Anda di halaman 1dari 9

PEMANFAATAN QR CODE SEBAGAI PENYALURAN INFAQ Di MASA

PANDEMI (Studi Kasus Bank Syariah Indonesia Kcp.Soeta)


Muhammad Hasan Afini Maulana

Universitas Islam Zainul Hasan Genggong Probolinggo

Afinimaulana01@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini menjelaskan tentang pemanfaatan Quick Responce Code Indonesia Standard
(QRIS) dengan aplikasi elektronik sebagai alat penyaluran infaq di ruang lingkup masjid salah
satunya yaitu masjid Pajarakan Land Siti Aminah.

QR Code merupakan singkatan dari quick response atau respon cepat,yang sesuai dengan
tujuannya adalah untuk menyampaikan informasi dengan cepat dan respon yang cepat pula. Berbeda
dengan kode batang,yang hanya menyimpan informasi secara horizontal,kode QR mampu menyimpan
informasi secara horizontal dan vertical,oleh karena itu kode QR dapat menampung informasi yang
lebih banyak dari pada kode batang. Agar dapat membaca QR Code diperlukan sebuah pembaca atau
pemindai berupa software yaitu QR Code Reader atau QR Code Scanner yang harus di instal pada
telephone mobile.

Pada penelitian ini,menggunakan metode pengumpulan data berupa observasi,studi


literature,wawancara,dan dari internet. Sedangkan metode pengembangan perangkat lunak yang
digunakan adalah metode pengembangan system prototyping. Proses dalam prototyping dilakukan
secara bertahap dan dapat berulang-ulang tergantung pada fungsionalitas system apakah sudah
memenuhi persyaratan atau belum.Aplikasi QR Code scanner berbasis android yang dibangun
mempunyai fitur QR Code scanner,boormark,tentang Masjid Pajarakan Land Siti Aminah.

Kata Kunci: QRIS,Covid-19


ABSTRACT
This study explains about the use of the Indonesian Standard Quick Response Code (QRIS) with
electronic applications as a means of distributing infaq within the scope of the mosque,one of which is
the Pajarakan Land Siti Aminah Mosque.

QR Code is an abbereviation of quick response or quick response in accordance with its


purpose is to convey information quickly and resnpond quickly as well. In contrast to barcodes which
only store information horizontally and vertically,therefore a qr code can accommodate more
information than a bar code. In order to read a qr code,a reader or scanner is needed in the form of
software,namely a qr code reader or qr code scanner that must be installed on a mobile phone.

In this study using data collection methods in the form of observations,literature


studies,interviews,and from the internet. While the software development method used is the
prototyping system development method. The prototyping process is carried out in stages and can be
repeated depending on the functionality of the system whether it meets requirements or not. The
android-bassed qr code scanner application that was built has a qr code scanner
feature,bormark,about the Pajarakan Land Siti Aminah Mosque.

Keywords: QRIS,Covid-19
1. PENDAHULUAN

COVID-19 telah menjadi wabah besar pada tahun 2020 dibelahan dunia termasuk
Indonesia. Pandemi COVID-19 masih berlanjut di tahun 2021 ini. Salah satu cara untuk yang
dapat dilakukan untuk mengurangi penyebaran virus ini adalah dengan menerapkan protocol
kesehatan yang ketat. Salah satu protocol kesehatan yang wajib diterapkan adalah mengurangi
kerumunan atau pisycal distancing. Larangan bepergian diterapkan hampir disetiap Negara.1
Pandemi ini menyebabkan dampak terhadap daya beli masyarakat semakin menurun akibat
kelangkaan produksi karena berhentinya proses produksi. Dampak ekonomi yang ditimbulkan
salah satunya adalah meningkatnya angka pengangguran.2

Dampak sosial lain yang di akibatkan adanya pandemic adalah rumah-rumah ibadah
tanpa terkecuali masjid yang menjadi sepi pengunjung dan dikuranginya jumlah jamaah yang
dapat beribadah langsung di masjid. Teropak infaq yang menjadi salah satu pemasukan masjid
menurun drastis di massa pandemi ini disebabkan sumbangan dari para jamaah yang
berkurang. Biaya operasional masjid juga sangat dipengaruhi oleh pemasukan infaq para
jamaahnya.

Berangkat dari problematika tersebut beberapa mahasiswa yang magang kerja pada
suatu instansi bekerjasama dengan beberapa penanggung jawab masjid guna mengembangkan
suatu aplikasi yang dapat digunakan sebagai informasi kepada masyarakat terkait dengan
penyaluran infaq dan sedekah yang masih dapat diberikan di massa pandemic ini tanpa harus
datang langsung ke masjid-masjid di wilayah sekitarnya.

Aplikasi yang dikembangkan ini menggunakan QR Code khusus untuk donasi yang
akan disebarluaskan melalui system online. Teknologi QR Code telah banyak digunakan
dalam transaksi pembayaran elektronik. dengan diterbitkannya standard pembayaran dengan
QR Code oleh Bank Indonesia,maka aplikasi yang akan dikembangkan ini hanya
menampilkan QR Code yang sudah terstandard yaitu QRIS (Quick Response Indonesia
Standard). Dengan QRIS ini,masyarakat yang akan berdonasi ke masjid cukup men-scan
QRIS dengan aplikasi digital payment yang dimilikinya tanpa harus berpindah ke aplikasi lain
secara khusus. QRIS ini memberikan solusi kekhawatiran akan adanya penipuan yang
mengatasnamakan masjid.

Kode QR adalah suatu jenis kode matriks atau kode batang dua dimensi yang
dikembangkan oleh Denso Wave,sebuah divisi Denso Corporation yang merupakan sebuah
perusahaan Jepang dan dipublikasikan pada tahun 1994.3 Agar dapat membaaca QR code
reader atau code scenner yang harud diinstal pada perangkat telepon mobile. QR merupakan
singkatan dari quick response atau respon cepat yang sesuai dengan tujuannya adalah untuk
menyampaikan informasi dengan cepat dan mendapatkan respon yang cepat pula. Berbeda

1
M. Chinazzi et al., “The effect of travel restrictions on the spread of the 2019 novel coronavirus (COVID-19)
outbreak,” Science (80-. )., vol. 368, no. 6489, pp. 395–400, 2020, doi: 10.1126/science.aba9757.
2
D. L. Blustein, R. Duffy, J. A. Ferreira, V. Cohen-Scali, R. G. Cinamon, and B. A. Allan, “Unemployment in the
time of COVID-19: A research agenda,” J. Vocat. Behav., vol. 119
3
Denso Wave Inc,http://www.denso-wave.com/qrcode/aboutqr-e.html
dengan kode batang yang hanya menyimpan informasi secara horizontal,kode QR mampu
menyimpan informasi secara horizontal dan vertical.4

Berdasarkan permasalahan diatas,penulis akan mengembangkan aplikasi QR sebagai


penyalur donasi infaq berbasis elektronik terhadap masjid-masjid.

2. METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terlibat pada gambar 1.Langkah
dalam metode penelitian meliputi Analisis Masalah,Studi Literatur,Pengumpulan
Data,Pengembangan, dan Penyampaian Produk. Tahap pengembangan dalam penelitian ini
mengadopsi metode pengembangan pada perangkat lunak dengan menggunakan metode
Software Development Life Cycle (SDLC). Metode ini cukup popular digunakan dalam
pengembangan suatu aplikasi. Metode SDLC ini menjadi bagian yang sangat signifikan dalam
mendapatkan kebutuhan pengembangan perangkat lunak.5 SDLC ini memiliki beberapa jenis
dan yang umum digunakan adalah Model Waterfall. Metode ini diperkenalkan pertama kali
pada tahun 1970 oleh Winston Royce.

Mulai Analisis Masalah

Pengumpulan
Studi Literatur
Data

Penyampaian
Pengembangan Produk

Selesai

Gambar 1: Metode Penelitian

Fase pengembangan pada metode penelitian tersebut mengadopsi metode


pengembangan SDLC. Metode SDLC yang dipilih yakni Metode Waterfall. Metode memiliki
proses yang sekuensial.

4
Soon,T.J.(2008). QR Code.(pp.3:59-78).Singapore;Information Tecnology Standards Committee(ITSC)
5
kesola, A. A. Adebiyi, A. A. Owoade, O. Adeaga, O. Adeyemi, and I. Odun-Ayo, “Software Requirement in
Iterative SDLC Model,” in Software Requirement in Iterative SDLC Model, 2020, pp. 26–34,
Tahapan Metode Peneliitian

a. Analisis Masalah
Tahap ini merupakan tahapan dalam menemukan dan menentukan rumusan dari
permasalahan yang ada.
b. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dan informasi penunjang dalam dilakukan dalam tahap ini.
c. Studi Literatur
Tujuan dalam pencarian penelitian terkait dan metode pengembangan yang akan
ditetapkan dalam pengembangan perangkat lunak.
d. Pengembangan
Tahap ini menguraikan tahapan dalam pengembangan perangkat lunak yang akan
diimplementasikan.
e. Penyampaian Produk
Tahap ini membahas tentang penyampaian akhir yang dilakukan untuk pengguna
aplikasi agar dapat menggunakannya secara langsung dan pemilihan nama
Domain yang digunakan dalam mengakses aplikasi ini.

Keunggulan dan Kelemahan QR Code

QR Code memiliki beberapa keunggulan sebagai alat pembayaran,diantaranya:

1. Bisa melakukan transaksi menggunakan e-walet atau dompet digital apa saja.
2. Transaksi Cepat
Dengan menggunakan QRIS, Anda tidak lagi membutuhkan waktu untuk
menunggu kasir mengembalikan uang. Pembayaran dengan QRIS juga lebih
higenis mengingat penyebaran virus di masa pandemic yang bisa lewat uang.
3. Mencegah Uang Palsu Beredar
Banyaknya kasus uang palsu yang merugikan banyak pihak,menjadi salah satu
solusi pembayaran menggunakan uang digital. Pengguna tidak perlu
menggunakan uang dalam bentuk fisik,hanya perlu menempelkan telepon
pintarnya pada QRIS yang tersedia.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pesatnya perkembangan teknologi memberikan pengaruh terhadap perkembangan


system pembayaran,kemujuan teknologi dalam system pembayaran menggeser peranan uang
tunai sebagai alat pembayaran kedalam bentuk pembayaran non tunai yang lebih efisien dan
ekonomis. Sebagai adanya gaya hidup modern masyarakat,beberapa instansi keuangan yang
menyediakan pembayaran zakat dan infaq online salah satunya yang ditawarkan oleh pihak
instansi keuangan BSI yang bekerja sama dengan DMI yaitu QRIS (Quick Response
Indonesia Standard).

Dari studi literature yang telah dilakukan,pengembangan aplikasi e-infaq ini


dikembangkan dengan menerapkan implementasi menggunakan QRIS. Saat ini
pengimplementasian QRIS selain difokuskan kepada warung-warung atau kios-kios,juga
difokuskan kepada masjid-masjid. Memanfaatkan teknologi untuk penghimpunan infaq
maupun sedekah merupakan inovasi untuk meningkatkan pengumpulan dan distribusi dari
potensi yang sudah ada. 6
Saat ini sudah banyak platform fintech yang digunakan terhadap
masjid-masjid agar dapat memanfaatkan teknologi,mengingat penyebaran virus corona juga
terjadi melalui pertukaran uang.

Adapun pendorong dan penghambat mengapa QRIS tidak banyak digunakan pada
masjid-masjid :

A. Faktor-faktor yang menjadi pendorong sebagai berikut:

a) Perkembangan teknologi
Tak dapat dipungkiri bahwa teknologi memegang peranan penting bagi
masyarakat saat ini yang telah menjadi bagian dari aktivitas masyarakat dan
perkembangannya yang cukup pesat dikalangan masyarakat. Hal tersebut karena
memiliki manfaat yang dapat dirasakan langung oleh penggunanya dan jangkauan
sangat luas an menghabiskan biaya lebih jauh murah.
Perkembangan teknologi saat ini bertumbuh semakin lebih mudah. Salah satu
contohnya bahwa kita dapat mendapatkan hal-hal yang kita butuhkan hanya dengan
sekali klik saja. Aplikasi-aplikasi yang memudahkan transaksi salah satunya QRIS
dapat berkontribusi sangat besar untuk memastikan bahwa masyarakat dapat
membayar sedekah,infaq,maupun zakat tanpa harus keluar rumah.

Perkembangan teknologi saat ini menjadi peluang besar bagi DMI untuk lebih
mudah mempromosikan pembayaran digital QRIS. Sistem pembayaran yang lebih
mudah akan mendorong volume transaksi menjadi lebih tinggi dan berpotensi besar.

b) Kemudahan dalam layanan


Meningkatkan kemudahan infaq yang berbasis qris dapat menjangkau berbagai
masyarakat tanpa harus mendatangi masjid tersebut. Saat ini ada QRIS yang
dikeluarkan oleh Bank Indonesia sebagai solusinya,cukup satu QR code
saja,pembayaran juga dapat dilakukan disemua aplikasi pembayaran digital. Proses
pembayaran menggunakan QRIS juga sangat mudah,hanya perlu scan QR code yang
disediakan. Penggunaan yang mudah ini dapat meningkatkkan minat masyarakat untuk
berinfaq,bersedekah maupun berzakat.
Penggunaan QRIS sendiri yang sangat mudah ini dapat diakses untuk semua
kalangan dari yang muda hingga tua,tanpa memandang usia.
c) Pengguna Aktif Internet
Penggunaan internet memiliki mafaat yang dapat dirasakan langsung oleh
penggunanya dan juga mampu memberikan target yang tepat sasaran dan
menyampaikan informasi ke target yang ingin dituju.

6
Affan Irhamsyah, “Analisis Faktor-Faktor Preferensi Yang Mempengaruhi Keputusan Metode Pembayaran Zakat
Bagi Muzakki Di Era Digital (Studi pada: Dosen dan Tenaga Kependidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Brawijaya)”. Jurnal Ilmiah, 2019
Melihat begitu pesatnya pengguna sosial media seperti saat pandemic Covid-
19,konsumsi masyarakat cenderung meningkat. Aktivitas masyarakat secara
komunikasi lebih banyak dilakukan di sosial media,bahkan pengguna sosial media ini
bukan hanya sebagai media komunikasi,melainkan sebagai sumber informasi yang
terpercaya.
Pengguna aktif internet juga menjadi salah satu factor pendorong masyarakat
menggunakan QRIS pada infaq-infaq masjid.

B. Faktor-faktor yang menjadi penghambat sebagai berikut:

a) Kurangnya sosialisasi (secara formal)


b) Minimnya pengetahuan terhadap internet pada pengurus masjid
c) Pengurus masjid mengalami kesulitan dalam mencairkan dana infaq dari masyarakat.
d) Banyak jamah ketika dimasjid tidak membawa handphone .

Gambar 2: Tampilan QRIS Masjid


C. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis bahwa BSI dan DMI masih perlu melakukan kegiatan
sosialisasi dan edukasi tentang bagaimana penggunaan QRIS,bagaimana
pengaplikasiannya,kurangnya promosi juga menjadi kelemahan dalam pengelolaan.
Penggunaan QRIS sangat mempermudah masyarakat untuk melakukan transaksi zakat,infaq
dan sedekah.
Dari permasalahan-permasalahan yang dihadapi bahwa diperlukannya edukasi dan
sosialisasi tentang cara menggunakan QRIS,dan bagaimana memberikan kepastian atau
keamanan dalam menggunakan QRIS,selain itu diperlukannya data diri dari pengguna QRIS
sebagai validasi dari transaksi QRIS tersebut.
Aplikasi yang dikembangkan ini telah dapat diakses secara umum. Aplikasi ini
menjawab solusi donasi di masa pandemic COVID-19 agar kegiatan operasional masjid dapat
berjalan dengan baik. Penggunaan digital QRIS yang mudah dapat meningkatkan
penghimpunan zakat dan infaq. Kemudahan ini juga berdampak bagus bagi masyarakat yang
memahami bagaimana penggunaan digital QRIS secara efektif dan efisien. Namun aplikasi
QRIS ini masih memiliki kekurangan dan kelemahan,juga terdapat beberapa factor
penghambat. Oleh karena itu,masih perlu pengembangan system agar menjadi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

Ali and O. M. L. Alharbi, “COVID-19: Disease, management, treatment, and social


impact,” Sci. Total Environ., vol. 728, p. 138861, 2020, doi:
10.1016/j.scitotenv.2020.138861
A. T. Purnomo, Y. S. Gondokaryono, and C. S. Kim, “Mutual authentication in
securing mobile payment system using encrypted QR code based on public key
infrastructure,” Proc. 2016 6th Int. Conf. Syst. Eng. Technol. ICSET 2016, pp. 194–
198, 2017, doi: 10.1109/FIT.2016.7857564.
Flannery, S. (2011). QR Barcode Detection.Sumbber:
Saputro,R.H. (2003). Aplikasi pembacaan QR Code dengan Blackbery Z10.Depok:
Universitas Gunadarma.
Hafidhuddin,Didin.1998. Zakat,Infaq,Sedekah,Jakarta:Gema Insani
Swetake. How to create QR Code. http//www.swetake.com/qr/qrl_en.html (diakses 16
November 2021).
Soon,T.J.(2008),QR Code.(pp.3:59-78).Singapore: Information Tecnology Standards
Commitee (ITSC)

Anda mungkin juga menyukai