakan sedang tidur. Pada kondisi seperti ini biasanya
berhenti makan dan berkumpul membentuk seperti bola untuk mengurangi penguapan air
‘tubuhnya, serta kliteliumm menyusut
3. Biologi
Biologi cacing adalah alat yang dipakei untuk mempertahanken hidup baiki untuk
menceri makan maupun untuk reproduksi. Cacing tanah tidak mempunyai mata, tetapi ia dapat
melihat melalui set-sel syaref yang berada di permukaan kulit Sel-sel syaraf ini sangat peka
tethadap getaran, sentuhan, panas atau dingin, den sinar antere gelap den terang, dengan alet
ini make selsel tersebut dapat menuntun kearah mana dia akan bergerak untuk mencari
makanen yang mana yang kaya akan bahen organiknye.
Cecing teneh tidak memiliki gigi. oleh sebab itu. cacing tanah hidup diantara tumpuken
behen organik yang telah membusuk dan lembab, sehingga ini memudahkan untuk untuk
menyerap behar-bahen orgenik kedalam tubuhnya. Cacing tanah mempunyai 5 pasang
jantung, fungsi jantung ini adalah menghasilkan protein yang berupa nitrogen den dikeluerken
melalui ginjal yang berfungsi sebagai alat untuk mengatur keseimbangan cairan tubuh, yaitu
secara filasi. Sise-sisa metabolisme kemudian dibuang keluer tubuh melalui lubang
pelepasan(7 @ p Ar / d/o p 07 &)yangterdapat pada kult
Cacing tenah tidak dapst ‘dibedaken antera jantan dan betine, karena bersifat
hermaprodit yeity mempunyai sepasang alat kelamin jantan dan betina dalam satu tubuh.
‘Weleupun mempunyai dua alt kelamin dalam setu tubuh, cacing tanah tidek dapat melakuken
pembushan (perkawinan) sendiri, Untuk dapat melakukan pembuahan harus dilakukan dengan
care perkawinan dari pasangen yang seling merapamenempel dengan posisi yang saling
berlewanan, sehingga kedua alat kelamin (jentan dan betine) terbut saling bertemu kemudian
masing-masing cecing mengeluarkan cairan kimia/spermatozoa yang masuk pada elet
kelamin betina.
Seteleh terjedi perkawinan maka kemudian masing-masing cacing membentuk kokon.
Di dalam kokon. spermatozoa membuahi ove. Kemudian 7-15 hari setelah perkawinan cacing
bertelur berupa kokon, 151 21 hari kemudian kokon akan menetas. Dari 1 kokon akan menetas
sebanyak 2 - 20 ekor cacing, Dalam 1 ekor cacing akan mendapetken keturunen sebenyak +
1.000 ekor cacing per tahun, berdaserkan pengelaman dalam budidaya mesa produktif adalah
2 tahun. Jedi seteleh 2 tahun, cacing tanah lebih beik tidak dipelihere kerena produktivitasnye.
sudah menurun dan dalam kondisi ini sebaiknya cacing tanah dimanfastkan untuk keparluen
lain, miselnye langsung untuk pakan
ES
Direktorat Teknologi Budidaya Pertanian — BPP Teknologi 4ikan, bahen pele/pekan hewan, obat den sebageinys, Hidup caing teneh diperkirakan dapat
mencapai selama 15 tahun. Untuk lebih jelasnya siklus cacing tanah digamberken di bawah ini
See Ee
|
7-1Shari 15-21 hari 60-90 hari 2 tahun Diperkirakan
s/d 15 tahun
Gambar 1.: Siklus Hidup Cacing Tanah.
4. Manfaat Cacing Tanah
Cacing tanah sekarang bukan lagi sekedar binatang yang sangat menjijikkan. Dibalik itu
mengandung protein dan zet lain yang sengat berguna dalam periyembuhken suatu penyakit
Oleh Kerena itu devi berbegai sumber, cacing tanah telah dilakukan penelitian tentang
kendungan zet-zat yang ada di delam tubuhnye, Berdaserken suatu peneliian yang dilakuken
oleh Lembaga Ekologi UNPAD, kandungan yang ada dalam cacing adalah sebagai berikut
Tabel 1. Komposisi kimia Cacing Tanah
No. Komposisi (%)
T | Air 9.40 ~
2.| Abu 450
3. | Protein kaser 8405
4.| Lemek kasar 670
5.| BETN 434
6. | Keisium ie
7. | Fostor (Kealyka) 14
8. 5.290,00
Energi (kalori/gram)
ABST Cane RSIS OND. TOS —
Disamping itu. cacing tanah mempunyai kendungen asam amino yeng lengkap.
seperti terlihat di tabel berikut ini
Tabel 2. Kandungan Asam Amino Cacing Tanah
[Ne Asam Amino Cacing Taneh (%)
T. | Argenin ~~ aig
2. | Sistin 223
3. | Giisin 292
4. | Histidin 156
5. | Isoleusin 258
6. | Leusin 484
2. | Lisin 433
8. | Mationin 218
9, | Fenilalelin 225
10. | Serin 288
| 11.) Threonin 295
12.| Tirosin 136
13. | Valin 31
Protein Keser 61,00
‘Sumber: AK. Simanjuntak dan Djok “1882
Direktorat Teknologi Budidaya Pertanian - BPP TeknologiDengan edenye kandungan zatzet (asam amino, protein energi dsb) yang demikian
besamye, maka cacing tanah mempunyai khasiat yang sangat beser untuk tubuh_manusia,
entera lain untuk menyembuhkan penyekit den sebagai bahan kosmetik. Disamping itu.
hasil samping semping yang berupa kascing (bekas cacing) dapat dipakai sebagai pupuk
orgenik yang berguna untuk tanaman.
4.1. Sebagai Obat
Berdasarken penelitian, cacing tenah mengendung beberapa enzim yeng untuk
pengobetan manusia yaitu antara lain
a. Enzim Lubrokinase, sangat efektif untuk menstabilkan tekanan dareh, yaitu dapat
menyembuhkan penyakit hipertensi dan hipotensi
b. Enzim selulase dan Lignase, yang berguna untuk membentu proses pencemaan makenen.
c. Enzim Petoksidase dan Katelase, membantu proses penyembuhan mengatasi penyakit
degenaritif seperti diabetis, kolesterol tinggi dan reumatik dsb.
d. Asam Archidonic, yang berguna untuk menstabilken tubuh, yeitu untuk menurunkan suhu
‘ubuh pada penderita demem.
Disemping itu. ekstak cacing tench dapat dimanfatkan sebagai penghambat
pertumbuhan bekteri patogen, Untuk ini, . Bambang Sudiarto yang bekerjasama dengan
mehesiswa Biologi UNPAD telah melakuken penelitian yang hasiinya adalah sebagai berikut
behwa bahan ramusn yang terbuat dari cacing tanah dapat menghambet perkembengen 5 jenis
kuman, —antara lain Salmonela typhimurium,
Escherichia coli, Staphylococcus aureus,
Baci/lus cereus, daniisteria monocytogenes
Keguneen lain adalah sebagai bahan-bahan obatobatan seperti anti pirektik anti pyrin, anti dot
stimulasi pertumbuhan rembut obet igipotensi, dan memperbeiki pembuluh dereh,
4.2. Sebagai Kosmetik
‘Asam amino dan enzim yang terkendung di delam tubuh cacing sangat bermanfaat
untuk membantu proses penggantian sel tubuh yang rusak. sehingga dapet digunakan untuk
merawat kulitwanita agar menjadi lembut den helus
4.3, Sebagai Pupuk Organik
Hasil sampingan cacing yang sanget bermenfaat adalah yang dikenal dengan kascing.
edalah bekas cacing ateu kotoran cacing, Kotoran cacing tersebut banyak mengandung unsur
hare makro dan mikro (senyawa kimia), bakteri, jamur, aktinomisetes, den fitohormon (Auxin,
Gibrelin, dan Sitokinin) yang kesemuanya ini sangat baik den berguna bagi tanamen.
Secara kimia kascing mempunyei unsur hare yang lengkap dan secera fisik dicirikan
dengan wama kehitar-hitaman, struktur helus, bila dirabe dengan tangen den tidek mempunyai
betuen, tidak berbahu busuk (berbahu khes taneh). Kualitas cascing depet dipengaruki oleh
media cacing tanah, Kandungan here yang dimiliki oleh kascing dan kompos biase dapat
dilihat peda tabel dibawah ini
ES
Direktorat Teknologi Budidaye Pertanian — BPP Teknologi 6Tabel 3. Kndungan Unsur Hare Antara Kascing dengan Kompos Biase
[-No-|~Jenis [Kader Ar Nirogen Fosfor | Kalu] Karbon GN
[1 yRea00 24 Zee} 218 86 Te5s |
| 2} pp000 1.86 1s | 165 4332 2603 |
3. | KI 0,00 202 154 0.87 33.49 1658 |
4.| k20.00 34i 247 2.08 43.36 1274 |
5, | k3000 244 157 1.03 37.61 15a |
6. | K40.00 332 242 204 4424 1828 |
Keterangan :
= RG=Kompos dari 70% rumput gajah dan 30% kotoran sapi
- DD =Kompos dari 70% deun-daunan dan 30% kotoran sepi
- KI =Kascing dari perlakuan RG dan tanpe diberi pakan
- 2. =Kascing dari perlakuan RG dengan diberi paken
= K3 =Kascing dari perlakuan DD dan tenpa diberi paken
= _K4 =Kascing dari perlakuan DD dengan diberi pakan
Catatan : Pakan adalah kotoran sapi
‘Sumber : Andayani, 1993
Menurut Andayani (1993), bahwa bahwa kascing memiliki keunggulan lebih tinggi bile
dibendingken dengan non kascing dilihat dari kendungan hare makro terpenting (Nitrogen,
Fosfor, dan Kalium) kecuali CN rationye.
4.4. Sebagai Pakan Ternak/Ikan ‘
Dengan terjadinya krisis méneter dan ekonomi menyebabkan herga bahen baku
tepung ikan melonjak tinggi kerena sebagian beser masih diimpor den ini berdampak pada
pakan ikan (pele!), unggas, dan teak. Untuk itu, sebagai eltematif penggenti tepung depat
pekei cacing tanah yang sudeh diketehui mempunyai protein yang tak kalah tingginya bile
dibandingkan dengan tepung iken
Untuk dijadiken pekan ikan ateu pakan temak, cacing tanah dapat diberikan dalam
bentuk baseh atau kering. Bentuk basah dapat berikan dalam keadean seger yaitu dalam
keadeen masih hidup ateu sudeh dimetikan dahulu. Sedangkan dalam bentuk kering biasanya
berupa tepung etau sudeh dicampur dengan bahan lain yang sudeh mempunyai komposisi
tertentu.
Direktorat Teknologi Budidaya Pertanian - BPP Teknologi 7Ill, Hasil Pelatihan Teknik Budidaya Cacing Tanah
Pelatinan teknik budidaya cacing tanah ini dilekukan secare terintegrasi dengen
komoditas lainnya yang merupaken suatu usahstani yang dilakuken secara terpadu. Artinya
bahwa dalam kegistan budidaya akan membentuk suatu siklus yang melingkar. dimana hasil
etau limbsh produksi komoditas yang satu akan berguna pada komaditas yang leinnya,
Praktek teknik budidaya cacing tanah dilakukean di lshan milik Pondok Pesantren
Heyatan Theyyibah Desa Baros, Kecamatan Beros Kabupeten Daerah TK Ii, Sukaburni.
Peleksanaen prakiek lapangan dilakuken pada tanggal 27 s/d 28 September 1999,
1. Pemilihan Lokasi
Lokasi dapat dilakukan disembarang tempat pada semua tempat yang kosong yang
eda di sekiter kit. Pade desamya. cacing teneh depat hidup disembarang tempat asalkan
tidek langsung terkena curshen hujan, tidak terkena lengsung siner metehari. den mudeh
terjengkeu. Untuk memperoleh tempat yang seperti ini, kandang sebaiknye diletakkan di bawah
pohon yang rimbun atau di bewah kendang temak. Akan tetapi untuk skela beser harus
dibuetkan kandang yang sitkulesi udaranya lencar sehingga udere yeng ede di delem
kendang terasa seger yang memungkinkan cacing betah.
2. Pembuatan Kandang dan Media
Tempet pemeliharaan dapat dibuat beragem, miselnya : kotak kayu, bamby, eteupun
plastik Peti kayu bekas kemasen buah ateu sayuran yang sering dijumpai di paserpun depat
diguneken, eselken tempat bawah den kenerrkirinya tidek berlubang sehingga cecing tidek
‘akan keluer. Ukuren kotak/tempat tidak ada standar yang past, yang penting kotek itu tidak
mengandung behan beracun mudeh dibuet. murah harganya. gampeng diperoleh. den
kepasitas tampungannya memedai, Sebagai contoh, kotak ukuran 90 cm x 90 em x 30 cm
dengan perkirean deya tampung dihuni 3 kg - 4 kg bibit kotak ukuran 45 cm x 35 om
menampung 250 gram bibit.
Bentuk tempatwadah cacing ini bervariasi, dapat menggali tanah dengan bewah den
keempat sisinya diplester, model ini memerlukan Iahan yang reletif luas dan tidek depat
dilakuken disembarang tempat. Kemudian cara yeng lebih praitis lagi edalsh dengan
memeliherenye dalam kotak yang disusun bertingkat Kotak di etas dibuat dengan menonjol
dari bewehnya agar mudeh diambil. Bahan baku untuk keperluan media dan peken pade
prinsipnya seme. yaitu berupa bahan organik bedanya untuk media lebih banyak bahan yang
‘mengandung serat sedangken untuk pekan behan yang banyak mengendung nutrsi
Behan beku/media yang dipakei harus dari behan yang mudah membusuk. seperti
sempeh, eceng gondok, batang pisang, sekam padi dan sampah arganik leinnye. Behan ini
dipotong-potong sepanjang 2 - 3 cm kemudian dicampur dengan kotoren terek dengan
perbendingen enter 70% media dan 30% kotoran teak. Campuran ini kemudian dieduk
sempai merata (homogen) komposisinya.
Direktorat Teknologi Budidaya Pertanian ~ BPP TeknologiApabila media dibuat dalam skela beser meke tumpukannya + 1 m°tutup bagian stas
dengan karung basah, Seandsinya tidak mencapai 1m° dapat dimasukkan ke dalam kerung
yang bahannye memungkinkan udara depet keluer mesuk. misalnya kerung goni eteu karung
plastik. Pengadukan/pembalikan dilekukan pada hari ke 4 agar proses fermentasi dapat
berlangsung menyeluruh dan cepat, kemudian ditumpuk lagi den selanjutnya dibalik lagi selang
3hari skal
Dekomposisi berlangsung + 2 minggu. kemudian diaduk merata dan dibiarkan terkena
udara bebas selama§-7 hari den behan siap untuk diguneken sebagai media. Kreteria bahan
ideal untuk depat digunekan sebagai bahen media cacing, antara lain : pH 6,5-7.5, suhu 20°C -
28°C dan kader sirnya berkisar entara 40% - 60%, Dapet pula kompos dicampur dengan pupuk
kendeng, komposisi campuran akan berbeda tergantung dari pemakaiannya, perbandingan
70% kompos dan 30% pupuk kendang digunakan untuk produksi kokon, sedangkan
perbandingan 0% kompos dan 50% pupuk kandang diguneken untuk pembeseran. Ketinggian
media pada awal pemeliherasn 5-10 cm dan pada hari ke 3 baru diberi paken.
3. Penyediaan dan Penaburan Bibit.
Cacing yang ditemakan adalah jenis Lumbricus (Lumbricus
rub 6 e/ us) jenis cacing ini banyak dikembengkan di Indonesia, Selain ini adapula
jenis loin yang biesa ditemaken yeity jenis E/senia (Eisenia
foe¢/d a) jeris ini lebih banyek dikembangkan di negara Taiwan, Australia dan
Amerika don jenis Pherethima (Pherethima asiatica)
lebih banyak dikembangkan di Philipine. Ketiga jenis cacing ini dalam teknik budidayenya tidak
ada perbedaen,
Benih cacing yang dipilih haruis berumur minimal 3 s/d 10 bulan, dengan cirinya adalah
sudeh terlihat klitelumnya, Disamping itu cacing yang sudeh dewase perawatannya lebih
mudeh, namun tidek berarti bahwa cacing yang masih mudsh tidak dapat dipakei sebagai bibit
tetapi cacing yang masih muda harus melelui perawatan terlebih dahulu supaya menjadi
dewasa. Peneberan cacing yang sudeh melewati umur 10 bulan dianggep sudeh uzur kerena
produksinya udah sangat menurun.
Pada seat cecing aken ditaburken biasanya gumpelan cacing mengeluarken buih yang
berwarna putih. Keadaan ini terjadi karena dipergunaken untuk melindungi dirinya dari serangean
hema pengganggu. Namun bile cairen yeng dikeluerkan berwama kuning, bise seja telah
mengelami gangguan yang berat dan dapat mematikan cacing.
Cacing teneh diteberkan di stas media yang siap pakai, penebaran pertame jangan
terlelu benyak kerena belum tentu media yang diqunakan cocok untuk hidup cacing, Perhatikan
cecing yang ditebarkan, apakeh mereka masuk ke dalam media den tidak keluar lagi. Bile.
cacing tidak keluar sampai 12 jam lamanya berarti mereka sucah nyaman di dalam media.
Untuk itu, penabburan yang sesungguhnya perlu dilakukan, Optimun kepadaten penabaran
ES
Direktorat Teknologi Budidaya Pertanian — BPP Teknologi 9belum diketahui dengen pasti,namun dept dilekuken dalam 1 kg, cacing membutuhkan 20 s/¢
40 liter media.
4. Pemeliharaan
Perlekuan yang haus diperhatikan adalah seringnya membeliken media kerene
cacing cacing tanah sanget memerlukan oksigen dengan terpenuhinya oksigen di dalam tanah
moka cacing dapat melakukan ektivitasnye, bila oksigen Kurang meka cacing berusehe
mencari kepermukean. Frekkuensi pengaduken tidak perlu sering dilakuken, tetapi minimal 2
hari sekali
Paken herus selalu diberikan, benyaknye tergantung dari beret cacing yang ditaburken
Sebagei petoken, 1 cacing mengkunsumsi makanan % dari bobot tubuhnya dalam sehari bila
beret penaburan 1 kg. cacing make delam 1 hari diberiken pakan sebanyak % kg. Pemberian
paken jangen terlalu banyak/melebihi beratbadan kerena akan menimbulken beu tidak sedap
disekitemya. Bierken cacing menghebiskan paken yang diberikan terdehulu, kemudian beru
ditembeh lagi
Jenis pakan yang diberiken berveriasi, tergentuk dari pengalaman. Sebagei contoh
dapet diberikan dengan memakai perbadingan 50% kompos den 50% pupuk kandang atau
30% kompos dan 70% pupuk keandeng. Cara pemberian peken dapat dilekukan dengen 2 care,
yaitu dengan care tugel, memasukan poke kedalam media kemudian ditutup kembali, cara ini
tidek depet mengetahui apekeh peken sudeh habis ateu belum. cara ke 2 adalah dengen
meneberkannya tipistipis di permukaan media, Tebaran pakan kemudian ditutup dengan
bbehen tidek tembus cahaye agar cacing mau merayap ke permukasn media yang gelep gulite.
Petemak yang berskala komersial perlu memisahkan wadah berisi anak cacing, dan
induk. Induk cacing mengeluarken kokon. Setelah cacing menhasilkan kokon, sang induk perlu
dipindahken ke wadeh lain dengan media yang baru. Pemindahan induk ke tempat yang beru
dapat dilakuken 1 bulen setelah induk ditebarkan,
Kokon di wadeh bekas induk akan menetas delam waktu 2 - 3 minggu kemudian.
Setelah woktu 3 bulan semenjek induk dipindehkan atau kirerkira umur anak cacing sudah
menjadi dewasa yang ditandsi dengan keluamye kiitelum. itulah seat yang paling tepet untuk
dijeciken induken baru
Hama cacing yang sering mengganggu adalah semut ungges, tikus, dan uler. Untuk
‘menghinderi hme ini letak kandang perlu diproteksi agar hame-hama ini tidek akan dapat
mendeket ke kendang. Selain ity. media harus diperhatikan ager selelu delam keadaan
lembeb dan epebile kering perlu dilakuken penyiramen, Untuk menghindari kering depet juga
media ditutup dengan daun pisang atau sejenisnya
5. Pemanenan
Penen disini dapat diartikan dengan memindahkan induk dari kokon dan ini + 1 bulan
seteleh penebaran dan ini terjaci apabila induk yang diguneken berumur 3 bulen (dewase), bila
acing yang diguneken berukuran kecil, make dalam waktu 4 bulan bibit ini sudeh cukup
Nee eed
Direktorat Teknologi Budidaya Pertanian — BPP Teknologi 10dewase dan siap untuk dipanen, Sedanken panen beser dilakuken bila cacing untuk dijuel,
yang dijuel adeleh cacing yang sudeh mencapei umur 10 bulan
Cara penen yang gampang dilekukan adalah dengan menyinari dengen cehaye
lampu/petromak. Dengan ada siner terang make sensor cahaya yang ada di kulit cacing akan
menetimanya, kemudian cacing berusaha mencari ketempat yang gelap atau ke bawah,
selanjutnya menyisihken media secikit demi sedikit maka pada akhimya terlinat cacing yang
sedang menggerombol dan siap panen atau dipindahkan ke media lain
Cara Iain dengan memancing kedatangan cacing. Tumpukan paken diletakken pada
tempet terpisah yang jauh dari gerombolan kemudian ditutup dengan behan kedap cehaya.
Cacing akan menyerbu ke maken, kemudian diperjalanen cacing-cacing ditangkap den
dimasukken kewadah panen/media baru.
rn
Direktorat Teknologi Budidaya Pertanian - BPP Teknologi 1IV. KESIMPULAN
Cacing tanah yang kita pandang senget menjijikkan temyata mempunyai manfaat yang
senget besar, baik dari segi ekonomi, kesehatan bagi manusia. dan lingkungan. Deri segi
ekonomi. produknya yang berupa cacing tanah dan kotoran/kascingnya sangat laku. Cacing
tanah mempunyai kandungan berbagai zat yaitu protein tinggi, enzim, dan asam amino yeng
fengkap. Protein sangat berguna untuk menggantikan bahan pakan teraWviken yang selama ini
mesih didominesi dengan tepung ikan dan setiap tahun diimpor, dan untuk menambah gizi
orang. dan sebagai obat dapat menghambat perkembengen § jenis kuman di delam usus
manusia.
Kandungan enzim dan asam amino lengkap dapat dipakei sebagai bahan kosmetik
yang bergune untuk menghaluskan kulit menstebilkan suhu tubuh, membantu pencemaen,
menstabilkan tekanan darah (hepertensi dan hipotensi). Membantu menjaga lingkungen dati
sempeh organik yang kemudian cihasilken menjadi pupuk orgenik yang sangat berguna
menembah kesuburan tanah dan perbaikan kandungan unsur hare taneh.
Dengan kondisi yang sengat bermanfaat ini, maka perkembangan cacing tanah telah
menjelar ke Indonesia woleupun terlambat bila dibandingkan dengan negare-negara tetangga
kite.
Teknologi budidaya yang diterapken tidek perlu canggih bahkan untuk menjacikan
yang komersielpun tidek perlu membutuhken tempat yang sanget luas kerena kendeng/tempet
pemeliharsennya dapat dilekukan dengan cara bersusun, asalkan tempat yang dipakei tidak
‘mengendung racun, asam dan tidak kena sinar mataheri secare langsung.
Dengen kondisi yang demikian ity, maka perlu adenya sosilaisasi pada masyaraket
den edenya kepastian pemasaran pada waktu panen, Pasar dapat dilakukan dengan cara
bermitra dengan pabrik obat ateu pabrik jamu, pabrik pakan temalyikan untuk dijediken pelet
Unruk itu, cacing tansh ini peru dikembangtumbuhken pada masyaraket guna dapat
menembeh penghasilannya sehingga kesejahteraan masyarakat dapat ditingketkan.
a rere
Direktorat Teknologi Budidaye Pertanian — BPP Teknologi 12DAFTAR PUSTAKA
1, ———— Tanya jewab Tentang cacing Tanah dan Budiidayanya. Yayasen Kirei
Indonesia. Jelan Taman Sar ll Lebak Bulus. Jakarta,
2, ——————— Bonus Kiet Beternak Cacing, Trubus No. 357 Tahun XXX. Edisi Agustus
1998,
3, ——————. Budidaya cacing Tanah. Trubus No. 234 Tahun XXI, Februari 1990.
4, ——————. Inovasi Sast Harga Cacing Anjiok. Tabloid Teked. No. 26/Tehun Il. 1-7
Mei 1999,
5, Nurseid, Gunewan Fredy. Pengembengen Budidaya cen Pemasaren Cacing Tanah
(Lumbricus Rubellus). J}. Silwangi Dalam, Bendung.
6, Sudiaro Bambang. Budidaya cacing Tanah dan Pemanfaatannye. di dalam Pelatihan
Agribisnis Usehateni Terpadu. Direktorat Teknologi Budidaya Pertenian. BPP Teknologi,
Jokerte, 1999
ES
Direktorat Teknologi Budidaya Pertanian ~ BPP Teknologi 3