Afinimaulana01@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini menjelaskan tentang pemanfaatan Quick Responce Code Indonesia Standard
(QRIS) dengan aplikasi elektronik sebagai alat penyaluran infaq di ruang lingkup masjid salah
satunya yaitu masjid Pajarakan Land Siti Aminah.
QR Code merupakan singkatan dari quick response atau respon cepat,yang sesuai dengan
tujuannya adalah untuk menyampaikan informasi dengan cepat dan respon yang cepat pula. Berbeda
dengan kode batang,yang hanya menyimpan informasi secara horizontal,kode QR mampu menyimpan
informasi secara horizontal dan vertical,oleh karena itu kode QR dapat menampung informasi yang
lebih banyak dari pada kode batang. Agar dapat membaca QR Code diperlukan sebuah pembaca atau
pemindai berupa software yaitu QR Code Reader atau QR Code Scanner yang harus di instal pada
telephone mobile.
Keywords: QRIS,Covid-19
1. PENDAHULUAN
COVID-19 telah menjadi wabah besar pada tahun 2020 dibelahan dunia termasuk
Indonesia. Pandemi COVID-19 masih berlanjut di tahun 2021 ini. Salah satu cara untuk yang
dapat dilakukan untuk mengurangi penyebaran virus ini adalah dengan menerapkan protocol
kesehatan yang ketat. Salah satu protocol kesehatan yang wajib diterapkan adalah mengurangi
kerumunan atau pisycal distancing. Larangan bepergian diterapkan hampir disetiap Negara.1
Pandemi ini menyebabkan dampak terhadap daya beli masyarakat semakin menurun akibat
kelangkaan produksi karena berhentinya proses produksi. Dampak ekonomi yang ditimbulkan
salah satunya adalah meningkatnya angka pengangguran.2
Dampak sosial lain yang di akibatkan adanya pandemic adalah rumah-rumah ibadah
tanpa terkecuali masjid yang menjadi sepi pengunjung dan dikuranginya jumlah jamaah yang
dapat beribadah langsung di masjid. Teropak infaq yang menjadi salah satu pemasukan masjid
menurun drastis di massa pandemi ini disebabkan sumbangan dari para jamaah yang
berkurang. Biaya operasional masjid juga sangat dipengaruhi oleh pemasukan infaq para
jamaahnya.
Berangkat dari problematika tersebut beberapa mahasiswa yang magang kerja pada
suatu instansi bekerjasama dengan beberapa penanggung jawab masjid guna mengembangkan
suatu aplikasi yang dapat digunakan sebagai informasi kepada masyarakat terkait dengan
penyaluran infaq dan sedekah yang masih dapat diberikan di massa pandemic ini tanpa harus
datang langsung ke masjid-masjid di wilayah sekitarnya.
Aplikasi yang dikembangkan ini menggunakan QR Code khusus untuk donasi yang
akan disebarluaskan melalui system online. Teknologi QR Code telah banyak digunakan
dalam transaksi pembayaran elektronik. dengan diterbitkannya standard pembayaran dengan
QR Code oleh Bank Indonesia,maka aplikasi yang akan dikembangkan ini hanya
menampilkan QR Code yang sudah terstandard yaitu QRIS (Quick Response Indonesia
Standard). Dengan QRIS ini,masyarakat yang akan berdonasi ke masjid cukup men-scan
QRIS dengan aplikasi digital payment yang dimilikinya tanpa harus berpindah ke aplikasi lain
secara khusus. QRIS ini memberikan solusi kekhawatiran akan adanya penipuan yang
mengatasnamakan masjid.
Kode QR adalah suatu jenis kode matriks atau kode batang dua dimensi yang
dikembangkan oleh Denso Wave,sebuah divisi Denso Corporation yang merupakan sebuah
perusahaan Jepang dan dipublikasikan pada tahun 1994.3 Agar dapat membaaca QR code
reader atau code scenner yang harud diinstal pada perangkat telepon mobile. QR merupakan
singkatan dari quick response atau respon cepat yang sesuai dengan tujuannya adalah untuk
menyampaikan informasi dengan cepat dan mendapatkan respon yang cepat pula. Berbeda
1
M. Chinazzi et al., “The effect of travel restrictions on the spread of the 2019 novel coronavirus (COVID-19)
outbreak,” Science (80-. )., vol. 368, no. 6489, pp. 395–400, 2020, doi: 10.1126/science.aba9757.
2
D. L. Blustein, R. Duffy, J. A. Ferreira, V. Cohen-Scali, R. G. Cinamon, and B. A. Allan, “Unemployment in the
time of COVID-19: A research agenda,” J. Vocat. Behav., vol. 119
3
Denso Wave Inc,http://www.denso-wave.com/qrcode/aboutqr-e.html
dengan kode batang yang hanya menyimpan informasi secara horizontal,kode QR mampu
menyimpan informasi secara horizontal dan vertical.4
2. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terlibat pada gambar 1.Langkah
dalam metode penelitian meliputi Analisis Masalah,Studi Literatur,Pengumpulan
Data,Pengembangan, dan Penyampaian Produk. Tahap pengembangan dalam penelitian ini
mengadopsi metode pengembangan pada perangkat lunak dengan menggunakan metode
Software Development Life Cycle (SDLC). Metode ini cukup popular digunakan dalam
pengembangan suatu aplikasi. Metode SDLC ini menjadi bagian yang sangat signifikan dalam
mendapatkan kebutuhan pengembangan perangkat lunak.5 SDLC ini memiliki beberapa jenis
dan yang umum digunakan adalah Model Waterfall. Metode ini diperkenalkan pertama kali
pada tahun 1970 oleh Winston Royce.
Pengumpulan
Studi Literatur
Data
Penyampaian
Pengembangan Produk
Selesai
4
Soon,T.J.(2008). QR Code.(pp.3:59-78).Singapore;Information Tecnology Standards Committee(ITSC)
5
kesola, A. A. Adebiyi, A. A. Owoade, O. Adeaga, O. Adeyemi, and I. Odun-Ayo, “Software Requirement in
Iterative SDLC Model,” in Software Requirement in Iterative SDLC Model, 2020, pp. 26–34,
Tahapan Metode Peneliitian
a. Analisis Masalah
Tahap ini merupakan tahapan dalam menemukan dan menentukan rumusan dari
permasalahan yang ada.
b. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dan informasi penunjang dalam dilakukan dalam tahap ini.
c. Studi Literatur
Tujuan dalam pencarian penelitian terkait dan metode pengembangan yang akan
ditetapkan dalam pengembangan perangkat lunak.
d. Pengembangan
Tahap ini menguraikan tahapan dalam pengembangan perangkat lunak yang akan
diimplementasikan.
e. Penyampaian Produk
Tahap ini membahas tentang penyampaian akhir yang dilakukan untuk pengguna
aplikasi agar dapat menggunakannya secara langsung dan pemilihan nama
Domain yang digunakan dalam mengakses aplikasi ini.
1. Bisa melakukan transaksi menggunakan e-walet atau dompet digital apa saja.
2. Transaksi Cepat
Dengan menggunakan QRIS, Anda tidak lagi membutuhkan waktu untuk
menunggu kasir mengembalikan uang. Pembayaran dengan QRIS juga lebih
higenis mengingat penyebaran virus di masa pandemic yang bisa lewat uang.
3. Mencegah Uang Palsu Beredar
Banyaknya kasus uang palsu yang merugikan banyak pihak,menjadi salah satu
solusi pembayaran menggunakan uang digital. Pengguna tidak perlu
menggunakan uang dalam bentuk fisik,hanya perlu menempelkan telepon
pintarnya pada QRIS yang tersedia.
Adapun pendorong dan penghambat mengapa QRIS tidak banyak digunakan pada
masjid-masjid :
a) Perkembangan teknologi
Tak dapat dipungkiri bahwa teknologi memegang peranan penting bagi
masyarakat saat ini yang telah menjadi bagian dari aktivitas masyarakat dan
perkembangannya yang cukup pesat dikalangan masyarakat. Hal tersebut karena
memiliki manfaat yang dapat dirasakan langung oleh penggunanya dan jangkauan
sangat luas an menghabiskan biaya lebih jauh murah.
Perkembangan teknologi saat ini bertumbuh semakin lebih mudah. Salah satu
contohnya bahwa kita dapat mendapatkan hal-hal yang kita butuhkan hanya dengan
sekali klik saja. Aplikasi-aplikasi yang memudahkan transaksi salah satunya QRIS
dapat berkontribusi sangat besar untuk memastikan bahwa masyarakat dapat
membayar sedekah,infaq,maupun zakat tanpa harus keluar rumah.
Perkembangan teknologi saat ini menjadi peluang besar bagi DMI untuk lebih
mudah mempromosikan pembayaran digital QRIS. Sistem pembayaran yang lebih
mudah akan mendorong volume transaksi menjadi lebih tinggi dan berpotensi besar.
6
Affan Irhamsyah, “Analisis Faktor-Faktor Preferensi Yang Mempengaruhi Keputusan Metode Pembayaran Zakat
Bagi Muzakki Di Era Digital (Studi pada: Dosen dan Tenaga Kependidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Brawijaya)”. Jurnal Ilmiah, 2019
Melihat begitu pesatnya pengguna sosial media seperti saat pandemic Covid-
19,konsumsi masyarakat cenderung meningkat. Aktivitas masyarakat secara
komunikasi lebih banyak dilakukan di sosial media,bahkan pengguna sosial media ini
bukan hanya sebagai media komunikasi,melainkan sebagai sumber informasi yang
terpercaya.
Pengguna aktif internet juga menjadi salah satu factor pendorong masyarakat
menggunakan QRIS pada infaq-infaq masjid.
Berdasarkan hasil analisis bahwa BSI dan DMI masih perlu melakukan kegiatan
sosialisasi dan edukasi tentang bagaimana penggunaan QRIS,bagaimana
pengaplikasiannya,kurangnya promosi juga menjadi kelemahan dalam pengelolaan.
Penggunaan QRIS sangat mempermudah masyarakat untuk melakukan transaksi zakat,infaq
dan sedekah.
Dari permasalahan-permasalahan yang dihadapi bahwa diperlukannya edukasi dan
sosialisasi tentang cara menggunakan QRIS,dan bagaimana memberikan kepastian atau
keamanan dalam menggunakan QRIS,selain itu diperlukannya data diri dari pengguna QRIS
sebagai validasi dari transaksi QRIS tersebut.
Aplikasi yang dikembangkan ini telah dapat diakses secara umum. Aplikasi ini
menjawab solusi donasi di masa pandemic COVID-19 agar kegiatan operasional masjid dapat
berjalan dengan baik. Penggunaan digital QRIS yang mudah dapat meningkatkan
penghimpunan zakat dan infaq. Kemudahan ini juga berdampak bagus bagi masyarakat yang
memahami bagaimana penggunaan digital QRIS secara efektif dan efisien. Namun aplikasi
QRIS ini masih memiliki kekurangan dan kelemahan,juga terdapat beberapa factor
penghambat. Oleh karena itu,masih perlu pengembangan system agar menjadi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA