Atas berkat Rachmat dan Hidayah Alloh SWT, Alhamdulillah “Buku Informasi Singkat Program Kesehatan Kabupaten
Bandung Tahun 2020” dapat diterbitkan. Buku ini merupakan salah satu bentuk penyajian data dan informasi kesehatan,
diharapkan dapat dijadikan sarana untuk memantau serta mengevaluasi pencapaian Pembangunan Bidang Kesehatan, selain
itu juga dapat digunakan oleh para SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) sebagai dasar pengambilan keputusan di lingkungan
Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung.
Buku ini berisi tentang pokok-pokok penyelenggaraan kesehatan di Kabupaten Bandung yang meliputi: visi dan misi,
sasaran kegiatan, strategi dan arah kebijakan, program prioritas dan struktur organisasi. Bagian lain berisi tentang status
kesehatan yang ditunjukkan dengan pencapaian Indeks Pembanguanan Manusia (IPM), indeks Kesehatan (IK), Umur Harapan
Hidup (UHH), Angka Kematian Bayi (AKB) yang dicapai sampai dengan tahun 2020. Di bagian berikutnya berisi tentang
pencapaian program-program kesehatan sampai dengan tahun 2020.
Semoga buku ini bermanfaat bagi semua pihak. Kritik dan saran untuk penyempurnaan buku ini sangat kami harapkan.
VISI - MISI
KABUPATEN BANDUNG
INDIKATOR KINERJA
Tujuan : UTAMA (IKU) :
MISI KE 2 : 1. Meningkatkan 1. Indeks Kepuasan
akses dan mutu Sasaran strategis : Masyarakat (IKM) bidang
Mengoptimalkan kuantitas pelayanan 1. Optimalnya kesehatan
dan kualitas pelayanan kesehatan penyediaan layanan 2. Cakupan pelayanan
kesehatan masyarakat kesehatan kesehatan dasar bagi
2. Meningkatkan 2. Menurunnya angka masyarakat miskin
status kesehatan kesakitan dan 3. Umur Harapan Hidup
dan gizi masyarakat kematian akibat (UHH)
3. Meningkatkan penyakit menular 4. Angka Kematian Bayi (AKB)
ISU STRATEGIS 1 : kemandirian dan tidak menular 5. Cakupan balita gizi buruk
masyarakat dalam 3. meningkatnya yang mendapat perawatan
Belum optimalnya akses dan sanitasi dasar,
bidang kesehatan 6. Universal akses 100,0,100
pelayanan kesehatan bagi lingkungan sehat dan di tahun 2019
masyarakat perilaku hidup sehat 7. Persentase PHBS pada
di masyarakat Rumah Tangga
Sasaran/ Outcome
Indikator Kinerja Utama Penjelasan/Alasan/ Formulasi Perhitungan
/Kinerja Utama
Optimalnya Indeks Kepuasan Masyarakat Menghitung 14 unsur pelayanan yang dikaji, yang memiliki penimbang yang sama, dan digunakan
penyediaan (IKM) bidang kesehatan perhitungan nilai rata-rata tertimbang kemudian dikonversikan dengan nilai dasar 25.
layanan kesehatan
Cakupan pelayanan kesehatan Menghitung frekuensi masyarakat miskin yang menggunakan sarana pelayanan kesehatan dasar
dasar bagi masyarakat miskin (puskesmas & jaringannya) yang terlayani dibandingkan dengan kunjungan masyarakat miskin.
Menurunnya Umur Harapan Hidup (UHH) Menghitung rata-rata kesempatan atau waktu hidup yang tersisa .
angka kesakitan
dan kematian Angka Kematian Bayi (AKB) Menghitung jumlah kematian bayi dibawah usia satu tahun pada setiap 1000 kelahiran hidup.
akibat penyakit
menular dan tidak
Cakupan balita gizi buruk Menghitung jumlah kasus balita gizi buruk yang dirawat inap maupun rawat jalan di fasilitas
menular .
yang mendapat perawatan pelayanan kesehatan dan masyarakat dibagi jumlah kasus balita gizi buruk yang ditemukan di
suatu di wilayah kerja pada kurun waktu tertentu di kali 100%.
Meningkatnya Universal akses 100, 0, 100 Menghitung akses penduduk terhadap air minum yang layak, Persentase pemukiman kumuh, dan
sanitasi dasar , di tahun 2019 persentase akses penduduk terhadap jamban sehat.
lingkungan sehat
dan perilaku Persentase PHBS pada Rumah Menghitung jumlah rumah tangga yang sudah memenuhi 10 indikator PHBS dibagi dengan jumlah
hidup sehat di Tangga seluruh rumah tangga yang nilai.
masyarakat.
Susunan organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung telah ditetapkan dengan Peraturan
Bupati Bandung Nomor 75 Tahun 2016. Adapun unsur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung
terdiri atas :
1. Pimpinan, adalah kepala Dinas
2. Pembantu pimpinan adalah Sekretariat
3. Pelaksana adalah Bidang, UPTD Laboratorium, UPTD Obat dan Perbekalan Kesehatan, dan UPTD
Pelayanan Kesehatan, serta Kelompok Jabatan Fungsional.
Sekretariat, membawahkan :
1) Sub Bagian Program, Informasi dan Humas
Kepala Sub Bagian Program, Informasi dan Humas mempunyai tugas pokok merencanakan,
melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan dan pengkoordinasian
penyusunan program, informasi dan humas Dinas.
Dalam melaksanakan tugas pokok Kepala Sub Bagian Program, Informasi dan Humas menyelenggarakan
fungsi :
a. penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan dan pengkoordinasian
penyusunan program, informasi dan humas Dinas;
b. pengkoordinasian penyusunan rencana operasional program, informasi dan humas Dinas;
c. penyiapan bahan dan pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana kerja dan anggaran dinas dengan
subbag keuangan;
d. pengkoordinasian penyusunan laporan pelaksanaan program, informasi dan humas Dinas;
e. pelaksanaan penyusunan rencana strategis Dinas;
f. pengkoordinasian penyusunan rancangan peraturan perundang – undangan penunjang pelaksanaan
tugas Dinas;
g. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
h. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.
Dalam melaksanakan tugas pokok Kepala Sub Bagian Kepegawaian dan Umum menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan administrasi kepegawaian,
administrasi umum dan kerumahtanggaan;
b. pengkoordinasian penyusunan pelayanan administrasi kelembagaan dan ketatalaksanaan pelaksanaan
tugas dinas;
c. pelaksanaan operasional kegiatan pelayanan administrasi kepegawaian, administrasi umum dan
kerumahtanggaan;
d. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
e. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.
Dalam melaksanakan tugas pokok Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat menyelenggarakan fungsi :
a. penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis operasional bidang kesehatan keluarga dan gizi, promosi dan
pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga;
b. penyelenggaraan rencana kerja bidang kesehatan keluarga dan gizi, promosi dan pemberdayaan
masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga;
Dalam melaksanakan tugas pokok Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis operasional kesehatan keluarga dan gizi;
b. penyusunan dan pelaksanaan rencana kerja Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi;
c. pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup tugasnya;
d. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi.
Dalam melaksanakan tugas pokok Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga
menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis operasional pelayanan kesehatan lingkungan, kesehatan
kerja dan olah raga;
b. penyusunan dan pelaksanaan rencana kerja pelayanan kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olah
raga;
Dalam melaksanakan tugas pokok Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit menyelenggarakan
fungsi :
a. penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis operasional bidang surveilan dan imunisasi, pencegahan dan
pengendalian penyakit menular, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa;
b. penyelenggaraan rencana kerja bidang surveilan dan imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit
menular, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa;
c. penyelenggaraan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup tugasnya;
d. penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja bidang surveilan dan imunisasi,
pencegahan dan pengendalian penyakit menular, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular
dan kesehatan jiwa.
Dalam melaksanakan tugas pokok Kepala Seksi Surveilan dan Imunisasi menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis operasional Seksi Surveilan dan Imunisasi;
b. penyusunan dan pelaksanaan rencana kerja Seksi Surveilan dan Imunisasi;
c. pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup tugasnya;
d. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja Seksi Surveilan dan Imunisasi.
Dalam melaksanakan tugas pokok Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis operasional Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Menular;
b. penyusunan dan pelaksanaan rencana kerja Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular;
c. pengumpulan dan pengolahan data Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular;
3) Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa
Kepala Seksi sebagaimana mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan
melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan dan pengembangan pencegahan dan pengendalian penyakit
tidak menular dan kesehatan jiwa;
Dalam melaksanakan tugas pokok Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
dan Kesehatan Jiwa menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis operasional Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa;
b. Penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria Tingkat Kabupaten pada Seksi
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa;
c. penyusunan dan pelaksanaan rencana kerja Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
dan Kesehatan Jiwa;
d. pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup tugasnya;
e. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja Seksi Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa.
Dalam melaksanakan tugas pokok Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan menyelenggarakan fungsi :
a. penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis operasional bidang Pelayanan Kesehatan, meliputi
pelayanan kesehatan primer dan kesehatan tradisional, pelayanan kesehatan rujukan, mutu pelayanan
kesehatan;
b. penyelenggaraan rencana kerja bidang Pelayanan Kesehatan, meliputi pelayanan kesehatan primer dan
kesehatan tradisional, pelayanan kesehatan rujukan, mutu pelayanan kesehatan;
c. penyelenggaraan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup tugasnya;
d. penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja bidang Pelayanan Kesehatan,
meliputi pelayanan kesehatan primer dan kesehatan tradisional, pelayanan kesehatan rujukan, mutu
pelayanan kesehatan.
Dalam melaksanakan tugas pokok Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis operasional Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan;
b. penyusunan dan pelaksanaan rencana kerja Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan;
c. pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup tugasnya;
d. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan.
Dalam melaksanakan tugas pokok Kepala Seksi Kesehatan Khusus dan Fasilitasi Pelayanan Kesehatan
menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis operasional Seksi Mutu Pelayanan Kesehatan;
b. penyusunan dan pelaksanaan rencana kerja teknis operasional Seksi Mutu Pelayanan Kesehatan;
c. pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup tugasnya;
d. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja Seksi Mutu Pelayanan Kesehatan.
Dalam melaksanakan tugas pokok Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan menyelenggarakan fungsi :
a. penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis operasional bidang sumber daya kesehatan, meliputi
kefarmasian dan alat kesehatan, pembiayaan dan jaminan kesehatan, sumber daya manusia kesehatan;
b. penyelenggaraan rencana kerja bidang sumber daya kesehatan, meliputi kefarmasian dan alat kesehatan,
pembiayaan dan jaminan kesehatan, sumber daya manusia kesehatan
c. penyelenggaraan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup tugasnya;
Dalam melaksanakan tugas pokok Kepala Seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis operasional Seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan;
b. penyusunan dan pelaksanaan rencana kerja Seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan;
c. pengumpulan dan pengolahan data Seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan;
d. pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup tugasnya;
e. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja Seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan.
Dalam melaksanakan tugas pokok Kepala Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan menyelenggarakan
fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis operasional Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan;
b. penyusunan dan pelaksanaan rencana kerja Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan;
c. pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup tugasnya;
d. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan.
UPTD Obat dan Perbekalan Kesehatan, membawahkan Sub Bagian Tata Usaha yang mempunyai tugas pokok
menyusun dan melaksanakan pengelolaan ketatausahaan UPTD di bidang pengendalian obat dan perbekalan
kesehatan.
UPTD Laboratorium Kesehatan membawahkan Sub Bagian Tata Usaha yang mempunyai tugas pokok
menyusun dan melaksanakan pengelolaan ketatausahaan UPTD di bidang pelayanan dan pengembangan
laboratorium kesehatan.
GAMBARAN UMUM
KABUPATEN BANDUNG
Laju : 1,47%
Pertumbuhan
Penduduk
Berdasarkan hasil sensus yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bandung, jumlah penduduk
Kabupaten Bandung Tahun 2020 sebesar 3.831.505 jiwa.
Luas wilayah Kabupaten Bandung sekitar 176.238,67 Ha atau 1.762,39 Km2, yang didiami oleh 3.831.505
jiwa, maka rata-rata tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Bandung adalah 2.174,03 org/km2. Kecamatan yang
paling tinggi tingkat kepadatan penduduknya adalah Kecamatan Cileunyi yakni sebanyak 16.400,2 orang per km2,
sedangkan yang paling rendah adalah Kecamatan Ciwidey yakni sebanyak 391,4 orang per Km2.
Dalam melaksanakan kegiatannya Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung memiliki daerah wilayah kerja yang
terdiri dari 31 Kecamatan, 270 Desa, dan 10 kelurahan.
Sex ratio penduduk Kabupaten Bandung sebesar 102,4 %, artinya bahwa setiap 100 orang perempuan
terdapat 103 orang laki-laki. Sedangkan laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Bandung per tahun selama 2019-
2020 sebesar 1,47 %.
3.000.000
2.000.000
1.000.000
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah Penduduk
Laki-laki Perempuan
2,00
1,77
1,70
1,63
1,50 1,56
1,49
1,00
2015-2016 2016-2017 2017-2018 2018-2019 2019-2020
2.109
2.075
2.100
2.041
2.000
1.900
2016 2017 2018 2019 2020
Kepadatan
90
81,74 81,94 82,15 82,35
81,69
80
73,1 73,13 73,4 73,53
73,26
70
71,75 72,41 72,39
70,69 71,02
60
50
2016 2017 2018 2019 2020
IK AHH IPM
Sumber: Badan Pusat Statistik Kab. Bandung (Indikator Makro LKPJ 2020)
60
40
20
Sumber: Badan Pusat Statistik Kab. Bandung (Indikator Makro LKPJ 2020)
Perhitungan Angka Harapan Hidup Waktu lahir (Eo) dengan Proyeksi Estimasi didasarkan pada Angka Harapan
Hidup Waktu Lahir dari tahun ke tahun serta dari sensus penduduk yang dilaksanakan setiap 10 tahun, dan asumsi
tingkat penurunan kematian bayi dan balita.
Peningkatan AHH merupakan tolak ukur keberhasilan upaya kesehatan yang telah dilakukan oleh Kabupaten
Bandung.
75
74 73,40 73,53
73,13 73,26
73
73,04
72,85
72,66
72 72,47
71
70
2017 2018 2019 2020
ANGGARAN KESEHATAN
KABUPATEN BANDUNG
3 APBN : 123.083.736.344,00
a. Dana Dekonsentrasi -
b. Lain-lain (sebutkan), Dana Insentif Daerah 8.302.118.318,00
c. Dana Alokasi Khusus (DAK) 114.781.618.026,00
- DAK fisik 20.693.346.100,00
- DAK non fisik 94.088.271.926,00
7500
6200
5765 5936
5090
5000
3088
2500
536,05
444,4 487,8 455,4 536,62
0
2016 2017 2018 2019 2020
175
62 62 60 47
42
15
70
61 61 61
60 55
50
40
30
20
10 5
2 0 1 0 1 0 1
0
2017 2018 2019 2020
40
36 36
30 30
30
22 23
19 18 18 18
20
14 14
10
0
2017 2018 2019 2020
100 89 90 90
85
80
60
40 28 28 31 31
16 17 17 17
20
0
2017 2018 2019 2020
1 CILEUNYI TTP 0 0 1 1 5
2 CINUNUK TTP 0 1 2 1 3
3 CIBIRU HILIR TTP 0 0 2 1 1
4 CIMENYAN TTP 0 1 4 1 4
5 CIBEUNYING TTP 0 2 1 1 6
6 CILENGKRANG TTP 0 2 4 1 8
7 BOJONGSOANG TTP 0 3 3 1 4
8 BIHBUL TTP 0 0 1 1 3
9 MARGAHAYU SLT TTP 0 0 - 1 5
10 MARGAASIH TTP 1 2 1 2 2
11 RAHAYU TTP 0 2 3 1 5
12 KATAPANG TTP 0 0 1 2 7
13 SANGKAN HURIP TTP 0 0 - 1 4
14 DAYEUHKOLOT TTP 0 1 2 2 6
15 CANGKUANG TTP 0 2 2 1 5
16 BANJARAN DTP DTP 0 4 1 1 4
17 KIANGROKE TTP 0 0 3 1 5
18 PAMEUNGPEUK TTP 0 3 1 1 2
19 PANGALENGAN DTP 1 0 4 3 8
20 WARNASARI TTP 0 0 5 1 7
21 SUKAMANAH TTP 0 0 4 1 5
22 ARJASARI TTP 0 2 4 2 3
23 BANJARAN KOTA TTP 1 3 2 2 4
24 CIKALONG TTP 1 1 5 2 4
25 CAMPAKAMULYA TTP 0 1 2 1 5
26 CICALENGKA DTP 0 0 6 3 5
27 SAWAHLEGA TTP 0 3 6 1 6
28 NAGREG TTP 1 3 6 3 5
29 CIKANCUNG TTP 1 1 3 2 5
30 CILULUK TTP 0 0 4 1 4
31 RANCAEKEK DTP 1 2 2 3 4
32 LINGGAR TTP 0 2 1 1 5
33 NANJUNGMEKAR TTP 0 1 3 1 3
34 CIPARAY DTP 1 1 4 3 5
35 SUMBERSARI TTP 0 1 2 1 3
36 PAKUTANDANG TTP 0 3 1 1 4
37 PACET TTP 1 4 3 2 4
38 PANCA TTP 0 0 6 1 7
39 KERTASARI TTP 1 3 3 2 6
40 SANTOSA TTP 0 0 2 2 2
41 BALEENDAH TTP 0 0 2 1 6
42 RANCAMANYAR TTP 0 1 1 1 4
43 JELEKONG TTP 0 0 3 1 6
44 MAJALAYA TTP 0 2 2 2 5
45 CIKARO TTP 0 1 2 1 3
46 WANGISAGARA TTP 0 1 1 1 3
47 SOLOKANJERUK TTP 1 3 4 2 2
48 PADAMUKTI TTP 0 1 3 1 4
49 PASEH TTP 0 1 3 1 4
50 CIPEDES TTP 0 0 4 1 4
51 IBUN TTP 1 1 5 1 2
52 SUDI TTP 0 2 5 1 8
53 SOREANG TTP 0 1 3 1 3
54 SUKAJADI TTP 0 2 4 1 5
55 KOPO TTP 0 0 3 1 5
56 GAJAHAMEKAR TTP 0 2 4 2 8
57 PASIRJAMBU TTP 1 1 4 2 5
58 SUGIHMUKTI TTP 0 1 1 1 3
59 CIWIDEY TTP 0 1 3 1 4
60 RAWABOGO TTP 1 2 2 1 3
61 RANCABALI TTP 1 2 2 2 5
62 NAGRAK TTP 0 0 4 1 4
90
80
70
60
50
2016 2017 2018 2019 2020
K1 K4
94
92,75 92,9
93 92,23
92,04
92
91
90
88,7
89
88
87
86
2016 2017 2018 2019 2020
Cakupan
100
99,35
100,00
90,00 88,70
85,00
80,00
2016 2017 2018 2019 2020
94,05 93,78 93
100
75
50
25
0
KF1 (6 jam - 3 hr) KF2 (7 - 8 hr) K3 (29 - 42 hr)
100
90 88,7
85
2016 2017 2018 2019 2020
Vitamin A
70
60
50
2016 2017 2018 2019 2020
100
82,2 82,7 81,82 81,27
75
79,11
68,31
50
46,79
25
20,69
0
2017 2018 2019 2020
KB BARU KB AKTIF
75
50
25
1,85 2,21 2,92 2,67
0
2017 2018 2019 2020
99,35
100
90
85
80
2017 2018 2019 2020
KN 1 KN Lengkap
80
60
40
20
0
2016 2017 2018 2019 2020
100
80
63,84 63,25
60 50,39
40
20,34
17,21
20
0
2016 2017 2018 2019 2020
85
83,07
82,23
80
2016 2017 2018 2019 2020
Bayi (6-11 Bln) Anak Balita (12-59 Bln) Balita (6-59 Bln)
Gizi (%)
Tahun
Normal Gemuk Kurus Sangat Kurus
100
88,36
87,65
82,54
79,4
80
60
2017 2018 2019 2020
90
83,07 82
80
70
60
50
2016 2017 2018 2019 2020
BAYI BALITA
200
146
150
100
48 47 39 40 39
50
0
2016 2017 2018 2019 2020
Penyebab Tahun
Kematian 2016 2017 2018 2019 2020
Asfiksia 13 39 45 36 34
BBLR 108 124 98 43 45
TN 0 0 2 0 0
Infeksi 2 0 0 0 0
Kecacatan 19 3 18 13 7
Ikterus 0 1 1 0 0
Sepsis 8 13 8 1 3
Hipotermi 4 1 0 0 0
Pneumonia 3 2 2 4 4
Diare 2 0 1 4 4
Sebab lain 55 16 29 116 49
Total 214 199 204 217 146
Lahir Mati 78 49 77 90 72
800.000
600.000
400.000 331.776
301.073 301.073
246.838
221.340
195.419
169.886 169.886
200.000 117.530 132.408
0
2016 2017 2018 2019 2020
250
200
167 171
138
150
100
50
0
Desa Siaga Aktif 2018 Desa Siaga Aktif 2019 Desa Siaga Aktif 2020
Desa Siaga Jml Desa/Kelurahan
3500
3026 3026
3000
2500
1830 1887 1887
2000 1777 1777
1438
1500 1208 1212
1000
542 598 601
479
500
6 0 0 65 0 70
0
2016 2017 2018 2019 2020
(Jmlh = 4.289) (Jmlh = 4.268) (Jmlh = 4.294) (Jmlh = 4.299) (Jmlh = 4.308)
Jml Terduga TB
Jml Terduga TB
(Mendapat Yankes Sesuai Standar)
Tahun 2019 22.785 22.206
Tahun 2020 17.279 12.509
4.451
2.400
2.363
2.088
1.608
1.293
1.107
907
701 443
163 280
90
80 80 80 80 80
80
70
50
40
2016 2017 2018 2019 2020
Target CDR
97,03 95,16
100
86 86 86 86 86
75
50
66,08
50,55
25 35,62
0
2016 2017 2018 2019 2019
TARGET 86 86 86 86 86
CAKUPAN 97,03 95,16 66,08 50,55 35,62
160
140
120
100 86 91
80
60
40
31
20
0
2016 2017 2018 2019 2020
≤ 4 TAHUN; 2
5 - 14 TAHUN; 2
≥ 50 TAHUN; 4
15 - 19 TAHUN; 6
20 - 24 TAHUN; 21
25 - 49 TAHUN; 65
100.000
90.335
57.468
50.000 48.331
37.621
0
2017 2018 2019 2020
Penderita Diare
10
10 9
8 7
6
4 4
4
3
1
2
0 0
0
0
2016 2017 2018 2019 2020
PB MB
4.000
3.470
3.500 3.274
3.000
2.500 2.303
2.000 1.778
1.500
1.013
1.000
500
10 4 11 24 21
0
2016 2017 2018 2019 2020
Kasus Meninggal
MENDAPAT PELAYANAN
JUMLAH ESTIMASI PENDERITA
KESEHATAN
HIPERTENSI BERUSIA ≥ 15 TAHUN
(Mendapat Yankes Sesuai Standar)
Tahun 2019 910.907 192.787
Tahun 2020 1.306.543 111.504
MENDAPAT PELAYANAN
JUMLAH ESTIMASI PENDERITA
KESEHATAN
HIPERTENSI BERUSIA ≥ 15 TAHUN
(Mendapat Yankes Sesuai Standar)
Tahun 2019 910.907 192.787
Tahun 2020 1.306.543 111.504
12.533
14.000
12.000
10.000
8.000
6.000 144 10
4.000
2.000
0
Tahun 2020
MENDAPAT PELAYANAN
SASARAN ODGJ BERAT
KESEHATAN
Tahun 2019 5.204 1.975
Tahun 2020 5.364 1.987
100 95,2
90,3
82,2 83,87 84,6
78,21 78,9377,42
80 75,7
70,9 70,97 68,5769,35
67,74
61,29
60
40
20
0
2016 2017 2018 2019 2020
UCI Desa UCI Puskesmas UCI Kecamatan
100
98,34
98,26
97,8
97,63
96,57
96,47
96,07
94,97
93,83
92,93
92,72
90,6
90,82
91,09
90,47
88,38
88,17
87,33
88,43
87,14
75
50
2017 2018 2019 2020
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
2016 2017 2018 2019 2020
Target 31 41 40 21 21
Case Finding 33 41 40 48 14
0
2016 2017 2018 2019 2020
2016 2017 2018 2019 2020
Kasus 3 8 8 7 7
Kematian 0 0 3 0 0
2,5
1,5
1
1
0,5
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
2016 2017 2018 2019 2020
Kasus Kematian
600 532
500
400
300
200 122
54
100
0 0 0 0 0 0 0
0
2016 2017 2018 2019 2020
Kasus Kematian
100,00
80,00
66,00
60,00
38,98
36,30
40,00 33,60 32,57
20,00
0,00
2016 2017 2018 2019 2020
100,00
90,00
84,67
82,01 81,38
78,73
80,00
74,91
70,00
60,00
50,00
2016 2017 2018 2019 2020
578.154
449.156
600.000
112.138
99.867
400.000
36.766 76.787
200.000
0
Sharing / Komunal Jamban Sehat Semi Jamban Sehat Permanen
Permanen (JSSP) (JSP)
120
100 100
100
80
52,43
60 44,69
43,66 47,05
34,21
40
20
0
SD/MI SMP/MTs SMA/MA Puskesmas Rumah Sakit Tempat Ibadah Pasar
100
80
60
44,16 42,83 43,1
40 29,47
20
0
JASA BOGA RUMAH MAKAN/ DEPOT AIR MINUM MAKANAN JAJANAN/
RESTORAN (DAM) KANTIN/
SENTRA MAKANAN JAJANAN
2.000.000
1.371.283 1.366.152
1.500.000
1.000.000
500.000
100.208 78.653
-
2019 2020
(1.471.491 jiwa) (1.444.805 jiwa)
Sumber : (sismonev.djsn.go.id)
1.000.000 878.124
594.060
431.302
369.363
500.000
62.224
54.740
0
2019 2020
(1.025.647 jiwa) (1.364.166 jiwa)
Pekerja Penerima Upah (PPU) Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) / mandiri Bukan Pekerja (BP)
Sumber : (sismonev.djsn.go.id)
417
400 391
329
307 295
300
200
100
-
2016 2017 2018 2019 2020
3.500 3.065
2.797
3.000
2.332
2.500
1.778 1.778
2.000
1.500
1.000
500
-
2015 2016 2017 2018 2019
160
135 136
120
80
40
0
2016 2017 2018 2019 2020
KUNJUNGAN LABKESDA
Kunjungan Kimia
(Pemeriksaan Air);
154
Kunjungan Klinik
(Pemeriksaan Darah);
4674
1
0
153
Hematology ; 1139
Narkoba ; 72
Urine ; 213
Serologi / Imunologi ;
344 Feaces ; 7
Teknologi informasi memberi berbagai kemudahan dalam proses manajemen di segala bidang. Dengan
teknologi informasi, data dan informasi dapat diolah dan didistribusikan secara lebih mudah, cepat, akurat dan
fleksibel. Hal ini mendorong semakin dibutuhkannya pemanfaatan teknologi informasi dalam berbagai kegiatan.
Dalam bidang kesehatan, teknologi informasi dapat diterapkan untuk mengelola layanan kesehatan
masyarakat di Puskesmas. Penyelenggaraan layanan kesehatan masyarakat melalui Puskesmas merupakan kegiatan
yang membutuhkan proses pencatatan dan pengolahan data yang cukup kompleks. Dibutuhkan suatu sistem
informasi yang dapat menangani berbagai macam kegiatan operasional Puskesmas mulai dari pengelolaan registrasi
pasien, data rekam medis pasien, farmasi, keuangan, hingga berbagai laporan eksekutif. Berbagai laporan eksekutif
yang dihasilkan oleh Puskesmas dengan bantuan sistem informasi sangat dibutuhkan dalam penentuan kebijakan
untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan masyarakat.
Pengelolaan layanan kesehatan masyarakat di Puskesmas merupakan tanggung jawab Pemerintah Daerah
melalui Dinas Kesehatan. Maka dari itu Dinas Kesehatan harus memiliki data kesehatan dari seluruh Puskesmas yang
berada dalam lingkup tanggung jawabnya. Integrasi data dari masing-masing Puskesmas mutlak diperlukan untuk
mendukung proses pengambilan keputusan bagi pemerintah daerah. Dengan pembuatan sistem informasi
manajemen Puskesmas terintegrasi, pengelolaan kegiatan operasional Puskesmas serta penyusunan laporan
eksekutif seluruh Puskesmas dapat dilakukan dengan cepat, akurat dan efisien.
Sasaran
Sasaran dari pembuatan SIMPUS adalah sebagai berikut :
1. Penyusunan standar pengelolaan data pasien dan
pelaporan Puskesmas
2. Pembuatan sistem informasi manajemen Puskesmas
3. Training atau pelatihan penggunaan Aplikasi SIMPUS
Tim Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung bersama Tim EMAS telah menentukan 4 RSUD dan 2 RS Swasta menjadi
jejaring rujukan untuk seluruh puskesmas Kabupaten Bandung. Selain itu 3 RSUD dan 8 Puskesmas Mamapu PONED telah
diupayakan sebagai jejaring untuk dilakukan peningkatan kualitas pelayanan gawat darurat Ibu dan Neonatus. Dinas Kesehatan
Kabupaten Bandung juga telah mengembangkan Call Center online 24 jam yang dikelola setiap saat oleh 8 bidan secara
bergantian 2 orang per shift. Tim FMM juga sudah secara aktif mendampingi Ibu hamil di wilayah Bandung bagian timur
(Majalaya dan sekitarnya). Semua upaya ini dilakukan untuk meningkatkan upaya terhadap penyelamatan Ibu dan BBL di
Bandung.
Penggunaan software SiJariEMAS telah dikenalkan sejak Oktober 2012 di wilayah Majalaya dan sekitarnya. Sejak itu
pula banyak tantangan yang timbul baik tantangan teknis IT maupun terkiat kebijakan pengelolaan pasien oleh masing-masing
Rumah Sakit. Berbagai tantangan telah dicoba untuk dicarikan solusinya, misalnya penggantian internet yang lebih bagus di
RSUD, penambahan RSUD yang install sijariEMAS, penambahan kompter monitor sijariemas di RSUD. Tetapi solusi tersebut
belum optimal menyelesaikan semua permintaan rujukan SiJariEMAS, karena masih banyak rujukan – rujukan yang akhirnya
jawabanya RS penuh dan perujuk disilahkan mencari RS lain sendiri. Hal inilah salah satu yang menjadi penyebab rendahnya
penggunaan sijariemas di Bandung seperti gambar di bawah ini.
Tujuan
Meningkatkan penggunaan SiJariEMAS melalui Call Center untuk penyelamatan pasien rujukan gawat darurat maternal dan
neonatal.
Output
– Petugas IT Rumah Sakit dapat melakukan instalasi dan pemeliharaan aplikasi SiJariEMAS di RS.
– STTA ICT mempunyai pengetahuan dan keterampilan penggunaan interface, modul, dan fungsi aplikasi SiJariEMAS.
– Petugas di IGD, PONEK, Peri, VK dan Nifas mempunyai pengetahuan dan keterampilan mengoperasikan SijariEMAS.
– Petugas di Puskesmas mengatahui Nomor SMS gateway, Nomor Call Center, tahu cara menggunakan SijariEMAS
melalui Web Puskesmas
– Puskesmas dan Rumah Sakit total coverage Kab Bandung bersepakat kembali menggunakan SiJariEMAS.